Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.5
"tungg..u," ucap naga ilahi dengan terbata-bata.
"Jika kamu membiar-kan saya hidup, saya ber...janji akan mem...be...rikanmu se..tetes air suci," naga itu mencoba memulai tawar menawar.
Gadis itu mengehentikan serangan bola hitamnya dan berdiri 1 meter dari naga api, ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi tersenyum misterius.
"sebenarnya aku tak suka tawar menawar dengan mangsaku yang akan mati, tapi akanku beri kau pengecualian, namun kurasa tawar menawar mu sangat tidak menguntungkan bagiku, jadi kau buang saja tawaranmu," ucapnya dengan suara gadis remaja namun terdengar menyeramkan.
Naga ilahi yang mendengar kata-kata tersebut tersedak'apa-apaan? dia begitu sombong sangat sombong. saya naga ilahi yang legendaris benar-benar terhina dengan ucapan gadis ini, padahal saya sudah menawarkan kepadanya setetes air suci yang tidak akan dia dapatkan didunia ini, kecuali di tempatku. bahkan para kultivator diseluruh dunia berebutan untuk bisa mendapatkan setetes air suciku yang berharga ini. namun, dia....bagaimana mungkin mengatakan bahwa itu tak menguntungkan untuknya, tapi dia tau situasi dan kondisi, jadi mau tak mau dia harus mengikuti alurnya.
"Bagaimana kau akan membuat aku menerima penawaranmu?" Ucap gadis itu dengan ekpresi datarnya, namun tetap dengan seringai yang menyeramkan masih tercetak dibibirnya.
"Sa-ya saya memi..liki cincin per.....mata de..wa," ucapnya terbata-bata karena masih dibawah tekanan dari gadis itu.
"Hmmm, masih belum cukup," ucap gadis itu sambil memainkan jari jemarinya
'apaa!! sialan kau bocah sombong....saya saja kalah sombong dengannya..... berani-beraninya dia berkata belum cukup.....hei bocah kau tak tau seberapa berharganya cincin permata dewa itu, huh jika saja aku mampu melawan tekanan ini sudah ku hanguskan dengan apiku', naga ilahi hanya mampu merutuki didalam hati, tapi tak berani menyuarakannya langsung didepan gadis sombong itu.
"Bagaimana jika kau menyerahkan dirimu dan... menurutmu jika hanya setetes air suci bisa membuatku cukup, maka kamu salah naga jelek. itu hanya akan terbuang percuma sebagai pencuci kaki," ucap gadis itu dengan ekspersi datar, namun masih menyeringai, karena tak mendapat jawaban dari naga ilahi.
'ini benar-benar membuatku gila, sialan kau bocah tekutuk, akanku makan kau Dan ku cabik-cabik menjadi potongan yang sangat kecil, lalu ku ambil otakmu dan ku injak-injak hingga menjadi kepingan tak terlihat,' dia benar-benar sangat kesal sampai mebuatnya merasa akan gila.
Gadis itu tak sabaran karena masih tak mendapatkan jawaban, lalu dia kembali menekan auranya yang suram dan sekali lagi membuat bola hitam dengan kekuatan yang lebih besar dan bentuknya semakin hitam pekat.
Naga ilahi yang melihat itu semakin ketakutan dan gemetaran, dia tak mau jika harus mati sia-sia, akhirnya dia tak punya pilihan lain selain menuruti kemaun gadis remaja tersebut.
"ba..iklah baiklah," ucapnya terbata-bata dengan tubuh yang gemetaran.
Seketika itupun gadis tersebut menarik kembali kekuatannya dan menghilangkan tekanan yang menekan naga ilahi, sampai kesakitan tak mampu melawan.
Naga ilahi yang terlepas dari aura yang menekannya merasa sangat lega dan nyaman, seakan tak pernah ada aura menyeramkan sebelumnya, dia menarik nafas dalam-dalam lalu mengepaskannya. keluarlah api dari hembusan nafasnya dan mengenai dinding gua, dinding gua yang terkena hembusan itupun hancur dan berjatuhan.
"Hei gadis siapa sebenarnya dirimu?" Ucap naga ilahi, kini dia bisa berbicara dengan lancar, karena tak ada lagi tekanan yang menekannya.
"Kau tak perlu tau namaku, tapi karena aku berbaik hati kali ini dan juga kau akan menjadi tunggangannku. akanku beri tahu kau, namaku Liu Mei yin" ucap Liu Mei yin dengan nada sombong.
Bibir naga ilahi hanya berkedut setelah mendengar ucapan Liu Mei yin, bagaimana dia bisa berkata menjadikanku tunggangannya, oh tuhan hancur sudah kemuliaanku yang sudahku bangga-banggakan.
