Cinta Yang Kupilih

Deva mengambil kotak obat lalu jalan menuju ruang tamu

" Azyra, kamu nunggunya kelamaan ya? " tanya Deva

" tidak tante " balas Azyra

Deva memberi saleb ke leher Azyra

" ini memar banget, sepertinya sakit banget ya? " tanya Deva

" iyah, rasanya Azyra susah bernafas 😢 " balas Azyra

" yaudah, ini sudah di obati " kata Deva memberi saleb sambil menempel kertas kompres ke leher Azyra

" terima kasih tante " kata Azyra

" tante buati kamu minum, ini milk. Minumlah agar pikiranmu tenang " kata Deva memberi secangkir milk ke Azyra

" terima kasih tante " balas Azyra sambil menerima minuman tersebut. Azyra menghabiskan milk tersebut

" yaudah kamu lebih baik istirahat saja disini, disana ada kamar tamu. " kata Deva

" tapi Zyra takut tidur disini sendirian tante " kata Azyra

" bagaimana kamu tidur di kamar saya saja " tawar Deva

" boleh, kalau mau temani Zyra " balas Azyra

" yaudah ayo " kata Deva

Deva memegang tangah Azyra menuju kamarnya

" istirahatlah, kalau ada apa-apa bisa panggil saya atau Arga " kata Deva

" iyah gak apa-apa, sekali lagi terima kasih " balas Azyra

" yaudah tante mau lanjut kerjaan yang belum siap, sekamat tidur " kata Deva sambil menutup pintu kamarnya.

Azyra berbaring di kasur Deva, dan tidur. Arga keluar dari kamar

" Mama, apa Azyra sudah pulang?" tanya Arga

" tidak, dia istirahat di kamar Mama, sepertinya Zyra sangat lelah dan lehernya bengkak. Jadi Arga biarin saja Azyra istirahat jangan di ganggu, dan nanti mama kabari tante Aulia kalau Zyra disini " kata Deva

" baiklah mah " balas Arga

" yaudah mama mau lanjut desain dulu " kata Deva

" oke " balas Arga.

Deva keluar dari rumah dan Arga mencoba masuk ke kamar Mamanya lalu melihat Azyra yang sudah tertidur

" kenapa Zyra tidur di kamar Mamaku? Padahal ada kamar tamu " kata Arga melihat Azyra tidur. Arga mencoba memegang tangan Azyra pelan-pelan, saat memegang tangan Azyra, Arga merasakan tangannya menggenggam kembali tangan Arga seperti sedang ketakutan.

" Azyra! kamu baik-baik sajakan? " tanya Arga tapi Azyra masih tidur

" aku minta maaf sudah membuatmu ketakutan begini Zyra, aku pasti akan menghajar orang tersebut karna berani membuatmu hampir mati " kata Arga mencoba melepaskan tangannya dari tangan Azyra. Saat Arga mau pergi tiba-tiba kancing baju di lengan panjang Arga nyangkut di rambut Azyra

" sial! kok bisa nyangkut sih " kata Arga mencoba melepaskan dari rambut Azyra pelan-pelan, tapi Arga susah melepaskannya.

" kalau di tarik yang ada Zyra bangun " kata Arga mencoba menarik kancing tersebut

**Azyra

Azyra merasakan rambutnya sakit dan Azyra kebangun kaget melihat Arga di hadapannya

" loh mau ngapain menarik rambutku? " tanya Azyra kaget

" aku mau lepasin ini, tiba-tiba nyangkut " kata Arga

" kok bisa sih? loh mau macem-macem kan? Loh ngapain aja? " tanya Azyra

" sudah deh berhenti berdebat, sekarang bantu aku lepasin kancing ini di rambutmu " kata Arga

Azyra mencoba melepaskan kancing dari lengan baju Arga

" bisa-bisanya jadi begini, mana susah lagi, loh ngapain aja sih? " tanya Azyra kesel

" yaudah loh tahan ya sakitnya, aku tarik kuat " kata Arga langsung menarik kancing tersebut dari rambut Azyra

" aduhhhh! sakit tau! " kata Azyra lalu melihat rambutnya rontok

" Azyra, aku minta maaf " kata Arga memegang kepala Azyra sambil mengelus rambut Azyra. Azyra menyingkirkan tangan Arga

" sudah, aku gak apa-apa, gak usah megang-megang kepalaku " kata Azyra

" baiklah kalau gak apa-apa " kata Arga sambil keluar dari kamar.

