Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Episode 1 Apa Yang Terjadi.

Pesawat.

"Nona apa butuh sesuatu?" tanya Pramugari dengan seragam berwarna merah yang sangat sopan pada seorang wanita yang memakai pakaian serba tertutup dan juga memakai cadar yang tidak memperlihatkan wajahnya, tetapi dari tatapan matanya dia terlihat begitu sangat cantik.

Wanita yang sejak tadi membaca Alquran itu mengangkat kepala.

"Saya tidak membutuhkan apa-apa. Nanti jika saya membutuhkan sesuatu, saya akan memanggil kamu," ucap wanita itu dengan suara yang sangat lembut.

Dari suaranya sudah dapat dipastikan bahwa dia wanita yang sangat anggun dan memiliki kepribadian yang sangat baik.

"Baiklah Nona, silakan dinikmati perjalanannya. Saya permisi!" ucap Pramugari cantik itu yang menundukkan kepala dan langsung berlalu.

"Alhamdulillah akhirnya setelah 3 tahun menempuh pendidikan di Mekah. Aku bisa kembali ke Jakarta. Sudah sangat merindukan Abi. Abi pasti senang dengan kepulanganku. Aku sudah terlalu sering merantau di negara orang dan sampai tidak memiliki waktu yang banyak bersama dengan Abi," ucapnya di dalam hati.

Kepalanya menoleh ke arah jendela pesawat, dari tatapan matanya begitu indah sudah dapat dipastikan gadis itu tersenyum yang mungkin sangat mengagumi dengan ciptaan tuhan yang begitu indah.

**

Jakarta.

Taxi berhenti di pagar rumah dua lantai berwarna putih dengan pagar berwarna coklat yang terbuka. Di dalam Taxi tersebut terlihat wanita yang tadi berada di pesawat.

"Alhamdulillah sampai juga. Abi pasti terkejut melihat kepulanganku secara tiba-tiba tanpa memberi kabar," batinnya yang terlihat tidak sabaran.

Wanita cantik itu langsung menuruni Taksi setelah membayar ongkosnya, supir Taxi sudah membantunya mengeluarkan koper dari dalam bagasi dan akhirnya wanita itu melangkah memasuki rumah tersebut.

Namun dari tatapan matanya terlihat penuh kebingungan. Bagaimana tidak pintu pagar yang terbuka begitu saja tanpa ada penjaga. Kepalanya berkeliling melihat jalan menuju pintu utama terlihat sangat berantakan, pot bunga yang besar tampak jatuh.

Seperti ada angin puting beliung yang menerpa rumahnya sehingga semua berjatuhan dan sangat berantakan sekali.

"Apa aku tidak salah rumah," batinnya yang merasa tiba-tiba ada yang aneh. Langkahnya semakin cepat dan melihat pintu rumah terbuka yang membuatnya semakin cemas.

Saat wanita itu berdiri di depan pintu rumah dan sangat begitu mengejutkan sekali melihat rumah itu ternyata sangat berantakan yang membuatnya istighfar di dalam hati.

Matanya yang langsung melihat ke arah sofa dan terlihat ada beberapa orang yang tampak mengerumuni.

"Assalamualaikum!" sapa wanita itu dengan suara yang terdengar cemas.

"Nona Anindya," sahut seorang wanita 60 tahunan dengan ekspresi wajah yang panik.

Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.

Wanita yang bernama Anindya tersebut mendengar suara batuk tersebut dan mata indah itu berusaha untuk melihat dan dia sungguh terkejut tampak seorang pria yang melihat terbaring yang sepertinya sedang diperiksa oleh Dokter wanita

"Abi!" Anindya yang langsung meninggalkan kopernya di depan pintu dan berlari menuju ruang tamu.

Beberapa orang yang ada di sana langsung memberi ruang untuk Anindya duduk di sofa tepat di samping Abi yang terlihat begitu lemas.

"Astagfirullah! Abi ada apa ini?" tanyanya yang memegang tangan pria tua yang sudah mulai keriput itu.

"Anindya. Kamu pulang tidak mengabari Abi?" pria tua itu tampak sulit sekali berbicara, tetapi dari tatapan matanya dia begitu sangat senang sekali melihat kedatangan putri cantiknya.

"Abi. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa Abi sampai seperti ini?" tanyanya dengan kebingungan dan wajah juga berubah menjadi panik.

"Nona Anindya tadi...." Bibi tidak melanjutkan kalimatnya saat pria tua itu mengangkat tangan yang memberi isyarat untuk tidak membicarakan apapun.

"Ada apa Bi? kenapa sampai seperti ini?" Anindya terus aja panik dan menunggu penjelasan. Bibi sudah tidak mampu berbicara dan hanya menunduk.

