NovelToon NovelToon
CEO Dingin Itu Suamiku

CEO Dingin Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:52.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

“Damian, ah, jangan...”
"Itu geli, jangan seperti itu."
Arissa berdiri di depan ruangan kantor direktur Miracle group, dia mendengar suara Damian suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain di dalam ruangan itu, suara manja wanita yang tengah bersama dengan suaminya itu seperti belati tajam yang menghujam jantungnya.
“Nyonya, direktur sekarang sedang sibuk, nanti akan saya sampaikan jika nyonya datang mengunjunginya...” Asisten pribadi Damian, Remi dengan wajah canggung dan penuh simpati menatap Arissa.


"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.
Ciuman Damian kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Seperti hendak menelan Arissa bulat-bulat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 11

Arissa terus memikirkannya di dalam perjalanan pulang.

Damian terus berputar-putar di pikirannya tak mau pergi.

"Stop..." Ucap Arissa etelah memikirkan semuanya dengan matang.

"Ada apa?” Brian langsung menginjak rem menghentikan mobilnya di tepi jalan.

"Maaf pak, aku turun di sini saja, aku harus ke suatu tempat untuk mengambil sesuatu."

"Malam-malam begini? Aku antar kamu ya." Ucap Brian.

"Tidak usah Pak, aku naik taksi saja. Kamu pulang saja." Setelah mengatakan itu, tanpa menunggu respon Brian, Arissa langsung keluar dari mobil. Tepat saat itu, ada taksi yang lewat, Arissa langsung memanggil taksi dan pergi meninggalkan Brian yang tampak kebingungan dengan ulah Arissa.

......................

Arissa tiba di depan hotel, lalu dengan terburu-buru masuk kedalam tempat acara tadi, Arissa semua tamu sudah pergi dari tempat itu, dan dia sama sekali tidak melihat Damian di sana.

Arissa langsung panik, mungkinkah orang itu sudah berhasil menjalankan aksinya? Mungkin Damian.....

Arissa tidak bisa lagi membayangkan kelanjutannya.

"Ada yang bisa di bantu mbak?" Tanya keamanan yang menghampiri Arissa karena melihat jika Arissa seperti mencari sesuatu.

Dengan cepat Arissa memikirkan apa yang akan dia katakan pada keamanan.

Dia tidak mungkin jujur mengatakan jika dia mencari Damian.

"Saya kehilangan cincin saya, sepertinya jatuh di sini." Ucap Arissa memberi alasan, padahal dia samasekali tidak memakai cincin malam ini.

Pihak kemanan yang mengira jika Arissa benar kehilangan cincinnya ikut mencari.

"Apa bisa saya melihat CCTV?" Tanya Arissa yang sudah putus asah karena tidak melihat Damian lagi, dia takut jika Damian sudah masuk ke dalam perangkap kedua orang itu.

"Maaf mbak, tapi kami tidak bisa memperlihatkan CCTV pada mbak." Kata keamanan.

"Haa... Cincin berlian ku yang berharga, aku membelinya dengan harga dua milliar, dan sekarang aku tidak bisa menemukannya..." Arissa mengatakannya dengan suara yang keras sambil pura-pura menangis.

Pihak keamanan saling tatap. Mendengar Arissa menyebut nominal cincin itu membuat mereka jadi takut.

"Kami akan membantu, silakan ikut kami ke ruang CCTV." Kata salah satu keamanan setelah yang lain juga setuju.

Mereka tidak mau mendapatkan masalah jika cincin itu tidak di temukan.

Arissa dengan keringat dingin pergi ke ruang CCTV. Untuk melihat kemana Damian pergi, apakah dia di bawa oleh dua orang itu?

Dalam video CCTV, Damian dengan tubuh oleng keluar dari ruang acara. Dan seorang pria mengikutinya dari belakang, dan setelah itu tidak terlihat lagi jejaknya karena Damian sudah keluar dari ruang acara.

Arissa, dia tidak mungkin lagi meminta untuk di perlihatkan CCTV bagian luar, karena dia pasti akan ketahuan telah berbohong pada pihak keamanan.

Arissa melihat jam pada CCTV saat Damian keluar di ikuti orang itu.

Itu udah terjadi dari setengah jam yang lalu, Arissa tidak tahu apakah dia masih sempat menyelamatkan Damian atau tidak. kalau benar telah terjadi sesuatu pada Damian..... Arissa menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat pikiran buruk tentang hal buruk yang mungkin akan terjadi pada Damian.

"Terima kasih, saya sudah ingat, ternyata tadi saya tidak memakainya, mungkin karena terlalu banyak minum saya jadi lupa." Arissa meminta maaf pada pihak keamanan karena telah membuat mereka repot dengan harus membantunya mencari cincinnya.

Setelah itu, Arissa langsung bergegas keluar dari ruang CCTV.

Arissa membuka heels miliknya lalu berlari sambil menenteng heels di tangannya.

Arissa keliling mencari keberadaan Damian.

Dan, akhirnya. Di lantai 13 Arissa berhasil menemukan Damian.

"Damian, kamu tidak apa-apa kan?” Arissa segera menghampirinya, lalu memapah tubuhnya oleng Damian dengan tubuh kecilnya.

"Sejauh ini aku masih hidup." Jawab Damian.

"Aku bawa kamu ke rumah sakit." Kata Arissa.

"Jangan! Bawa saja aku ke kamarku." Larang Damian yang tidak ingin di bawa ke rumah sakit oleh Arissa.

