NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:134.1k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"E-eh, maaf, Captain. Aku nggak tahu kalau lagi ada ... Lisa juga di sini," ucap Erland kikuk, berusaha menyembunyikan rasa penasaran yang membuncah di dadanya.

Nathan menghela napas lega melihat Erland tiba-tiba muncul di kamarnya, bak dewa penolong yang dikirimkan sang pencipta kepadanya.

"Erland, kebetulan sekali kamu datang. Cepat bawa Lisa keluar dari kamarku," titah Nathan tegas.

"Tapi, kalian kan lagi ...."

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan," potong Nathan cepat, berusaha menjelaskan situasi yang sebenarnya. Ia tahu Erland pasti sudah salah paham melihat dirinya dan Lisa berduaan di dalam kamar.

Berbeda dengan Lisa yang mengeram kesal sekaligus malu karena kepergok Erland dalam keadaan seperti ini.

"Kenapa Erland tiba-tiba muncul sih? Mengganggu saja! Kalau begini, gagal sudah rencana aku untuk menaklukkan Nathan," gerutunya dalam hati, lalu buru-buru memperbaiki letak bajunya yang sengaja ia biarkan melorot sebelumnya.

Erland kembali menatap keduanya bergantian, kebingungan jelas terpancar di wajahnya.

"Sebenarnya, apa yang terjadi, Captain?" tanya Erland dengan rasa ingin tahu yang tak bisa ia sembunyikan.

"Tanyakan saja pada Lisa! Apa maksudnya mengetuk kamarku dengan pakaian seperti itu?" sindir Nathan pedas, tak bisa lagi menahan emosinya yang sudah di ubun-ubun.

Erland menatap Lisa dengan penuh selidik. Kini, wanita itu sudah menundukkan pandangannya entah karena malu atau menahan kesal karena munculnya Erland.

"Lisa! Bisa kau jelaskan kenapa kamu ada di kamar Captain dengan penampilan seperti ... ini?" Erland memilih untuk tidak menyelesaikan kalimatnya.

"Ini bukan urusanmu, Co-pilot Erland! Ini masalah pribadi antara aku dan Captain Nathan. Jadi, lebih baik kamu keluar dan jangan ikut campur," jawab Lisa tegas, menatap Erland tajam dengan sisa keberanian yang ia miliki.

Erland terkejut mendengar ucapan Lisa yang justru mengusirnya. Ia merasa serba salah jadinya. Ia tahu Lisa memang menyukai Nathan, tapi tak menyangka jika wanita itu bisa senekat ini.

"Lisa, Captain sudah jelas menolak mu. Berhenti mempermalukan dirimu sendiri. Ingat, kita di sini satu tim. Jangan sampai karena obsesimu pada Captain, tim yang selama ini kita bangun dengan komitmen menjadi hancur," nasihat Erland, merasa iba pada wanita di hadapannya.

Sementara itu, Nathan memanfaatkan situasi dengan cepat memakai pakaian lengkapnya. Tak butuh waktu lama, ia sudah mengganti handuknya dengan celana training.

Lisa yang merasa malu dan marah karena ketahuan oleh Erland, langsung berlari keluar kamar Nathan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Ia tidak menyangka bahwa malam ini akan berakhir seburuk ini.

Namun, Lisa bukanlah tipe orang yang mudah menyerah. Ia berjanji dalam hati akan tetap memperjuangkan cintanya pada Nathan dengan cara apa pun.

Erland menatap kepergian Lisa dengan tatapan kasihan. "Wah, Captain, Lisa sepertinya kecewa berat," ujar Erland sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.

Nathan mengacak rambutnya frustrasi. "Sudahlah, Erland. Jangan dibahas lagi. Lebih baik kamu juga kembali ke kamarmu dan istirahat," ucap Nathan dengan nada lelah.

"Siap, Captain! Tapi, boleh tahu sedikit bocoran tentang apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Erland dengan nada menggoda.

"Tidak ada yang terjadi, Erland! Tapi, terima kasih banyak sudah datang di waktu yang tepat. Aku sudah sangat lelah membujuknya untuk keluar dari sini," jawab Nathan jujur serta merasa lega.

"Baiklah, baiklah, Captain. Aku percaya sama Captain. Tapi, kalau ada apa-apa, jangan sungkan cerita ya," ucap Erland sambil mengedipkan sebelah matanya.

