Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"dimakan kue nya yah , maaf gak bisa sampe malem , aku ada tugas sekolah yang belum dikerjakan" ujar Raka saat ia sedang membukakan helm yang dipakai Wilona.
Keduanya sudah pulang dari kencan pertama mereka ,Raka membelikan Wilona sekotak cheese cake kesukaan Wilona.
Wilona mendekati Raka , lalu menepuk - nepuk pundak Raka.
"semangat yah belajar nya dedek " Uajr Wilona sembari berbisik di telinga Raka,setelah itu Wilona berlari menuju gerbang.
"Awas yah ih !" Raka tertawa,keduanya saling melambaikan tangan ,Raka mengendari motornya untuk pulang dan Wilona masuk kedalam Rumah Jansen untuk kembali kepekerjaan nya , yah setidak nya masih ada waktu untuk Wilona bersantai karena Jansen belum pulang dari rumah nenek nya.
Tak butuh waktu lama ,Raka yang mengebut telah sampai di rumah nya , Raka sedikit heran karena ada mobil asing yang terparkir di garasi rumah nya.
"Ah paling teman mama berkunjung" pikir Raka karena hari ini adalah hari minggu ,biasanya teman mama nya akan datang berkunjung.
Baru saja Raka membuka sepatu nya yang kotor terdengar suara tawa sang mama dan suara tertawa orang lain yang tak asing di telinga Raka.
"nah tuh dia anak nya , dari mana aja Raka ? Seharian gak ada kabar" Mama Raka langsung menyambut Raka yang baru saja tiba dengan pertanyaan.
"biasalah ma, main di mall ada acara dance " Raka berbohong karena terlalu cepat baginya jika ia jujur soal Wilona.
"hay Raka !" Raka seketika menoleh kala seorang gadis yang tak asing lagi bagi nya memanggil Raka.
" Loh Wica ? Ngapain lu di rumah gue ?" Raka yang kaget bertanya kepada Wica ,teman sekelas nya di sekolah.
"Huss ! Kok sewot sama teman nya ,dia nungguin kamu udah lama loh ,mama telepon kamu gak aktif , dia udah mau pulang tadi nya tapi untunglah kamu sudah datang" Mama Raka men jelas kan bahwa Wica sudah lama menunggu Raka .
"iya sorry , kaget aja lu ada di rumah gue" Ujar Raka lalu duduk di sofa bersama mama nya dan juga Wica.
"Raka , aku kesini buat nagih janji kamu itu loh ,kamu inget kan?" ujar Wica mengutarakan maksud dari kedatangan nya.
"Loh ? Aku janji apa emang nya?" Raka bertanya balik membuat gadis manis itu cemberut karena Raka melupakan janjinya .
Wica adalah salah satu siswi yang juga cukup populer dan dikenal oleh para murid di sekolah nya, Wica sangat mudah berteman dan juga berprestasi , ia juga sangat terkenal dikalangan para guru dan selalu menjadi andalan sekolah untuk beberapa perlombaan akademik.
"yasudah ,mama tinggal yah, awas loh jangan berantem" Mama raka meninggalkan kedua orang itu seraya tersenyum , senang melihat Raka yang sudah mempunyai teman wanita.
"kamu lupa yah , nyebelin" ujar Wica yang masih cemberut.
"udahlah Wica ,gausah ribet sebutin aja aku janji apa ?" Raka tak mau ber basa - basi , Raka mulai membuka ponsel nya agar Wica segera pergi ,ia sangat tak nyaman berada bersama orang asing di rumah nya.
..
Wilona merebah kan diri di kamar nya ,kaki nya terasa pegal karena tadi ia dan Raka mengelilingi hampir tiap pelosok mall .
"perasaan tadi gak sakit deh" ujar Wilona yang mulai mengoleskan minyak urut ke kaki nya, minyak urut yang ia bawa dari kampung adalah andalan Wilona saat merasa pegal - pegal.
"ayang ,udah kangen lagi nih aku"
Wilona mengirim Raka pesan , cukup lama Wilona menanti balasan dari Raka namun pesan nya tak kunjung berbalas.
"ah mungkin dia lagi belajar ,aku salat dulu aja deh"
Ujar Wilona yang berpikir bahwa Raka sedang mengerjakan tugas sekolah nya.
..
"eitt main HP mulu sih" Wica merebut ponsel Raka.
"eh apaan sih , balikin ponsel gue ! " Raka baru saja akan membalas pesan dari Wilona.
Wica berlari, sengaja menggoda Raka ,Raka mengejar Wica untuk mendapatkan kembali ponsel nya takut Wica membaca pesan dari Wilona.
