NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dokter
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Dengan musuh yang mengelilingi mereka dari semua sisi, Rafael, Liana, dan Luca terpojok di sudut gudang yang semakin sempit. Di luar, Adrian berdiri dengan senyum dingin di wajahnya, memimpin pasukannya yang berjumlah lebih banyak dari yang mereka perkirakan. Suara tembakan semakin keras, memecah keheningan malam. Hati Liana berdebar kencang, sementara matanya berkeliling, mencari celah untuk melarikan diri—tapi itu hampir mustahil.

Rafael memandang ke sekeliling, keringat membasahi dahinya. Luka di tubuhnya makin terasa, tapi ia tidak punya waktu untuk itu. Ia tidak bisa membiarkan mereka kalah di sini. "Kita harus keluar dari sini," katanya tegas, meskipun tubuhnya lemah.

Luca menembak beberapa musuh yang mencoba mendekat. "Kalau ada jalan keluar, tunjukkan sekarang. Kita terjebak!"

Adrian melangkah maju, matanya menyipit dengan senyum penuh kemenangan. "Rafael, kau benar-benar keras kepala. Jangan harap ada jalan keluar kali ini."

Dengan tembakan tembakan beruntun, suara senjata menggelegar, merobek udara malam yang pekat. Liana merunduk di balik peti kayu besar, jantungnya berpacu cepat. Ia tidak pernah terbayangkan akan berada dalam situasi seperti ini—dikelilingi oleh pria-pria bersenjata, terjebak tanpa jalan keluar, dan hidupnya bergantung pada kemampuan Rafael dan Luca bertahan.

Namun, saat matanya menatap Rafael yang tampaknya mulai kehilangan keseimbangan, perasaan panik muncul. Ia tahu bahwa jika mereka tidak segera keluar dari sini, mereka akan mati. Dan begitu Adrian mengangkat senjatanya, menargetkan Rafael yang lengah, Liana merasakan seolah dunia ini berhenti sejenak.

Adrian tersenyum licik, memegang pistol dengan mantap, siap untuk menembak. "Kau telah membawa ini pada dirimu sendiri, Moretti."

Saat itu, dalam sekejap, Liana bergerak. Dengan keberanian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, ia melompat ke depan, tepat di hadapan Rafael, menghalangi tembakan yang dilancarkan Adrian. Suara tembakan itu memenuhi udara, dan tubuh Liana terasa terhempas oleh peluru yang menembus sisi tubuhnya.

"Liana!" teriak Rafael, matanya terbelalak. Ia tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Liana jatuh ke tanah, darah mengalir deras dari lukanya.

Adrian terkejut melihat apa yang baru saja terjadi, tapi ia tidak berhenti. "Demi apapun, kalian tidak akan pernah lepas dari sini!" teriaknya, mengarahkan senjata kembali ke Rafael.

Rafael gemetar, hatinya dipenuhi oleh kebingungan dan rasa takut. Liana... Liana terluka parah. Namun, tanpa berpikir panjang, ia menembakkan pistolnya dengan cepat, membalas tembakan Adrian yang makin mendekat. Beberapa anak buah Adrian jatuh, tapi masih banyak yang bertahan.

Di saat-saat kritis itu, Luca berlari menuju Liana, memeriksa luka di tubuhnya. "Kita harus segera pergi!" katanya, matanya penuh kekhawatiran.

Liana menatap mereka dengan napas yang berat, darah mengalir deras. Ia meraih tangan Rafael yang tampak terguncang. "Rafael... pergi... sekarang..." bisiknya, meskipun suaranya sudah begitu lemah.

Rafael menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak bisa meninggalkanmu!"

Liana tersenyum lemah, meski rasa sakitnya semakin menusuk. "Kau harus hidup... kau harus terus berjuang. Aku tidak bisa... biarkan kalian mati."

Namun, tiba-tiba, suara langkah kaki cepat terdengar dari belakang mereka. Sebuah bayangan bergerak cepat di tengah kekacauan. Seorang pria muncul dari kegelapan, mengenakan pelindung tubuh dan helm yang menutupi wajahnya.

"Kau tidak sendirian, Moretti. Jangan khawatir," kata pria itu dengan suara tenang, meskipun situasi sangat genting. Tanpa membuang waktu, pria itu bergerak ke arah Adrian dengan kecepatan luar biasa. Dalam sekejap, beberapa anak buah Adrian terjatuh, dan pria itu melumpuhkan musuh dengan gerakan terampil, seperti telah terlatih untuk pertempuran semacam ini.

