NovelToon NovelToon
Langit Dan Samudra

Langit Dan Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Teman lama bertemu kembali / Pengawal / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:562
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Kisah cinta antara dua anak manusia yang di pisahkan jarak dan waktu, kehidupan yang keras dan penuh dengan manipulasi membuat mereka saling terpisah satu sama lain. Akankah Samudra dan langit akan bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, baca novel ini ya…? Jangan lupa tinggalkan komentar dan like nya, karena dengan like dan komentar kalian bisa menambah semangatku untuk melanjutkan cerita selanjutnya, salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana samudra.

"sepertinya kamu baik baik saja selama berpindah tempat kerja sam, ibu lihat dari penampilan kamu yang semakin terlihat tampan. benarkan langit...? kamu setuju tidak dengan ucapan ibu barusan..?"

Aku melihat pandangan langit menatap penampilanku dari atas sampai ke bawah, gugup... tentu saja, tatapan mata langit membuatku merasa sangat gugup. aku berdehem untuk mengalihkan pembicaraan, aku lihat langit salah tingkah.

"bagaimana kabar kamu la...?" tanyaku memecahkan suasana yang terasa kaku, aku lihat langit menggambil botol air minum yang ada di depannya. dengan perlahan aku lihat dia meneguk isinya perlahan, aku tahu jika langit sangat gugup saat ini.

"kemarin lala dapat tawaran pekerjaan buat jaga toko Serba Ada kak, tapi belum aku terima. aku ingin meminta pendapat kakak, menurut kakak bagaimana...? mending aku terima atau tidak tawaran tersebut...?"

aku terdiam sesaat setelah mendnegar ucapan langit, aku tahu tempat toko yang menawarkan langit untuk bekerja di sana.

"apa kamu sangat ingin bekerja la...?" tanyaku memastikan ke langit.

"tentu saja kak, aku ingin sekali bekerja. aku ingin seperti kakak bisa bekerja, dan membantu ibu asih." ucapa langit membuatku mendapat ide untuk membawa dia keluar dari panti.

"bagaimana jika kamu ikut kakak bekerja di kota, sepertinya di tempat majikan kakak masih membutuhkan ART. jika kamu berminat nanti biar aku hubungi majikan kakak, bagaimana...?" aku lihat langit langung menggangukkan kepalanya sambil tersenyum menatapku, sedangkan aku lihat bu asih yang dari tadi menyimak obrolan kamu hanya tersenyum tanpa mau berkata apapun.

"ibu... boleh lala ikut kak samudra ke kota bu...?" ucap langit meminta ijin ke bu asih, aku lihat sepertinya bu asih juga setuju dengan tawaranku untuk langit.

"ibu akan dukung apa yang akan kamu pilih, toh kamu juga akan ikut samudra yang bisa menjaga kamu di sana." mendengar ucapan bu asih aku menjadi sangat bersemangat, mungkin aku akan segera menghubungi oma agar menerima langit bekerja di tempatnya sebagai ART.

"terima kasih bu..." aku lihat langit memeluk bu asih dari samping, karena mereka duduk berdampingan.

"baiklah kakak akan segera menghubungi majikan kakak, besuk kakak akan pulang dan kamu ikut kakak ke kota. jadi kamu siapkan segala keperluan yang akan kamu bawa. nggak usah bawa barang banyak la, nanti biar kakak belikan pakaian di sana."

"apa tidak merepotkan kak samudra...?" aku tahu jika langit merasa tidak enak hati dengan ku.

"kamu anggap aku orang lain atau kakak kamu, hmm..."

aku sangat tidak suka mendengar ucapan langit yang seolah olah mengangap aku sebagai orang lain. aku lihat langit menundukkan kepalanya setelah mendengar ucapanku. aku tahu dia merasa bersalah, di lihat tangannya yang memainkan jari jemarinya sendiri.

"maaf kak..." ucap langit yang aku tahu jika dia merasa tidak enak denganku,

"ya sudah lebih baik kamu siapkan barang barang yang akan kamu bawa besuk, dan kamu sam. kamu hubungi majikan kamu sekarang." ucap bu asih yang menengahi pembicaraanku dan langit.

"baiklah bu, kalau begitu aku masuk kamar dulu bu."

aku berdiri dari tempat dudukku dan segera masuk ke dalam kamar, dengan segera aku menggambil hand phoneku yang aku taruh di saku celana. aku mencari nomer milik oma dan segera menghubunginya, di deringan pertama oma belum mengangkat telponku. saat deringan ke empat baru oma mengangkat panggilanku, terdengar suara oma di balik telpon.

"halo sam... bagaimana apa langit bersedia ikut dengan kamu besuk...?"

"nyonya sepertinya kita harus membuat rencana, agar langit mau ikut saya ke kediaman anda."

