Pelangi namaku... nama pemberian bunda, orang yang membesarkanku. Aku dibesarkan disalah satu panti Asuhan.
Sampai suatu hari ,panti asuhan ini dijual dengan pemiliknya, aku sebagai anak tertua di panti berusaha membantu bunda untuk mempertahankan panti.
Selain bekerja di kantor aku juga menjadi guru les, ini lah awal perkenalanku dengan Langit.
Sampai suatu malam, terjadi suatu yang tak pernah aku bayangkan. Langit merampas kesucianku.
Aku mengandung anak Langit, maminya yang mengetahui itu, memisahkan aku dan Langit sebelum Langit tahu kalau aku lagi mengandung benihnya...
Sampai lima tahun kemudian ... kami bertemu kembali...Anakku yang berwajah sangat mirip dengan Langit membuat ia curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Pengakuan Pelangi dengan bu Merry
Pelangi memesan ojek online untuk membawanya menuju taman kota. Sampai di taman kota, ia memilih bangku yang berada dibawah pohon rindang agar sedikit terhindar dari teriknya sinar matahari.
Pelangi menangis tersedu merenungi nasibnya yang malang.
"Ya Tuhan.. apa yang harus aku lakukan... aku tak sanggup menanggung semua ini. Aku belum siap menerima kenyataan seperti ini. Apa yang akan aku katakan pada bunda. Pasti bunda tambah kecewa kepadaku. Aku telah mencoreng nama baik bunda dan menjadi contoh yang buruk buat adik adik semua. Apakah aku harus memberitahukan Langit atau ibunya.. apakah ibunya Langit bisa menerima anak ini. Aku takut jika Langit tahu.. ini akan mempengaruhinya yang sedang menuntut ilmu. Cita citanya bisa kandas. Tapi jika aku tak beritahu.. apakah aku sanggup menanggungnya sendiri. Ya.. Tuhan berilah petunjukmu... "
Pelangi menangis sendiri sampai beberapa jam. Setelah itu ia mencoba menghubungi WhatsApp Langit... tapi tak bisa dihubungi.
"Pasti Langit mengganti nomornya... kemana aku harus mencari tahu keberadaan Langit atau mencari tahu nomor yang bisa aku hubungi.. apakah aku harus memintanya dengan bu Merry"
Pelangi masih memikirkan apa yang harus ia lakukan.. akhirnya ia kembali ke panti setelah hari semakin siang dan teriknya matahari yang telah membakar kulit putihnya..
Sampai di panti, bunda yang melihat Pelangi sudah pulang... langsung kuatir..
"Assalamualaikum bunda... "
"Waalaikumsalam... nak. Mengapa kamu sudah pulang. Apa kamu sakit nak.. "
"Cuma sedikit pusing bunda... "
"Kamu sudah makan nak..."
"Belum bunda... "
"Kalau begitu kamu makan dulu, baru istirahat. Biar cepat sembuh.. "
"Nanti saja makannya bunda... aku mau istirahat dulu"
"Biar bunda kerokan... biar enak badannya"bunda mengikuti Pelangi masuk ke kamar.
Setelah sampai di kamar, Pelangi mengganti pakaiannya. Bunda mengkerok punggung Pelangi. Ia hanya diam, tanpa bersuara. Pelangi dengan susah payah menahan air matanya mendapat perhatian yang begitu besarnya dari bunda.
"Sekarang kamu istirahatlah... "bunda berdiri ingin meninggalkan Pelangi.
Pelangi menahan bunda dengan memegang pergelangan tangannya.. Ia membalikan badannya dan memeluk bunda. Pelangi tak bisa menahan air matanya lagi.
"Bunda... maafkan aku, aku sudah mengecewakan bunda. Aku sudah membuat bunda malu. Aku sudah mencoreng nama bunda dan membuat contoh yang buruk buay adik adik disini.. "ucap Pelangi sambil terisak.
"Sudahlah nak... itu semua sudah takdirmu. Kamu tetap anak yang bunda banggakan. Semuanya diluar kehendakmu. Kamu jangan merasa bersalah seperti ini... kamu jangan terlalu banyak pikiran... bunda tak mau kamu sakit.. Kamu harus kuat.. tetaplah jadi Pelangi bunda... jangan pernah menyerah, hidup harus tetap berjalan... "
"Bunda... aku sayang bunda... "Pelangi makin mempererat pelukannya.
"Sekarang kamu istirahat lah.. "
"Baik bunda.... terima kasih karena selama ini mau menjadi bunda buatku"
"Hhmmm... "bunda mengacak rambut Pelangi sebelum meninggalkannya.
Semalaman Pelangi memikirkan apa tindakan yang harus ia lakukan. Akhirnya ia memutuskan akan bertemu ibu Merry.
