NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: tamat
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Xiao Chen selalu dianggap murid terlemah di Klan Xiao.

Tidak punya bakat, selalu gagal dalam ujian, dan menjadi bahan ejekan seluruh murid.
Namun tidak ada yang tahu kebenaran sesungguhnya bahwa tubuhnya menyembunyikan darah naga purba yang tersegel sejak lahir.

Segalanya berubah saat Ritual Penerimaan Roh Penjaga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Terobosan Tak Terduga

Kegelapan. Dingin. Dan rasa sakit yang menusuk dari setiap jengkal tubuhnya. Itulah yang menyambut kesadaran Xiao Chen saat ia perlahan terbangun. Untuk sesaat, dia pikir dia sudah mati. Tubuhnya terasa berat seperti timah, dan bahkan untuk membuka kelopak matanya saja membutuhkan usaha yang luar biasa.

Aku tidak bisa mati di sini...

Sebuah suara berteriak di lubuk hatinya yang terdalam. Bayangan sumpah tiga tahunnya. Wajah dingin Su Qingyue. Senyum hangat Lin Zihan yang baru ia kenal. Tekad yang telah tertanam di tulangnya menolak untuk membiarkannya menyerah.

Dengan erangan yang tertahan, dia memaksa matanya terbuka. Pandangannya kabur dan berputar. Namun, di tengah kekaburan itu, ada satu titik cahaya yang jernih dan berkilauan—Bunga Roh Embun.

Aroma harum yang memancarkan vitalitas murni tercium olehnya. Itu adalah aroma kehidupan. Itu adalah satu-satunya harapannya.

"Aku... harus... mendapatkannya..." bisiknya dengan suara serak.

Mengabaikan rasa sakit dari setiap otot dan tulang di tubuhnya, Xiao Chen mulai bergerak. Bukan berjalan atau merangkak, tetapi lebih seperti menyeret tubuhnya yang hancur di atas tanah yang dingin dan keras. Setiap inci terasa seperti diseret di atas pecahan kaca. Jarak beberapa meter itu terasa seperti jurang yang tak berujung. Darah segar kembali mengalir dari luka-lukanya, meninggalkan jejak merah di belakangnya.

Waktu seolah melambat. Akhirnya, setelah perjuangan yang terasa seperti selamanya, ujung jarinya yang gemetar berhasil menyentuh kelopak bunga yang dingin dan halus seperti kristal.

Dengan sisa-sisa kekuatannya, dia mengangkat kepalanya sedikit dan mengarahkan mulutnya ke tengah bunga itu. Dia dengan lembut menyentuh tetesan embun surgawi itu dengan bibirnya. Seketika, tetesan itu seolah memiliki kehidupannya sendiri, mengalir masuk ke dalam mulutnya dan meluncur ke tenggorokannya.

Rasanya tidak seperti air, melainkan seperti menelan segumpal cahaya cair yang sejuk.

Efeknya instan dan dahsyat.

Saat tetesan embun itu memasuki perutnya, sebuah gelombang energi kehidupan yang murni dan tak terbayangkan meledak, menyebar ke seluruh tubuhnya seperti tsunami yang menyegarkan. Ini bukan energi yang liar dan merusak, melainkan energi yang lembut namun sangat kuat, penuh dengan vitalitas.

Gelombang energi itu pertama-tama menuju ke luka-lukanya. Xiao Chen bisa merasakan dengan jelas—dan melihat dengan mata kepalanya sendiri—luka gores di lengannya menutup dengan kecepatan yang terlihat. Rasa sakit dari tulang rusuknya yang retak menghilang, digantikan oleh sensasi hangat saat tulangnya menyatu kembali. Kelelahan yang mematikan di otot-ototnya terhanyut, digantikan oleh kekuatan yang baru.

Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, semua luka internal dan eksternalnya telah sembuh total!

Namun, itu baru permulaan. Kurang dari sepertiga energi dari embun itu telah digunakan untuk penyembuhan. Sisa energi yang sangat besar—jauh lebih murni daripada apa pun yang pernah diserap Xiao Chen—kini mulai mengalir deras di dalam meridiannya.

Sutra Hati Naga Langit di dalam tubuhnya mulai beroperasi secara otomatis dengan kecepatan penuh, dengan rakus menyerap dan memurnikan gelombang energi murni ini. Qi Kekacauan di dantian-nya mulai tumbuh dengan kecepatan yang menakutkan.

Tahap pertengahan tingkat keempat... Tahap akhir tingkat keempat... Puncak tingkat keempat!

Dia mencapai puncak tingkat keempat hanya dalam beberapa tarikan napas. Di depannya kini berdiri sebuah dinding tak terlihat—sumbatan menuju tingkat kelima. Bagi kultivator biasa, menembus sumbatan ini akan membutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan akumulasi dan meditasi.

Tetapi di hadapan gelombang energi murni dari Bunga Roh Embun, sumbatan itu tampak selemah kertas.

BOOM!

