NovelToon NovelToon
Nasib Si Kayya Yang Miskin

Nasib Si Kayya Yang Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Kayyana Putri hanyalah seorang gadis yang sedang berusaha ingin membahagiakan ibunya. Di tengah kehidupannya yang serba kekurangan, suatu malam, Kayya kebetulan menolong seorang gadis bernama Vira.

Bermula dari sana, Nasib Kayya perlahan berubah. Seperti apa perubahan nasib Kayya? Apakah nasib baik atau nasib buruk? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Kalung Mutiara

Kayya tidak akan melupakan perjalanan bisnis yang berasa seperti liburan ini. Hari ini terakhir dia di sana, Kayya sebenarnya ingin keluar mencari sesuatu untuk oleh oleh ibunya dan juga Vira, tetapi dia tidak berani meminta ijin pada Nicky.

Siang hari Kayya dan Nicky akan chek out dari hotel, Saat hendak keluar dari lift, tiba-tiba ada tiga orang yang buru-buru merangsek masuk. Alhasil Kayya terdorong ke belakang. Beruntung ada Nicky yang menahan bahunya agar tidak jatuh.

"Kamu ga apa-apa?"

"Saya baik-baik saja, Pak."

Nicky melirik tiga pria tanpa dosa itu dengan tajam. Orang yang tadi menyenggol Kayya segera meminta maaf, karena takut dengan tatapan Nicky.

Saat berjalan keluar, tanpa sadar tangan Nicky masih bertengger di bahu Kayya. Kayya tidak berani bergerak. Dia berjalan dengan kaku sambil menarik kopernya.

Perjalanan udara begitu lancar, sehingga tak terasa sore sudah menjelang. Kayya dan Nicky sampai di depan rumah Kayya menjelang senja.

Tiba depan di rumah Kayya, supir langsung menurunkan barang bawaan Kayya. Namun, Kayya mengernyit bingung saat salah satu paperbag besar diturunkan.

"Pak, ini bukan punya saya."

"Tadi kata pak Nicky ini buat mbak Kayya. Apa coba mbak Kayya tanya sama Pak Nicky saja. Saya cuma disuruh."

Tepat pada saat itu Nicky keluar dari mobil dan berkata, "Itu memang buat kamu. Itu beberapa barang yang khas dari sana. Kamu bisa berikan pada ibumu sebagai oleh-oleh."

Kayya agak terkejut. Dia tidak tahu hubungan atasan dan bawahan bisa seperti ini. Entah mengapa Kayya merasa perlakuan Nicky terhadapnya agak lain, apakah mungkin karena kemarin aku sempat menolongnya? Ya, pasti begitu. Pikir Kayya.

Nicky segera undur diri. Dia menyapa ibu Kayya sebentar sebelum akhirnya benar-benar pergi.

Saat Kayya membongkar isi tas yang diberikan Nicky, dia semakin terkejut melihat isinya. Ada tiga kain tenun, madu hutan dan beberapa makanan khas di sana. Saat kain tenunnya di angkat, ada sebuah kotak kecil memanjang yang terguling di atas ranjang. Kayya membuka isinya dan semakin tercengang. Itu kalung emas dengan liontin mutiara.

Kayya segera menutup kotak itu dan mengirim pesan pada Nicky. Dia yakin atasannya itu pasti salah menaruh barang.

Saat Kayya mendengar notifikasi pesannya, dia berkedip beberapa kali dengan wajah tak percaya. Ia membaca satu kalimat singkat "Itu memang untukmu." Hal itu membuat Kayya tidak tahu harus berkata apa lagi.

Kayya akhirnya mengetik ucapan terima kasih dan kemudian kembali membuka kotak itu. Kayya merasa kalung itu sangat indah, dia tidak tahu saja, jika kalung itu dipesan khusus oleh Nicky untuknya dengan harga yang cukup mahal.

Bu Rahayu yang sejak tadi duduk di dekat Kayya dan melihat Kayya melamun sambil membuka kotak, dia pun menepuk bahu Kayya dengan lembut. "Kamu mikirin apa, Nak?"

