NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Yani yang berdiri di sebelah Laras memeluk erat anak itu, kendati tak kuat menahan tangis ia sebisa mungkin menghibur Laras. "Laras tahu kan, Bunda orang baik? Nah, orang baik seperti Bunda pasti akan mendapat pertolongan Allah" kata Yani dengan suara serak.

"Tapi kenapa Pak polisi membawa Bunda Mbak?" Laras sesegukan.

"Pak polisi juga tahu jika Bunda orang baik kok, pasti hanya ditanya-tanya sebentar lalu disuruh pulang lagi, percaya deh sama Mbak Yani" Yani pun akhirnya berhasil membuat Laras sedikit tenang, kemudian memesan ojek online mengajaknya pulang.

************

Sementara itu di kantor polisi, Sri dicecar berbagai pertanyaan oleh petugas. Namun, karena ia tidak merasa berbuat salah maka tak ada grogi menjawabnya. Bahkan lancar bagai jalan tol.

 "Jika makanan saya memang beracun, mungkin saya, anak saya, Yani yang membantu saya sekarang ini mengalami nasib seperti para pelanggan restoran Mas Prasetyo, Pak. Bahkan saya menjual juga di sekitar rumah, tapi pelanggan saya sampai saat ini baik-baik saja" papar Sri panjang lebar.

Sri heran dan bingung, ia selama ini tidak pernah berbuat salah tapi mengapa banyak orang yang mengganggu hidupnya. Mertua, kakak ipar, Sally, Belinda dan sekarang entah siapa lagi.

Sementara tidak jauh dari tempat itu, Prasetyo manggut-manggut sedang berpikir sesuatu. Karena dia sudah ditanya-tanya polisi lebih dulu.

"Pras" ucap seorang wanita dengan pakaian mewah dan wajah dipoles tebal mendekati Pras.

"Bel, untuk apa kamu datang kesini?" Pras kaget tidak menyangka Belinda akan datang. "Lagi pula dari mana kamu tahu kalau aku di kantor polisi" Lanjut Pras.

"Kok kamu gitu sih Pras" Belinda kesal karena mau memberi dukungan tapi Pras nampak tidak suka.

"Bukan apa-apa Bel, maaf, aku cuma kaget kok kamu tahu kalau aku disini" Pras berbicara lembut khawatir Belinda semakin marah. Pras menepuk kursi di sebelahnya agar sang kekasih duduk.

"Aku tadi ke restoran, lalu anak buahmu bercerita kalau kamu disini, makanya aku langsung menyusul" jawab Belinda sembari duduk di samping Pras. "Lalu apa benar yang diceritakan karyawan kamu tentang korban keracunan itu Pras" Belinda lalu menoleh ke arah Sri yang masih ditanya polisi.

"Benar" hanya itu jawaban Pras.

"Makanya aku bilang juga apa Pras, jangan memasukkan masakan dari luar ke restoran, tapi kamu ngeyel. Kalau begini kamu juga kan yang rugi" sewot Belinda. Namun, Belinda kesal karena lagi-lagi Pras diam tidak mau menjawab kata-katanya.

Sementara Sri, selesai ditanya-tanya pindah ke belakang masih satu deretan dengan Pras dengan Belinda.

"Heh, kamu masukan racun apa ke dalam sayur? Dasar wanita jorok" Belinda tiba-tiba sudah berada di samping Sri dengan tuduhan yang kejam.

"Astagfirullah... Jangan asal tuduh Mbak" Sri mendongak menatap Belinda yang juga menatapnya angkuh.

"Halaah... mau ngelak juga nyatanya banyak korban kok" Belinda berteriak.

"Bel, jangan teriak-teriak di sini" Prasetyo menarik tangan Belinda agar menjauhi Sri. Ia malu sekali karena banyak mata yang melihatnya.

"Apa Pras, sudah kejadian begini kamu masih juga membela janda itu" Belinda menatap sinis ke arah Sri. Namun, Sri hanya diam merenungi nasib.

Rupanya suara Belinda yang berisik itu terdengar oleh polisi. "Mohon tenang, jangan bikin keributan di tempat ini" dua polisi datang memperingatkan Belinda.

"Wanita itu sudah membuat restoran kekasih saya ini kacau. Masukkan saja Dia ke dalam tahanan Pak, biar menjanda sampai tua di penjara" Belinda menunjuk Sri yang tidak mau terpancing dengan kata-katanya.

"Masalah Mbak Sri sudah menjadi tanggungjawab kami, tahu apa yang harus kami lakukan. Sekarang lebih baik Nona keluar" usir polisi mendorong tubuh Belinda geram karena wanita itu membuat keributan.

Belinda menoleh Pras minta pertolongan tapi rupanya sang kekasih sedang mengetik sesuatu di handphone. Belinda pun akhirnya pergi, tapi sebelumnya melirik Sri dengan ekspresi menyeramkan.

Setelah kepergian Belinda, Sri mendekati Prasetyo. "Mas, tadi pagi bu Gayatri juga membeli lontong sayur dua porsi, coba telepon beliau Mas" Sri ingin tahu keadaan bu Ratri jika memang makanannya beracun.

"Benarkah?" Pras melebarkan mata. Setelah Sri mengangguk, Pras segera telepon sang Ibu dan ternyata Ratri baik-baik saja, justru ingin datang ke kantor polisi memberi kesaksian jika memang dibutuhkan.