"Kenapa? Kamu sudah seperti ini, sebaiknya kita ke rumah sakit. Aku tidak tahu apa yang di masukkan orang itu ke dalam minuman mu." Panik Arissa.

"Obat itu bukan obat yang mematikan, bantu saja aku ke kamarku." Kata Damian.

"Baiklah!" Akhirnya Arissa menurut dan membantu Damian berjalan.

"Dimana kamarmu?"

"20... Lantai 20.." Sahut Damian yang berhasil membuat mata Arissa terbelalak kaget mendengar angka dua puluh.

Setelah menarik nafas dan menghembusnya berulang-ulang kali, seakan mencari kekuatan dari hal itu.

Arissa pun memapah Damian dengan susah-paya menuju lift yang lumayan jauh dari lorong mereka berada saat ini.

"Apa kamu mengenal mereka?" Tanya Arissa.

"Siapa?" Tanya Damian yang sudah dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar.

"Orang-orang itu hanya orang bodoh yang ingin menjatuhkan ku." Sahut Damian dengan suara dalam dan berat.

"Kita sampai, mana kunci kamarmu?" Tanya Arissa ketika keduanya sudah berada di depan pintu kamar hotel Damian di lantai 20.

Damian menyodorkan kartu RFID miliknya pada Arissa untuk membuka kamar.

Setelah membuka pintu kamar hotel, Arissa membawa Damian masuk ke dalam.

Arissa membantu membaringkan Damian yang seperti sudah tak sadarkan diri ke atas kasur.

Arissa dengan ngos-ngosan merasa tubuhnya seperti remuk.

"Damian, kamu tidak apa-apa kan?" Arissa menepuk-nepuk pelan pipi Damian.

Damian tidak menjawab, dia merasa seperti direndam dalam magma, dan seluruh tubuhnya seperti dibakar menjadi abu.

Damian merasakan panas di sekujur tubuhnya.

Damian tahu kalau dia telah diberikan obat perangsang, tetapi dia tadi masih bisa menekannya. Meskipun tubuhnya sudah berkeringat dingin karena menahan diri.

Tapi, sepertinya dia sudah tidak mampu lagi untuk bertahan, ada Arissa di sampingnya, mencium aroma samar dari tubuh Arissa, membuat Damian tidak sanggup lagi untuk menahan diri.

Jika terus menahan dirinya, Damian seperti menyengsarakan dirinya sendiri. Rasanya sama seperti membuang diri di kobaran api.

"Aku sudah tidak bisa bertahan lagi.." Ucap Damian samar nyaris tak di dengar oleh Arissa.

"Syukurlah kamu masih hidup." Arissa merasa lega.

"Kamu kenapa? Ada apa?" Tanya Arissa saat melihat wajah Damian yang memerah, bahkan mata Damian pun ikut memerah.

Arissa langsung merasa cemas, mengira kalau obat yang di campur ke dalam minuman Damian mulai berdampak pada tubuh Damian.,

"Kita ke rumah sakit saja ya." Kata Arissa panik campur khawatir.

"Tidak.." Damian menolak.

"Ayolah Damian, kamu mungkin demam." Arissa akan menyentuh kening Damian untuk mengukur panas tubuh pria itu.

Tapi belum sempat tangannya menyentuh dahi Damian, tangan besar Damian yang panas sudah menangkap tangan Arissa.

Setelah itu, tiba-tiba tubuh Arissa sudah berada di atas kasur dengan Damian di atasnya.

"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.

...****************...

Selamat membaca untuk kalian. Jangan lupa support author dengan like, komen dan vote ya, dan tolong berikan bintang 5. Terima kasih semuanya.

1
Karin Iza
👍🏻
Mar lina
sabar...
kita ikuti
ceritanya thor
apakah dirimu lagi sibuk?
semoga author sehat " ya
🙏🙏🙏
di tunggu up nya...
Sh
Author kemana 1 minggu ini ? ditunggu updatenya tiap hari...semoga hanya kesibukan bukan lagi sakit...sehat selalu ya Author Maple
Sh
daripada dicium Damian mending coum duluan..bisa di pipi lagi...eh ternyata dicium Damian dengan panas juga...Enak di Damian ini....
Maria Mariati
hehhhh kapan itu kebuka Meraka berdua bosan ink nunggu nya
Asyatun 1
lanjut
partini
is ok muter muter aja dulu yg sweet
Maria Mariati
aku juga gedek Ama kalian berdua ,si Arisa masa ga engeh sih kalo si Damian usah tahu,dah lah thorr bikin Damian ngejar2 Arisa biar, Arisa tmbah gedek tapi makin sayang 😂😂😂
Sri Rahayu
lagi thor
partini
tambah nekat pastinya,,semoga bang Dami selalu waspada klw bininya dlm bahaya
Asyatun 1
lanjut
partini
oh my baru baca dah habisss panjang dikit lagi atuh Thor
kaki novel
/Drool/seru
Fina
double up untuk hari ini thor
Mar lina
bikin Arisa & Damain
bersatu lagi thor
bikin sebucin bucinnya
mereka ber 2
lanjut thor ceritanya
Maria Mariati: satukan mereka thorr,buat Damian ngaku
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
Ddek Aish
ayo Damian mau bilang apa istrikah atau kekasih
partini
kenapa mirip RCTI Thor
Yunita aristya
lanjut
partini
bilang ga yah kalau itu istrinya
semoga iya biar terkejut
Maria Mariati: capek dah kucing2 an Mulu si Arisa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!