Kayya agak gelagapan, mungkin ibunya tidak sempat melihat hadiah dari Nicky untuknya.

"Bu, pak Nicky memberiku hadiah ini, apakah menurut ibu ini tidak berlebihan?"

Bu Rahayu melihat kalung yang berkilauan itu dengan wajah ketakutan. "Nak, bukankah kalung ini terlalu mahal, sebaiknya kamu kembalikan pada pak Nicky. Kita sudah terlalu banyak menerima kebaikannya. Kenapa kamu sampai diberi hadiah itu? Kamu dan pak Nicky tidak .... "

Bu Rahayu menutup mulutnya, tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Dia merasa ketakutan sendiri dengan pikirannya.

"Bu, apa yang ibu pikirkan, aku dan pak Nicky bekerja di sana. Kami kerja, Bu, bukan main-main."

"Lalu hadiah ini?"

"Kemarin kebetulan aku menolong pak Nicky saat akan diserang orang, jadi mungkin ini hadiah untuk penyelamatan."

"Tapi keluarga kita sudah menerima terlalu banyak, Nak."

Kayya terdiam agak lama, dia kemudian berkata, "Besok aku akan membawanya ke perusahaan, Bu. Aku akan mengembalikannya pada pak Nicky."

"Dan oleh-oleh ini, kenapa kamu membeli begitu banyak?"

"Ini nanti ibu bisa bagi ke tante Irene dan mbak Sita. Mbak Sita kan udah nemenin ibu tiga hari ini."

Kayya memutuskan untuk tidak memberitahu ibunya, perihal oleh-oleh ini. Dia khawatir ibunya semakin berpikiran macam-macam.

Seminggu sudah Kayya tidak bertemu dengan Vira, selain karena Vira sekolah, dia juga sibuk bekerja. Mereka hanya sesekali bertukar pesan. Malam itu Kayya menerima pesan gambar dari Vira yang memamerkan gelang mutiara oleh-oleh dari Nicky.

Kayya tersenyum membaca pesan dari Vira, tak lama kemudian ponselnya berdering, gadis itu rupanya melakukan panggilan video.

"Kayya, apa kamu kemarin ikut kakakku pergi ke Lombok? Tadinya aku ingin meminta gelang yang sama untukmu, tetapi kakakku berkata kamu sudah membeli kalung saat di sana. Kayya kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu pergi dengan kak Nicky?"

Wajah Vira menunjukkan protes keras. Kayya hanya bisa memberi alasan jika dia terlalu gugup pergi jauh, sehingga lupa mengirimi kabar padanya. Vira segera mengerti, dengan kondisi ekonomi Kayya sebelumnya, dia mana pernah pergi ke luar daerah.

Setelah Vira mengakhiri panggilan videonya, Kayya membuka galeri ponselnya dan memilih satu foto untuk dijadikan avatar profil WAnya.

Vira langsung mengirim pesan jika dia ingin juga seperti Kayya.

Di ruang kerjanya, Nicky menatap ponselnya cukup lama, senyum lembut terbit di bibirnya. Dia mengusap layarnya dengan perlahan, seolah sedang menikmati penampakan di layar ponselnya, tetapi jika Kayya melihat apa yang sedang Nicky lihat sekarang, dia mungkin akan merinding ketakutan, karena itu adalah fotonya.

Pagi itu Kayya datang sangat pagi. Selain ia harus menyiapkan materi rapat. Dia juga harus mengecek jadwal atasannya.

Nicky agak terkejut melihat Kayya sudah duduk di mejanya. "Pagi, Pak."

"Ya," jawab Nicky sekenanya.

Saat Nicky sudah duduk dan menyalakan laptopnya, Kayya mendekat sambil membawa kotak kalung mutiaranya.

"Maaf, Pak. Saya ingin mengembalikan kalung ini."

Nicky menengadah dan menatap Kayya dalam. "Kenapa?"