"Hei naga jelek, aku tak bisa terlalu bersabar cepatlah!" ucap Liu Mei yin mendesak naga ilahi itu Setelah tersadar dari lamunannya.
Naga ilahi kemudian langsung mengelurakan cincin permata dewa dari mulutnya dengan cara memuntahkannya, Liu Mei yin yang melihat itu tak merasa jijik sama sekali. Langsung saja dia berjongkok dan mengambil cincin permata dewa berwarna biru itu dan memakainya di jari manisnya.
"Dan untuk air suci, ada dibagian dalam gua, jika kau menginginkan semuanya kau bisa membawanya," ucap naga ilahi gugup, dia masih menyembunyikan sesuatu, jujur saja dia masih sangat enggan untuk tunduk dengan manusia, sudah ratusan tahun dia hidup tak pernah dia merasa terhina dan ini pertama kalinya.
"Oh, tentu saja saya tak memiliki tempat untuk membawa air sebanyak itu, jadi cincin ini juga bagus, ku kira dia memiliki ruang interspatial untuk membawa banyak air?" Tanya Liu Mei yin dengan senyum liciknya, sebenarnya dia sudah tau jika naga jelek itu menyembunyikan sesuatu.
Tanpa menunggu naga jelek itu bereaksi, dia langsung saja menggigit jarinya dan meneteskan darahnya ke cincin berwarna biru itu, seketika itu keluar cahaya yang menyilaukan didalam gua namun hanya sekejap mata dan akhirnya hilang.
Naga ilahi yang belum sempat untuk mencegah gadis itu, sudah terlambat untuk melarangnya. dia tiba-tiba tersedot kedalam cincin permata dewa dan seketika itu Liu Mei yin tak melihat naga jelek itu lagi dihadapannya.
"Ha ha ha dasar naga jelek, kau mau menipuku, itu tak mungkin terjadi ha ha ha..." tawa Liu Mei yin dengan lantang dan menyeramkan untuk didengar, dia sudah tau jika dia mengontrak cincin permata dewa, itu berarti dia akan mengontrak naga ilahi atau naga api yang sering di sebut oleh Li mei yin
"Hei gadis keluarkan aku, karena sekarang kau menjadi tuanku, akanku beri tau kegunaan air suci. jadi tolong keluarkan aku, ada satu hal yang belum ku selesaikan," naga ilahi itu memelas berbicara lewat fikiran Liu Mei yin.
Liu Mei yin sempat terkejut, namun dia ingat jika sudah mengontrak naga jelek, jika dia berani macam-macam maka dia juga akan menanggung akibatnya, jika dia berani kabur maka dia tinggal memasukkannya kembalikan kedalam cincin permata dewa.
"oh baiklah, kau bisa memberitahuku setelah itu,"
kemudian Liu Mei yin membuat gerakan seakan mengibaskan lengannya, lalu keluarlah naga ilahi dari cincin permata dewa.
"Gadis.. sialan!!" umpat naga dengan suara rendah hanya bisa didengar oleh dirinya ketika mengucapkan kalimat diakhir, namun seribu sayang Liu mei yin masih bisa mendengar kata-kata yang diucapkan oleh naga api.
(Maaf ya bingung mau bilang naga api apa naga ilahi, jadi kita sepakat menyebutnya naga ilahi karena itu namanya, hanya, naga api adalah sebutan yang diberikan oleh Li Mei yin dan untuk naga jelek itu sebutan dari Liu Mei yin).
Liu Mei yin yang sempat mendengar ucapan naga ilahi, menaikkan sebelah alisnya dan mulai tersenyum tipis, "Apa kau bilang?" Ucap Liu mei yin karena masih mendengar suara mengumpat dari naga ilahi.
Sebenarnya naga ilahi adalah naga yang konyol dan aneh, namun tak banyak yang tau sifat aslinya. karena tertutupi oleh keilahiannya dan kekuatannya. Jadi, banyak yang beranggapan bahwa naga ilahi adalah naga yang sombong dan dingin, namun sayangnya itu berbanding terbalik dengan rumor.
"Oh tidak ada. Kau adalah gadis cantik yang baik terimakasih sudah mengeluarkanku," naga ilahi benar-benar membuang kesombongannya ketika berhadapan dengan Liu Mei yin, dia benar-benar takut kejadian sebelumnya terulang kembali. bisa-bisa dia sekarat. dengan ekspresi memuji dan menjilat, dia terus mengagungkan nama Liu Mei yin agar tak marah kepadanya.
