NovelToon NovelToon
Setelah Berpisah

Setelah Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand
Popularitas:164.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rahma AR

Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.

Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah

Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.

Semoga suka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih part Nicholas

Nicholas menyimpan lagi testpack keramat itu di dalam kotak yang berselimutkan kain beludru merah.

Kenapa aku memimpikan dia lagi, gerutunya dalam hati.

Nggak lama kemudian ponselnya bergetar.

"Mami?" gumamnya ketika tau siapa yang melakukan video call.

"Ada apa, mam?"

"Papi, Nic.....! Papi....!" suara mami terdengar melengking dengan air mata yang bercucuran. Di dekat maminya ada kakek dan neneknya yang juga tampak cemas dan khawatir.

Nicholas menatap latar tempat maminya menelpon.

Ruang ICU!

DEG

"Papi sakit apa, mam?" Nicholas jadi ikutan panik.

Biasanya papinya segar bugar. Kenapa bisa di ICU?

"Papi terkena stroke."

Nicholas ternganga.

"Kok, bisa, mam?"

"Ada korupsi di perusahaan kita. Mungkin karena itu papi terkena stroke. Tapi papi sudah menghired empat akuntan baru untuk menganalisa semua kerugiannya."

"Siapa yang korupsi, mam?"

"Pak Rama, wakil direktur keuangan. Sekarang orangnya sudah dipenjara."

"Ya, mam." Nicholas masih mengingat wajah salah satu staf direksi kepercayaan papinya.

Kenapa? Masih kurang gaji yang diberikan papinya? Nicholas hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Dia tau kalo papinya sangat royal dengan staf dan karyawannya. Ini adalah korupsi pertama yang mungkin baru ketahuan.

"Nicho, besok kamu pulang, ya, nak. Handle perusahaan papi. Jangan sampai bangkrut."

"Mami...., aku punya perusahaan di sini. Lagi pula perusahaan papi ngga bakalan bangkrut, mam. Yakin, deh, mam."

"Jadi kamu ngga mau pulang?!" suara mami mulai melengking lagi.

"Pulang, mam. Besok pagi Nicho akan pulang."

Terdengar dengusan kesal maminya.

"Pokoknya kamu harus gantiin posisi papimu sampai papimu sembuh. Ngga ada bantahan!"

"Iya, mami sayang. Iyaa....." Nicholas menepuk keras jidatnya.

Mati gua, batinnya.

Setelahnya maminya memutuskan sambungan telponnya, Nicholas menghembuskan nafas panjang.

Akhirnya dia ngga bisa berkelit lagi untuk menerima posisi papinya yang selalu dia tolak

Papinya mendadak sakit. Ngga mungkin dia abaikan.

Tengah malam begini Nicholas harus sangat sibuk. Kalo maminya sudah ngasih ultimatum begitu, dia ngga akan bisa berbuat apa apa selain menurut.

Sekarang juga saatnya dia harus rajin berdo'a agar papinya cepat sembuh.

Dia menimang lagi kotak beludru merah yang berisi testpack keramat itu.

Pantasan aku mimpi tentang kamu.

*

*

*

"Kenapa kamu harus pulang? Di sini karirmu sudah sangat bagus," rengek Liza mencoba mengubah pendirian tunangannya.

"Papiku sakit, Liz. Kamu, kan, tau, aku anak tunggal."

"Tapi perusahaanmu di sini bagaimana? Ini perusahaan yang kamu dirikan sendiri, kan, tanpa campur tangan orang tuamu," rengek Liza lagi.

"Aku mendirikannya bersama Ben, Liz, kalo kamu lupa." Nicholas, laki laki itu terus saja merapikan penampilannya di depan cermin.

"Ya, ya, aku tau," kesal Liza.

"Kamu ngga bawa koper?"

"Untuk apa?" Toh, pakaiannya juga banyak di sana. Bahkan yang masih bersegel.

"Semuanya akan kamu tinggalkan?" Liza menatap tak percaya.

