Info!!!! Ini lanjutan dari Novel Istri Nakal Dokter Aziz.
🍁Fadila & Farhan🍁👫
Fadila Annisa Zakri, di hari ulang tahunnya yang ke 18 tahun, dia mendapatkan kado istimewa. Fadila tiba-tiba di lamar oleh pria yang bernama Farhan Aqmora Ahman. Farhan adalah Dosen sekaligus asisten di Laboratorium tempat di mana Fadila kuliah.
Farhan sudah cukup umur, tapi umurnya tidak menjamin kedewasaannya. Pria itu menjadi tegas setelah mendapatkan nasehat dari orang terdekatnya.
Apakah Farhan bisa terus tegas? Atau dia akan kembali menjadi pria yang dibimbing oleh istrinya.
Mari simak kisah romantis mereka 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai akur_Farhan & Nikollas
Fakultas Mipa/07:45 AM
Rahmat dan Ukma duduk di atas motor yang mereka parkir di tempat biasa, mereka menunggu Fadila dan Ummu datang. Pria itu ingin menanyakan kabar Fadila, mengenai kalimatnya yang semalam.
"Mat, kamu jangan cemas. Pak Farhan nggak mungkin memukul Fadila. Mungkin saja Pak Farhan hanya bercanda. Bukanya Pak Farhan dikenal humoris kalau bukan di jam mengajar" kata Ukma menenangkan kekasihnya.
"Aku tahu itu. Aku hanya cemas saja. Pak Farhan juga! Kenapa pake acara memotong pembicaraanku sih!!" ketus Rahmat mengacak-acak rambutnya.
"Itu Fadila" Ukma menunjuk Fadila yang sementara mengendarai motor ke arah mereka.
Fadila memarkirkan motornya lalu bergegas turun menghampiri sahabatnya. "Rahmat, maafkan aku ya" ucap Fadila mengambil tempat di motor orang lain.
"Aku yang seharusnya minta maaf. Bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja kan? Pak Farhan tidak menyakitimu kan?" Rahmat mengajukan bertubi-tubi pertanyaan.
Fadila menarik senyum lebar. "Pak Farhan hanya isengin kamu. Dia nggak benar-benar marah padaku maupun padamu" jelas Fadila.
"Alhamdulilah. Dila, apa kau tahu, aku sulit tidur semalaman. Aku takut kau dimarahi Pak Farhan" ungkap Rahmat.
"Kamu sih, diingatkan tapi sok cemas" timpal Ukma menatap sinis kekasihnya.
Pembicaraan Rahmat, Ukma dan Fadila terhenti saat Ummu datang dengan wajah cemberut. Entah apa yang terjadi pada Ummu sehingga wanita itu terlihat tidak baik-baik saja.
"Ummu, kamu kenapa?" tanya Fadila setelah Ummu mematikan mesin motornya.
Ummu melepas helem nya dan meletakkannya di atas motor kemudian menghampiri ketiga sahabatnya. "Aku galau, Ibu dan Papaku nggak jadi datang di hari libur nanti" ungkap Ummu dengan kesal.
"Mungkin mereka sibuk di rumah sakit. Kamu tahu sendiri kan pekerjaan mereka itu apa. Tidak ada Dokter yang kerjaannya hanya duduk-duduk dan cuti terus terusan" kata Fadila.
"Iya. Ngomong-ngomong bagaimana dengan asistensi nanti? Kok aku deg degan ya. Seperti orang yang mau pergi berperang saja" ungkap Ummu menatap ketiga sahabatnya bergiliran.
"Aku sudah dapat bocoran. Dan sepertinya peraturannya sangat ketat. Aku harap kita bisa kerja sama. Ukma, sekalipun kita beda kelas, tapi materi kita sama. Jadi nanti kamu bisa minta pada Rahmat" jelas Fadila.
"Iya. Oh ya, aku ke kelas dulu. Ibu Afifah sudah datang" pamit Ukma. Wanita itu bergegas ke kelas sebelum Ibu Afifah mendahuluinya.
Perumahan Dosen Blok A2/1
Farhan dan Nikollas sedang bersiap-siap ke kampus. Keduanya nampak akur. Farhan mulai mengizinkan istrinya untuk berteman dengan Nikollas dan juga dia mencoba mengatasi rasa cemburunya terhadap Rahmat yang selalu terlihat dekat dengan Fadila.
"Aku nggak ingin menjadi suami yang mengekang istrinya. Sekalipun aku cemburu melihat istriku tertawa dengan pria lain tapi aku juga harus mengerti dirinya. Dan yang paling utama adalah mempercayainya" batin Farhan. Farhan ke luar dari kamar menghampiri Nikollas yang sedang menunggunya di depan pintu utama.
"Kau kenapa?" tanya Farhan saat melihat Nikollas menatap rumah blok A2/2.
"Nggak" balas Nikollas berbohong. Pria itu belum lama dimarahi Ibunya karena ketahuan numpang tidur di rumah tetangga. Boleh dikata dia dan suaminya lah yang mengusir Nikollas dari rumah.