Pagi hari nya Pelangi mendatangi kediaman bu Merry. Ia dipersilakan menunggu di taman belakang rumah.
"Mengapa anak itu kesini... mau apa ia... "pikir bu Merry
"Hhhmmmm.... sudah lama menunggu"tanya bu merry mengagetkan Pelangi.
"Baru bu.. "
"Ada perlu apa kamu mencariku pagi pagi begini"
"Bu bisa saya minta nomor yang bisa saya hubungi buat bicara dengan Langit"
"Buat apa kamu menghubunginya. Ia baru mulai kuliah. Aku tak mau ia jadi terpikirkan apa yang kamu bicarakan. Jika memang ada yang ingin kamu sampaikan, kamu bisa bicara nanti biar saya sampaikan dengan Langit"
"Baiklah bu, kalau begitu saya ceritakan saja dengan ibu. .. sebelum saya mulai bercerita... saya mau minta maaf terlebih dahulu jika kabar dan berita yang saya bawa ini tidak mengenakan. "
"Langsung saja cerita karena saya tidak punya banyak waktu... "
"Bu... maaf, saya ingin mengatakan pada ibu kalau saya lagi mengandung anak Langit "ucap Pelangi gugup
"Maksudmu apa... kamu jangan main main dan ingin memeras saya "
"Bu... saya tidak pernah bermaksud begitu.. saya benar benar mengandung anak Langit"
"Bagaimana mungkin kamu mengandung anak Langit,sedangkan kamu dan Langit tidak pernah berhubungan"tanya bu Merry pura pura tak tahu
"Langit telah memerkosa saya sebulan yang lalu.. "
"Kamu kira aku akan percaya dengan cerita mu ini"
"Bu... percayalah... Langit saat itu sedang mabuk, jadi ia melakukan tindakan itu pada saya.. "
"Mengapa ia bisa mabuk... kamu yang menjebaknya"
"Saya tidak mungkin melakukan itu bu... saya tidak mungkin menjebak Langit.. "
"Langit tidak pernah mabuk selama ini,kalaupun ia minum biasanya tidak pernah sampai mabuk"
"Itu terjadi di hari kelulusannya. Langit dan teman temannya merayakan dengan minuman keras sampai mereka mabuk. Salah seorang teman Langit yang masih dalam kesadaran,menghubungiku untuk membawa Langit pulang ke apartemen. Aku mengantarnya sampai ke apartemen, dan aku tak pernah mengira Langit sampai melakukan itu padaku"
"Pasti kamu sengaja membuat Langit mabuk... itu semua rencana kamu dan teman teman Langitkan"
"Bu... mana mungkin aku menjebak Langit sampai aku mau menyerahkan kehormatanku.. "
"Bisa saja kamu lakukan itu agar Langit menikahimu... dan apa kamu yakin.. anak yang kamu kandung sekarang anak Langit"
"Maksud ibu apa... "
"Bisa saja kamu sengaja menjebak Langit setelah kamu tahu kamu lagi mengandung anak orang lain, agar Langit mau menikahimu dan mengira anak yang kamu kandung anaknya.. .. "
"Astaga ibu... buat apa saya melakukan itu... saya tidak pernah tidur dengan lelaki manapun kecuali Langit.. "
"Saya harus memastikan itu anak Langit apa bukan.. "
"Bu... jika ibu tak percaya... ibu bisa melakukan test DNA setelah janin dalam kandungan saya siap untuk dilakukan test"
Bu Merry terdiam mendengar perkataan Pelangi,ia jadi berpikir sesuatu. Langit tak boleh tahu jika Pelangi mengandung anaknya.. itu akan dapat mempengaruhinya. Lagi pula ia tak mau memiliki menantu seperti Pelangi.
**********************
Terima kasih...
Mampir juga kenovelku ANTARA AKU, KEKASIHKU DAN SAHABATNYA
bikin nagih bacanya, jadinya gak bisa berhenti scroll ke atas, hehe..
ceritanya udah bagus, mudah dimengerti dan gak bertele-tele..
tapi cerita Kevin-Melati masih kurang lengkap, belum sampai nikah mam..
tapi gak masalah sih, udah kebaca jg kok alurnya..
Akhirnya semua tokoh, baik utama maupun pendamping dapat jodoh dan happy ending ya..
Sedikit saran mam, kalo bisa tiap cerita nama tokohnya dibuat beda, biar gak bingung dan ketuker ceritanya,hehe..
oke deh lanjut next novel..
semoga sehat selalu dan tetap semangat berkarya ya mam..
semoga sukses terus dimanapun mama berkarya..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💞💞💞
HADAPI SI NENEK LAMPIR SOMBONG