Ingin melihat Tim Nasional Indonesia bermain di panggung Piala Dunia? Simaklah! Jalu akan membawa kalian ke dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.
Di saat karirnya sebagai presenter sedang naik daun, Jalu harus menerima pil pahit yaitu pemecatan kerja tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan, hal ini membuat Jalu sangat frustasi dan mengalami kemunduran dalam hidup.
Jalu memutuskan untuk menjadi seorang agen sepak bola dan perjalanan karirnya sebagai agen sepak bola akhirnya berjalan sangat baik tapi suatu ketika, semuanya mulai berubah dengan dimulainya penolakan perpanjangan kontrak agen - pemain dan pemutusan kontrak dari para pemainnya.
Pil pahit kedua Jalu telan kembali dan membuat hidupnya hampir hancur tapi pertolongan dari sang Ibu membuat karir Jalu sebagai agen sepak bola mulai bangkit kembali sampai Jalu di kenal sebagai seorang legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.
Surabaya merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Timur yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian sekaligus kota terbesar di provinsi tersebut. Surabaya juga merupakan kota yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta.
Di kota ini terdapat salah satu klub sepak bola besar di Indonesia yaitu Persebaya Surabaya yang juga merupakan kebanggaan warga dan masyarakat Surabaya.
Persebaya Surabaya merupakan klub sepak bola yang bermain di Liga 1 Indonesia dengan torehan trophy yang cukup banyak. Klub ini memiliki home base di Stadion Gelora Bung Tomo yang namanya sendiri di ambil dari nama tokoh pahlawan nasional asal Surabaya.
Stadion Gelora Bung Tomo ini mampu menampung penonton dengan kapasitas sebanyak ±45.000 penonton yang mana ini sangat banyak sekali.
Melihat catatan historis, Persebaya Surabaya merupakan salah satu dari 7 klub yang menjadi pendiri dari Asosiasi Sepak Bola Indonesia itu sendiri.
Menonton jalannya latihan dari luar pembatas lapangan ABC GBT, Jalu di hampiri oleh seorang pria dengan pakaian olahraga.
"Kalo boleh tahu, siapa dan apa tujuanmu melihat jalannya latihan dari tadi?"
"Aku? Aku bukan siapa siapa dan hanya tertarik menonton karena semangat para pemain saja, jadi jangan pedulikan aku karena aku tidak akan menganggu sama sekali."
Untuk saat ini, Jalu tidak akan menjawab dengan begitu antusias atau terus terang bahwa dirinya adalah seorang agen sepak bola. Saat ini reputasinya masih minim sehingga Jalu tidak mungkin mengungkapnya begitu saja.
"Melihat dari caramu berpakaian dan pesona yang kamu pancarkan, apakah kamu seorang agen sepak bola?"
Mendengar ini, Jalu segera mengangkat kepalanya dan melirik pada pria berusia sekitar 40 tahun di sampingnya ini.
"Apakah aku ketahuan?" Tanya Jalu sambil tersenyum tipis.
"Itu sangat jelas. Apakah kamu tertarik pada pemain kami?"
"Belum, sekarang aku masih melihat lihat dulu."
Karena sudah ketahuan, Jalu mau tidak mau memilih untuk berterus terang bahwa dirinya memang seorang agen sepak bola tapi mengenai apakah dirinya tertarik pada pemain mereka, itu sudah jelas sekali.
Kenapa Jalu bisa tertarik? Itu karena Jalu sudah menggunakan 2000 koin yang tersisa di sistem agen sepak bola untuk membeli 2 informasi pemain muda dengan potensi ★★★★☆ dan salah satu pemainnya berada atau tergabung di klub Elite Pro Persebaya U 18.
[Nama : Emir Lestaluhu
Kebangsaan : Indonesia
Lahir : 8 Mei 2003 (17)
Tinggi : 1,81 meter
Posisi : Gelandang (CM/CAM)
Kaki : Kanan (1) Kiri (2)
Kualitas : 54
Potensi : 78 - 83
Gaya bermain/karakteristik : ...
Klub : Elite Pro Persebaya U 18
Nilai pasar : -
Kesetiaan : -
Catatan : ...]
Menurut catatan yang ada, pemain bernama Emir ini terikat kontrak 1 tahun dengan Persebaya Surabaya dan akan habis pada bulan Juni nanti sehingga meski Jalu menandatangani nya sebagai pemain di bawah naungan agensinya, Jalu belum bisa membawanya pergi.
"Mari duduk di sana supaya kamu bisa melihat lebih dekat jalannya latihan kami."
Karena di undang, Jalu tidak menolak dan keberatan sama sekali. Jalu mengikuti pria yang belum di ketahui namanya ini dan duduk di tempat yang di sediakan.
"Ngomong ngomong, karena kamu seorang agen sepak bola, apakah kamu sudah memiliki pemain di bawah naunganmu?"
