NovelToon NovelToon
Pewaris Phoenix Api Xiao Chen

Pewaris Phoenix Api Xiao Chen

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi / Tamat
Popularitas:526.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: APRILAH

Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Badai Kematian

"Kenapa, kenapa, kenapa ....!"

Xiao Chen berteriak penuh keputusasaan sambil berlari dan terus berlari lebih cepat lagi. Dia pergi meninggalkan kediaman keluarga Xiao, menuju bukit batu di sudut Utara desa Api. Air matanya tak lagi dapat terbendung dan terus menerus mengalir membasahi pipinya. Xiao Chen tanpa henti terus berlari lebih kencang lagi.

Hingga Xiao Chen pun tiba di bukit batu di belakang desa. Di mana di bukit itu terdapat satu air terjun dengan ketinggian lima ratus kaki. Di bawahnya, terdapat sungai panjang yang di sebut sungai suci. Tetapi yang terkenal bukanlah panjang dan lebar sungai suci, melainkan lokasi terjatuhnya air terjun yang di kenal sebagai kolam tanpa dasar.

Di atas tebing batu, di samping air terjun. Xiao Chen berdiri menatap langit. Air mata di sisi matanya mulai mengering, matanya sembab meninggalkan jejak kesedihan yang mendalam, kepalanya terangkat dalam mata yang terpejam. Sorot sinar matahari yang begitu panas seolah-olah membakar kulit. Angin berhembus kencang, mengibaskan rambut hitam panjangnya yang berantakan.

"Anakku, turunlah!" samar-samar suara seorang perempuan terdengar di telinga Xiao Chen. Membuat kedua matanya seketika terbuka lebar, perasaannya sangat begitu terkejut.

"Apa aku tidak salah dengar!" gumam Xiao Chen, bingung.

Xiao Chen terdiam sesaat, mencoba mengamati wilayah di sekitarnya, tetapi hanya ada suara kicauan burung, deru air, dan angin sepoi-sepoi yang bersiul merdu.

"Ternyata hanya perasaanku saja." kata Xiao Chen sembari menghela nafasnya. Ia pun segera membalikkan tubuhnya, hendak menjauh dari tebing air terjun.

Tetapi angin tiba-tiba berhembus kencang, bahkan membuat Xiao Chen terhempas beberapa langkah ke belakang di terpa angin.

"A— ada apa ini," kata Xiao Chen panik, ia pun meraih celah batu untuk pegangannya. "Haaaaa— aaaa, tolong ... siapapun, tolong aku!" teriak Xiao Chen sekencang-kencangnya. Angin itu sangat begitu dahsyat, bahkan pohon-pohon tumbang, beterbangan terbawa angin. Tetapi tidak ada seorang pun yang mendengarnya.

Mengandalkan celah batu, Xiao Chen terus bertahan. Tetapi tubuhnya tak lagi sanggup untuk menginjak bumi. Jika tidak ada celah batu yang kokoh di atas tebing, tentu Xiao Chen sudah di pastikan telah terhempas di terpa badai angin.

Namun dari kejauhan sebuah pohon besar yang tumbang terseret oleh badai angin, dan itu mengarah tepat kepada Xiao Chen.

"Apa, ahhh ... sepertinya ini adalah akhir dari hidupku!" ucap Xiao Chen lemah. Dia benar-benar sudah begitu pasrah akan nasibnya.

Bukk!

Pohon besar itu menghantam tubuh Xiao Chen dengan sangat keras. Membuat Xiao Chen tidak bisa untuk tidak bersuara, "Wha!" seteguk darah segar keluar dari mulutnya. Tetapi ia masih bertahan mencengkram celah batu, bahkan setiap ujung jarinya terluka, telapak tangannya robek, bahkan batang pohon masih menancap di bahu kanannya.

Namun angin semakin kencang, membawakan suatu kesan yang sangat begitu mengerikan. Tetapi yang anehnya, angin itu seperti sebuah jalur yang di khususkan mengarah kepada Xiao Chen. Sedangkan di tempat lain, seolah-olah angin berhenti berhembus, dedaunan begitu tenang.

"Apakah aku sedang berhalusinasi!" gumam Xiao Chen. Ia jelas menyadari keanehan di tempat itu, tetapi ia yang sudah sangat begitu lemas, lemah, dan tak berdaya, tidak lagi memperdulikan dengan apa yang tengah di alaminya saat itu.

"Ayah, ibu, maafkan aku!" ucap Xiao Chen lemah. Kedua matanya pun terpejam, jari jemarinya tak lagi dapat mencengkram celah batu, dan ia pun berlalu terhempas badai angin.