"Ini terlalu mahal, Pak."

"Saya tidak bisa menerima barang yang sudah saya berikan. Kamu bisa membuangnya atau memberikannya pada siapa saja," kata Nicky. Dari intonasi suaranya, Kayya yakin jika bosnya tersinggung.

Melihat Kayya terus menunduk, Nicky akhirnya menghela napas panjang. "Saya membeli kalung itu, karena saya ingin berterimakasih padamu. Jangan menilai dari mahal tidaknya benda. Tolong lihatlah jika itu bentuk ketulusan saya untuk berterimakasih."

Pada akhirnya Kayya mengambil kotak itu lagi. Kali ini dia kembali mengangkat wajahnya dan lalu mengucapkan, "Kalau begitu, terima kasih untuk kalungnya, Pak. Saya menyukainya." Kayya tersenyum lembut. Nicky langsung membeku melihat senyum Kayya. Ia meraba jantungnya yang tiba-tiba saja berdebar sangat kencang.

"Kayya, saya sangat menghargai hidup saya, jadi barang semacam itu tidak ada harganya dibandingkan nyawa saya. Kamu tidak perlu berterima kasih."

"Saya ingat waktu itu anda bertanya pada saya dengan tatapan curiga, apa yang saya inginkan saat mengantar Vira pulang? Terus terang saya tidak ingin apapun. Saya tidak mau menganggap pertolongan saya sebagai jasa yang perlu imbalan. Bagi saya dengan anda terus menerus membantu keluarga saya, saya justru merasa berhutang banyak pada Anda, Pak. Saya tidak mau dikira serakah, Pak.

"Jika kamu diam saja dan tidak menyebutkan semua ini, siapa yang akan mengira kamu serakah? Kamu tidak perlu terlalu banyak berpikir. Cukup terima saja semuanya dan bekerjalah dengan baik disisi saya," kata Nicky sembari menatap Kayya.

Kayya mengangguk dan kembali ke mejanya. Dia memasukkan kotak kalung itu kembali ke laci meja kerjanya.

Kayya kembali ke mode serius. Dia harus mengesampingkan masalah ini dan fokus pada pekerjaannya.

Kali ini rapat yang diadakan melibatkan banyak staf. Sehingga dalam sekejap Kayya kembali menjadi pusat perhatian. Orang orang sesekali mencuri pandang ke arahnya. Bahkan ada beberapa yang terang terangan mengamati Kayya.

1
@pry😛
pecat ya kk... jgn di kasianin
@pry😛
mampus... ni yg aq tgg"... akhr ny kau di pcat
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aq baper bc ny... ya allah
Julia Manalu
sangat menantikan cerita nya. up terus
Bunda HB
semangat berkarya bintang 5 for your 💪 😅 ♥️
@pry😛
cie🤣🤣🤣❤❤❤❤
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kayy seumpamanya ni ya. kalo mereka bertiga naksir kamu, kamu mau milih siapa?😄
Suriyahlasminah Sari
Ah Nicky suka sama kayya .,...suka curi curi pandang Nic😁
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Sapa ya? atau jangan² Trio ulet bulu lagi🤣🤣
@pry😛
cp lg
Dewi kunti
sp tuch sok kenal,tmn kantor nya kali ya,asal jangan yg kmrn ngebully
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Dihh.. kalo orang dah hasad, iri, dengki mah susah ya😒
@pry😛
agak da yg janggal ni
@pry😛
babi...
lgsg pecat z np..
gk yakn kdpn ny bgs manusia ni
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kalo saja semua karyawan tahu Kayya dekat dengan semua anggota keluarga Bang Nick, mereka pasti makin julid/Facepalm/
@pry😛
gas kn yg di toilet td nic💪💪💪💪next
@pry😛
pigi kau babi
@pry😛
good... aq sk yg gercep gn....
next kk
@pry😛
nah lho kn...🤣🤣🤣🤣 bucin....
visual ny mn
@pry😛
bagus.... andre ni yak ny org ny jhat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!