"Abi! Katakan ada apa? kenapa rumah terlihat berantakan seperti terjadi keributan dan Abi juga kenapa bisa seperti ini. Abi selalu menghubungi Anindya dan mengatakan baik-baik saja dan apa ini. Kondisi Abi sudah jelas terlihat tidak baik-baik saja. Abi apa yang terjadi?" tanyanya yang terus saja mendesak abinya.

"Jangan cerewet seperti itu. Sini peluk Abi. Abi sangat merindukan kamu," pria tua itu merentangkan kedua tangannya. Anindya meneteskan air mata dan langsung memeluk Abinya itu.

"Jangan menyembunyikan apapun dari Anindya. Anindya tidak ingin Abi kenapa-napa. Anindya tidak mau terjadi sesuatu kepada Abi," ucapnya dengan suara terisak yang sudah menangis.

Abi hanya mengusap-usap pundak Anindya untuk menenangkan yang mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja yang padahal sudah jelas kondisinya terlihat sangat memburuk dan bahkan tidak ada yang memberitahu kepadanya.

**

Anindya yang sekarang sudah berada di dalam kamar Abi dan menyelimuti Abi yang sudah tertidur.

"Maafkan Anindya yang sudah meninggalkan Abi. Anindya seharusnya berada di sisi Abi dan menjaga Abi dengan baik," ucapnya dengan merasa bersalah.

"Nona! Bibi sudah membersihkan kamar Nona," ucap Bibi yang tiba-tiba memasuki kamar.

"Saya ingin bicara dengan Bibi dan saya sangat berharap Bibi jujur kepada saya," ucap Anindya.

Bibi tampak ragu dan hanya menunduk yang tidak berani menatap majikannya itu sepertinya memang ada yang dia sembunyikan. Mungkin saja tadi sudah mendapatkan teguran dari Abi yang akhirnya membuat dia tidak berani berkata jujur.

"Ayo ikut saya. Abi harus beristirahat," Anindya yang langsung berdiri dan keluar dari kamar terlebih dahulu.

Anindya yang sekarang sudah berada di kamarnya yang duduk di depan cermin dan membuka cadarnya. Betapa cantiknya gadis yang berusia 24 tahun itu. Kulitnya yang putih dengan matanya yang begitu sangat indah, sangat meneduhkan jika terus menatapnya. Mata yang seolah bercahaya yang memberi ketenangan.

"Bibi sudah lebih 15 menit berdiri di sana. Saya masih menunggu semua penjelasan dari Bibi atas apa yang terjadi," ucapnya dengan sangat lembut sembari membuka peniti satu persatu yang berada jilbabnya.

"Katakanlah, Bi. Jika Abi marah makan nanti saya yang akan bertanggung jawab," ucap Anindya lagi.

"Abi seperti itu karena mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang-orang yang berurusan dengan beliau," ucap Bibi dengan suara bergetar yang akhirnya jujur.

Hal tersebut membuat Anindya terkejut dan langsung membalikkan tubuh.

"Apa maksud Bibi?" tanya Anindya.

" 2 jam sebelum kepulangan Nona. Tiba-tiba ada dua mobil yang datang ke rumah ini. Mereka berpakaian rapi yang memakai jas seperti bodyguard dan juga seorang pria yang sepertinya bos mereka. Pertama hanya tamu biasa dan mengobrol dengan pak Abram dan setelah beberapa lama terjadi percekcokan. Mereka terlihat begitu marah dan mencoba membuat rumah berantakan. Kami tidak bisa melakukan apapun dan apa yang terjadi membuat kesehatan tuan Adi menurun," jelas Bibi.

"Kenapa mereka harus melakukan semua itu? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?" tanya Anindya.

"Saya kurang mengerti Nona. Tetapi sebelum mereka pergi, bos mereka mengatakan jika pak Abram Abram tidak segera melunasi hutang-hutangnya maka dia akan menyita rumah ini dan akan memenjarakan pak Abram," jawab Bibi yang semakin mengejutkan Anindya.

"Abi memiliki hutang?" tanyanya dengan cukup terkejut.

"Kemungkinan besar iya dan mungkin saja mereka memang rentenir yang sangat menyeramkan," jawab Bibi.

"Kamu mengenal siapa mereka?" tanya Anindya.

"Tuan Kavindra Hardian, pemilik Perusahaan tambang," jawab Bibi.

Anindya mengerutkan dahinya yang benar-benar sangat schok yang tanpa dia duga ternyata selama ini sang Abi memiliki masalah yang sangat besar.

Bersambung........

