NovelToon NovelToon
Mencintaimu Apa Adanya

Mencintaimu Apa Adanya

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Ditinggalkan di hari pernikahan membuat Abigail, gadis yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berubah. Dibantu seorang teman lama yang sudah menyukainya sejak lama, Abigail mewujudkan keinginannya untuk memiliki tubuh ideal tapi sahabat yang dia anggap sebagai sahabat baik, berusaha menghalangi langkahnya. Disaat keinginan itu sudah terwujud, Abigail berubah menjadi gadis cantik dan pada saat itu sang mantan kembali dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Akankah Abigail menerima ajakan sang mantan sedangkan secara diam-diam, ada seorang pria yang begitu tulus mencintai dirinya. Antara cinta lama dan cinta baru, yang mana akan dipilih oleh Abigail?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Abi benar-benar heran, dia sudah berada di lantai dua seorang diri saat itu. Ruangan itu begitu luas, bisa digunakan banyak orang tapi kenapa hanya dia sendirian saja di sana? Dia benar-benar tidak mengerti kenapa member diskonan seperti dirinya bisa mendapat ruang khusus seperti itu. Tidak saja mendapat diskon lima puluh persen tapi dia juga mendapat tambahan sepuluh persen.

Sepertinya ada yang salah, jangan-jangan resepsionis tadi memang salah. Ruangan itu pasti untuk tamu exclusive. Jangan-Jangan ada artis terkenal yang menyewa satu lantai itu tapi telah terjadi sebuah kesalahan. Dia akan menanyakan hal ini pada Justin nanti, dia juga tidak enak hati pada Sarah tapi semua itu di luar kemauannya.

Abi menunggu karena Justin belum datang, itu karena pekerjaannya yang belum selesai. Di bawah sana, Sarah benar-benar kesal. Dia melempar tasnya ke dalam locker sambil memaki, apa maksud semua ini? Mereka sama-sama mendaftar, mendapat harga diskon yang sama tapi kenapa Abi diperlakukan begitu istimewa?

Dia benar-benar tidak terima mendapat perlakukan seperti ini, dia akan bertanya pada Justin nanti. Seharusnya dia fitnes bersama dengan Abi sehingga dia bisa menggoda Justin tentu dengan trik murahan yang sudah tersusun di otaknya. Pura-pura jatuh, pura-pura keseleo, apa pun akan dia lakukan untuk mendapatkan perhatian Justin tapi sekarang, dia tidak bisa melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Mata Sarah melihat sana sini, tentu yang dia cari adalah Ben. Dia ingin protes, karena perlakuan yang dia dapatkan. Tidak seharusnya tempat itu pilih kasih.

Saat itu, Justin baru tiba bersama dengan Ben. Justin sudah mengganti bajunya agar tidak dicurigai. Yang harus dia waspadai adalah Sarah, dia tidak mau Sarah tahu siapa dirinya, tidak begitu cepat sebelum tujuannya tercapai.

Justin langsung menuju lantai dua, sedangkan Ben melihat-lihat tempat itu. Dia tidak tahu jika Sarah sudah menunggunya dan begitu melihatnya, Sarah menghampirinya dengan cepat, dia sudah siap protes.

"Aku mau protes!" ucap Sarah seraya berdiri di depan Ben dan menatapnya dengan tajam.

"Ada apa, Nona? Kau bahkan belum memulai tapi kau sudah protes saja?" Ben terlihat santai menghadapinya.

"Aku dan Abigail sama-sama member baru yang mendapat diskon. Kami mendaftar bersama tapi kenapa Abi mendapat ruang exclusive sedangkan aku tidak? Bukankah seharusnya kami diperlakukan sama?" protes Sarah.

Ben tetap tenang, sudah dia duga akan seperti ini. Mereka memang sudah tahu akan jadi seperti ini dan tentunya dia punya jawaban tepat untuk membungkam Sarah.

"Nona, kami selalu memprioritaskan tamu istimewa kami seperti Nona Abigail. Misi tempat ini adalah mewujudkan impian member kami untuk menurunkan berat badan jadi Nona Abigail pantas mendapat perlakukan istimewa dan di lantai dua, itu tempat khusus untuk member seperti Nona Abigail. Jika Nona juga ingin berada di lantai dua bersama dengan Nona Abigail dan mendapatkan hak istimewa itu, silahkan besarkan tubuh Nona terlebih dahulu dan setelah itu, Nona akan mendapatkan fasilitas yang sama seperti Nona Abigail," jelas Ben panjang lebar tanpa melupakan dialog yang sudah dia hapal dengan susah payah.

"Apa?" Sarah masih tampak tidak terima. Alasan konyol macam apa yang diberikan oleh pemilik tempat itu? Dia bahkan baru tahu jika ada tempat fitnes yang mengistimewakan member mereka yang memiliki berat badan berlebih.

"Sudah jelas, bukan? Jika Nona masih merasa tidak puas, kami akan mengembalikan uang Nona!" ucap Ben lagi.

"Tidak perlu!" Sarah mendengus dan berlalu pergi. Benar-benar tidak adil, dia rasa mereka memang sengaja. Apa tujuannya sudah diketahui oleh Justin? Semoga saja tidak, karena dia tidak mau gagal.

Ben berlalu pergi, dia memberi laporan pada Justin melalui earphone yang terpasang di telinganya. Tentu Justin mendengar keluhan Sarah, mau wanita itu fitnes di tempat itu atau tidak, tidaklah penting sama sekali karena dia membeli tempat fitnes itu untuk Abi.

"Sudah beres!" ucap Ben seraya melirik ke arah Sarah yang mulai fitnes.

"Bagus, perhatikan dia baik-baik. Jangan sampai naik ke lantai dua!" perintah Justin.

