Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian Thomas
Thomas duduk di samping Gloria dan membuka kotak P3K kemudian mengambil salep khusus memar dan dioleskan ke pipi Gloria.
Gloria yang tadi melamun membuatnya meringis dan terkejut melihat Thomas sangat dekat dengan wajahnya sambil meniup pipi Gloria.
" Siapa yang menamparmu? apakah salah satu karyawanku?" tanya Thomas sambil meniupi pipi Gloria.
" Bukan, semalam aku..." ucapannya terhenti karena perutnya berbunyi membuat Gloria malu sekaligus bersyukur karena tidak jadi mengatakan yang sebenarnya.
" Kamu lapar? mau makan apa? aku pesan makanan buatmu." tanya Thomas beruntun
deg
Jantung Gloria berdetak kencang karena lagi - lagi Thomas perhatian padanya. Gloria ingat ketika dirinya dan Alex makan, Alex tidak bertanya mau makan apa malah Alex memesan makanan yang membuat kulitnya memerah dan gatal - gatal.
" Mas Thom, sudah makan?" tanya Gloria menjawab Thomas dengan pertanyaan.
" Belum, mas belum sempat sarapan. Kamu mau pesan apa biar kita makan bersama." ucap Thomas lembut.
" Aku bawa bekel tadi pagi aku sudah masak tapi apakah Mas Thom suka masakanku yang sederhana ini?" tanya Gloria
" Benarkah? apa masakanmu kamu taruh di paper bag ini?" tanya Thomas sambil membuka paper bag dan mengeluarkannya.
" Iya benar, aku membawa dua bekal kalau mas mau kita makan bersama." ucap Gloria
" Terima kasih, kok nasi gorengnya berbeda ada yang pakai cumi dan udang dan ada yang pakai telur saja?" tanya Thomas bingung.
" Mas Thom suka nasi goreng seafoodkan?" tanya Gloria agak ragu.
" Suka, memang kenapa?" tanya Thomas bingung.
" Syukurlah suka karena aku alergi cumi dan udang." ucap Gloria jujur.
" Kalau aku milih telur bagaimana?" tanya Thomas karena ingin tahu apa jawaban Gloria.
" Aku akan makan nasi goreng seafood walaupun aku alergi." ucap Gloria jujur.
" Alergi itu seperti apa?" tanya Thomas
" Tubuhku akan memerah dan gatal - gatal." ucap Gloria jujur lagi.
" Kalau begitu kenapa kamu tetap memakan nasi goreng seafood?" tanya Thomas bingung.
" Karena mas Thom memilih nasi goreng pakai telur jadi aku memilih nasi goreng seafood." ucap Gloria sambil mengambil kotak yang berisi nasi goreng seafood.
( " Aku ingin tahu mas Thom, apakah mas Thom perduli padaku atau sama seperti suamiku?" ucap Gloria dalam hati )
Thomas yang melihat Gloria mengambil nasi goreng seafood dan memasukkan ke dalam mulutnya langsung ditahan oleh Thomas.
Thomas menggenggam tangan Gloria dan mengarahkan sendoknya ke mulut Thomas. Thomas mengunyah nasi goreng seafood secara perlahan - lahan sambil memejamkan mata sedangkan tangannya masih menggengam tangan Gloria.
Gloria terkejut dengan tindakan Thomas, nasi di dalam mulut Thomas kini sudah habis dan Thomas membuka matanya sambil menatap Gloria.
" Bagaimana? tidak enak ya?" tanya Gloria sendu sambil melepaskan tangannya yang di genggam oleh Thomas.
" Enak banget, baru kali ini mas merasakan nasi goreng seenak ini. Benar kamu yang memasak?" tanya Thomas sambil tersenyum
" Benar aku yang memasak, sungguh enak? aku senang mendengarnya." ucap Gloria tersenyum karena masakannya dihargai.
" Besok buatkan lagi ya?" pinta Thomas
" Ok." jawab Gloria singkat.
Thomas mengambil tempat kotak makanan yang di pegang oleh Gloria dan menikmati makanannya. Begitupula dengan Gloria menikmati makanannya hatinya yang tadi sedih kini terhibur dengan kehadiran Thomas.
Selesai makan Gloria membereskan makanannya dan di bawanya keluar untuk di cuci di pantry. Gloria terkejut karena pintunya terkunci.
" Mas Thom, kenapa pintu ini terkunci? tanya Gloria
" Maaf mas lupa." jawab Thomas sambil menekan tombol yang berbentuk remote tv.