...Hay Para readers. Aku kembali membuat karya baru. Kesucian Istri Tuan Arrogant. Aku sangat berharap kalian semua para pembaca setiaku selama ini menyukai karya dariku. Jangan lupa untuk memberikan dukungan, like, koment, subscribe, dan, vote yang banyak agar aku semakin semangat menulis karya-karya berikutnya. ...

...Para pembaca yang berbaik hati jangan lupa terus membaca dari bab 1 sampai terakhir ya, jangan bolong-bolong dan suka menabung. Soalnya semua itu akan menjadi patokan untuk saya lebih semangat lagi lanjutkan cerita-cerita berikutnya. Terus ikuti ya....🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

Terpopuler

Comments

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

assalamualaikum, kak 🙏 hadiiir... mhn izin numpang baca 😁 meskipun telat menemukan cerita. se'bagus ini excited bangeet bacanya, 🤗❤️🔥

2025-03-14

0

Kalsum

Kalsum

semangat kk..baru baca ceritanya sangat menarik. dan cerita anak sholeha

2025-03-13

0

jen

jen

semangat kak.

suka klo ada perempuan yg Sholehah dan tdk mudah ditindas kak.

2025-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Apa Yang Terjadi.
2 Episode 2 Membuka Cadar
3 Episode 3 Persyaratan Konyol.
4 Episode 4 Meminta Syrat
5 Episode 5 Datang Melamar.
6 Episode 6 Pernikahan.
7 Episode 7 Pertama Kali Di Rumahnya.
8 Episode 8 Malam Yang Gugup
9 Episode 9 Godaan Suami.
10 Episode 10 Ternyata Gagal.
11 Episode 10 Marah Tapi Di Turuti Juga.
12 Episode 12 Menemani Suami.
13 Episode 13 Panas
14 Episode 14 Pesan
15 Episode 16 Gagal Lagi.
16 Episode 16 Harus LDR.
17 Episode 17 Rindu Dalam Gengsi
18 Episode 18 Amarah.
19 Episode 19 Perintah Mengakhiri
20 Episode 20 Tidak Bisa Melayani.
21 Episode 21 Merawat Penuh Ketulusan.
22 Episode 22 Mengajak Pergi.
23 Episode 23 Ini Pasti Cemburu.
24 Episode 24 Permintaan Lagi.
25 Episode 25 Mulai Bucin.
26 Episode 26 Ternyata Menunggu.
27 Episode 27 Fatal.
28 Episode 28 Amarah Tidak Terkendali
29 Episode 29 Jangan Sampai.
30 Episode 30 Mengajak.
31 Episode 30 Milan
32 Episode 32 Memperlihatkan Kenyataan.
33 Episode 33 Insiden Mengerikan.
34 Episode 34 Tidak Mungkin Pergi.
35 Episode 35 Jangan Menyuruhku Untuk Pergi.
36 Episode 36 Intens
37 Episode 37 Keintiman
38 Episode 38 Semakin Romantis.
39 Episode 38 Janji Bersama...
40 Episode 40 Menenangkan.
41 Episode 41 Pilihan.
42 Episode 42 Kenapa Harus Seperti Ini.
43 Episode 43 Tidak Ada Yang Di Sembunyikan.
44 Episode 44 Ancaman.
45 Episode 45 Izin
46 Episode 46 Kesepian.
47 Episode 47 Perasaan Yang Tidak Enak.
48 Episode 48 Tampak Tidak Sabaraha.
49 Episode 49 Istriku
50 Episode Menyedihkan.
51 Episode 51 Penyesalan.
52 Episode 52 Dendam
53 Episode 53 Tidak Berlaku.
54 Episode 54. Akhirnya Sadar.
55 Episode 55 Rasa Ketakutan.
56 Episode 56 Menegangkan.
57 Episode 57 Pembicaraan.
58 Episode 58 Hal Mencengangkan.
59 Episode 59 Perasaan Tidak Enak.
60 Episode 60 Kejadian
61 Episode 61 Ngidam Aneh.
62 Episode 62
63 Episode 63 Hal Terberat.
64 Episode 64 Adanya Pertentangan.
65 Episode 65 Penggeledahan.
66 Episode 66 Desakan.
67 Episode 67 Apa Itu.
68 Episode 68 Seperti Ada Ikatan.
69 Episode 69 Mengejutkan.
70 Episode 70 Kecelakaan.
71 Episode 71 Sengit.
72 Episode 72 Semakin Jelas.
73 Episode 73 Akhirnya Tahu.
74 Episode 74 Dia Anakku.
75 Episode 75 Masa Lalu Yang Terbongkar.
