febi seorang gadis cantik yang msih berusia 18 tahun harus membanting tulang untuk melanjutkan hidup nya , karena orang tua nya sudah meninggal di usianya yang masih 5 tahun. dan bahkan dia di usir dari rumah bibinya karena di tuduh mencuri.
"keluar dari sini dasar anak tidak tau di untung" teriak sang bibi...
sebuah mansion besar milik seorang pemuda tampan dan dingin. ( Yuda Bagaskara)..
seorang pemuda yang kejam serta dingin di semua rekan bisnis nya. dia menjadi seorang yang kejam setelah mendapati sang kekasih berselingkuh di belakang nya...
tapi seiring berjalannya waktu sikap kejam nya itu berubah setelah seorang gadis cantik sudah menolong nya dari bahaya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perhatian
"Dimas cepat periksa dia"pinta yuda..
dokter dimas pun memeriksa Feby dengan sangat teliti. " bagaimana keadaan" nya ucap yuda sudah tidak sabar mendengarkan penjelasan dokter dimas..
" dia hanya kelelahan yuda, dan apa dia belum makan,karena perut nya sedang kosong jadi mengakibatkan asam lambung nya naik juga" jelas Dimas..
"mbok Marni siapkan makanan dan susu untuk Feby "
" ini ada beberapa resep obat yang aku kasi, tolong belilah dan berikan pada nya "
yuda langsung mengambil resep obat itu,dan keluar dari kamar nya." pak asep tolong belika obat ini yah,dan ini uang nya" setelah memberikan resep obat itu ke sang sopir dan beberapa lembar uang Yuda kembali masuk dan menuju kamar nya..
di sana masih ada dimas yang berdiri. " kenapa kau masih di situ" ucap Yuda..
" yuda siapa dia"
" dia asisten pribadi ku,sudah sana pergi lah" usir Yuda..
" asisten pribadi. terus kenapa kau sangat mengkhawatirkan nya, bahkan repot repot memanggil ku untuk memeriksa nya" dimas tau kalau sahabat nya itu menyukai wanita ini, karena setelah kejadian beberapa tahun lalu,yuda menjadi seorang yang tidak muda untuk di dekati, apalgi perempuan..
" itu bukan urusan mu, pergilah"
dokter dimas pun akhir nya pergi meninggalkan rumah Yuda..
yuda dengan setia menemani Feby di samping nya, sesekali dia memeriksa suhu tubuh feby
tok tok tok..
" masuk"
" tuan ini makan untuk nona Feby,dan ini obat pesanan tuan,pak asep yang memberikan nya" ucap mbok Marni..
" terima kasih mbok, silahkan taruh saja di meja"
mbok Marni pun menaruh nampan yang berisi makanan itu ke atas meja dan berlalu dari sana untuk melanjutkan pekerjaan nya..
" sudah 1 jam lama nya yuda terus berada di Samping Feby, tapi wanita itu belum sadar juga..
" Feby bangun lah, jngan membuat ku khawatir" lirih Yuda..
jari jemari tangan feby pun mulai bergerak,menandakan kalau wanita itu sudah sadar..
" Feby"ucap yuda yang melihat Feby sudah mulai sadar..
" tuan saya mau minum" lirih Feby..
yuda pun dengan sigap mengambil kan air untuk Feby dan membantu nya duduk..
" apa ada yang sakit" tanya Yuda..
Feby hanya menggeleng, tuan maaf saya tidur nya kelamaan "
" tidak apa-apa,kau istirahat saja kau sedang sakit"
" aku merepotkan mu tuan?"
" tidak,kau tidak merepotkan ku. sekarang kau makan dulu yah lalu minum obat mu"
yuda mengambil makanan yang ada di atas meja dan mulai menyuapi Feby. awal nya Feby menolak untuk di suap, tapi yuda terus memaksa nya,dan akhir nya Feby pun pasrah..
" tuan saya kembali ke kamar saya saja yah" pinta Feby..
" kenapa? , apa di sini tidak enak" Yuda sebenarnya tidak mau berjauhan dari Feby,apa lagi mengingat kondisi Feby yang masih lemah..
" tidak tuan, tapi aku tidak enak dengan penghuni rumah, nanti dia berfikir macam macam lagi terhadap ku"
" tidak ada yang berani, sudah lah sekarang minum obat mu dan lanjut lah untuk istirahat, aku akan tidur di sofa"
setelah meminum obat nya Feby langsung merebahkan tubuh nya,karena merasa sangat lemah dia pun akhir nya terlelap.
yuda mendekati feby yang sudah tertidur dan memasangkan selimut ke tubuh Feby..
" cepat sembuh yah" ucap yuda, dan mencium kening Feby..
...****************...
...----------------...