Ethan Mohammed adalah Pria berdarah Inggris dan Turki. Ayahnya berdarah Turki sedangkan Ibunya Inggris. Ethan lahir dari keluarga bangsawan Inggris yang beragama Islam.
Di usia sepuluh tahun Ethan mengalami peristiwa yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya yaitu dalam waktu tak sampai satu minggu dia mendapatkan dua kali pukulan dan tendangan dari seorang gadis kecil yang sama.
Selama tujuh belas tahun Ethan mencari gadis kecil itu dan selama itu juga dia mempersiapkan dirinya untuk membalaskan dendamnya kepada gadis kecil itu.
Apakah Ethan akan menemukan gadis kecil itu? Berhasilkah Ethan membalaskan dendamnya?
Baca kelanjutannya, semoga kalian suka 😍
Selamat membaca 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Apa? Ma.. maksud kamu Rielfa dari keluarga Barrakh Corp?" tanya Ethan terkejut.
"Iya Tuan" jawab karyawan itu
"Bisa saya bertemu dengan beliau?" tanya Etha.
"Mohon maaf Tuan, Nona Rielfa sedang tidak ada di sini" jawab pelayan itu.
"Dimana kira - kira saya bisa menemuinya?" tanya Ethan.
"Saya tidak tau Tuan karena Nona tersebut hidupnya tidak menetap. Kadang di London dan kadang di Indonesia. Tidak bisa dipastikan kapan dia ada di London ataupun Indonesia" jawab pelayan itu.
"Baiklah kalau begitu. Terimakasih atas informasinya" balas Ethan.
Ethan segera keluar dari Toko Roti sambil membawa kue tradisional yang baru saja dia beli. Kemudian Ethan menyusul Jack yang sudah duduk di Restoran.
"Kamu lama sekali? dah apa yang kamu bawa itu?" tanya Jack penasaran.
"Aku tadi melihat - lihat isi Toko Roti tersebut dan aku melihat makanan ini. Aku ingin mencobanya nanti di Hotel" jawab Ethan.
Jack memanggil salah satu pelayan.
"Aku sudah memesan makananku, sekarang tinggal kamu" ucap Jack.
Ethan memesan makanan kepada pelayan Restoran. Mereka mengobrol sambil menunggu makanan datang.
"Kamu tau Jack, aku mendapatkan informasi besar" ucap Ethan.
"Apa?" tanya Jack penasaran.
"Toko Roti dan Restoran ini ternyata milik keluarga Barrakh dan pengelolanya adalah Rielfa. Saudara kembarnya Rifela" jawab Ethan sambil tersenyum tipis.
"Ternyata tidak percuma kamu mampir ke Toko Roti itu" ucap Jack.
"Dari kemarin aku memang sudah tertarik dengan Toko Roti itu. Ternyata ini jawaban dari ketertarikanku" balas Ethan.
Ethan tersenyum merasa menang.
"Jadi sudah jelas sekarang. Rifela adalah designer sedangkan Rielfa Koki alias tukang masak" tegas Ethan.
"Bukan Koki Than dia kuliah jurusan perhotelan dan tata boga" protes Jack.
"Sama saja kan artinya dia memang Koki. Bukannya kemarin itu sudah jelas. Dia memasak makanan di Restoran Hotel" jawab Ethan.
"Kenapa gak sekalian kamu bilang Rifela tukang jahit sedangkan Rielfa tukang masak" oceh Jack.
"Nanti aku akan berkata seperti pada mereka berdua" balas Ethan.
"Hei bukannya kamu mau balas dendam kepada salah satu dari mereka. Mengapa kamu jadi menyerang mereka berdua?" tanya Jack heran.
"Habis mereka berdua sudah berhasil membuat aku menjadi orang bodoh kemarin malam. Seumur hidupku aku tidak pernah merasa sebodoh itu" ucap Ethan kesal.
"Hahaha...Itu artinya kali ini kamu kena batunya Than. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti dia pernah jatuh juga" ejek Jack.
"Sudah, lebih baik kamu diam" bentak Ethan yang kesal melihat dia ditertawakan Jack.
"Jadi apa rencana kamu selanjutnya?" tanya Jack.
"Aku akan memastikan sekali lagi sebelum balik ke London. Aku ingin bertemu dengan mereka berdua dan memastikan siapa wanita yang aku temui tujuh belas tahun yang lalu" ucap Ethan.
"Tapi kamu sudah menantang salah satu dari mereka untuk bertarung di Dojang?" tanya Jack.
"Belum tentu juga wanita itu Rifela, bisa jadi dia adalah Rielfa. Karena sepertinya mereka keluarga yang sangat mahir beladiri. Kamu lupa waktu sabeum mengatakan bahwa ruangan yang dipakai mereka adalah ruangan khusus yang sudah disewa satu keluarga untuk tempat mereka berlatih?" tanya Ethan.