76 Episode 76 Serasa Berpisah.
77 Episode 77 Hancur
78 Episode 78 Masalah.
79 Episode 79 Jebakan
80 Episode 80 Insiden
81 Episode 81 Pertumpahan Darah.
82 Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83 Episode 83 Haru.
84 Episode 84 Tidak Ikhlas.
85 Episode 85 Jeruji Besi
86 Episode 86 Pertemuan Menyedihkan
87 Episode 82 Keputusan Pengadilan.
88 Episode 88 Keputusan Yang Tepat.
89 Episode 89 Perjuangan.
90 Episode 90 Walau Bahagia Sementara.
91 Episode 91 Udara Bebas
92 Episode 92 Harus Sabar
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1 Apa Yang Terjadi.
2
Episode 2 Membuka Cadar
3
Episode 3 Persyaratan Konyol.
4
Episode 4 Meminta Syrat
5
Episode 5 Datang Melamar.
6
Episode 6 Pernikahan.
7
Episode 7 Pertama Kali Di Rumahnya.
8
Episode 8 Malam Yang Gugup
9
Episode 9 Godaan Suami.
10
Episode 10 Ternyata Gagal.
11
Episode 10 Marah Tapi Di Turuti Juga.
12
Episode 12 Menemani Suami.
13
Episode 13 Panas
14
Episode 14 Pesan
15
Episode 16 Gagal Lagi.
16
Episode 16 Harus LDR.
17
Episode 17 Rindu Dalam Gengsi
18
Episode 18 Amarah.
19
Episode 19 Perintah Mengakhiri
20
Episode 20 Tidak Bisa Melayani.
21
Episode 21 Merawat Penuh Ketulusan.
22
Episode 22 Mengajak Pergi.
23
Episode 23 Ini Pasti Cemburu.
24
Episode 24 Permintaan Lagi.
25
Episode 25 Mulai Bucin.
26
Episode 26 Ternyata Menunggu.
27
Episode 27 Fatal.
28
Episode 28 Amarah Tidak Terkendali
29
Episode 29 Jangan Sampai.
30
Episode 30 Mengajak.
31
Episode 30 Milan
32
Episode 32 Memperlihatkan Kenyataan.
33
Episode 33 Insiden Mengerikan.
34
Episode 34 Tidak Mungkin Pergi.
35
Episode 35 Jangan Menyuruhku Untuk Pergi.
36
Episode 36 Intens
37
Episode 37 Keintiman
38
Episode 38 Semakin Romantis.
39
Episode 38 Janji Bersama...
40
Episode 40 Menenangkan.
41
Episode 41 Pilihan.
42
Episode 42 Kenapa Harus Seperti Ini.
43
Episode 43 Tidak Ada Yang Di Sembunyikan.
44
Episode 44 Ancaman.
45
Episode 45 Izin
46
Episode 46 Kesepian.
47
Episode 47 Perasaan Yang Tidak Enak.
48
Episode 48 Tampak Tidak Sabaraha.
49
Episode 49 Istriku
50
Episode Menyedihkan.
51
Episode 51 Penyesalan.
52
Episode 52 Dendam
53
Episode 53 Tidak Berlaku.
54
Episode 54. Akhirnya Sadar.
55
Episode 55 Rasa Ketakutan.
56
Episode 56 Menegangkan.
57
Episode 57 Pembicaraan.
58
Episode 58 Hal Mencengangkan.
59
Episode 59 Perasaan Tidak Enak.
60
Episode 60 Kejadian
61
Episode 61 Ngidam Aneh.
62
Episode 62
63
Episode 63 Hal Terberat.
64
Episode 64 Adanya Pertentangan.
65
Episode 65 Penggeledahan.
66
Episode 66 Desakan.
67
Episode 67 Apa Itu.
68
Episode 68 Seperti Ada Ikatan.
69
Episode 69 Mengejutkan.
70
Episode 70 Kecelakaan.
71
Episode 71 Sengit.
72
Episode 72 Semakin Jelas.
73
Episode 73 Akhirnya Tahu.
74
Episode 74 Dia Anakku.
75
Episode 75 Masa Lalu Yang Terbongkar.
76
Episode 76 Serasa Berpisah.
77
Episode 77 Hancur
78
Episode 78 Masalah.
79
Episode 79 Jebakan
80
Episode 80 Insiden
81
Episode 81 Pertumpahan Darah.
82
Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83
Episode 83 Haru.
84
Episode 84 Tidak Ikhlas.
85
Episode 85 Jeruji Besi
86
Episode 86 Pertemuan Menyedihkan
87
Episode 82 Keputusan Pengadilan.
88
Episode 88 Keputusan Yang Tepat.
89
Episode 89 Perjuangan.
90
Episode 90 Walau Bahagia Sementara.
91
Episode 91 Udara Bebas
92
Episode 92 Harus Sabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!