Namun badai angin berhenti begitu saja, tetapi Xiao Chen telah berada di udara, dan di bawah dengan ketinggian lima ratus kaki, itu adalah kolam tanpa dasar, tempat di mana terjatuh nya air terjun.

Tetapi Xiao Chen sudah sangat tidak peduli dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Lalu ia pun terjatuh ke kolam tanpa dasar.

Byur!

Blukbuk! Blukbuk!

Tubuhnya yang kurus tenggelam dan lebih dalam lagi menuju dasar kolam. Tetapi matanya terbuka lebar, cahaya matahari mulai menghilang dari pandangannya.

'Mati dengan cara seperti ini ... cukup menyedihkan!' gumam Xiao Chen di dalam hatinya.

Sekelompok ikan monster datang mendekat. Bahkan tak segan-segan menyantap tubuh Xiao Chen. Tetapi, di saat tubuhnya terkoyak oleh gigi gergaji yang sangat tajam, Xiao Chen tetap terdiam, bahkan melawan pun sangat mustahil.

Kedua tangannya terputus, setengah wajahnya hancur, bahkan kulit yang melapisi bagian dadanya pun telah terkoyak, memperlihatkan tulang rusuknya yang putih. Noda darah membuat air berubah menjadi berwarna merah.

Namun, disaat-saat terakhirnya, di saat kesadarannya mulai menghilang. Suara perempuan itu kembali terdengar.

"Ini belum saatnya!"

Cahaya yang begitu cemerlang bersinar dari dasar kolam. Membuat sekelompok ikan monster itu seketika berhamburan melarikan diri.

1
Sutrisno Kaltim
kereerennn....lanjut Thor.....
APRILAH: siap kak
total 1 replies
Sutrisno Kaltim
lanjuuuuuttt.......Thor......semangat.....
APRILAH: siyap abangku
total 1 replies
Kris Worro
Masa pd zaman itu sdh ada kompor?
Kris Woro
Sering baca novel tentang dunia kultivator, baru kali ini baca novel nama tingkat kultivasi sangat menggelikan (terlalu receh) penyebutannya.
APRILAH: hehehe, 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dudun Ferduzi
ko jadi agak angkuh thor jadi kurang menarik
APRILAH: ceritanya, dia gak mau di rendahkan lagi seperti saat dia belum mewarisi kekuatan Phoenix. bahkan keegoisan Xiao Chen membuat kekacauan yang hampir membinasakan seluruh umat manusia nantinya. tapi akhirnya dia bangkit kembali
total 1 replies
Sutrisno Kaltim
👍👍👍👍👍/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Sutrisno Kaltim
seru and keren....lanjuuuuuttt Thor....
APRILAH: makasih kak
total 1 replies
Sutrisno Kaltim
wah .....xhio cen baru turun gunung sudah ketempelan dua gunung....asyik....lanjuuuttt Thor.....semangat../Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/👍👍👍👍👍
Sutrisno Kaltim
awal cerita yg keren....lanjuuuttt.....
Sutrisno Kaltim
baru nyimak Thor.....semangat...lanjut
APRILAH: siyap kak
total 1 replies
Rinaldi Sigar
lnjut
APRILAH: siyap
total 1 replies
Rinaldi Sigar
lanjut
APRILAH: up di season 2 kak 🙏
total 1 replies
bogel
the end.. habis ceritanya.
ganti baca judul lain
APRILAH: udah season 2 nya udh ada kak bogel
total 1 replies
Eyang Kakung
lanjuut
Eyang Kakung
frasa2 yg kurang pas masih juga terpakai, membelalak jadi bolamata membola, tersenyum jadi melukis garis senyuman, seperti hasil translate
APRILAH: hehe, Alhamdulillah eyang, hasil sendiri. tapi kalo kata-kata itu udah jadi kebiasaan eyang 🙏🙏
total 1 replies
Eyang Kakung
lanjuuut
Eyang Kakung
lanjuuuuuuut
Eyang Kakung
lanjut
APRILAH: siyap eyang
total 1 replies
Eyang Kakung
ras iblis kok berada di tanah suci ras naga langit
APRILAH: kan di awal udah dijelaskan eyang 😁 kalo Ras Iblis tidak berasal di planet Tian Yuan, tetapi dia pendatang yang berhasil mengacaukan planet Tian Yuan. tapi, tujuh raja dunia sebelumnya memilih untuk bergabung bersama Ras iblis, termasuk Ras Naga. Dan umat manusia hanya menyisakan tiga wilayah terakhir mereka. wilayah tenggara, wilayah timur, dan timur laut.
total 1 replies
Eyang Kakung
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!