NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Yuliana

"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.

"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.

"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.

"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.


DEG...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 08

SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI

08

Di dalam kamarnya Bella berusaha mencari data laki-laki yang malam itu melakukan cinta satu malam dengannya. Mana tahu ada petunjuk yang akan dia dapatnya dari media internet itu.

Mata Bella terbuka lebar karena pada bagian paling atas terpampang jelas wajah laki-laki atau ayah dari anak yang di kandungnya. Laki-laki berperawakan tampan dengan setelan baju biru di padukan jas hitam. Tampak sangat gagah di bandingkan dengan foto yang Bella lihat melalui KTP laki-laki itu di kamar hotel.

"Apa aku harus menemuinya? Tapi bagaimana aku mengatakan jika aku saat ini lagi hamil anaknya? Dan juga apakah dia masih ingat dengan kejadian dua bulan lalu?" Bella Berasumsi sendiri sambil menatap wajah laki-laki itu dengan pandangan mengabur.

Tidak ada kata baik-baik saja dalam hidup Bella untuk saat ini, karena semuanya sudah hancur. Namun semua kesedihan itu berusaha Bella tahan terutama di depan orang-tuanya. Bella tidak ingin orang-tuanya merasakan sedih juga karena dirinya.

Setelah sekian lama menatap foto dan biodata tempat kerja laki-laki itu, Bella melipat laptop di depannya sambil menarik nafas dalam.

"Bu, aku keluar sebentar ya," pamit Bella saat melihat ibunya tengah duduk kursi yang berada di luar rumah.

"Mau kemana Bel?" tanya Meska menatap putrinya.

"Mau cari angin saja sebentar Bu, lagian kalau di rumah saja aku merasa suntuk." jawab Bella di angguki Meska. Tidak mungkin juga Meska melarang putrinya apalagi dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Menenangkan fikiran untuk saat ini pasti di butuhkan anaknya itu.

"Ya sudah kamu hati-hati di jalan. Pulangnya nanti jangan terlalu sore." Bella membalas dengan anggukan saja lantas melangkah meninggalkan rumahnya.

Perjalanan menuju tujuan Bella lumayan jauh, ada sekitar setengah jam lebih dikit. Namun semuanya itu tidak membuat Bella menyerah. Mana tau asumsi yang tadi di pikirkan di rumah tidak akan menjadi kenyataan. Harapan Bella semuanya akan berjalan baik-baik saja tampa rintangan yang menyulitkan.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya satpam yang berada di gerbang masuk gedung bertingkat itu.

Saat ini Bella sudah sampai di mana laki-laki yang menghabiskan malam bersamanya waktu itu menjabat sebagai Direktur sesuai dengan informasi yang dia dapat dari informasi internet.

"Maaf Pak, mau nanya benarkah ini perusahaan milik bapak Delano Refangga?" tanya Bella.

"Benar Nona, Nona bisa masuk ke dalam dan langsung saja ke receptionist untuk menanyakan apakah beliau ada di dalam." jawab satpam itu yang dibalas anggukan saja oleh Bella.

Bella menatap sekeliling kantor yang sangat megah itu dengan rasa campur aduk. Ada rasa takut dan cemas yang di rasakan bella.

"Maaf Mbak, apakah saya bisa bertemu dengan bapak Delano?" tanya Bella saat sudah sampai di depan meja receptionist.

"Apakah sebelumnya Mbak sudah membuat janji dengan bapak Delano?" tanya receptionist itu.

Bella menggeleng. "Belum Mbak." jawab Bella apa adanya.

"Ya sudah Mbak tunggu sebentar saya tanya dulu kepada sekretaris beliau apakah beliau ada waktu senggang saat ini."

"Baiklah Mbak." jawab Bella singkat.

Beberapa saat berlalu akhirnya Bella di persilahkan menemui presdir karena laki-laki itu tidak ada kesibukan yang penting hari ini.

Degup jantung Bella bekerja dengan cepat, bahkan lebih cepat dari biasanya. Tangannya pun sampai gemetaran ketika berada di dalam lift.

"Permisi Mas, saya mau bertemu dengan bapak Delano," ujar Bella saat sudah sampai di depan meja sekretaris CEO.

"Silahkan masuk Nona, Bapak sudah menunggu anda di dalam." jawabnya membuat Bella hanya mengangguk saja.

Tangan Bella bergetar saat membuka pintu keca yang sangat tebal itu bahkan kakinya pun ikut gemetaran karena rasa deg-degan.

"Permisi Mas," ucap Bella saat sudah berada di dalam ruangan bernuansa silver dengan berbagai barang mahal tentunya.

Laki-laki yang duduk dengan gagahnya di kursi kebesarannya itu hanya melirik sekilas kepada Bella.

"Kenapa hanya diam saja? Kalau memang tidak ada yang ingin kau bicara keluar dari ruangan saya sekarang. Waktu saya akan habis sia-sia saja dengan kehadiran kau di sini!" Bella tersentak mendegar ucapan laki-laki gagah itu membuatnya menelan salivanya. Tidak menyangka laki-laki itu tidak ada ramah-ramahnya.

TBC

1
Huri Fah
langsung tolak bel, jaangan gampang luluh😁 biar diberjuang dulu
Huri Fah
tuman, itu belum seberapa sakit yg bella rasakan😁
Huri Fah
buat delano menyesal thor👿
Yumi
tambah up lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!