SANG LEGENDA V <<PENGHIANATAN SANG GURU>>

"Tutup mulut mu anak sialan!" Chow Kun justru membalas Putranya dengan bentakan,ketika seharusnya ia menerima saran untuk tidak berurusan lebih jauh dengan Lin Qian.

Adegan tersebut membuat Lin Qian menghela nafas. "Bagaimana bisa seorang Ayah membuat putranya menjadi tampak begitu buruk di hadapan banyak orang?" ucapnya.

"Pak Tua,kau sungguh seorang ayah yang buruk! Dan untuk mu, Chow Yen? Sebaiknya kau mulai mengheningkan cipta untuk ayahmu dan juga untuk orang-orang Paviliun Api Suci itu!" Lin Qian menepuk pundak Chow Yen dan seharusnya itu sudah cukup menjelaskan padanya tentang konsekuensi yang akan Ayahnya terima.

Dengan wajah tertunduk lemah,Chow Yen berkata pelan."Lagipula aku sudah memperingatkannya. Dengan secuil kemampuan,Ayahku menjadi begitu sombong dan arogan." ia mengerti Lin Qian sedang memberikan wajah padanya,karena itulah semua orang tidak langsung mengambil inisiatif untuk bergerak."Teman Lin,urusanku dengan Tuan Chow Kun telah selesai. Dan mulai hari ini aku bukan lagi bagian dari Paviliun Api Suci, aku bisa bersumpah atas pernyataan ku."

Lin Qian tersenyum tipis,ia cukup puas dengan sikap Chow Yen.

Sinyal sudah di dapat,maka tidak ada alasan untuk tidak bertindak.Berikutnya Lin Qian menoleh pada Bing Yuan. "Saudara Yuan,kau sudah mendengarnya bukan? Sekarang aku serahkan urusan di sini kepada mu dan pada Bibi Sheun!"

"Kau bisa percayakan itu padaku! Kami bisa pastikan akan merawat orang-orang ini dengan sangat baik."

Setelah mendapat anggukan dari Bing Yuan dan Li Sheun,Lin Qian lenyap dari pandangan semua orang dalam sekejap mata meninggalkan Chow Kun dengan wajah yang sudah menggelap karena murka. "Bedebah sialan! Setelah berkata dengan begitu lancang,dia pergi begitu saja,sungguh berani."

BAAAMMM

Chow Kun meledakkan aura basis kultivasi nya di ranah Kenaikan Dewa tingkat 7.

"Hey Pak Tua,apa kau ingin pamer? Memangnya siapa yang ingin kau gertak dengan cara kuno seperti itu di tempat ini,hah?"

"Uhukk,,,uhuks" Semua orang hampir tersedak nafas mereka sendiri karena ucapan Bing Yuan.

Sementara kepala Chow Kun langsung berasap karena merasa sangat di permalukan. Seumur hidup,baru kali ini dirinya di perlakukan seperti badut oleh dua pemuda sekaligus di waktu yang sama. "Bunuh mereka semua!!"

Seruan pertempuran telah di teriakkan,Chow Kun sendiri menjadi orang pertama yang bergerak maju untuk melancarkan serangan pada Bing Yuan.

Bing Yuan menatap kemudian berkata pada Chow Yen dengan sangat serius. "Aku tidak akan mengulang ucapan ku, tetapi sebaiknya kau tidak berada di sini,pergilah!" Bing Yuan meminta Chow Yen untuk segera menyisih dari area pertempuran,sesaat sebelum ia menyambut serangan yang datang dari Chow Kun.

"Jangan pernah mengalihkan pandangan mu dari kematian,daging beku sialan!!"

TINGGG TINGG BOOOMMM

Dua serangan pedang Chow Kun dapat di blokir Bing Yuan mudah,tetapi ketika tangan kiri Chow Kun merilis pukulannya,Bing Yuan sedikit lengah hingga pukulan tersebut tidak mampu di halau dan mengenai dadanya dengan telak.

Tubuh Bing Yuan terdorong beberapa meter,tetapi dalam waktu setengah tarikan nafas ia segera mengambil gerakan salto ke belakang untuk menghindari mata pedang Chow Kun yang hampir saja menyayat lehernya.

"Hahaaaaa,, aku pikir kau akan memiliki nyali untuk menguji ketajaman senjata ku ini? Oh,,apa jangan jangan kau lupa mencuci leher mu itu?" Chow Kun tertawa mengejek. Sementara Bing Yuan hanya tersenyum tipis menanggapi sambil mengelus Pedang Es yang belum sempat terayun oleh tangannya.

"Aku pikir kita belum memulai apapun,tetapi tidak ku sangka kau begitu bersemangat.Padahal aku hanya sedang memikirkan cara agar pertarungan ini menjadi lebih menarik dan tidak berakhir dengan cepat."

Sejujurnya Bing Yuan sama sekali tidak memiliki niat untuk membunuh Chow Kun,alasannya karena dia tidak mendapatkan alasan yang cukup untuk membunuhnya,sementara ia pikir kedatangan Chow Kun adalah untuk berurusan dengan Chow Yen yang merupakan putranya sendiri.

"Sombong!" Chow Kun kembali mengangkat pedangnya dan memburu Bing Yuan dengan permainan pedang yang cukup bervariasi.