...----------------...

**Zhana

Zhana masih di sekolah dan sibuk dengan menilai tugas-tugas.

" Miss, Saya pulang ya " kata Wulan

" iyah, hati-hati ya sayang. Kalian semua boleh pulang, jangan lupa kerjain PR ya " kata Zhana

" ashiap miss " balas Murid-murid disana

Semua murid-murid salami Zhana 1 per 1 dan mereka pulang kerumah masing-masing, Zhana selesai menilai, Zhana mengunci semua kelas dan pulang

" lelah banget " kata Zhana

saat Zhana keluar dari sekolah, Zhana melihat Azzam sudah pulang, dan turun dari mobil.

" Assalamualaikum kak Azzam sudah pulang? " tanya Zhana

" Waalaikumussalam, alhamdulillah sudah. Apa anak-anak sudah pulang? " tanya Azzam

" sudah, semua tugas sudah selesai " kata Zhana

" baguslah, yaudah ayo pulang " kata Azzam

" ok " balas Zhana.

Saat di rumah mereka berdua sholat Maghrib bersama dengan Imam Azzam dan Zhana makmum. Selesai sholat dan berdoa

" besok aku ada kerjaan di luar kota ada panggilan paling cuman 3 hari disana " kata Azzam

" iyah berhati-hatilah, semoga di permudah " kata Zhana

" Aamiin, tapi tidak apa-apa di tinggal sendiri? " tanya Azzam

" tidak apa-apa, aku baik-baik saja kak Azzam " balas Zhana

" iyah, apa kamu tidak malu kalau kerjaanku seorang pelukis? " tanya Azzam

" kenapa harus malu? Hobi melukis itu tidaklah buruk. Itu kerjaan yang halal. Aku seorang pengajar paud, ini dasar keinginanku sendiri karna ya senang saja, kadang ada yang merasa kurang suka karna sekolahnya masih kecil ya gak jadi masalah aku senang mengajarkan anak kecil. " balas Zhana

" baiklah, aku mau ke ruang tamu mau lanjut melukis " kata Azzam keluar dari mushola

Zhana di dalam mushola dan mengaji. Azzam di ruang tamu memikirkan Zhana yang menyukai hal yang sederhana.

" kemungkinan Zhana adalah pilihan terbaik, tidak ada salahnya aku menyukai Zhana dan membuka pintu hatiku untuknya " kata Azzam

Azzam mengambil kanvas dan melukis, dia melukis dirinya bersama Zhana di sebuah taman yang indah.

Zhana datang memberi minum ke Azzam

" kak Azzam ini teh hangat " kata Zhana sambil meletakkan secangkir teh di meja

" terima kasih " balas Azzam

" Zhana aku minta maaf melibatkan dirimu menjadi masalah besar dari Azyra " kata Azzam

" sudahlah lupakan, apa kak Azzam benaran mau datang ke pernikahan Azyra? " tanya Zhana

" kalau aku datang, kamu juga ikut " kata Azzam

" pasti datang, karna paman Dera pasti berharap besar aku hadir " kata Zhana

" Zhana, aku memberikan lukisan ini untukmu " kata Azzam

Zhana melihat lukisan tersebut

" ini sangat indah, lukisan ini maksudnya apa? " tanya Zhana

" iyah gambarannya ya aku dan kamulah " balas Azzam

" ini sangat indah dan bagus kak " balas Zhana

" iyah, Zhana aku menyukaimu " kata Azzam

Zhana terdiam

" simpan saja perasaan kak Azzam, aku sangat lelah " kata Zhana pergi ninggali Azzam

(" kenapa Zhana pergi setelah aku mengatakan suka dengannya, apa dia gak suka samaku? ") dalam hati Azzam

(" maaf kak Azzam, aku takut kamu nikahi aku untuk menyakiti Azyra, mending aku tolak ") kata Zhana di dalam hati

Next_Episode17