Ekspresi Liu Mei yin masih tersenyum menatap naga ilahi, "Baiklah kali ini akan ku maafkan, jika lain kali akan ku hancurkan dagingmu yang keras itu dan ku beri makan siluman rendah tingkat 1 sebagai makanannya," ancam Liu Mei yin kepada naga ilahi, sontak saja naga ilahi benar-benar ketakutan jika hal itu terjadi, maka harga dirinya sebagai naga ilahi hanya sebutan sia-sia.
lebih baik dia mati hancur berkeping-keping tak tersisa, daripada dagingnya diberi makan siluman tingkat 1 ah sungguh mengerikan jika membayangkannya.
Setelah merasa Liu mei yin kembali tenang dan tak membahas permasalah itu lagi, naga ilahi mulai mengalihkan pembicaraan.
"Hehe Liu Mei yin yang cantik dan baik seluruh dunia. akanku beri tahu kegunaan dari air suci, ekhemm....," Ucap Naga ilahi sebelum memulai hari pidatonya, dia derdehem sambil menaruh kepalan tangan kecilnya didepan mulutnya seperti orang batuk.
"jadi.....kegunaan dari air suci seperti yang kita tahu yaitu, untuk menetralkan segala bentuk dan jenis racun, baik yang mematikan maupun menyakitkan, namun bukan hanya itu saja, air suci juga bisa untuk meningkatkan kekuatan seorang kultivator. apabila kultivator itu memiliki tingkat kultivasi yang paling dasar, setidaknya setelah menyerap energi dari air suci, maka dia akan mampu melompati dua tingkat berarti dia langsung berarat di tahap awal golden core dan seterusnya, selain itu air suci bisa meremajakan dan juga membuat awat muda, sekaligus membuat orang itu kebal terhadap segala racun dan bla bla bla......." Naga ilahi menjelaskan tentang bagaimana para kultivator memperebutkan air suci dan bagaimana air suci yang sangat didambakan oleh manusia diseluruh penjuru dunia, dia terus berpidato dan lambat Laun menjadi cerita tentang dirinya yang begitu mulia dan kuatnya untuk mempertahankan air suci, sehingga tak ada yang mampu mengambil setetespun di bawah pengawasnya. dia terus bercerita sampai Liu Mei yin bosan dan mengantuk.
"Berhenti" ucap Liu Mei yin karena merasa sudah mengantuk mendengar cerita naga ilahi yang panjang kali lebar. dia juga tak suka membuang waktu apalagi menyia-nyiakannya.
Naga ilahi pun menghentikan ceritanya, dan setelah itu dia meminta izin untuk mengambil sesuatu di dalam gua sebelah, tempat yang ditunjukkan naga suci sebagai tempat keberadaan air suci, Liu Mei yin pun mengizinkan. toh dia sudah mendapatkan air suci dan juga naga ilahi sebagai hewan kontraknya. jadi, jika dia menyembunyikan sesuatu yang berharga, maka dia tinggal menanyainya nanti. dia memilih untuk pergi menuju air suci dan membiarkan naga ilahi berbuat semaunya.
Setelah beberapa menit berjalan memasuki kedalaman gua, Liu mei yin dengan perlahan dan akhirnya berhenti di atas batu di tepi danau berukuran mirip dengan danau yang dia lihat didalam kalung ratu neraka, bedanya warna airnya berwarna merah darah, sedangkan danau didalam kalung ratu neraka berwarna biru muda dan saking jernihnya itu berwarna bening.
Bola matanya masih berwarna hitam pekat "akhirnya aku mendapatkannya," ucapnya pelan dengan suara dingin ketika sudah berada didepan danau air suci, dia berjalan mendekati danau dan mencelupkan kakinya perlahan memasukinya sampai sebatas pinggangnya, lalu dia duduk dengan posisi lotus dan mulai menyerap energi yang ada didalamnya dengan rakus, namun tak berselang lama setelah beberapa menit liu Mei yin teringat sesuatu dan akhirnya membuka mata cokelat seperti mata pada umumnya.
"kakek," lalu tak lama dia keluar dari danau air suci dan memindahkannya kedalam cincin permata dewa, dengan sekali kibasan tangan langsung hilang tak tersisa sedikitpun didalam gua.
Liu mei yin berjalan keluar menuju gua tempat dia meninggalkan naga ilahi "hei naga jelek kembali," Liu mei yin berteriak dengan suara yang tak terlalu keras.
