Nicole Mary Wijaya adalah gadis yang sangat cantik dan genius selain itu Nicole anak dari pengusaha terkaya di negara itu dan banyak gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Banyak pria yang ingin melamarnya tapi Nicole selalu menolaknya dengan alasan dirinya masih suka belajar. Hingga suatu ketika dirinya dijodohkan oleh ayahnya membuat Nicole kabur dari mansion.
Sahabatnya yang sangat iri dengan Nicole menjebaknya. Apakah usahanya berhasil? Adakah pria yang bisa membuat hati Nicole membuka hatinya?
Ikuti yuk novelku yang ke 39
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ronald Alexander
"Semua properti milik Raka yang berupa hotel dan beberapa perusahaan baik pusat maupun cabang akan berubah namanya menjadi Nicole Raka Alexander. Semua aset berhargaku baik perusahaan, hotel, rumah, apartemen, mobil dan sejenisnya akan menjadi milik istriku yang bernama Nicole Mary Wijaya," ucap Raka sambil menggenggam tangan Nicole.
"Nicole Raka Alexander?" Tanya ulang Ayahnya Nicole.
"Nicole nama calon istriku dan Raka Alexander adalah namaku sedangkan nama Alexander di ambil dari nama Ayahku ku yang bernama Ronald Alexander." Ucap Raka menjelaskan.
"Aku tidak setuju," ucap Nicole tiba - tiba yang merasa keberatan dengan apa yang dikatakan oleh Raka.
"Kenapa tidak setuju?" Tanya Raka dengan wajah bingung karena biasanya semua wanita tidak akan pernah menolak diberikan harta sebanyak itu.
"Aku mencintai Kak Raka apa adanya, bukan karena hartanya jadi aku menolaknya," ucap Nicole menjelaskan.
"Kakak tahu kalau kamu bukan wanita matre dan Kakak memberikannya karena Kakak sangat mencintaimu jadi Kakak minta jangan pernah untuk menolaknya," jawab Raka dengan nada tegas.
"Terserah Kakak saja," jawab Nicole pasrah.
Raka hanya tersenyum kemudian mengusap rambut Nicole dengan lembut. Ayahnya Nicole sangat bahagia melihat putrinya sangat mencintai Raka begitu pula dengan Raka karena kebahagiaan seorang anak merupakan kebahagiaan orang tua begitu pula dengan kesedihan seorang anak merupakan kesedihan orang tua.
"Oh ya, aku ingin memperkenalkan Nicole dengan ke dua orang tuaku." Ucap Raka.
"Oh ya silahkan." Jawab Ayahnya Nicole.
Merekapun pergi meninggalkan mansion milik Nicole menuju ke mansion milik orang tuanya Raka.
Skip
Kini mereka berada di ruang keluarga di mana ke dua orang tua Raka sedang duduk menunggu kedatangan mereka berdua.
"Nicole kenalkan ini Bunda Ku." Ucap Raka.
"Selamat siang Tante, aku Nicole." Ucap Nicole.
"Panggil saja Bunda sama seperti Raka memanggilku dengan sebutan Bunda." ucap Bunda Clarissa.
"Baik Bunda." Jawab Nicole kemudian mencium punggung tangan Bunda Clarissa.
"Kalau ini Ayahku." Ucap Raka.
"Selamat siang Om." Ucap Nicole.
"Panggil saja Ayah sama seperti Raka memanggilku." Ucap Ayah Ronald.
"Baik Ayah." Jawab Nicole patuh kemudian mencium punggung tangan Ayah Ronald.
"Silahkan duduk." Ucap Bunda Clarissa.
"Baik Bunda." ucap Nicole.
Mereka pun mulai mengobrol kadang serius dan kadang mereka tertawa bersama hingga hampir dua jam lebih barulah mereka berdua pulang ke mansion untuk mengantar Nicole pulang.
Seminggu Kemudian
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan kini acara pernikahan antara Raka dengan Nicole dilangsungkan sangat mewah membuat para gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Segala kekesalan dan rasa kecewa yang teramat sangat karena Raka tidak memilih salah satu dari mereka membuat mereka mempunyai rencana jahat terhadap Nicole yang tidak mengerti apa-apa.
Banyaknya tamu undangan yang memberikan ucapan selamat untuk Nicole dan Raka. Ucapan selamat atas pernikahan mereka tidak pernah berhenti baik dari tamu undangan Ayahnya Nicole, Raka dan juga teman - temannya Nicole yang datang silih berganti.