"Iya.. aku ingat" jawab Jack.
"Itu artinya semua anak Fajar Barrakh menguasai taekwondo sampai mereka harus menyewa sebuah ruangan khusus untuk mereka latihan" tegas Ethan.
"Kalau begitu lebih baik kita sering - sering datang ke Dojang, siapa tau bisa bertemu mereka lagi" Ujar Jack.
"Iya, kita harus ke Dojang setiap hari" tegas Etha.
Seperti rencana mereka setiap hari Ethan dan Jack datang ke Dojang untuk latihan sekalian mereka mengintip ruangan khusus keluarga Barrakh apakah ada yang datang atau tidak.
Mereka pernah melihat ruangan tersebut ramai tapi sayang yang datang hanya laki-laki siapa lagi kalau bukan Fael, Fathir dan Shaby.
Ethan memilih diam saja karena dia tidak punya alasan untuk menegur mereka. Ethan mempunyai masalah bukan pada anak laki-laki Fajar melainkan kepada anak perempuannya.
Bukan karena dia pecundang tapi karena ini adalah negara orang Ethan tidak mau cari ribut. Kalau di negaranya sudah pasti dia akan lebih sombong karena semua orang mengenal siapa dirinya.
********
Hari Sabtu yang di nanti.
"Elf jangan lupa nanti malam ya" ujar Fela mengingatkan.
"Oke Kak, bereeees" jawab Elfa.
"Kita pakai baju kembar lagi yuk" ajak Fela.
"Gak mau ah, pakaian Kakak ribet" tolak Elfa.
"Tenang saja, aku yang akan ikut cara berpakaian kamu" balas Fela.
"Tumben nih" ledek Elfa.
"Kan aku mau belajar beladiri jadi harus agak tomboy gayanya biar macho" jawab Fela.
"Hahaha.... Gak gitu juga sih" ujar Elfa.
"Jam berapa kita kesana?" tanya Fela.
"Jam lima sore aja ya, sampai sana maghrib. Ntar shalat maghrib dulu di sana baru latihan. Habis latihan baru kita makan besaaaar" jawab Elfa.
"Aku ikut kata sabeum aja deh" goda Fela.
"Hahaha.... " tawa Elfa.
Jam lima sore mereka berdua sudah berangkat menuju Dojang sedangkan Celine akan menyusul mereka. Celine singgah ke EIC Restoran terlebih dahulu untuk memasak beberapa makanan dan membawanya ke Dojang untuk mereka makan nanti malam bersama Sabeum.
Mereka sampai tepat saat shalat maghrib. Fela dan Elfa shalat terlebih dahulu baru setelah itu mereka berganti pakaian dan belajar taekwondo.
Ethan dan Jack sampai di Dojang jam tujuh malam. Saat mereka memasuki Dojang mereka melihat Celine juga datang dengan membawa beberapa bungkusan ke dalam ruangan khusus.
"Bagus, berarti wanita itu datang juga Jack. Itu temannya sudah datang" ucap Ethan.
Sementara Jack entah mengapa sangat senang bisa melihat wajah Celine lagi.
Mudah - mudahan malam ini si Ethan gak salah orang. Aku melihat Celine datang berarti dia datang bersama orang yang tepat. Walau aku tidak bisa pastikan Rifela atau Rielfa yang bersamanya tapi aku yakin wanita itulah yang di cari - cari Ethan selama tujuh belas tahun.
Ethan dan Jack bertukar pakaian terlebih dahulu, setelah itu baru mereka melakukan pemanasan.
Beberapa kali mereka melirik ke ruangan khusus tetapi tidak ada yang keluar dari ruangan tersebut. Tapi mereka mendengarkan suara wanita. Sepertinya bukan hanya satu wanita tapi ada beberapa orang.
"Dia belum. keluar juga Than. Padahal kan janji kita jam tujuh. Ini sudah lewat tiga puluh menit" ujar Jack.
"Wanita ini memang cari perkara" jawab Ethan.
Ethan sudah tidak sabar, dia segera melangkah mendekati ruangan khusus untuk keluarga Barrakh.
Sesampainya di depan pintu ruangan khusus Ethar mengetuk pintu tersebut dengan kasar.
"Hei kamu lupa sama janji kamu? Aku sudah menunggu kamu lebih dari tiga puluh menit. Aku kira kamu wanita yang tepat waktu dan tepat janji ternyata kamu cuma seorang pecundang" umpat Ethan.
Elfa terkejut mendengar suara teriakan dan suara ketukan pintu yang sangat kasar. Dia segera bergegas keluar dan melihat siapa orang yang ribut di luar.
"Hei sopan sedikit jadi orang, ini Indonesia bukan di negara kamu. Semua ada aturan jangan seenaknya saja. Emangnya Dojang ini punya nenek moyang kamu?" ....
.
.
BERSAMBUNG
nanti jadi baca novel lain lupa deh lanjutannay
lamjut mantap