Naga ilahi yang masih berada di dalam terowongan sebelah ketika mendengar suara panggilan yang familiar itu kaget, "ah gadis sialan itu memanggilku!! oh tidak, sayangku aku harus pergi dari sini dan meninggalkanmu maafkan aku, karena aku akan menjadi tunggangan gadis sialan itu hu hu hu.... sungguh sial nasibku harus menjadi hewan kontraknya, dia benar-benar keji dan kasar," ucap naga ilahi terus menerus menjelekkan Liu Mei yin, sambil memeluk sebuah lukisan dengan air mata yang mulai mengalir.
Sementara itu Liu mei yin yang berada diluar menunggu naga ilahi terus memanggil naga ilahi untuk kembali, karena sudah mau setengah jam tak mendapat sahutan akhirnya Liu mei yin pergi menyusul Naga ilahi kedalam gua dimasuki oleh Naga ilahi.
Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat pemandangan yang disuguhkan, ntah dia ingin tertawa atau menangis, bibirnya berkedut menyaksikan tontonan gratis, dia tak mau menyia-nyiakan dan akhirnya dia mencari tempat duduk, setelah menemukan tempat duduk, dia duduk sambil menopang dagunya.
Setelah 10 menit menonton Liu mei yin teringat masih harus pulang ke gubuk, lalu dia menghampir naga ilahi, "hei naga jelek, kenapa tak mendengar panggilanku? kenapa kau malah meraung tak jelas disini?" Omel Liu mei yin karena tak mendapat sahutan setelah berteriak keras sampai tenggorokannya kering.
Naga ilahi yang mendengar ocehan Liu mei yin hanya melirik sekilas, lalu kembali menangis sambil memeluk lukisan yang tidak bisa Liu mei yin lihat, karena terhalang oleh tubuh naga ilahi yang besar.
Liu mei yin ingin sekali tertawa terbahak-bahak melihat wajah naga ilahi ketika menoleh, bagaimana tidak, dia melihat mata naga api mengalir air mata, tak lupa ingusnya yang terus keluar itu terlihat sangat lucu bagi Liu mei yin, "Hei, sudahlah, dimana naga ilahi yang perkasa dan sombong, kenapa aku tak pernah melihatnya, yang ada hanya naga ilahi jelek dan konyol tak tau malu menangis didepan gadis kecil sepertiku," ucap Liu mei yin sambil tersenyum sambil terus mengejeknya dan ingin sekali tertawa namun dia tahan.
Tangisan naga ilahi terhenti, "Huh, gadis kecil sepertimu mana tau yang namanya cinta," ucap naga ilahi tak terima jika di ejek oleh Liu Mei yin, 'tapi ucapannya benar juga, aku adalah nah ilahi yang mulia dan perkasa, aku tak boleh menangis lagi mau ditaruh dimana mukaku, oh sial!' lalu dia memalingkan wajahnya menghadap Liu Mei yin sambil menyembunyikan lukisan dipunggungnya.
"He he, gadis cantik ada apa ya?," ucapnya pura-pura bodoh sambil menggaruk tengkuknya.
Liu Mei yin hanya bisa memutar matanya dengan malas, " pulang!" ucapnya singkat dan padat, karena sekarang naga ilahi adalah hewan kontaknya, jadi tentunya dia harus ikut dengan tuannya kemanapun dia pergi.
Naga ilahi langsung mengerti ucapan Liu Mei yin jadi dia akan beres-beres dan membawa barang berharganya. "He he sebentar, saya mau merapikan barang-barang saya dulu," ucap naga ilahi lalu mulai bolak balik melihat sekeliling, sesekali mengangkat batu dan melemparnya, "sudah," kata naga ilahi melapor kepada Liu mei yin.
Liu mei yin yang menyaksikan naga ilahi merapikan semuanya, hanya bisa melong, bibirnya berkedut-kedut 'apanya yang merapikan jelas sekali dia hanya mengangkat batu lalu melemparnya kesembarangan arah dan merusak dinding gua dan terkahir dia hanya memutar lukisan di punggungnya menjadi memeluk di perutnya. ah sudahlah terserah dia, 'batin Liu Mei yin dia sudah pasrah dengan kekonyolan naga ilahi.
Setelah semua urusan naga ilahi itu selesai, dia menyuruh naga ilahi untuk mengantarnya pulang, agar lebih cepat sampai ke gubuk dan naga ilahi dengan perasaan berat hanya mengiyakan, tak lupa dia meminta kepada Liu mei yin untuk menaruh lukisan abstrak didalam cincin permata dewa agar tidak lecet atau robek terkena angin, Liu mei yin hanya mengangguk dan memasukkan benda itu, Lalu mereka beranjak dari sana dengan kecepatan tinggi.