"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
" Deg... Deg.. Ini maksudnya apa kek? " Tanya Jendral dengan penasaran .
"Kakek ingin kamu melanjutkan study mu di Luar negeri , sekalian disana ada dokter terbaik kenalan kakek , kakek berharap kamu bisa benar-benar sembuh dari traumamu itu ,Jen . Kakek sayang kepadamu , itu sebabnya kakek menginginkan yang terbaik buat mu. " Jawab kakek.
"Tapi kek , Jendral masih SMA lulus masih tahun depan kek" Jawab Jendral masih dengan keterkejutannya.
"Kamu bisa memikirkannya dulu. Jika kamu sudah yakin , datanglah kemari , nak" Ujar kakek.
"Baiklah , Jendral akan memikirkannya, Jendral pamit kekamar dulu ya kek" pamit Jendral.
"Iya , nak. Istirahat lah dengan nyaman , nanti menginaplah disini , kalian bisa menemani kakek bercatur. " Rayu sang kakek.
"Baik kek. " Jendral keluar dari kamar sang kakek menuju kekamar nya.
Mereka memasuki kamar masing-masing . Sedang pembantu rumah tangga , tengah sibuk menyiapkan persiapan makan malam Tuannya.
*****
Keluarga Kania dan Dika berangkat setelah waktu magrib terlewati . Mereka mampir ke mini market dekat komplek perumahan mereka membeli cemilan sama keperluan di perjalanan.
Mereka menggunakan dua mobil yang satu di supiri Kiano bersama Kania dan Dika sedang yang satu di supiri Kiandra bersama kedua orang tuanya dan sandi.
Mereka berjalan beriringan .
Mereka sampai di Jakarta sekitar dua jam an , mereka langsung menuju kerumah sakit yang dikirim oleh Dimas .
Saat memasuki rumah sakit mereka langsung berjalan menuju ke resepsionis menanyakan letak ruangan Anjani dirawat .
"Dika kamu tanya dulu saja ke resepsionis dimana letek ruangan mama kamu , kita tunggu disini saja ya " pinta Kania karena orang tua nya kelihatan kelelahan .
"Iya Nia , biar aku tanyakan dulu ya , " Ucap Dika berjalan ke arah timur dari pintu masuk , sedang Kania membawa keluarganya ke arah Barat buat duduk di kursi tunggu.
"Bagaimana Dika " Tanya Rania menghampiri Dika .
"Ruangan mama ada di atas tante lantai dua , dekat dengan Resepsionis atas" Dika
"Ya sudah kita langsung kesana saja ya . Keburu malam. " Mereka segera bergegas ke ruangan Anjani , karena jam besuk sudah habis , mereka minta keringan , sebab dari luar kota.
"Kak pinjem kuncinya bentar , Nia mau ambil barang di mobil , tadi ketinggalan" ujar Nia.
"Nih , jangan lama-lama ya " Jawab Kiano.
"Hati-hati ya sayang , jangan lama2 kami tunggu di atas ya nak . " ujar Rania ke anak gadisnya itu.
"iya , Mah" jawab Nia , mereka berpisah sementara .
*****
Sementara Pak Hendro bersama bu Soraya baru saja turun dari Helikopter . Bu Soraya terlihat pucat dan lemah karena lama di perjalanan.
"Sayang , kamu baik-baik saja? Kamu kelihatan pucat sekali .
" Aku nggak papa mas , hanya sedikit lemes saja mas " bu Soraya.
"Kita ke rumah sakit yang ada di deket sini saja ya , baru besok pagi kita ke Bandung " ajak pak Hendro.
"Baiklah aku ngikut kamu saja mas " Jawab bu Soraya.
"Pak tolong kita kerumah sakit terdekat saja" pinta pak hendro ke supir yang menjemputnya.
Pak Hendro juga memiliki rumah di daerah Jakarta , hanya saja jarang beliau tempati.
"Baik pak . " Jawab sang supir membelokkan kemudinya ke arah Rumah Sakit.
Tak berselang lama mereka sampai ke Rumah Sakit . Pak supir membantu sang tuan rumah membukakan pintu mobilnya , dan meminta perawat membawakan kursi roda .
"Pak tolong belikan minum sama makan malam , sekalian bapak juga beli , ini uangnya " pinta pak Hendro , menyerahkan uang 200 ribu ke sang supir.
"Baik tuan ini beli di tempat biasa ya tuan" pak supir.
"Iya . Hati-hati dijalan . "pak hendro
"Baik pak , terimakasih" sang sopir.
*****
Kania sedang berjalan menuju ke mobil nya yang ada di parkiran,sambil berbicara di telpon dengan sahabatnya.
"Nia aku sama anak -anak mau jalan-jalan ke mall sama nonton ikutan yuk" ajak Bianca via telpon .
