Hasna terpaksa menikah dengan David,atasannya dikantor,ibu Hasna mengalami gagal ginjal akut,dan harus menjalani hemodialisis tiga kali dalam seminggu sampai mendapat transplantasi ginjal yang cocok.Semua itu membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga Hasna mau menerima tawaran David untuk menikah dan hanya sebagai ibu pengganti dengan perjanjian David akan membayar semua biaya pengobatan ibu Hasna.
David yang merasa tertekan dengan desakan kedua orang tuanya untuk segera menikah dan memiliki anak,karna usianya juga sudah sangat matang untuk menikah bahkan terlalu matang.David juga sangat menginginkan seorang anak seperti teman temannya dan juga saudara saudara sepupunya.Sementara sang kekasih Amanda lebih mementingkan karirnya sebagai seorang model,dan terus menunda nunda ajakan David untuk menikah,hingga David frustasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Amanda kembali ke Paris bersama dengan David.Mereka berencana untuk menikah dalam waktu dekat.Amanda selalu merengek dan menuntut untuk dinikahi oleh David.Bahkan selalu mengancam untuk bunuh diri bila David menunda nundanya lagi.Karna masih mencintai Amanda dan memang menikah dengan Amanda adalah cita cita David,jadi tidak ada alasan untuk menolak.
Bagi David menikah dengan Hasna hanyalah sebuah perjanjian yang saling menguntungkan yang tidak berarti apa apa baginya.
Saat ini David tidak bersemangat lagi untuk punya anak dari Hasna.Yang dia inginkan memiliki anak dan keluarga bersama Amanda.
Tapi bagi Hasna pernikahannya bersama David adalah memang takdir dari yang maha kuasa.Pernikahan sakral yang harus dia jalani sebagaimana suami istri pada umumnya.Makanya Hasna dengan ikhlas dan senang hati memberikan apa yang jadi hak suaminya.
Di apartemen Amanda di kota Paris"Manda,apa mama dan papa kamu setuju kalau kita menikah"Tanya David saat sedang makan malam.
"Mereka mana peduli Dave aku mau nikah atau tidak,apalagi papa,yang dia pikirkan cuma istri barunya...sedangkan mama bisanya cuma minta uang sama aku"Mata Amanda mulai berkaca kaca.
"Sorry sayang,bukan maksud aku mau buat kamu sedih"David menggenggam tangan Amanda.
"Ga apa apa Dave"Amanda berusaha menahan air matannya dengan tetap tersenyum dan menarik nafas yang dalam.
"Tapi nanti saat kita menikah mereka apa bersedia datang"Sambung David.
"Di kasih uang juga pasti datang"Jawab Amanda enteng.
"Oiya,bagaimana dengan umi dan abah kamu,apa mereka sudah kamu kasih tau mengenai niat kita untuk menikah"Amanda berhenti mengunyah makanan yang di mulutnya,fokus pada David yang duduk di depannya.
"Aku rasa mereka tidak akan menyetujuinya,jadi kita tidak usah memberitahu mereka dulu...bukan maksud aku tidak menghargai mereka,apalagi aku kan baru saja menikah,yah kamu paham sendirilah sayang".
"Jadi kita merahasiakan pernikahan kita nanti?"
"Untuk sementara Manda"
"Ok,honey...apapun itu asal bersama kamu aku setuju Dave"Amanda memberikan sebuah kecupan pada David.
**********
Sudah lebih dari seminggu ibu Hasna berada dalam perawatan intensif,walau tidak ada kemajuan tapi Hasna tetap setia menemani ibunya.
Sebenarnya Hasna mau aktif bekerja lagi,mengingat kedua mertuanya begitu baik dan perhatian.Untuk kamar dan perawatan ibunya Hasna juga di berikan kamar dan perawatan terbaik oleh ayah mertuanya.
Hasna merasa tidak enak hati oleh karna itulah dia ingin bekerja lagi.Tapi kedua mertuanya melarang,dan menyuruh untuk fokus pada ibunya.
Setiap hari Hasna mengajak ibunya berbicara,walau tidak ada respon dari beliau.Kali ini Hasna bercerita tentang kerinduannya pada sang suami yang tidak ada beritanya sama sekali,bak di telan bumi.Nomor teleponnya pun sudah tidak aktif.
Hasna merasa tidak dihargai,dianggap tidak ada oleh suaminya.Tapi apa mau di kata ini sudah jadi pilihannya dan dia sudah tau dengan resikonya bagaimana.
Dalam hatinya Hasna selalu menjerit kenapa David tega membiarkannya tanpa khabar.Terkadang Hasna menangis kala sendiri.
**********
Hari ini tepat tiga minggu ibu Hasna dalam perawatan dan kondisinya mulai drop.Kata dokter ini juga diakibatkan operasi gagal ginjal yang dijalani ibu Hasna.Bisa berefek pada jantungnya.
Belakangan ini Hasna merasa moodnya kurang bagus,mudah lelah,ngantuk dan bawaannya mau makan terus.
Hasna sebenarnya tidak tega ibunya di jaga sama bibi karna kondisi ibunya sering tidak sadarkan diri.Tapi Hasna tidak kuat menahan lelah dan kantuknya,apalagi sehabis makan maunya rebahan.
"Bi,bibi bisakan hari ini jagain ibu,Nana lagi ga enak badan bi,Hasna mau pulang dulu"Hasna menelepon bibinya yang selalu siap membantu Hasna.
"Iya Na,bibi kesana ya sekarang".
Saat keluar dari kamar ibunya,Hasna merasa perutnya mual dan kepalanya pusing,kebenaran kedua mertuanya datang.
Hasna langsung buru buru ke kamar mandi tanpa memperdulikan kedua mertuanya.
Setelah selesai dan merasa enakan Hasna menemui mertuanya.
Bu Fatma langsung mendekat pada Hasna dengan wajah panik.
"Kamu kenapa Hasna,muka kamu kelihatan pucat?"
"Iya nih umi,sudah berapa hari ini Hasna merasa ga enak badan,mungkin masuk angin"Jawa Hasna kemudian salim pada mertuanya itu.
"Yaudah,kamu istirahat kalau gitu atau mau periksa ke dokter" tawar abah.
"Ga usah abah, dengan istirahat nanti juga baikan,tapi maaf ya umi...abah,Hasna ga bisa menemani kalian di sini,Hasna mau pulang istirahat dulu,nanti ada bibi yang gantikan Hasna jaga ibu"Hasna meras ga enak sama mertuanya,mereka baru datang Hasnanya malah pulang.Tapi Hasna sudah tidak kuat ingin cepat cepat pulang,makan yang banyak kemudian istirahat.
"Iya,ga apa apa sayang,jangan dipaksakan kalau sudah tidak kuat nanti kamu sakit,kalau gitu kami pulang juga ya...ini ada makanan buat kamu"Bu Fatma begitu sayang dan perhatian pada menantunya itu.
Sebenarnya kedatangan bu Fatma dan pak Hamdan mau sekalian memberi tahu khabar mengenai David,dari hasil penyelidikan yang di dapat orang kepercayaan mereka.Tapi akhirnya mereka menundanya dulu sampai keadaan Hasna membaik.