"Hatciuuu... Hatciuuu... Hatciuuu... "
"Sayangku flu?" Tanya Raka dengan kuatir sambil mengeluarkan sapu tangan untuk menlap yang keluar dari hidung Nicole tanpa merasakan jijik sedikitpun.
"Tidak tahu sayang, kok tiba-tiba aku bersin-bersin," jawab Nicole sambil mengambil sapu tangan milik Raka namun di tahan oleh Raka.
"Biar aku yang membersihkan sayang," ucap Nicole.
"Kenapa?" Tanya Raka.
"Itukan jijik sayang," ucap Nicole.
"Kakak tidak merasa jijik kok," ucap Raka sambil tersenyum.
Nicole membalas senyuman Raka dalam hatinya sangat bahagia karena suaminya sangat mencintai dirinya.
"Aku sangat bahagia menikah dengan Kak Raka," ucap Nicole.
"Begitu pula dengan diriku," ucap Raka sambil mengusap pipi Nicole.
"Kalau kamu lelah duduklah nanti satu jam lagi baru kita istirahat," ucap Raka yang sedang menunggu seseorang yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku belum merasa lelah," jawab Nicole.
Setelah beberapa saat Nicole duduk karena ke dua kakinya terasa pegal hingga hampir satu jam kemudian datang orang yang di tunggu oleh Raka yaitu seorang gadis cantik sahabat lamanya.
Gadis tersebut berjalan bak model membuat para tamu undangan menatap ke arah gadis cantik tersebut. Gadis tersebut berjalan ke arah panggung sambil menatap Raka dan tersenyum manis membuat Raka turun dari sofa dan berdiri menunggu gadis cantik tersebut.
"Selamat atas pernikahan Kak Raka dengan kak Nicole," ucap gadis cantik tersebut sambil mengulurkan tangannya untuk memberikan ucapan selamat.
"Terima kasih, kamu bertambah cantik saja," puji Raka sambil tersenyum bahagia dan membalas tangan gadis cantik tersebut.
"Dari dulu kak Raka memang tidak pernah berubah," ucap gadis cantik tersebut.
Deg
Jantung Nicole berdetak kencang ketika melihat suaminya dan gadis cantik itu saling menggenggam tangan tanpa melepaskan nya namun Nicole berusaha tersenyum sambil turun dari sofa dan berdiri di samping suaminya.
"Oh ya, ini istriku yang sangat aku cintai," ucap Raka sambil melepaskan tangannya.
"Hallo, aku Ririn sahabat kak Raka waktu kami sekolah dan kuliah yang sama bahkan berkerja di kantor yang sama," ucap Ririn memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan kanannya.
"Hallo," jawab Nicole sambil membalas uluran tangan Ririn.
Ririn dengan sengaja menekan tangan Nicole membuat Nicole membalas menekan tangan gadis tersebut.
"Akh ... Sakit," ucap Ririn sambil mengurangi tekanan tangannya.
"Sakit kenapa?" Tanya Raka dengan wajah bingung.
"Kak Nicole menekan tanganku sangat erat," jawab Ririn sambil menarik tangannya.
"Yang mulai menekan erat tangannya siapa duluan?" Tanya Nicole sambil menatap tajam ke arah Ririn.
"Kak Raka, dia bohong mana mungkin aku melakukan hal itu," ucap gadis cantik tersebut dengan wajah polos.
"Nicole," panggil Raka dengan nada lembut.
"Kalau Kak Raka tidak percaya padaku, lebih baik aku pergi ke kamar," ucap Nicole sambil membalikkan badannya untuk bersiap meninggalkan mereka.
Grep
"Aku percaya sama kamu sayang, tadi aku hanya memanggil mu untuk mengatakan kalau aku percaya sama istriku," ucap Raka sambil menggenggam tangan Nicole.
"Aku sangat lelah Kak, mau istirahat," ucap Nicole dengan nada dingin.
" Ok, kita istirahat tapi sebelumnya kita bilang sama Daddy dulu," ucap Raka.
"Ok," jawab Nicole singkat.
"Maaf Ririn, aku dan istriku ingin istirahat," ucap Raka.
"Ok, santai saja," jawab Ririn sambil menggenggam erat ke dua tangannya.
Raka memeluk pinggang istrinya sambil berjalan ke arah Ayahnya Nicole untuk berpamitan, setelah selesai mereka berjalan ke arah lift.
Raka menekan tombol lift setelah beberapa saat pintu lift terbuka dan mereka masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut.
"Kak Raka," panggil Nicole dengan nada lirih.