"rencana...? maksut kamu...?"

"saya bilang ke langit jika anda sedang mencari seorang ART, dan saya tawarkan ke dia untuk bekerja di tempat anda."

"lalu... apa langit mau sam...?"

"iya nyonya, dia mau ikut saya. dan mau bekerja di tempat anda."

"baiklah sam, aku akan ikut rencana kamu. yang terpenting langit bisa kamu bawa ke sini."

"baiklah nyonya, besuk pagi saya akan bawa langit menemui anda."

"terima kasih sam, terima kasih."

"kalau begitu saya matikan terlponnya nyonya, sepertinya langit memanggil saya."

setelah oma mematikan telponnya, akupun segera memasukkan kembali handphone milikku ke dalam saku celana. aku segera keluar dan menemui langit yang memanggilku, aku keluar dari dalam kamar dan menghampiri langit yang tengah menyiapkan makanan di atas meja untuk makan siang kami.

”perlu kakak bantu la…?” Ucapku sambil berdiri di samping langit.

”enggak kak, tidak perlu. Lebih baik kak langit panggil anak anak buat makan, sebentar lagi saatnya kita makan siang.” Akupun menuruti perintah langit untuk memanggil anak anak.

”adik adik ayo siapa yang sudah lapar, kita makan siang dulu yuk.” Ajakku dengan menaikkan nada suaraku untuk memecahkan suasana yang terlihat ricuh karena anak anak panti yang sedang asik bermain.

”aku kak, aku udah lapar.” Terima anak anak bersama sambil berlari menghampiriku, dengan segera aku mengiring mereka masuk ke dalam ruang makan. Mereka sangat antusias melihat makanan dia tas meja makan, dengan rapi dan teratur mereka diam sambil melihat langit dan mbak ira menyiapkan makanan mereka di atas piring.

”ini buat kakak, aku masak khusus buat kak samudra.” Terlihat makanan kesukaanku yang berada di atas piring yang langit letakkan di depanku, aku lihat langit menundukkan kepalanya setelah pergi menjauhiku.

Ah langit, kenapa dia sangat berubah sejak aku tinggal sebulan yang lalu. Langit semakin terlihat dewasa dan… Hmm… semakin cantik, kulitnya yang terlihat putih tanpa perawatan serta tubuhnya yang semkin berisi. Oh… apa karena aku yang jarang melihatnya, menjadikan aku melihat langit tampak berbeda kali ini ya…

ah aku tidak ingin memikirkan itu, yang terpenting untuk besuk aku bisa membawa langit keluar dari panti untuk menemui oma.

Setelah menyelesaikan makan siang kami, aku segera keluar. Sebenarnya aku berniat membantu membereskan piring kotor di atas meja makan, tapi niat baikku tidak di terima oleh bu asih dan juga langit. Mereka segera mengusirku keluar dari ruang makan, jadi aku memilih berjalan ke taman samping panti.

Tampak pohon rambutan yang sering aku panjat dulu bersama sudah berbuah banyak, dengan segera aku memanjat pohon tersebut dan memanen nya.

”kak sam, lagi ngapain kamu…?”

aku mendengar suara langit yang menegurku, aku tersenyum melihat langit dari atas pohon. Aku melambaikan tanganku ke arah langit, dan aku ambilkan satu ikat rambutan yang terlihat merah untuk langit. Dengan perlahan aku berikan rambutan tersebut ke langit yang ada di bawah.

“Buk…” terdengar suara rambutan jatuh di atas tanah di samping langit, langit menatapku sambil tertawa.

”kak sam, yang bener aja kak. Belum juga kakak memberi instruksi ke aku buat tangkap rambutan, jadi aku menyingkir biar tidak kena rambutan yang di lempar kak sam.”

“Gimana si la, harusnya kamu tangkap malah di biar in  jatuh ke tanah.” Sungutku dari atas pohon, aku kesal dengan langit yang tak mau berusaha menangkap hasil buah petikanku.

”maaf kak, ya sudah lebih baik kakak turun. Mau ikut aku nggak ke rumah Sofia, aku mau kesana buat kembali in ini.” Langit memperlihatkan gaun putih ke arahku, dengan segera aku turun dari atas pohon dan mendekati langit dengan penuh pertanyaan di kepalaku.

”gaun milik siapa itu…?” Tanya ku sambil menarik gaun dari tangan langit, aku membuka dan melihat gaun yang terlihat sangat bagus di tanganku.

”kamu sudah dengan gaun seperti ini….?” Tanya ku memastikan, Karena aku tahu jika langit tidak akan pernah memakai gaun tersebut.

”Ish… kakak kepo ah, jadi malas aku.” Langit menarik baju dari tanganku, dan memasukkan kembali ke paper bag.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!