Rafael, Luca, dan Liana terperangah. "Siapa... siapa dia?" Liana bertanya dengan suara lemah.

"Seseorang yang kau tidak perlu tahu identitasnya. Tapi sekarang, kita harus keluar dari sini."

Pria misterius itu melanjutkan aksinya, menembakkan senjata ke musuh-musuh Adrian yang mulai mundur. Dengan beberapa gerakan cepat, ia berhasil menumbangkan lebih banyak anak buah Adrian.

"Sekarang!" teriak pria itu. "Kalian harus pergi. Aku akan mengurus sisanya."

Luca langsung membantu Liana berdiri, meskipun tubuhnya masih gemetar. "Kita harus lari sekarang juga," katanya, menarik Liana yang hampir tak bisa berdiri sendiri.

Rafael tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap pria itu, yang kini memimpin perlawanan. Mereka bertiga berlari ke arah pintu belakang gudang, keluar dari kejaran pasukan Adrian.

Namun, sebelum mereka sempat menginjakkan kaki di luar gudang, Rafael berhenti. Ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang tidak ia pahami.

Pria misterius itu berhenti sejenak, menoleh ke arah mereka dengan pandangan penuh arti. Wajahnya masih tersembunyi, namun ada sesuatu yang cukup familiar dalam caranya bergerak.

"Pergilah. Jangan tanya apapun dulu. Aku akan menangani ini," kata pria itu tanpa ragu.

Namun, saat mereka hampir keluar, suara tembakan terdengar lagi dari dalam gudang. Dan, tiba-tiba, di belakang mereka, pria misterius itu terjatuh ke tanah, tubuhnya tertembus peluru.

"Tidak!" teriak Liana, berlari kembali ke arah pria itu.

Rafael meraih tangannya, menariknya jauh dari tembakan yang masih bersahut-sahutan. "Kita tidak punya waktu! Kita harus pergi sekarang!"

Liana terpaksa berhenti, menatap pria yang telah menyelamatkan mereka dengan tatapan cemas. "Siapa dia?" tanyanya, suaranya hampir tidak terdengar.

Rafael menggelengkan kepalanya, tapi matanya penuh kebingungan. Ia merasa ada sesuatu yang sangat besar yang belum terungkap, sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya lebih banyak.

Mereka akhirnya berhasil melarikan diri ke tempat yang lebih aman. Namun, hati mereka dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan besar—siapa pria misterius itu? Dan apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Masih di tempat yang baru saja terjadi kekacauan, di sebuah ruangan gelap, adrian memandang foto Rafael, Liana, luca dan pria misterius yang menjadi targetnya."Pertarungan ini masih belum selesai, Moretti... dan ini baru permulaan. Tunggu saja. Aku akan menemui kalian lebih cepat dari yang kalian kira..."

1
Verlit Ivana
ikut tegang, takut, ngeri. keren author bikin narasi suasana mencekamnya.
Erlin
udah mampir, semangat yaaa, jangan lupa mampir di cerita barukuuu
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Abz
💪💪💪💪💪💪
Sri Siyamsih
pantesan aj sll ketemu Adrian, ternyata Dr Anton to penghianstnya
Putri Sylvia
mengsedih😭
Rahma Rain
cerita nya bagus
jii
Liana, mungkin kamu bisa memejamkan mata dan membayangkan muka walid 😔
jii
setelah baca sampai bab ini bener-bener suka banget sama gaya penulisannya, rapi dan apik sekali kak, bisa bikin kita seolah-olah ikut merasakan dan ada di situasi yang dialami Rafael dan Liana 😭👐🏻
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya kakk
total 1 replies
inggrilolaamelia
dibagian ini aku bayangin adegan di film film😄
inggrilolaamelia
yaampunn aku jdi ikutan dagdigdug, smpe smpe bacanya sambil tahan napas😭
Hye Kyoe
ceritamu menarik🤩
Elizabethlizy
lanjuttt ceritanya bagusss
Erlin
mampirrr balikk
Erlin
semangat bikin ceritanyaaaa
Erlin
bagussss
Serenarara
Liana, dibayar berapa kamuu? Kenapa ikhlas banget?/Sob/
Serenarara
Aku takut sm Adrian yg ini... /Gosh/
Putri Sylvia
ayo Liana kamu jangan takut sama mereka,ikut saja sama Rafael dan luca.
Nyonya Mafia
aku udah mampir kakak
Nyonya Mafia: iya sama sama
Sylvia Rosyta: iya kak makasih udah mampir 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!