"Sorry ya Bian, ini aku lagi ke Jakarta ada urusan keluarga , sorry ya aku nggak bisa ikut kalian nonton" Ucap Kania ke salah satu sahabatnya.
"Owalah ya udah nggak papa hati-hati ya Nia , salam buat keluarga disana." Ucap yang di seberang.
"Iya makasih ya Bian kamu juga hati-hati ya titip salam buat temen-temen ya Bi , , Assalamualaikum " pamit Nia .
"Oke Nia nanti aku sampaikan , Wa'alaikum salam , " Bianca.
Telepon Kania matikan , Dia langsung menuju apa yang tadi mau dia cari,
"Akhirnya ketemu juga " Gerutu Nia mengambil headset nya yang terjatuh didalam mobil.
Dia kemudian keluar , tak lupa mengunci mobilnya kembali.
Lagi asyik memasang headset di telinganya , Nia menangkap sosok orang yang dikenalnya , dia lantas menghampiri orang tersebut.
"Tante Soraya ..? Panggil Kania membuat mereka yang dipanggil terkejut .
" Kania .. Sayang kok kamu bisa disini ? Siapa yang sakit , Nak? " Tanya Soraya sambil memeluk Kania .
"Oh, temen mama tante yang lagi dirawat. Tante sendiri kenapa? lagi sakit apa? Pucat banget tante ? Tanya Kania membuat pak Hendro tersedak.
" Uhuk.. Uhuk..." pak Hendro .
"Ini om diminum dulu masih baru kok om" Ucap Kania.
"Makasih ya nak " Pak Hendro menerima air mineral dari Kania.
"Tante sakit apa ?kenapa jarang ngabarin kami ? " ucap Kania.
"Tante baik-baik saja kok sayang , tante cuma kecapekan baru sampai , rencana besok tante mau jalan ke Bandung" ucap Soraya.
"Oh begitu ... Tante jangan ke Bandung dulu , Istirahat di sini aja dulu tante, mama sama papa juga lagi di Jakarta kok tante . Kita kumpul disini saja tante." Ucap Kania.
"Mah , kita sudah dapet ruangan waktunya masuk ruangan " Sahut pak Hendro yang baru dari resepsionis.
"Iya pah"
"Oh ya sudah Nia tante masuk dulu ya , nanti sampaikan salam buat papa mama ya nak. Sampai jumpa sayang " Pamit Soraya.
"Iya silahkan tante, sampai jumpa dan hati-hati ya tante" Kania langsung pergi keruangan dimana tempat Anjani dirawat .
*****
Diruangan Anjani kelihatan ramai keluarga bu Rania , mereka tidak sadar Kania tak kunjung kembali.
"Tok.. Tok.. " suara ketukan membuat semua menoleh ke arah pintu.
"Assalamualaikum Tante " Nia berjalan ke arah Anjani.
" Sayang kamu dari mana saja nak ? Dari tadi tante cariin ,tante kira kamu tidak ikutan." Tanya Anjani.
"Nia tadi mengambil barang di mobil tante . Tante gimana kabarnya ? Gimana kata dokter tante? Cecar Kania.
" Tante sudah lebih baik sayang , kamu nggak usah khawatir ya . " ucapan Anjani menenangkan Kania.
"Tok.. Tok... Selamat malam semuanya, Saya kemari ingin memeriksa pasien " pinta sang Perawat.
" Silahkan Sus " Ujar Dika mempersilahkan , Dia penasaran bagaimana kondisi mamanya , apalagi ini baru pertama kalinya melihat mama nya sakit.
"Mohon maaf buat semua nya , ini sudah waktunya pasien istirahat , mohon untuk kembali esok hari, hanya dua orang yang boleh menginap menjaga pasien" Ujar sang perawat setelah pemeriksaan selesai .
"Baik sus , tapi kami ingin tau keadaan pasien , Bagaimana keadaan mama saya sus ? Tanya Dika.
" Ibu sudah lebih baik , mungkin 2 hari lagi sudah boleh pulang ,dan untuk kaki nya bisa dirawat jalan , " ujar suster.
"Terimakasih Sus " Dika.
"Sama-Sama Tuan Dimas . " Jawab suster dengan tersenyum manis.
"Maaf suster , Saya Dika , kembaran adek saya Dimas , saya tinggal di Bandung jadi baru sampai sini." jelas Dika yang tidak ingin ada kesalah pahaman.
"Owalah ,saya kira Tuan Dimas, mirip sekali , maaf kan saya ya Tuan Dika , Saya permisi dulu. " pamit sang suster.
"Iya Terimakasih Sus. " Ujar Rania menyahuti .
"Mama ... " panggil Kania..
"Ada apa Nia? " Jawab Rani ke anak gadisnya .
"Tadi Nia ketemu tante Soraya sama om Hendro di lobby , Mah" ucap Nia membuat yang ada disana terkejut.
"Deg.. Deg... "
****