Mama Raka memperhatikan aksi kejar - kejaran itu dari tangga lantai dua , sembari tersenyum mama Raka mengira Raka dan Wica memiliki hubungan khusus , ini pertama kali nya ada anak gadis yang main ke rumah mereka.
Setelah puas menggoda Raka ,Wica akhirnya mengembalikan ponsel nya , Mereka berdua mendudukan diri di sofa karena kelelahan.
"rese lu ! Tai !" Raka mengumpat kepada Wica yang cengengesan.
"iya deh maaf , habis nya di tagih janji malah main Hp aja " ucap Wica.
"emang gue janji apa sih ? Kan lu belum jawab juga" Raka tak mau kalah ,ia sudah bertanya namun Wica memang belum memberinya jawaban.
"masa lu lupa sih? Kan lu bilang kalau nilai Matematika lu bagus , lu bakal ngajarin gue dance KPop, inget kan?" perkataan Wica seketika membuat Raka mengingat kembali apa yang ia janjikan kepada Wica.
Saat itu Raka meminta bantuan kepada Wica mengenai nilai Matematika nya yang sangat buruk dan jauh tertinggal ,Wica membantu Raka dan sebagai ganti nya Wica meminta Raka mengajarkan nya dance , dan Raka setuju ia akan mengajari Wica dance jika nilai Matematika nya meningkat, dan benar saja nilai Matematika Raka sudah lebih bagus.
"Oh iya ! Maaf gue beneran lupa , tapi hari ini gue capek banget ,besok aja kali yah?" Raka yang ingin menepati janji nya tentu saja bersedia untuk mengajarkan dance kepada Wica besok.
"Yah padahal gue udah capek nyari rumah lu, udah nunggu lama juga ,tapi ok deh kelihatan nya lu capek banget" Wica setuju dengan penawaran yang diberikan oleh Raka.
"yaudah Wica pamit yah " Wica bersiap untuk pulang dan akan kembali besok.
"Loh udah mau pulang? tante baru mau masakin makan malam , gak mau makan dulu ?" tanya mama Raka .
"makasih tante ,Wica makan di rumah aja , besok kesini lagi kok ,kasihan Raka udah cape" ucap Wica menolak dengan halus ajakan dari mama Raka.
"Aduh perhatian banget yah" mama Raka memuji Wica, Wica akhirnya pamit pulang, sementara Raka langsung naik ke lantai dua menuju kamar nya.
Tak repot - repot membersihkan diri Raka yang sudah kelelahan langsung merebahkan diri di kasur nya , melupakan Wilona yang masih menanti kabar ,bahkan tugas sekolah pun ia lupakan.
..
Drrrtt...
"Astaghfirullah!" Satu getaran dari ponsel Wilona berhasil membangun kan nya, Wilona ketiduran setelah salat tadi, dilihat nya notifikasi itu , pesan masuk dari mama Jansen yang meminta Wilona untuk menemani Jansen dari pagi hingga malam hari karena dirinya akan pergi ke luar kota untuk pertemuan kerja.
Wilona membalas pesan dari bos nya itu ,lalu kembali mengirimi Raka pesan.
"udah bobo yah?" tulis Wilona karena Raka tak memberi kabar lagi.
Wilona yang tak mendapat pesan balasan memutuskan untuk tidur , karena tubuh nya yang sangat lelah dan besok ia harus bangun pagi untuk bekerja.
..
Pagi yang cerah menyambut Wilona, sejak dini hari tadi Wilona sudah berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan nya dan juga sarapan Jansen ,mama Jansen sudah berangkat beberapa waktu yang lalu.
"hey ayo bangun tuan muda" Wilona membangun kan Jansen yang masih asyik berlayar di dunia mimpi, satu kecupan di pipi Jansen berhasil membangunkan anak laki - laki tampan itu.
Jansen tersenyum dari bangun nya dan memeluk Wilona dengan erat,Jansen sudah tak asing dengan Wilona yang selalu menggantikan mama nya jika mama nya pergi bekerja , Jansen menyayangi Wilona dan akan menuruti arahan Wilona dengan baik.
"ayo kita sarapan, makan sendiri yah kan udah gede" Wilona membawa Jansen ke meja makan dan menyiapkan sarapan nya.
"Kak ,kamarin Jansen ke mall sama nenek terus ke bioskop, main bola ,main game seru banget deh" Jansen dengan antusias menceritakan kegiatan nya bersama sang nenek kepada Wilona , Wilona mendengar kan cerita Jansen seraya memakan sarapan nya,sesekali Wilona menyuapi Jansen agar sarapan nya cepat selesai.