Nathan hanya membalasnya dengan tatapan tajam. Erland yang mengerti langsung berbalik dan berjalan menuju kamarnya sambil terkekeh pelan.

Setelah Erland pergi, Nathan menutup pintu kamarnya dan bersandar di sana. Ia merasa lelah dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Ia tidak menyangka bahwa Lisa akan bertindak sejauh ini.

Tiba-tiba ia teringat Ratu. Dengan segera, ia kembali ke kasurnya dan membuka galeri ponselnya. Ia menatap foto-foto Ratu yang diam-diam ia ambil saat gadis itu sedang duduk santai di kabin pesawat waktu itu.

"Aku jadi tidak sabar ingin segera memilikimu seutuhnya, Ratu. Dan mengatakan pada seluruh dunia jika kamu adalah milikku, biar tak ada lagi kejadian seperti ini, sangat mengerikan," gumam Nathan pada foto Ratu di layar ponselnya sambil tersenyum.

"Good night, Ratu hatiku," ucap Nathan lalu meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas dan bersiap untuk menyelami mimpi.

Drrrt! Drrr! Drrr!

Ponsel Nathan tiba-tiba berdering. Nathan yang sudah mengantuk meraba pelan ponselnya. Begitu mendapatkannya, ia langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa penelponnya.

"Hallo, ada perlu apa menelepon malam-malam begini? Apa tidak ada kerjaan lain selain mengganggu orang tidur?" kesal Nathan sambil menahan kantuknya.

"Oh, maaf mengganggu," ujar sebuah suara yang sangat familiar di telinganya, lalu sambungan telepon itu langsung terputus.

Nathan yang mengenali suara itu langsung menyibak selimutnya dan duduk tegak. Matanya yang tadi sudah hampir terpejam, kini membola sempurna saat melihat nomor panggilan terakhir di ponselnya.

"Ratu?" gumamnya tak percaya, lalu dengan panik menelepon balik. Namun, ponsel Ratu sudah berada di luar jangkauan, alias mati.

"Bodoh kau, Nathan! Ratu pasti marah dan salah paham," kesal Nathan pada dirinya sendiri.

Andai ia memiliki kekuatan untuk berteleportasi, mungkin Nathan sudah tidak berada di kamar ini sekarang. Ia pasti akan langsung muncul di hadapan Ratu untuk menjelaskan kejadian sebenarnya.

Setelah lelah bergelut dengan sesalnya yang tak berujung. Akhirnya Nathan menyimpan kembali ponselnya dan melanjutkan tidurnya, berharap pagi cepat menyapa agar ia bisa segera bertemu dengan Ratu.

1
Rita
semoga dilancarkan smpe hari H
Bu Kus
lanjut
Mineaa
Tok....Tok.... Tok....
haiiisss ganggu aja......😁
Bu Kus
semoga aja jalan man dan udah ada etika baik untuk sadar kesalahan
Rita
duh bang lg jam pelajaran sabar donk
Rita
kalian b2 dah tau dan merasakan konsekuensi dari perbuatan kalian,semoga penyesalan kalian nyata buat pelajaran kedepannya
Rita
hhhmmmmm
budak jambi
mampus km ny mikir jgn bantu adk km yg sintg itu.walau pun dia adk kl perbuatan ny salah jgn di bantu
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Yg pnting, udh ada itikad baik, niscaya, smua pny jalan ny
riniasyifa: benar sekali
total 1 replies
Uri
lanjut thor
Saya Sayekti
untuk Natan bisaka lebih tegas walaupun teman.udah biasa teman makan teman
riniasyifa: he he
total 1 replies
Bu Kus
lanjut
Nur Adam
lnjut
mami syila
luar biasa keren banget dengan alur yang mudah di ikuti
Elsa
kamu pasti bisa Nathan cepat usaha sedikit lagi
Surya
jangan percaya Kompol waniya ini liciknya minta ampun
mawar 🌹
yup bener Bahar kata kampol Arya
Zulkarnaen
lanjut kak penasaran kelanjutannya
Meggy
semoga kali ini benar-benar sadar si Lisa geram bangat dah tingkahnya itu
Elsa
semakin seru kak lanjut dong semangat ya Thor aku suka Banget sama tokoh pemeran utamanya/Drool//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!