"Terima kasih Bu" Pras nampak sedikit lega setelah mendengar nasehat Ratri entah apa itu hanya Pras yang tahu.

"Bukanya saya mau menuduh Mas, menurut Mas Prasetyo mungkin nggak, kalau di restoran ada yang jahat memasukkan racun ke masakan saya?" Sri bertanya hati-hati khawatir Pras tersinggung.

"Setelah mendengar cerita Ibu, saya juga berpikir begitu Mbak" Pras akan menyelidiki masalah ini

"Apa salah saya Mas, saya mencari rezeki dengan cara yang benar agar halal untuk makan saya dan Laras. Tetapi jika sampai ada orang jahat sama saya, saya pikir orang itu keliru besar" Sri selama ini tidak pernah punya masalah dengan orang lain jika bukan karena keterlaluan. Satu-satunya orang yang selalu memusuhinya hanya Sally. Andai saja Sally mau Sri ajak damai, tentu Sri memilih damai. Toh ia sudah merelakan Widodo. Namun, sayangnya Sally tidak mau menerimanya.

"Mbak Sri, saya minta maaf, saya mohon Mbak sabar dulu" Prasetyo kini percaya bahwa Sri tidak salah.

"Iya Mas" Sri mengangguk walapun sejujurnya tidak mungkin bisa tenang.

Hingga setengah hari Sri masih di kantor polisi, menunggu saksi-saksi yang lain sedang dimintai keterangan. Ia sedih memikirkan Laras di rumah pasti masih menangis memikirkan dirinya. Namun, ia segera izin shalat kepada polisi, hanya Allah yang bisa dia jadikan tempat untuk memohon agar semuanya baik-baik saja.

Selesai shalat dzuhur ia kembali duduk, tiba-tiba saja pundaknya ada yang menepuk dari belakang.

...~Bersambung~...

1
Eka ELissa
nah loh itu psti kng py kontrakan ngih uang kontrkn tu psti...
mknya cuss krja bikin kmu sukses dn bhgiain laras....doll...
Eka ELissa
gimna rasa nya kng dodol di omelin orang dn nhn laper tu mlhn lbih parah Sri slma ini tau smbil gndong bayi jualan ...di pres pula ma ibu ma KK mu....
Eka ELissa
Prass cari kmu.....mimpi kmu belut sawah..../Awkward//Awkward//Awkward/yg ada dia idup dgn bhgia tnpa kmu tau....
Eka ELissa
kata spa belut sawah itu GK jht tu buktinya kn dia siram air teh pnas ke Sri krna cemburu iblis GK tu... yg suruh karyawan mu itu ksih obat pencahar itu juga dia tau....knpa kmu bgo cih krna cinta smua mata mu ketutup kjhtn belut sawah itu/Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
mknya kmu buktikan lok kmu GK cint uang Sally kmu bikin usaha dong dodol dn sukses truus ksih nfkn tu Laras jgn di sia siain mskipun Sri mntan bini kn GK ada mntan ank kan...
Rina
Siapakah itu yang datang apakah Sally 🫢
neng ade
hmm .. baru kamu rasakan rasanya menahan lapar .. nyesel ya .. !
Hana Roichati
siapa yang datang,
sekarang baru merasakan widodo, dulu kemana hati nuranimu menelantarkan sri n laras anak kandungmu
Rina
Kayanya itu Belinda deh yg menyiram pundak Sri dengan air teh panas , semoga mata Prasetyo dapat terbuka dan melihat sifat asli Belinda yang jahat dan semoga Pras juga dapat prnguatan atas kecurigaan nya pada Belinda 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
neng ade
lagi Belinda bikin ulah.. Pras kamu jangan dibutakan oleh cinta pada Belinda.. cobalah untuk berpikir rasional.. atau kamu diam diam selidiki sendiri
vj'z tri
lampirrrrrrrr 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡😡 bukan insyaf malah tambah jadi
Eka ELissa
Ahir nya smpe cini juga...💃💃💃💃💃💃
Eka ELissa
udh jgn ganggu Laras ma ibu nya kmu usaha yg sukses aj tunjukkin ma Saly lok kmu itu mampu bisa tnpa harta Saly..... kng dodol...💪💪💪
Eka ELissa
psti kng dodol nie alih profesi jdi kng supir stlh lima Thun jdi big bos tapi... udah basi ....Sri udh bhgia dgn laras....
Eka ELissa
cumn main bell bukn carmuk atau rbut Prass dri kmu.... Kmunya aj yg py pikirin buruk....sama tu kyk cie Saly.,....alias sal GK tau TPI sok tau...😡
neng ade
boleh-boleh aja kamu bercerai dengan Sally tapi jangan harap Kamu bisa kembali bersama Sri
Eka ELissa
belut racun rupanya yg dtng ngapain...gaje bgt
neng ade
Alhamdulillah ada orang baik seperti Bu Gayatri.. dan mendapat dukungan penuh.. semoga cepat ketahuan siapa orangnya
Eka ELissa
pras...atau blut bracun bela ya.... entah lah hanya emak yg tau...
Eka ELissa
mbh gayong parti udh di tendang ke neraka larass jdi jgn tkut ini UTI yg berhati malaikat tau....bukn iblis kyk UTI Laras yg di kmpung itu...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!