Gloriapun keluar baru saja pintu terbuka di depannya sudah berdiri Markus. Gloria menundukkan kepalanya kemudian berjalan ke arah pantri sedangkan Markus masuk ke dalam.
" Maaf tuan tadi saya sudah sarapan pagi, tuan mau pesan makanan apa?" tanya Markus
" Sama aku juga sudah sarapan buatan Gloria enak banget. Kamu tumben sudah sarapan memang makan dimana?apa sudah ada pelayan yang memasak jadi bawa bekal dari rumah." tanya Thomas penasaran karena dirinya tahu kalau Thomas tidak suka ada pelayan yang memasak atau tinggal di rumahnya.
" Tuan, saya dibawakan bekal oleh kekasihku." jawab Markus sambil tersenyum bahagia.
" Kekasih?" tanya Thomas ulang
" Iya aku dan Goretty sahabat nona Gloria sudah jadian tadi pagi. Lusa aku akan melamar Goretty dan sebulan kemudian kami akan menikah." ucap Markus tersenyum bahagia.
" What cepet banget" ucap Thomas terkejut.
" Karena Leo selalu menanyakan tentang Gorreti karena itulah kami menikah. Lebih cepat kan lebih baik." ucap Markus.
" Aku kalah dua kali darimu." cibir Thomas
Markus hanya tersenyum mendengarnya.
" Makanya sekretarismu cepat di lamar sebelum di ambil orang." ucap Markus asal
" Aku ingin menikmati hidup dulu, belum ada ke arah sana." ucap Thomas bertentangan dengan kata hatinya.
" Oh." jawab Markus singkat.
Tiba - tiba ponsel milik Thomas berbunyi. Thomas mengambil ponselnya di saku jasnya dan melihat ponselnya untuk mengetahui siapa yang menghubungi dirinya ternyata mommynya yang menghubungi dirinya.
" Hallo Thomas." ucap mommy di sebrang.
" Halo mommy." jawab Thomas
" Thomas besok malam datang ya? mommy mau ngenalin kamu sama anak sahabat mommy." ucap mommy Thomas
" Aduh mommy, Thomas berulang kali kalau Thomas itu tidak mau dijodohkan." keluh Thomas
" Kalau kamu tidak mau dijodohkan bawa kekasihmu sekarang ke sini. Mommy dan daddy tunggu dan mommy ingin tahu apakah calon menantu mommy sesuai dengan kriteria mommy kalau tidak besok malam kamu harus mau dijodohkan dengan anak sahabat mommy." ucap Mommy tanpa memberikan jeda Thomas untuk menjawab.
tut tut tut tut tut
" Mommy langsung mematikan sepihak tanpa menunggu jawaban dari Thomas membuat Thomas mendengus kesal.
tok
tok
tok
" Masuk." jawab Thomas
ceklek
Gloria membuka pintu ruangan Thomas.
" Mas Thom, ada apa? kenapa mukanya seperti orang frutrasi?" tanya Gloria
" Ada apa ke sini Glo?" tanya Thomas membalas pertanyaan Gloria dengan pertanyaan juga.
" Mau memberikan file dokumen ini untuk di tanda tangani." ucap Gloria sambil memberikan dokumen ke Thomas.
Thomas menatap Gloria tanpa berkedip membuat Gloria menjadi malu.
" Ada apa Mas Thom?" tanya Gloria
" Aku minta tolong padamu, maukah kamu menolongku?" tanya Thomas
" Menolong apa?" tanya Gloria bingung
Thomas memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya perlahan kemudian membuka matanya.
" Maukah kamu berpura - pura menjadi kekasihku?" tanya Thomas takut dirinya di tolak
" Pura - pura, maksudnya apa ya?" aku tidak mengerti?" tanya Gloria bingung.
" Mommyku memintaku membawa pasangan sedangkan aku tidak mempunyai pasangan." jawab Thomas lesu.
" Bilang saja kalau Mas Thom belum mempunyai kekasih." ucap Gloria
" Masalahnya kalau malam ini mas tidak membawa kekasih maka mas akan dijodohkan." ucap Thomas sendu
" Baiklah aku akan membantu mas." jawab Gloria karena tidak tega melihat Thomas.
" Benarkah?" tanya Thomas dengan mata berbinar.
" Iya benar." jawab Gloria sambil tersenyum
" Baiklah nanti jam 3 siang kita pergi bersama." ucap Thomas
" Apakah tidak terlalu cepat?" tanya Gloria
" Tidak. Pokoknya jam 3 siang kita langsung pergi." jawab Thomas tegas.
" Ok. jawab Gloria singkat.