Tunangannya serius akan meninggalkan semua pakaian bermerek, koleksi jam tangan mahal dan sepatu sepatunya di sini?

"Aku sesekali pasti akan kembali ke sini juga, kan?" Nicholas memeriksa tas kecilnya.

Semua dokumennya sudah lengkap. Dia ngga akan tersangkut di imigrasi.

Liza memberikan tatapan nanarnya pada Nicholas yang ngga bisa dia kendalikan.

"Kamu ngga mau ikut pulang? Calon mertuamu sakit." Nicholas menatap tunangannya yang masih membeku.

"Aku masih punya show malam ini, juga beberapa show di waktu dekat ini. Sampaikan salamku pada tante, semoga om cepat sembuh. Mungkin aku akan menyusul setelah semuanya selesai." Dia seorang desainer yang sudah cukup punya nama.di belahan negara Eropa. Susah payah dia membangun karirnya.

Ngga mungkin dia akan membuang semua kesuksesannya dengan begitu mudah.

"Kamu bisa berkarir di negara kita."

Liza menggelengkan kepala.

"Nggak, Nic. Setelah kita menikah, pun, aku akan tetap tinggal di sini. Kita punya karir yang cemerlang di sini. Kamu mau, kan?" bujuknya dengan mata puppiesnya.

Nicholas mengalihkan tatapnya ke arah cermin, memastikan tampilannya sudah sempurna atau belum.

"Kita lihat saja nanti," ucapnya cuek.

"Nic, kita sudah sepakat," rengek Liza seolah menagih janji Nicholas.

"Terpaksa aku batalkan."

"NICHOLAS!" seru Liza gemas dan kesal.

Laki laki tampan itu tersenyum miring.

"Kamu ngga takut aku selingkuh?!" cecarnya lagi.

"Kamu mau selingkuh dengan siapa?"

"Dengan siapa saja. Banyak yang menyukaiku."

Nicholas hanya tertawa menanggapinya. Dia tampak santai sama sekali ngga terancam dengan rengekan Liza.

"Bagaimana kalo aku selingkuh dengan Ben?" tantang Liza makin gemas dengan ketakpedulian Nicholas.

Mereka bertunangan karena permintaan kedua orang tua mereka yang memiliki hubungan bisnis.

Nicholas sama sekali ngga menolak, Liza bersyukur karena dia amat sangat senang bisa bertunangan dan akan menikahi laki laki tampan dan sukses seperti Nicholas.

"Yakin Ben mau sama kamu?" ejek Nicholas dalam derai tawanya. Terkesan meremehkan.

"Tentu saja. Mana ada yang bisa menolakku. Kamu aja mau," sengit Liza mulai emosi.

"Ya, ya, terserah kamu, honey. Aku pergi dulu."

Nicholas meraih wajah itu dan membenamkan bibirnya di sana.

Liza membalasnya dengan ngga kalah panasnya. Nafasnya sampai terengah

"Bernafas, Liza," ejeknya lagi sambil menjauhkan bibirnya.

"Kamu ciuman aja belum pintar, tapi udah niat mau selingkuh." Tawa Nicholas masih berderai saat melangkah meninggalkan Liza yang masih mengatur jalan nafasnya.

"NICHOLAAASSS!" teriak Liza kesal karena laki laki itu sudah jauh meninggalkannya.

Liza berjalan cepat menyusul Nicholas dengan dada yang bergemuruh menahan marah.

Laki laki itu ternyata sudah membuka pintu apartemennya dan ada Ben di sana.

"Sekarang, bos?"

"Ya."

"Ngga ada kopernya?"

"Aku udah bilang, Ben. Tapi dia ngga mau bawa apa apa selain tas kecilnya itu," lapor Liza masih dengan sisa marahnya.

"Sudahlah," ucap Nicholas sambil melangkah keluar. Dia malas berdebat.

Tadi pagi maminya sudah menghubunginya dan kata beliau, keadaan papinya mulai membaik.

"Perusahaan bagaimana, Nic?" tanya Ben menjejeri langkah Nicholas.

