Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 12
hari hari berlalu begitu saja. afkar semakin cemas karena sudah 10 hari dia menjadi arwah namun belum juga menemukan gadis yang memakai gelang tersebut. Kata varel gadis ini ada di sekitar sini, tapi Afkar tidak pernah menemukannya.
Afkar ingin bertanya lagi pada varel, siapa tahu kali ini varel mau memberi tahu dirinya siapa sebenernya wanita itu. namun sayangnya varel tidak pernah muncul lagi sedari kemaren. sepertinya varel benar benar telah pergi, entah dia hidup lagi ayah tidak.
" kenapa?" tanya zelin.
Sedari tadi dia memerhatikan afkar yang terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu yang berat.
" varel beneran udah pergi ya?" tanya Afkar.
zelin mengangguk" iyaa, biasanya dia selalu muncul pada malam hari, tapi semalam kan dia nggak datang " ujar zelin" kamu ada perlu sama dia?"
Afkar mengangguk" waktu itu dia bilang dia tahu siapa gadis yang memiliki gelang itu, tapi dia nggak mau ngasih tahu siapa. Rencananya aku mau tanya lagi, siapa tahu dia berubah pikiran "
zelin tidak Lansung menjawab, dia mengambil cemilan yang ada di atas meja lalu bersandar pada sandaran sofa dan menaikan kedua kakinya ke atas sofa dengan memangku toples cemilan.
" nggak ada cara lain biar kamu hidup kembali?" tanya zelin.
" nggak ada, cuma itu satu satunya dan sisa hari aku tinggal 34 lagi, entah dimana aku bisa ketemu tu cewek"
zelin tidak berucap apa apa. dia memakan cemilannya dalam diam, ekspresi wajahnya sulit di jelaskan.
" kenapa Kamu pengen banget untuk hidup?" tanya zelin.
" karena kalo aku mati adik aku bakal merasa bersalah banget. aku nggak mau adik aku hidup dalam rasa bersalah " jawab afkar.
Zelin kembali terdiam. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu, tapi entah apa itu.
" kalo kamu lihat cewek yang pakek gelang itu kasih tahu aku ya" ujar afkar.
zelin menatap Afkar dengan tatapan yang sulit di artikan. Afkar binggung kenapa tiba tiba Zelin menatapnya seperti itu?
" aku minta maaf, tapi gw nggak bisa kasih tahu kamu "
" kenapa?" tanya Afkar binggung.
Padahal kan tidak susah tinggal memberi tahu dirinya siapa cewek itu. Soal bagaimana cara afkar mengambilnya itu tersebut dia sendiri. biar dia sendiri yang mencari tahu caranya.
" karena gelang itu benar benar berarti buat dia, dia nggak mungkin mau kasih ke kamu"
Oke, kata kata barusan hampir mirip dengan kata kata yang varel katanya waktu itu. Mungkin memang seberarti itu, tapi apa tidak bisakah meminjamkan saja untuk afkar sebentar? Setelah afkar kembali hidup dia akan mengenalkannya.
" kamu kasih tahu aja, zel. Aku bakal bicara baik baik sama dia"
" aku nggak bisa"
" please, ini penting banget buat aku zel. aku mohon bantu aku " mohon Afkar.
zelin mengeleng lalu dia berdiri" maaf,aku nggak bisa" ujar zelin lalu pergi.
afkar menghembus kan nafas lelah. Kenapa ini semua sangat sulit? Tidak ada yang mau membantunya. Varel dan zelin sama saja, sepertinya mereka berdua memang jodoh makanya memiliki sifat yang mirip.
" di Dunia ini memang tidak ada yang bisa di percaya, semua orang tidak akan membantu mu" gumam Afkar
•\=\=\=\=\=•
hari ini jadwal Zelin bertemu dengan pemilik gedung itu. hari ini dia akan menyelesaikan soal jual beli, dia akan membayar lalu menanda tangani surat suratnya.
Zelin duduk di halte, dia melihat kita kana seperti menunggu seseorang. sedari dari rumah tadi dia terus mencari Afkar, tapi afkar tidak pernah muncul lagi setelah obrolan mereka semalam.
" apa dia marah?" gumam Zelin bertanya tanya. entah lah, dia merasa cemas jika afkar marah, bahkan dia merasa ada yang hilang dari nya karena afkar tidak datang. Hatinya terasa kosong dan dirinya tidak bersemangat.
bus tiba, sebelum naik ke dalam bus Zelin menyempatkan dirinya untuk melihat kiri kanan berharap Afkar ada. Namun tetap saja afkar tidak ada, Zelin pun segera naik ke dalam bus.