"Serahkan padaku!" ucap Ben.

Justin melepaskan earphone-nya dan masuk ke dalam ruangan di mana Abi sedang menunggu. Justin  tersenyum dan menghampiri Abigail yang pada saat itu sedang mencoba mengangkat sebuah alat berat. Dia melakukan hal itu sejak tadi untuk mengusir rasa bosan.

"Maaf membuatmu menunggu, Abi."

Abigail terkejut, dia terlihat tidak enak hati saat Justin mendekatinya. Abi melepaskan tangannya dari alat berat yang hendak dia angkat dan terlihat canggung.

"Bagaimana, apa kau bisa mengangkatnya?" tanya Justin sambil tersenyum.

"Ti-Tidak, aku mana kuat," jawab Abi tersipu.

"Baiklah, apa kau sudah siap memulai?"

"Tentu tapi Justin, kenapa Sarah?"

"Tidak perlu memikirkannya Abi," sela Justin. Dia tahu Abi pasti akan menanyakan hal ini.

"Tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting, Sarah juga sedang fitnes di bawah. Kau hanya perlu fokus pada dirimu sendiri, dia bukan anak kecil lagi jadi kau tidak perlu mengkhawatirkannya."

"Baiklah, kau benar."

"Jadi, ayo kita mulai."

Abi mengangguk, mereka melakukan pemanasan sebelum memulai. Karena tidak ada siapa pun di dalam ruangan itu dan hanya ada mereka berdua saja jadi Abi tidak perlu merasa minder dan malu. Dia tampak nyaman tanpa perlu mengkhawatirkan tatapan dari orang lain.

Treadmill adalah hal pertama yang Abi lakukan setelah melakukan pemanasan. Dia berjalan dengan santai sesuai dengan instruksi Justin. Ini pertama kalinya Abi melakukan hal itu jadi dia harus beradaptasi terlebih dahulu. Abi bahkan sudah terlihat lelah, padahal dia baru saja melangkah beberapa langkah.

"Astaga, aku lelah," ucap Abi. Dia sudah terlihat lesu dan tidak bersemangat.

"Hei, kau baru saja melangkah beberapa langkah!" ucap Justin.

"Aku benar-benar lelah, kakiku bahkan sudah terasa pegal," keluh Abigail. Sebagai pemula yang tidak pernah melakukan olahraga hal seperti itu sangat wajar Abi rasakan.

"Abi, apa kau tidak pernah berolahraga?"

"Tidak!" Abi menggeleng dan memandangi Justin. Gadis itu menelan ludah, entah kenapa tiba-tiba dia melihat kepala Justin bagaikan sebuah burger.

"Burger, aku ingin sebuah burger!" gumamnya.

Justin menggeleng, pantas saja tubuh Abi bisa sebesar itu. Selain suka makan, ternyata dia bukan tipe orang yang suka berolahraga. (Sama kayak yang nulis 😁)

"Aku lelah, aku mau makan," keluhan Abi masih terdengar.

"Astaga, kepalamu semakin mirip dengan burger!" perut Abi berbunyi, lapar.

Justin kembali menggeleng, sepertinya dia harus membuat jadwal untuk Abigail. Selain fitnes, sepertinya Abi harus melakukan kegiatan lainnya agar dia terbiasa. Bagaimana berat badannya bisa turun jika dia sudah terlihat lesu hanya beberapa langkah saja?

Abi sudah tidak kuat, dia berhenti dan duduk di atas lantai. Dia bahkan terlihat terengah-engah seperti sudah berlari ratusan mill padahal dia baru melangkah puluhan langkah.

"Ternyata aku benar-benar tidak cocok berolahraga!" ucapnya.

"Sudah menyerah?" Justin menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Bolehkah aku istirahat sebentar?" Abigail memandangi Justin. Oke, kepala Justin sudah terlihat normal.

"Baiklah, kita lakukan pelan-pelan. Aku tahu tidak mudah bagimu, yang penting kau masih mau berusaha."

Abi mengangguk, sedangkan Justin tersenyum. Dia tahu tidak akan mudah tapi dia akan tetap sabar dan memberikan semangat untuk Abi. Setelah istirahat, Abi kembali melakukan kegiatannya. Walau keluhannya kembali terdengar tapi dia tidak berhenti apalagi Justin selalu memberikan semangat untuknya.

1
Serena ketchum/ family ketchum
Abi polos bgt
klara
klara
suka ceritanya singkat jelas padat😁
Nur Hidayanto
Luar biasa
Nur Hidayanto
Lumayan
Dewi Sri
salut sama ortu justin
Dewi Sri
Aku suka
Dewi Sri
Hadir saya suka ceritanya
Nurlaila Hasan
kereeen,, aku suka yg partnya ga trlalu panjang,, jga alur critanya ga bertele tele,,
Nurlaila Hasan
suka
Hamliah Lia
keren pke bngt
Hamliah Lia
keren kak cerita ya bagus/Heart//Heart//Heart/
Hamliah Lia
senjata Ema" centong nasi ya kak
Katherina Ajawaila
keren thour, ceritanya. sukses selalu thour🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Katherina Ajawaila
akhir Abigael bahagia , 🥰
Katherina Ajawaila
Sarah PD amat, mana mau Justin sm tukang teh celup. 😒
Katherina Ajawaila
kel, pecundang udh meludah di jilat lagi 😡
Katherina Ajawaila
telan situ muntah mu sendiri. 😜
Katherina Ajawaila
muntah2 lo sarah sm harold
Katherina Ajawaila
telat Harold kemana aja selama ini, balik aja sm pecundang jalang mu😖
Katherina Ajawaila
Sultan mah jauh pola pikirnya dr pada OKB, sabar Abi pasti indah pd waktu nya 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!