Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Juna Pulang, Sitha Siap-Siap Mengerang
🍁 Happy Reading 🍁
Pria yang penasaran dengan Sitha itu adalah Farel. Bratawijaya. Pengusaha muda yang mewarisi usaha pertambangan orangtuanya di Kalimantan. Kedatangannya ke Jakarta untuk menghadiri seminar yang diadakan oleh salah satu universitas swasta untuk memberi motivasi para mahasiswa. Ia sudah tiga hari berada di Jakarta.
Setelah selesai seminar, Farel tidak langsung pulang ke Kalimantan, karena ingin refreshing sekaligus ingin memenuhi ajakan teman adiknya yang katanya ingin mengenalkan seorang perempuan padanya, karena sebelumnya Farel memang meminta adik temannya itu dicarikan seorang perempuan yang bisa diajak serius karena sekarang umurnya sudah menginjak 33 tahun.
Selama di Jakarta, Farel tinggal apartemen temannya, Bagas. Sebenarnya bisa saja ia tinggal di hotel, tapi ia tidak mau karena merasa sepi jika harus tinggal di hotel sendirian.
Kini Farel sudah berada di dalam unit apartemen Bagas.
"Loh kok balik lagi, Rel?" tanya Bagas.
"Kamu udah lama kan tinggal diapartemen ini?" Farel bertanya balik.
"Udah. Kenapa?" tanya Bagas.
"Tau gak siapa perempuan penghuni di unit G-2A?" tanya Farel.
"G-2A? Yang di ujung sana?" tanya Bagas memastikan dan di jawab dengan anggukkan kepala oleh Farel.
"Kok perempuan? Setahu aku laki-laki deh yang tinggal disana." balas Bagas.
"Masa sih? Tapi tadi aku lihat perempuan kok yang masuk kesitu." balas Farel.
"Oh... mungkin pacarnya." balas Bagas.
"Oh.." wajah Farel seketika kecut begitu tahu kalau perempuan yang sudah membuatnya penasaran sudah memiliki pacar.
"Ya udah deh, gue pergi dulu kalau gitu." pamit Farel.
Farel pun keluar dari apartemen Bagas dan berjalan lemas menuju lift.
🍁 🍁 🍁
Pukul 13.00
Jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Tapi sampai jam segini Juna belum memberi kabar pada Sitha apa akan pulang hari ini atau tidak. Karena tidak ada kabar dari Juna, Sitha pun memutuskan untuk pulang setelah memberi makan malam untuk Siro, daripada bolak-balik, pikirnya. Karena tidak tahu harus buat apa di apartemen Juna, Sitha pun memutuskan untuk menonton drama Korea yang ia sambungkan ke televisi.
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah jam enam sore. Sitha pun sampai ketiduran di sofa ruang tengah dengan televisi yang masih menyala.
Ceklek. Pintu apartemen terbuka. Siapa lagi yang masuk kalau bukan si pemilik apartemen. Mendengar suara pintu terbuka, Siro yang mempunyai penciuman yang sangat kuat langsung keluar dari ruangannya dan berlari sambil menggonggong kesenangan menghampiri Juna.
Juna pun memeluk anjing kesayangannya sambil bercengkrama sebentar, kemudian Juna berjalan menghampiri Sitha yang ada di ruang tengah.
Guk.. guk.. guk..
Siro menggonggong di dekat Sitha seolah ingin memberitahu Sitha kalau Juna sudah pulang. Tapi sayangnya Sitha sama sekali tidak terganggu dengan gonggongan Siro.
"Ssst.. jangan berisik, biarkan dia tidur. Mungkin dia lelah." ucap Juna pada Siro.
Siro pun berhenti menggonggong dan berjalan menuju ruangannya.
Tak ingin mengganggu Sitha tidur, Juna pun mematikan televisi lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil selimut kemudian menyelimuti tubuh Sitha. Setelah menyelimuti tubuh Sitha, Juna pun pergi kedapur untuk menyiapkan makan malam Siro.
Setelah memberi makan Siro, Juna pun kembali mendekati Sitha lalu duduk karpet sambil memperhatikan wajah Sitha yang sedang tertidur.
Baru juga lima menit memandang wajah Sitha, tiba-tiba saja Sitha melenguh sambil mengerjapkan matanya.
"Juna.." lirih Sitha begitu membuka matanya.
"Enak banget loe yah makan gaji buta! Disuruh kasih makan Siro, malah tidur!" omel Juna sembari berdiri dari duduknya lalu pindah duduk di single sofa.
"Cih! Emangnya loe gaji gue buat kasih makan anjing loe apa!" protes Sitha sembari mengubah posisi-nya menjadi duduk.
"Loe dari tadi pulang?" tanya Sitha.
"Baru lah, lima belas menitan." jawab Juna.
"Mana oleh-oleh buat gue?" tagih Sitha.
"Masih di koper." jawab Juna.
"Koper loe mana? Sini biar gue keluarin."
"Tuh.. disana." Juna menunjuk koper-nya yang ada di depan kamarnya.
Sitha pun berdiri dari duduknya dan hendak mengambil koper itu. Tapi saat Sitha melewati Juna, tiba-tiba Juna menarik tangan Sitha dan mendudukkan Sitha diatas pangkuannya.
"Gue punya oleh-oleh lain buat loe yang lebih menarik dari oleh-oleh yang ada di koper." ucap Juna.
"Oleh-oleh apa?" tanya Sitha dengan sorot mata curiga.
Juna tersenyum licik. Dan tanpa aba-aba langsung menarik tengkuk Sitha dan me-mukbang bibir Sitha dengan sangat rakus.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...