"Kan, ada kamu."

"Aku ngga sepintar kamu."

PUK

Ben menoleh saat merasakan tepukan di bahunya.

"Kita mendirikan perusahaan ini bersama. Aku ngga pernah membatasi gerakmu selama ini. Karena itu perusahaan ini semakin berkembang."

Ben menatap punggung Nicholas yang sudah berada di depannya.

"Thank's, Nic."

Nicholas mengangguk sambil melambaikan tangannya.

"Tapi hari ini kamu harus jadi supir, ya. Antar aku ke bandara."

"Siap, Pak Bos." Agak bergegas Ben menyusul Nicho.

Setia banget, sih, lo dengan Nicho, geram Liza membatin sambil menghentakkan kaki kesal sebelum mengejar keduanya.

1
anggita
like, iklan..👍👆
Rahmawati
masih gk. suka sm orang omanya mika😡
Lia Kiftia Usman
gala ... informasi lebih lengkap nicholas daripada kamu gala... bahkan sudah ada action...
hati mika juga sudah ada nicho sebelum kenal kamu gala..😊
Tri Handayani
Next thorrr'semangat double up
Tri Handayani
Kamu salah gala'klau kamu mengira niko akan mundur setelah dengar omonganmu'
Dia udah tau siapa dan bagaimana kehidupan mika bahkan sebelum kamu tau.
Gimana g marah oma'd tuduh yang ngga"sama neneknya sendiri.
Uthie
Makanya Oma . jangan suka prasangka buruk .. apalagi sama anaki dan cucu sendiri 😡😤
Bunda Ochie
oma ros ayo waktunya minta maaf sama mika dan mama astari..selamt ini ssh semena2
Sunaryati
Ayo lekas sadari opa Jaka dan Oma Ros, kalian harus berlaku adil pada anak dan cucu. Sudah kewajiban kalian mengupayakan putrimu dulu yang sakit dan memerlukan donor ginjalmu. Namun tak ada pahalanya jika selalu diungkit dan sebagai ala memeras cucumu Mikaila padahal uangnya yang menggunakan putrimu Siwi.
Sri Siyamsih: ayo sadar oma Ros sblm terlambat.
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Zea Rahmat
iya lah ga sadar diri maen ngatain mikha ga bener
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Gala sebelas dua belas kyk Ringgo
Nicho udh tahu luar dalamnya Mika
DinDut itu pacarku ngasih iklan
winda
amit2 kali yaa lambe nya gala😈
Retno Harningsih
lanjut
Rahmawati
nicho udah tahu semua ttg mika, km gk perlu hawatir gala
Uthie
Enaknya balasan bagi orang yg suka fitnah, nyinyir nyakitin hati orang diberi balasan kaya si Siwi itu yaaa 👍😜😁
Rahmawati
nicho perhatian bgt sm mika, dibuntuti sampai kantor biar aman
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Memang seharusnya Jane membayar hutang ortunya
DinDut itu Pacarku ngasih iklan
Sunaryati
Itulah jika selalu dimanjakan selalu dibela dan dituruti kemauan yang walau tidak penting,sudah mau punya menantu tak bisa jadi bendahara keluarga, malah terlilit pinjol hanya menuruti hidupnya hedon.
Zea Rahmat
syukurinnnnn puas bgttt🤣🤣🤣🤣🤣
Tri Handayani
waduw tante siwi ternyata langsung kna stroke untung g sampe serangan jantung,mkanya jdi orang jangn suka iri dengki sama saudara sendiri.
mika ternyata d balik penderitaanmu ada beberapa lelaki yg cinta dan mau menerima keadaanmu tapi tetap niko yg jadi pemenangnya.
makasih thorrr double upnya'sukses selalu dan semangat.
Bunda Ochie: nah terima sj hasil perbuatanmi selama ini tante siwi..aplagi klo tahu nicho itu siapa..sing ada lawan..dibanding dengan gala yg digadang2 nya juga calon mantunnya😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!