" gw memang keterlaluan, dia udah bantuin gw banyak hal, tapi gw menolak untuk membantu dia, padahal dia baru sekali minta bantu" gumam Zelin lirih.
zelin bukan tidak ingin membantu afkar, tapi coba saja afkar meminta bantuan lain. pasti Lansung dia bantuin.
Beberapa menit kemudian bus berhenti di halte dekat gedung tujuan Zelin. Zelin segera turun lalu berjalan ke arah gedung kamera.
Saat dia sampai di sana ternyata sudah ada pemilik gedung. Mereka Lansung masuk ke dalam topik utama mereka lalu menyelesaikan urusan mereka. Setelah itu pria tersebut segera pergi.
Zelin memasukan kunci dan surat surat itu kedalam tasnya. Setelah itu dia mengambil ponselnya lalu memesan taxi.
Entah bisikan dari mana. zelin malah meminta supir taxi untuk membawanya kerumah sakit tempat afkar di rawat. Afkar memang pernah menyebutkan nama rumah sakit dan juga nomor kamarnya.
" apa gw masuk?" gumam Zelin berfikir keras .
Saat ini Zelin sudah tiba di rumah sakit itu. dia melangkah masuk dengan ragu lalu menanyakan dimana letak kamar nomor Afkar. Awalnya Suter itu melarang, tapi Zelin mengatakan tidak akan masuk, dia hanya berdiri di luar saja.
Akhirnya suster itu memberi tahu Zelin dimana letak kamarnya. zelin menggunakan lift untuk naik lantai tujuannya.
zelin berdiri di depan pintu ruangan tempat Afkar di rawat. dia menatap ke dalam ruangan tersebut melalui kaca yang ada di sana. dari sini dia dapat melihat afkar yang sedang duduk di samping tubuhnya.
zelin mengetuk pintu ruangan tersebut sehingga menarik perhatian Afkar. zelin membasa menyuruh afkar untuk menemuinya.
Afkar segera menghampiri Zelin. mereka tidak mungkin bicara di sini jadi dia mengajak afkar untuk pergi dari sana.
•\=\=\=•
" kenapa?" tanya Afkar saat mereka tiba di rumah Zelin.
" kenapa kamu nggak datang tadi pagi? Padahal kita harus mengurus jual beli gedung itu"
" itu urusan kamu, bukan urusan aku" jawab afkar Santai.
afkar bukan tipe orang yang baik, dia tipe yang tidak jika sekali di kecewakan maka akan menjauh. Dia tidak akan membuang waktu untuk orang yang tidak mau membantu dirinya.
" kamu marah?" tanya zelin.
" buat apa aku marah? mau kamu bantu aku atau tidak itu pilihan kamu. begitu pun aku, mau bantu kamu atau tidak itu pilihan aku"
Jika Zelin tidak mau membantu dirinya, berarti dirinya juga bisa seperti itu kan? disini yang membutuhkan bantuan bukan hanya afkar saja.
" tapi kita masih berteman kan?"
Entahlah! zelin takut jika afkar menjauh dan membenci dirinya. Ini bukan dirinya, Zelin bukan orang yang suka mengemis pertemanan.
" masih lah, tapi tidak untuk saling membantu"
Zelin terdiam, dia tahu setelah ini dia dan afkar pasti akan canggung. Afkar pasti akan jarang kesini. Membayangkan saja sudah membuat dia sedih.
" aku pasti akan membantumu, tapi aku butuh waktu" ujar zelin.
dia akan membantu afkar, tapi dia butuh waktu untuk berfikir. Ini bukan hal yang mudah untuk dia.
" kamu janji?" tanya Afkar.
zelin mengangguk " yaa, aku janji"
Afkar mengangguk mengiyakan lalu dia melihat untuk diam, malas memikirkan topik.
zelin sibuk dengan pikirannya. Jika afkar cepat menemukan gelang itu, berarti afkar akan cepat pergi kan? Zelin tidak mau. dia tidak mau afkar pergi dengan cepat lalu melupakan nya.
baru kali ini Zelin takut kehilangan seseorang selain keluarganya. dia sudah sering bertemu dengan arwah seperti afkar dan varel. tapi tidak ada yang seperti Afkar, yang mau membantunya dan membuatnya nyaman.
Membayangkan afkar kembali dan melupakan semuanya. Membuat Zelin sangat khawatir. Dia tidak ingin itu terjadi.