Masih berstatus perawan di usia yang tak lagi muda ternyata tidak mudah bagi seorang gadis bernama Inayah. Dia lahir di sebuah kota kecil yang memiliki julukan Kota Intan, namun kini lebih dikenal dengan Kota Dodol, Garut.
Tidak semanis dodol, kehidupan yang dijalani Inayah justru kebalikannya. Gadis yang lahir tiga puluh tahun yang lalu itu terpaksa meninggalkan kampung halaman karena tidak tahan dengan gunjingan tetangga bahkan keluarga yang mencap dirinya sebagai perawan tua. Dua adiknya yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan bahkan sudah memiliki kekasih padahal mereka masih kuliah dan bersekolah, berbeda jauh dengan Inayah yang sampai di usia kepala tiga belum pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan dicintai, jangankan untuk menikah, kekasih pun tiada pasca peristiwa pahit yang dialaminya.
Bagaimana perjuangan Inayah di tempat baru? Akankah dia menemukan kedamaian? Dan akankah jodohnya segera datang?
Luangkan waktu untuk membaca kisah Inayah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih Pergi
"Farhan Abdillah."
"Menuju ke arahmu terpaksa aku harus berhenti. Episode menjadikanmu tujuan harus aku paksa selesai. Aku harus merelakanmu. Karena sungguh, siapa sangka yang dikiranya searah, ternyata justru memberi luka sangat parah."
"Kamu harus tahu, sejak saat itu, aku berhenti, aku hilangkan semua rasa untukmu, tidak ada lagi yang bisa diubah dan diperbaiki. Pada akhirnya, aku berhenti menunggumu, menghapus semua harapan padamu, segala hal tentangmu sudah selesai."
"Kau membuat hatiku patah, dan setelah patah hati do'aku semakin panjang. Namun kini gak ada lagi namamu di sana. Meskipun penantian panjangku cukup menguras air mata, tapi untuk menghapus namamu tak butuh waktu lama untukku."
"Aku sadar, do'a kita ternyata berbeda. Tujuan kita ternyata tak searah. Mungkin waktu tiga tahun hanya kebetulan saja untuk kita pernah ada di jalan yang sama."
"Sempat aku berpikir, kalau bukan aku yang kamu mau, mengapa harus berjalan bersama ku sampai sejauh ini?
Tapi aku tetap bersyukur, mengenalmu membuatku faham jika perasaan yang pernah aku miliki untukmu itu semua karena Allah yang telah menggerakkan hatiku."
"Allah ingin aku mengenalmu, tapi bukan berarti dirimu akan menjadi takdirku. Karena engkau datang dalam hidupku hanya sekedar untuk memberi pelajaran dan menguji keimanan.
Dan hari ini, kedatangan wanitamu benar-benar kembali menguji imanku."
Rangkaian kalimat panjang yang hanya bisa Inayah katakan dalam hati sepanjang mendengarkan omong kosong seseorang dari pusat audio sekolah.
Suara perempuan yang tidak Inayah kenal bahkan bertemu pun belum pernah masih terus terdengar. Inayah duduk mematung di tempatnya. Ruang BK dimana dirinya berada masih dipenuhi suara seseorang yang berasal dari pusat audio sekolah yang disinyalir itu adalah istri dari Farhan, mantan calon suaminya.
Berbagai kata cacian dan makian untuknya terdengar jelas di telinga dan sudah tentu juga terdengar di telinga semua orang.
Brakkk ...
"Bu Inayah ..." seseorang membuka pintu ruang BK dengan terburu-buru.
"Bu Inayah ....itu."
"Hentikan, atau saya akan membuat anda benar-benar menyesali perbuatan anda saat ini juga!"
Deg ...
Suara dari sumber audio sekolah berubah, suara yang cukup familiar di telinga Inayah. Rayyan, sepertinya dia tengah menghentikan seseorang yang bicara di sana.
"Bu ..."
"Tidak apa-apa, Bu Ulfah. Aku baik-baik saja. Biarkan dia berkata apa yang ingin dia katakan, aku gak bisa mencegahnya. Dan biarkan juga orang-orang mendengar apa yang ingin mereka dengar, aku pun tak bisa menghalanginya."
Inayah berkata dengan berusaha untuk tenang, kejadian ini sungguh membuatnya syok namun dia harus tenang agar bisa berpikir jernih.
Kedatangan tamu tak diundang itu akan membuatnya menghadapi banyak hal ke depan. Dan Inayah pikir dia harus mempersiapkan diri.
Setelah ini pasti semuanya akan berubah, nama baiknya hancur, karirnya juga pasti terancam, tapi untuk klarifikasi pada setiap telinga yang sudah mendengar, mata yang sudah melihat entah apa yang ditempel wanita itu di papan informasi yang kayanya sebagai bukti kelakuan dirinya sebagai pelakor dan mulut yang berkomentar sebelum bertanya dan mengetahui kebenarannya itu sudah jelas tak akan mudah Inayah lakukan saat ini. Dan diam, menjadi pilihan yang bisa Inayah pilih untuk saat ini.