Tanpa perlawanan sedikit pun, dinding itu hancur berkeping-keping. Energi itu membanjiri dantian-nya, menyebabkannya mengembang dan berputar lebih cepat. Qi Kekacauan miliknya mengalami transformasi kualitatif, menjadi lebih padat dan lebih kuat. Aura yang kuat meledak keluar dari tubuh Xiao Chen, meniup daun-daun kering di sekelilingnya.

Dia telah menerobos.

Alam Pengumpulan Qi, tingkat kelima!

Xiao Chen perlahan membuka matanya. Tidak ada lagi jejak kelelahan atau rasa sakit. Sebaliknya, matanya bersinar dengan cahaya cemerlang yang penuh energi. Dia bangkit berdiri, merasakan kekuatan baru yang mengalir di setiap pembuluh darahnya.

Dia mengepalkan tangannya. Kekuatan yang ia rasakan sekarang setidaknya dua kali lipat dari sebelum ia memakan bunga itu. Jumlah Qi Kekacauan yang bisa ia gunakan kini jauh lebih banyak, memberinya daya tahan yang lebih besar dalam pertempuran.

Pandangannya jatuh pada mayat Kera Roh Lengan Panjang yang besar. Beberapa saat yang lalu, makhluk ini adalah monster tak terkalahkan yang mendorongnya ke ambang kematian. Sekarang, saat dia melihatnya lagi, meskipun dia masih menganggapnya kuat, dia merasakan kepercayaan diri bahwa jika dia melawannya dalam kondisinya saat ini, pertarungan itu akan jauh lebih mudah.

Dia berjalan ke arah bunga yang kini telah kehilangan cahayanya dan mulai layu, esensinya telah terkuras habis. "Terima kasih," bisiknya tulus.

Setelah meluangkan waktu sejenak untuk menstabilkan auranya yang baru, Xiao Chen tahu dia tidak bisa tinggal lebih lama. Gua tersembunyi ini mungkin aman untuk saat ini, tetapi bau darah dari kera raksasa itu cepat atau lambat akan menarik pemangsa lain yang lebih kuat.

Dengan panen yang luar biasa—sebuah terobosan tingkat kultivasi dan tubuh yang sepenuhnya pulih—Xiao Chen berbalik. Punggungnya lurus, auranya jauh lebih kuat dan lebih tajam dari saat dia masuk.

Dia bukan lagi sekadar mangsa yang berjuang untuk bertahan hidup di hutan ini. Perlahan tapi pasti, dia sedang bertransformasi menjadi salah satu predatornya.

1
tanu
jadi tak tahu bila mirip² dgn judul lain😄😄
tanu
bagus juga bila referensi bacaan minim 🤭
MATADEWA
Lumayan
Juni Ardi
luar biasa
Darwito
eyyeey
Darwito
yeyeeu
Darwito
twtwtw
Darwito
f7f77fc78v
Bin Bin
teman2, kemungkinan maksudnya yang misterius itu masternya (gurunya), buka xiao chen 🤭
YAN 28
yg jenius bukan mc nya, dia pecundang masa susah ngalahin lawan yg kultivasinya dibawah... 🤣🤣🤣
Juni Ardi
keren😄
Darwito
xyuxux
Kris Worro
melawan musuh yg ranahnya jauh dibawahnya kerepotan sampai terluka, melawan musuh yg ranahnya setara seringnya kehabisan qi ujung-ujungnya pingsan wl menang dan melawan musuh yg ranahnya satu tingkatan kecil diatasnya mungkin si mc modar. si author bingung mau menempatkan mc posisinya gmn
n max
ceritanya hanya mencari kekuatan aja, tdk ada sosialisasi kpd rakyat dn tdk ada cerita romantisnya membosankan
Purwoko Joko Prawoko
bukankan sang paman kedua sudah membuat sumpah dao akan setia kepada sang nona pewaris???
Kris Worro
Di novel ini elemen petir seolah gk ada harga dirinya, dqn di novel ini diceritakan bhw elemen petir itu turunan dr elemen kayu. Sedangkan dicerita novel yg lain-lainnya elemen petir adl salah satu elemen terkuat yg ada disamping elemen cahaya, elemen rung dan waktu dan elemen kegelapan
Kris Worro
Menjijikqn sekali si mc, pertarungan dg lawan yg seimbang atau kuat selalu dan selalu kehabisan qi akhirnya pingsan. Gk ada metode lain apa thor utk mengembangkan cerita biar lbh menarik. Lagian kultivasi baru tahan 3 (Core Formation) aja digambarkan seolah-olah kekuatannya di ranah Kaisar Surgawi, terlalu berlebihan kamu thor dan lbh mendekati ke alay dlm bercerita
Kris Worro
Kirain ranah kultivasi ketua sekte (matriak) itu sdh di ranah kaisar langit atau kaisar surgawi, eh gk taunya ranah kultivasinya 1 tingkat di atas ranah kultivasi Xiao Chen. Sungguh sangat berlebihan sekali si author dlm menggambarkan sebuah kekuatan
Darwito
geyeue
Darwito
whn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!