"Sudah, ada 3 pemain dan 1 pelatih yang berada di bawah naungan agensiku saat ini."
"Oh produktif sekali kamu."
"Hahaha wajar aku seperti itu karena aku masih muda dan masih bersemangat."
"Kalo boleh tahu siapa pelatih itu?"
"Victor, sebelumnya adalah seorang pelatih Elite Pro di Persib Bandung U 18 dan sekarang dia menjadi pelatih kepala di klub Liga 2 Indonesia."
"Victor? Apakah pelatih muda itu?"
"Ya, dia adalah klienku sekarang."
"Menurut apa yang kamu katakan barusan, dia sekarang menjadi pelatih kepala di klub Liga 2 Indonesia, klub mana itu?"
"Berhubung Liga 2 Indonesia juga tidak lama lagi akan di mulai, aku akan memberitahumu bahwa Victor melatih di klub baru yaitu Putra Nusantara."
"Oh klub yang baru di resmikan pergantian namanya itu?"
"Ngomong ngomong Paman, siapa namamu?"
"Aku? Panggil saja aku Ryan. Aku adalah salah satu staf kepelatihan di klub Elite Pro Persebaya."
Jalu mengangguk saja atas jawaban Ryan ini dan segera menggunakan fitur penilaian sistem agen sepak bola untuk melihat informasi Ryan.
Sayang sekali, Jalu melihat bahwa pria bernama Ryan ini sudah mencapai puncak karirnya dengan kualitas kepelatihan 58 yang Jalu sendiri tidak menyangka bahwa ternyata masih ada potensi yang di luar penilaian sistem yaitu tidak memiliki bintang sama sekali.
"Apakah kamu fokus mengelola pemain muda?"
"Ya begitulah rencana nya dalam waktu dekat ini. Ketiga pemain yang kumiliki juga semuanya masih muda. Mereka baru berusia 17 tahun."
"Oh sepertinya mereka sama dengan pemain yang sedang berlatih di lapangan, mereka pasti akan bertemu di kompetisi Elite Pro League nanti."
"Sayang sekali perkataanmu tidak akan terwujud Paman."
"Hah? Kenapa?"
"Pemain yang ku kelola tidak bermain untuk Elite Pro lagi tapi bermain untuk tim utama."
"Kalo begitu, bukankah pemain yang kamu miliki itu sangat berbakat dan berkualitas?"
Jalu tidak menjawab atas pertanyaan yang di ajukan Ryan tapi fokus menatap pada Emir yang sedang menggiring bola di lapangan tengah.
Sebelum lawan mendekat dalam jangkauan 3 langkah, Emir mengambil keputusan secara tiba tiba yaitu memberikan operan yang tajam di antara celah bek tengah dan bek sayap.
Melihat ini, mata Jalu sedikit menyipit karena tidak menyangka visi Emir ini sangat tajam tapi sayang rekan nya tidak mampu membaca umpan yang Emir lepaskan.
'Aneh sekali, apakah Emir di nilai buruk oleh staf Persebaya Surabaya ini? Emir yang berbakat dengan potensi ★★★★☆ dan kualitasnya saat ini pasti sudah bisa menunjukan kualitasnya tapi kenapa dia bermain di tim berompi yang merupakan tim cadangan?'
'Sepertinya ada yang salah.'
"Kalo boleh tahu, di klub mana para pemain mu itu bermain di saat usianya masih 17 tahun seperti itu?"
"Putra Nusantara."
"Pantas saja."
"Jujur saja, apakah kamu sudah menemukan pemain yang kamu sukai di tim kami?"
"Belum, melakukan penilaian terhadap pemain tidak bisa di putuskan secepat itu. Aku perlu yakin bahwa pemain itu bagus dan berbakat sehingga aku tidak akan rugi sebagai seorang agen."
Drrrt! Drrrt!
Jalu merasakan getaran di sakunya dan segera mengambil ponsel yang tersimpan di sakunya itu. Melihat nama pemanggilnya adalah Jasmine, Jalu tersenyum tipis.
"Ada apa Mine?"
Mine merupakan nama panggilan yang khusus Jalu buat untuknya setelah tahu bahwa nama lengkap dari Jasmine yaitu Jasmine Azani.
Selama beberapa waktu ini, Jalu mengandalkan kontak yang di dapatkan sebelumnya untuk mencoba mendekati nya karena perasaan yang saat pertemuan itu Jalu rasakan.
Dengan berbagai trik dan waktu yang telah Jalu curahkan, keduanya semakin sering berkomunikasi dan hubungannya juga semakin dekat tapi sayang belum lanjut sampai status yang di tentukan.
"Pakaian yang kamu pesan sebelumnya sudah selesai salah satunya, apakah kamu ingin datang untuk melihat dan mencobanya terlebih dulu?"