Hanya dalam hati Inayah berdo'a semoga kabar datangnya istri Farhan ke sekolah ini tidak sampai kepada ibu dan kedua adiknya. Namun sayang harapan Inayah rupanya tidak sesuai ekspektasi.
Ting ...bunyi notifikasi pesan membuat Inayah buru-buru mengembalikan kesadarannya. Pesan masuk dari Irfan membuatnya memejamkan mata sejenak.
Sang adik mengirim video yang menampilkan keadaan di salah satu lantai sekolah, dimana para siswa berkerumun tengah melihat foto-foto yang terpampang di dinding informasi. Foto-foto itu adalah foto Inayah dan Farhan ketika laki-laki itu datang ke sekolah untuk memberikan perhiasan.
"Apa ini, Teh?" Caption yang menyertai foto video yang dikirim Irfan.
Inayah menarik nafasnya dalam sebelum dia mengetik pesan balasan untuk sang adik.
Tok ...tok ...tok ...
"Bu Inayah, dipanggil Bapak Kepala Sekolah." Seorang penjaga sekolah datang ke ruang BK dan hanya dijawab anggukan kepala oleh Inayah.
"Bu Inayah, silakan duduk." di ruang kepala sekolah sudah ada seseorang yang tidak Inayah kenal, hanya sari gelagatnya Inayah bisa menebak jika dia adalah istrinya Farhan.
"Terima kasih, Pak."
"Bu Inayah, atas kegaduhan yang terjadi beberapa saat lalu kami perlu penjelasan dari Bu Inayah."
"Pokoknya Pak saya ingin dia dipecat, pelakor sepertinya tidak pantas menjadi guru apalagi di sekolah bergengsi seperti sekolah ini."
" Harap tenang Bu, kami belum meminta anda untuk berbicara. Kami akan mendengarkan penjelasan Bu Inayah terlebih dahulu."
Tok ...tok ...tok ...
"Assalamu'alaikum" ucapan salam dengan suara terengah membuat semua orang mengalihkan atensinya ke arah pintu. Farhan datang dengan wajah cemas dan nafas terengah, sepertinya dia berlari saat datang ke sana.
"Santi, apa yang kamu lakukan?" tanya Farhan dengan intonasi meninggi, dia berjalan ke arah wanita itu.
"Mas ..." tampak keterkejutan di wajah wanita yang dipanggil Santi.
"Maaf, Bapak siapa ya?" Kepala sekolah kembali buka suara.
"Dia suami saya Pak." Wanita itu yang menjawab,
"Oh begitu, kalau begitu kebetulan, silakan Bapak duduk dan mari kita selesaikan bersama."
Farhan duduk tepat di samping istrinya sesuai arahan kepala sekolah.
"Kamu ini apa-apaan sih?" sentak Farhan saat sudah duduk.
"Mas, aku hanya sedang memperjuangkan keutuhan rumah tangga kita, aku sedang mempertahankan hal anak kita." isak tangis mulai terdengar dari wanita bernama Santi itu.
"Mohon maaf Pak, izinkan terlebih dahulu kami mendengarkan penjelasan Bu Inayah." potong sang kepala sekolah pada percakapan suami istri itu.
"Bu Inayah, silakan jelaskan." Farhan menatap lekat Inayah yang duduk tepat di hadapannya, tatapannya begitu dalam. Sementara Inayah, sejak kedatangan laki-laki itu hanya melirik sekilas dan kembali memalingkan wajahnya.
"Saya tidak mengenal Ibu ini ..."
Pembahasan mengenai peristiwa yang baru saja terjadi di sekolah terus berlanjut di ruang kepala sekolah. Hingga beberapa hari berikutnya menjadi hot topic yang menjadi bahan perbincangan di sekolah.
"Teteh ..." Indira memasuki kamar Inayah, dia tas tempat tidur sang kakah tengah duduk seorang diri dengan buku di pangkuannya namun tatapannya kosong dengan pikiran entah kemana.
"Teteh, selanjutnya apa yang akan teteh lakukan?" Indira sangat perihatin melihat nasib yang tengah dialami sang kakak Diawali dari kisah percintaannya yang tidak mulus, kini karir dan nama baiknya terancam hancur.
"Teteh sepertinya akan resign."
Keputusan akhir dari musyawarah yang dilakukan pihak sekolah dan pihak yayasan terkait permasalahan yang menimpa salah satu guru mereka akhirnya clear dengan di acc nya pengajuan resign Inayah di tengah-tengah semester.
"Assalamu'alaikum Rin, aku jadi datang ke Jakarta ya." ucap Inayah di ujung ponselnya. Tekadnya bulat, memilih untuk pergi dan menjauh adalah keputusannya.
padahal aku pengen pas baca Inayah ketemu sama siapa ya thor...🤔🤔🤔🤔🤔 aku kok lupa🤦🏻♀️