berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.10
"Dia ga ingat ultah gue nit, dia lupa. Bahkan ga ada kata kata spesial setiap tahun nya ke gue." ucap laras dengan sendu nya.
"jangan sedih besti, entar cantik Lo luntur. Gue ada sesuatu buat Lo ni. Dari mama papa." ucap nya yang menyodorkan sebuah Tote bag ke arah Laras.
"Apa ini?"
"Buka dong, kan ga mungkin gue yang buka." kekeh Nita dengan gemas nya.
"Wow... Jam tangan." ucap nya yang takjub Dengan keindahan jam yang begitu cantik di depan nya.
"Aaaa... Thanks you besti. Kirim salam sama mama papa ya." ucap nya begitu terharu orang tua sahabat nya ingat ultah nya itu.
"Yoi... Gue senang liat Lo senyum ras. Lo tuh ya gue bilang suruh tinggal di dekat gue aja Lo ga mau. Malah tetap netap disana sama wewe gombel itu." ucap nita yang ceplas ceplos.
"Gue ga bisa ninggalin bokap nit, perasaan gue ga enak aj gitu."
"Jangan jangan tuh Tante Tante girang pakek pelet lagi." celetuk Nita tiba tiba.
Deg...
"Pelet?'
"iya, pelet. Kayak guna guna gitu, Lo tau kan jaman sekarang itu hal semacam itu sudah wajar terjadi di kalangan pebisnis."
"Kayak nya ga mungkin deh nit."
"Ya kan siapa tau aja. Lo ngerasa aneh ga liat si Tante girang itu?"
"Ga tau juga sih, tapi hawa rumah tuh kayak senyap aja."
"Nah... Bisa jadi si ras. Kita ga tau kan hati orang itu gimana. Buktinya tiba tiba ga ada angin. Ga ada hujan, bokap lu minta nikah kayak anak ABG yang lagi puber. Terus ya gue heran bokap lu nurut banget kayak anak SD yang dianter emak nya sekolah. Sama tuh si Weni."
"Gue ga tau nit, bingung. Ga percaya sama begituan gue. tapi kalau bener, gue harus gimana dong?"
"Lo harus temui dukun."
"Engga... Musyrik.... Ga mau gue dukun dukunan ya." ucap laras yang menentang keras.
"Memang sih, yaudah deh. nanti kita bahas lagi. Kuy masuk kelas. bentar lagi ada dosen. Gue mau pengajuan skripsi ini."
"Sama nit, gue juga puyeng. mikirin bayar uang wisuda gue nanti."
"Lo kayak sama siapa aja sih ras. ada gue tenang aja. Gausah panik."
"Tapi gue Segan sama mama lu nit. gue lagi lagi minjam duit lo."
"Yaelah buk, bingung banget liat nya. Gue itu kalem aja kok, bokap nyokap juga Sans aja tuh. Udah gausah dipikirin, soal itu biar nyokap gue yang urus. Yang penting fokus aja nyusun skripsi Lo. Gue tetap ada buat Lo ras."
"Makasih nit, suatu hari nanti gue balas kebaikan mama papa Lo itu."
"Udah deh, kita malah kayak Teletabis pelukan segala, malu noh sama orang orang liat. Dikira kita lesbi lagi."
"Ih... Amit amit ya, gue normal."
begitulah persahabatan mereka yang selalu terlihat manis. Selalu merangkul satu sama lainnya. Karena Nita tau seperti apa orang tua Laras terutama ayah nya, membuat nya prihatin dengan kondisi Laras saat ini.
Dua bulan sudah uang kuliah Laras tak dibayar oleh ayah nya itu, sebab karena jaya menghukum nya karena melawan Weni saat itu. Sehingga membuat hukuman ke Laras.
Laras tentu saja kesal dengan ayah nya itu, bisa bisa nya tak membayar uang kuliah nya. Apalagi dia belum bekerja. bagaimana cara menghasilkan uang dalam waktu singkat pun dia tak tau.
Sambil duduk melihat dosen menerangkan, dia hanya termenung saat ini. pegangan uang menipis, sehingga dia malas meminta ayah nya itu. Apalagi sejak menikah ayah nya itu menjadi pelit. Tak seperti dulu yang begitu royal kepada nya. Dia harus memikirkan cara mencari uang saat ini.
"Dapat duit gimana ya caranya biar cepat?"
"Kan ga mungkin gue open bo." gumam nya sambil memikirkan hal random.
"jangan gila ras, gue tau hidup Lo susah, tapi jangan sampai terjun ke dunia bebas." ucap nya dalam hati.
Sambil duduk tak lama dosen pun membahas tentang beberapa fitur aplikasi yang bisa membuat mahasiswa mengahasilkan uang. Salah satunya di sebuah tulisan. Atau jasa jasa seperti tugas.
"Novel ya." gumam nya sambil tersenyum lebar dan menemukan ide yang menarik.
semangat Thor./Smile//Smile/