Sedang di revisi🙏
Arandita adalah gadis berparas cantik dan pintar selain itu arandita juga jago beladiri.
namun pertemuan nya dengan seorang pria membuat hidup nya seperti naik rollercoaster.
akankah kebahagiaan yang arandita dapatkan atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenMama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Arandita terus berjalan menyusuri jalanan yang sepi, dan tak memperdulikan teriakan Revan padanya. Arandita terpaksa berjalan kaki, karena ia tidak membawa dompet atau ponselnya sedangkan jarak tempuh rumahnya masih sangat jauh dari sana.
Arandita melepaskan high heels nya dan melemparkan nya begitu saja, ia berjalan tanpa alas kaki menyusuri jalanan yang sepi di malam yang begitu gelap itu.
Arandita terus berjalan menatap kosong ke arah jalanan. Ia tak menyadari bahwa sejak tadi ia sudah diikuti segerombolan pemuda yang tengah mabuk-mabukan di jalanan sepi itu, mereka langsung mengelilingi Arandita.
"Hay nona manis, ikutlah denganku aku akan memberikan kebahagiaan malam ini untukmu.''
Salah satu pemuda itu mulai bersikap tidak sopan pada Arandita. Dan tangan pemuda itu akan menyentuh dagunya namun dengan cepat Arandita menepis tangan si pemuda berandalan itu dengan kasar.
Membuat si pemuda tak terima dengan perlakuan Arandita yang sudah menolaknya begitu saja. Begiti juga dengan para anak buahnya, mereka tak terima dengan perlakuan Arandita pada bos mereka.
Danbmenganggap Arandita terlalu jual mahal, dan sangat sombong. Bos berandal itu meludah sembarangan dan mulai menarik tangan Arandita dengan sangat kasar, namun Arandita menepisnya dan mulai menendang kaki bos pemuda berandal itu hingga terjatuh ke tanah.
Kini pertarungan sengit pun di mulai. Arandita harus melawan lima kawanan pemuda yang tengah mabuk. Arandita merasa sedikit kesulitan untuk melawan mereka, karena bukan hanya kalah jumlah tapi juga baju yang ia kenakan membuatnya tidak bebas melakukan pergerakan.
"Ini semua karena pria menyebalkan itu, aku tidak terlalu bebas menghajar para berandal kurang ajar ini sekarang, pikirkan sesuatu Arandita." ia terus saja berkata dalam hatinya dan menyalahkan Revan atas kejadian yang telah menimpanya sekarang.
"Menyerahlah nona manis, maka kau akan aku ampuni." Ucap bos berandal dengan senyuman iblisnya.
Arandita tersenyum sinis, '' jangan harap!"
Salah satu pemuda itu akan memukul Arandita karena begitu emosi melihat kesombongan wanita yang ada di hadapannya kini. Namun tiba tiba sebuah tangan kekar menghadangnya dan memukuli mereka semua, lima pemuda itu pun kabur meninggalkan tempat.
Sreett...
Namun. Salah satu dari mereka membawa senjata tajam dan berhasil melukai tangan Arandita, darah segar pun mulai mengalir cukup deras membuat Arandita sedikit pusing karena terlalu banyak kehilangan darahnya.
"Arandita, apa kau baik-baik saja?" Revan membuka jas yang dia pakai dan memakaikan nya pada Arandita, lalu menggendong dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Arandita merasa sangat kesakitan, darah yang terus mengalir membuatnya lemas dan tak sadarkan diri. Membuat Revan begitu panik dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, setelah sampai di rumah sakit revan langsung membawa arandita ke UGD dan langsung di tangani oleh tim medis.
Revan menunggu di luar ruangan dengan raut wajah cemas dan merasa bersalah, tiba tiba pintu terbuka revan langsung menghampiri dokter.
"Bagaimana keadaannya dok, apa dia baik-baik saja?''
"Maaf tuan, pasien kehabisan banyak darah kami hanya punya satu kantong saja di sini, karena golongan darah pasien cukup langka yaitu AB negatif."
"Saya akan usahakan mencari nya dokter!" Revan mengingat bahwa asisten pribadi nya juga punya darah yang sama dengan Arandita.
Revan merogoh saku mengambil ponselnya dan mulai menelfon vino, setelah menunggu beberapa saat akhirnya vino mengangkat teleponnya.
"Halo vino datanglah kerumah sakit Bunda sekarang juga!"/tanpa mendengar Jawaban dari vino, revan langsung mematikan sambungan telepon nya.
Dengan langkah kilat Vino pun datang ke rumah sakit yang dituju, ia melihat Revan yang mondar-mandir di depan pintu UGD.
"Ada apa tuan?"
"Vino, golongan darah mu AB negatif kan, tolonglah perempuan itu dia membutuhkan transfusi darah secepatnya."
"Perempuan? perempuan siapa tuan?" tanya Vino dengan raut wajah bingung nya.
"Arandita, dia kehabisan banyak darah karena seorang preman menyayat tangannya.
"Apa! kenapa bisa begitu tuan bukankah kau bersamanya'' Vino terkejut dengan apa yang di dengarnya.
"Bagaimana bisa terjadi?''
''Sudahlah jangan banyak bertanya, cepat lakukan saja apa yang aku perintahkan padamu.''
Vino mendengus kesal dan langsung meninggalkan Revan yang masih berdiri di tempatnya.
Bersambung..
Lanjutkan