"Dia pasti dimarahi. Baru kali ini aku melihat anak laki-laki yang bersikap seperti anak perempuan" batin Farhan. "Ayo kita ke kampus" ajak Farhan menepuk pundak Nikollas.
Dalam perjalanan ke kampus, sekali kali Nikollas melirik Farhan. Dia ingin mengatakan sesuatu sekalian meminta saran namun ada keraguan di dalam hatinya. "Om" panggil Nikollas.
"Ya" sahut Farhan menatap Nikollas sesaat lalu fokus menyetir.
Nikollas mengumpulkan keberaniannya kemudian menatap Pak Farhan. "Semalam aku menghubungi Papa kandungku. Aku tidak menceritakan bagaimana Ibu dan Papa tiri ku memperlakukanku. Lagian Papa pergi meninggalkanku juga karena nggak Sayang kan sama aku. Hanya saja aku ingin tahu kabar mereka dan bagaimana kehidupan mereka. Sudah dua puluh tahun, dan aku belum pernah melihat wajah mereka. Baru beberapa hari yang lalu aku mendapatkan informasi kalau Papaku tinggal di Kota ini namun sekarang tugas di Jakarta"
"Lalu Papa memintaku datang ke rumah. Katanya sih ada putri mereka di rumah" Ungkap Nikollas kemudian menghela napas pelan. "Ternyata aku punya seorang adik" sambungnya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya Farhan.
"Nah! Itu dia yang membuatku bingung. Kira-kira apa yang harus aku lakukan. Haruskah aku ke rumah mereka atau aku mencari indekos?" tanya Nikollas.
"Kenapa harus mencari indekos? Kau bisa tinggal dengan kami" sanggah Farhan.
"Aku hanya tidak mau mengganggu pengantin baru" ungkap Nikollas tersenyum.
...--...
Fakultas Mipa
Farhan memarkirkan mobilnya di parkiran Fakultas. Dia dan Nikollas pun turun. Farhan bergegas ke ruangan dosen sementara Nikollas mencari Fadila, Ummu, Ukma dan Rahmat. Dilihatnya Fadila dan ketiga sahabatnya nongkrong di parkiran motor.
"Assalamualaikum" ucap Nikollas mengambil tempat di samping Ummu.
"Waalaikumsalam" balas Fadila dan ketiga sahabatnya bersamaan.
"Nggak ke kelas?" tanya Nikollas.
"Nggak, Kak. Hari ini dosen rapat jadi kami hanya diberikan tugas" jawab Fadila.
"Lalu kenapa kalian belum pulang?" tanya Nikollas lagi.
"Ada asistensi umum di jam satu siang nanti" jawab Rahmat.
"Eh! Ternyata calon istriku ada di sini juga" kata Nikollas yang berpura-pura kaget dan baru menyadari keberadaan Ummu.
"Hahahahaha. Sepertinya Kak Niko minta dipakaikan kacamata mines" sanggah Ummu meledek. Wanita itu tidak merasa risih dengan dua kata yang disebut Nikollas, yaitu calon istri.
"Kak Niko, Om Farhan di mana?" tanya Fadila.
"Di ruangannya" balas Nikollas.
"Ih Fadila, belum cukup tiga jam berpisah sudah rindu berat" ledek Ummu.
Sementara di ruangan Dosen, Farhan bersiap-siap ke Laboratorium karena para asisten yang terpilih sudah sejak tadi menunggunya. Dengan santai, pria itu meraih handle pintu dan memutarnya lalu ke luar dari ruangan dosen. Tepat di depan ruangan dosen, ada Fitri yang sedang menunggu Pak Farhan.
"Ayo kita ke Laboratorium" ajak Pak Farhan.
Dari kejauhan, Fadila menatap sinis wanita yang sedang jalan bersama suaminya. Wanita itu tidak cemburu melainkan ia tidak suka dengan tipikal Kak Fitri yang orangnya nggak sopan.
"Jaga suamimu baik-baik. Semua senior tahu bagaimana Fitri. Dia itu, kalau suka satu laki-laki maka dia akan mengejarnya sampai dia mendapatkan orang yang dia suka" bisik Nikollas.
"Hahhahaaha" Fadila tertawa lepas. "Aku nggak takut sama wanita itu, juga sama Om Farhan. Berani aku tahu Om Farhan selingkuh dariku, aku pastikan dia akan menyesal menikah denganku. Dan untuk wanita itu, dia akan menangis tujuh hari tujuh malam" ucap Fadila dengan senyum mengembang.
"Jangan lupa panggil aku, jika kamu ingin memberi permen pada wanita lain, terutama pada si ulat bulu itu" kata Ummu sambil mengedipkan sebelah matanya pada Fadila.
Farhan oh Farhan,kau suami idaman.kalo suamiku......jangankan masak, rebus air aja bisa di hitung dengan jari lima 🤣
dan buatlah niko tuk tinggal bersama dengan pak asiana thorr 🙏✌
semoga Niko dan Ummu tidak seperti ke dua orang tua nya ...
semangaatt Niko ....💪💪💪
kalo Fadilah dari bayi ,ibu Amrita sudah tidak ada ...
berharap surlin segra tau kebenarannya tentang isi hatinya ibunya niko 🙏✌