Rentetan serangan yang di lancarkan Chow Kun dengan mudah di patahkan oleh Bing Yuan tanpa usaha yang berarti. Dalam kurun waktu lima menit saja,sudah tidak dapat di hitung pertukaran serangan yang di tunjukkan oleh keduanya.

Dari jarak yang cukup jauh,Chow Yen dapat menyaksikan pertarungan Bing Yuan dan ayahnya dengan emosi yang cukup rumit dari awal adegan. Reaksi wajahnya berubah-ubah,terutama ketika ayahnya berada dalam situasi terdesak akibat serangan yang di lancarkan Bing Yuan.

Hanya saja setelah beberapa waktu menganalisis jalannya pertukaran serangan,Chow Yen kemudian menyadari bahwa Bing Yuan rupanya tidak benar-benar serius dengan pertarungannya, dan fakta itu akhirnya membuat Chow Yen menjadi sedikit lega.

***

Di lain tempat.

Tidak lebih dalam waktu tiga tarikan nafas berikutnya,Lin Qian sudah beralih tempat di jalur lintasan dua Ahli Dewa Fana Sejati kemudian mencegat keduanya. "Sebaiknya kalian berdua tetap di sini dan berbincang dengan ku,sementara biarkan Pak Tua Kun menyelesaikan urusannya dengan Chow Yen!"

Dua Ahli yang di cegat Lin Qian menaikkan alisnya. 'Mungkinkah pemuda ini,,?' Chow Pet,satu dari dua ahli Dewa Fana Sejati yang berperawakan tinggi kurus serta berambut putih seluruhnya itu menatap Lin Qian dengan sangat waspada.

Sementara Chow Rong,wanita berparas muda meskipun usia aslinya sama dengan Sun Mo Gang itu menampilkan senyum sinis pada Lin Qian."Anak muda,apakah tidak ada tawaran lain yang lebih menarik selain mengajak kami berbincang?"

Lin Qian tidak langsung menjawab untuk beberapa saat.Ia tersenyum tipis sekalian menganalisis kedua ahli di depannya. "Oh,, jika anda mempunyai ide yang lebih bagus,mungkin aku bisa mempertimbangkannya."

Chow Rong mengernyit,tidak menyangka jika sikap Lin Qian masih setenang air di hadapan mereka. Ia jadi berfikir apakah pemuda di hadapannya Itu benar-benar memiliki modal untuk dapat bersikap demikian atau ia hanya sedang berpura-pura saja?

Chow Rong menatap Lin Qian dari kepala hingga kaki untuk memastikan apakah pemuda itu sungguh memiliki kualifikasi untuk bersikap tidak sopan di hadapan Ahli Dewa Fana Sejati sepertinya? Tetapi setelah ia memeriksa lebih jauh,Chow Rong hanya dapat merasakan sedikit saja dari fluktuasi aura yang di miliki Lin Qian,itupun ia tidak dapat memastikan apakah Lin Qian Ahli Dewa Fana Sejati atau di bawahnya.

"Anak muda,tidak ada ide yang lebih bagus,tetapi sebaiknya kau menyingkir dari hadapan kami dan tidak mencoba untuk mencampuri urusan Paviliun Api Suci,kerena akibatnya bisa jadi sangat buruk untuk mu!" kata Chow Rong,sementara Chow Pet yang masih tidak bergeming di samping sama sekali tidak menurunkan kewaspadaannya.

"Haihhh,,,sayang sekali ajakan ku kalian tolak,itu artinya sekarang kita berada di jalan buntu dan tidak ada celah untuk bernegoisasi."

WHOOOSSS

Lin Qian lenyap dari pandangan mata dua Chow,lalu muncul kembali tepat lima meter di hadapan mereka dengan Pedang Pengoyak Langit yang sudah terangkat.

"Celaka! Menghindar!!" Chow Pet menjadi orang pertama yang bereaksi atas serangan tiba-tiba yang di lancarkan Lin Qian setelah meneriakkan peringatan pada Chow Rong pada waktu bersamaan.

Dengan insting serta kecepatan yang sama,Chow Pet segera mencabut pedang,memberikan respon atas serangan spontan Lin Qian dengan refleknya di tingkat kecepatan sangat ekstrem.

TINGGG

Setelah berhasil memblokir serangan pedang Lin Qian,Chow Pet dengan sigap mengambil beberapa langkah mundur dalam jarak aman. "Sekarang aku yakin jika sebenarnya kau adalah pemuda yang bernama Lin Qiang,sosok utama di balik Runtuhnya Tahta Dewa."

Lin Qian tidak terkejut "Kau benar! Namaku Lin Qian."

DEGG

Dua Chow tersentak,mereka merasa sedikit kesulitan menghirup nafas setelah mengetahui identitas pemuda di hadapannya merupakan entitas yang berhasil mengalahkan Sun Mo Gang dalam duel suci hidup dan mati.

_________________

BILA BERKENAN,MONGGO DI SAT SET DENGAN LIKE, KOMEN DAN VOTE nya.

BILA RAGU ATAU MASIH KURANG BERKENAN,MAKA CUKUP DENGAN TIDAK BERHENTI MEMBACA!!