NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 16

Keesokan harinya di apartemen.

"apa...? Pesta perayaan...? apakah Aku juga boleh ikut...?"ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah Narendra yang sedang duduk di hadapannya.

"iya dong, tentu saja kamu boleh ikut...!"ujar narendra sambil tersenyum lebar.

"hore....! Aku bisa makan kue yang sangat banyak di pesta itu."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

Ting...!

Tong....!

Tidak lama kemudian terdengar suara bel pintu berbunyi.

Alena kemudian langsung berjalan untuk membuka pintu.

"iya siapa ya...!"ujar Alena sambil membuka pintu.

"halo si gadis manis...!"ujar Denis sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"kak Denis, ayo silahkan masuk...!"ujar Alena sambil membuka pintu lebar-lebar.

"terima kasih."ujar Denis sambil berjalan masuk.

"eh...! apa yang kamu bawa itu kak Denis...?"ujar Alena sambil melihat ke arah sebuah kotak kado yang berada di tangan Denis.

"oh....! Iya aku datang ke sini untuk memberikan kamu ini, ayo silahkan di coba...!"ujar Denis sambil tersenyum lebar.

Alena mengambil kado itu dan langsung membukanya.

"wah...! Dress ini cantik sekali....!"ujar Alena sambil mengambil dress yang berada di dalam kotak kado tersebut.

"ehhh...tapi kenapa tiba-tiba saja ,kak Denis memberikan aku dress ini...?"ujar Alena sambil menatap ke arah Denis.

"bukankah kamu mau ikut ke acara perayaan ya...?"ujar Denis sambil tersenyum.

"Alena orang itu...! Dia yang menyuruh aku untuk mencarikan sebuah dress untuk kamu pakai di acara perayaan nanti."ujar Denis sambil menunjuk ke arah Narendra.

"eh...! Pestanya sangat formal sekali ya...?"ujar Alena sambil menatap ke arah Narendra.

"sudah Alena kamu tidak usah gugup, anggap saja kamu sedang bermain menggunakan baju yang bagus."ujar Narendra.

Wajah Alena berubah muram.

"sudah Jagan takut, kan di sana juga ada paman."ujar narendra sambil mengusap kepala Alena.

"iya.."ujar Alena.

"sekarang kamu coba dulu dress-nya cocok apa tidak."ujar Narendra.

"oke siap...!"ujar Alena sambil tersenyum lebar.

Alena kemudian berjalan masuk ke dalam kamar, stelah itu Alena kemudian mencoba memakai dress yang berada di tangannya.

Cukup lama Alena memerhatikan pantulan dirinya dari kaca.

Terlihat baju itu sangat longgar di bagian dada dan di bagian belakang.

Wajah Alena tampak muram.

"baju ini sangat-sangat tidak cocok untukku."ujar Alena dalam hatinya sambil cemberut.

Alena kemudian langsung membuka dress tersebut, setelah itu Alena langsung berjalan keluar dari dalam kamar.

Narendra dan Denis saling bertatap muka ketika melihat Alena keluar tanpa memakai dress tersebut.

"Alena, kenapa kamu tidak memakai bajunya...?"ujar Narendra.

"aku tidak suka dress ini."ujar Alena sambil menundukkan kepalanya.

".....?"Narendra kemudian menatap ke arah Alena dengan tanda tanya.

"ah...! aku mengerti, itu lho itu...!"ujar Denis sambil menggambarkan sesuatu.

Narendra kemudian menatap tajam ke arah Denis, sesaat kemudian kepala Denis sudah benjol di tampol Narendra.

setelah itu Narendra kemudian langsung menelpon seseorang.

"hallo....apakah di toko kalian menjual baju dress untuk anak kecil "ujar Narendra memakai bahasa negara P.

"tingginya sekitar 165 cm, beratnya aku tidak tahu dia sedikit kurus, bagian dadanya juga tampak agak rata, iya benar,ukuran pinggul ya...? Ukurannya tidak terlalu besar juga "ujar Narendra berbicara memakai bahasa negara P.

Alena yang tidak mengerti apa yang sedang di katakan oleh Narendra dia menatap ke arah Narendra dengan raut wajah yang bingung.

"gak ngerti...! Aku gak ngerti...!"ujar Alena dalam hatinya.

setelah selesai berbicara di telepon, Narendra kemudian berjalan mendekati Alena.

"tunggu sebentar lagi ya, bajunya akan segera datang."ujar Narendra sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

Alena kemudian menganggukkan kepalanya.

beberapa jam kemudian.

Tok...!

Tok...!

Tok...!

Terdengar suara pintu di ketuk dari luar.

Alena kemudian berjalan untuk membuka pintu.

"apakah kamu nona Alena...?"ujar seorang kurir.

"iya itu adalah namaku."ujar Alena.

"silahkan, dan tolong tanda tangan di sini."ujar kurir itu sambil memberikan sebuah kotak kepada Alena.

"oke, baiklah, terima kasih."ujar Alena sambil tersenyum ramah.

"iya sama-sama."ujar kurir tersebut.

Setelah itu Alena langsung menutup pintu.

"ayo cepat di coba...!"ujar Denis sambil tersenyum lebar.

Alena kemudian langsung berjalan masuk ke dalam kamar.

Narendra kemudian menjitak kepala Denis.

"kenapa kamu masih saja berada di sini...? Dress-nya sudah sampai, kamu boleh pulang sekarang...!"ujar narendra sambil menatap tajam ke arah Denis.

"hei...! Narendra kenapa kamu sangat pelit sekali..! Memangnya si manis hanya milikmu seorang...?"ujar Denis.

"aku ini adalah paman nya,Alena kami masih sangat kecil dan belum cukup umur, om om aneh seperti kamu tidak boleh berada di dekatnya dan kamu juga tidak boleh dekat-dekat dia...!"ujar Narendra.

"aku belum seperti om om kali, kamu gak denger ya si manis memanggil aku kakak...?"ujar Denis.

Denis dan Narendra saling beradu argument.

"paman, kak Denis...!"ujar Alena sambil keluar dari dalam kamar memakai dress yang tadi di terimanya.

Denis dan Narendra kemudian langsung menoleh ke arah Alena.

"bagus tidak...?"ujar Alena.

"hei...si manis...!"ujar Denis sambil berjalan mendekati Alena.

"kamu cantik sekali...!"ujar Denis sambil melambungkan Alena.

"hei...cepat turunkan Alena...!"ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah Denis.

"aku tidak mau."ujar Denis.

"siapa yang mengizinkan kamu untuk memegang Alena kamu...!"ujar Narendra.

"hei... Narendra kenapa kamu berubah jadi pelit sih...!"ujar Denis sambil menurunkan Alena.

Malam harinya di sebuah pesta.

Alena berjalan sambil memegangi lengan Narendra.

"paman, di sini ramai sekali."ujar Alena pelan.

"Jagan takut, kita pergi menyapa tuan Andrean dulu ya, beliau adalah tuan rumah pesta malam ini."ujar Lian sambil mengusap tangan Alena.

Alena menundukkan kepalanya.

"aku tidak usah pergi deh paman, lagi pula aku juga tidak akan mengerti apa yang kalian bicarakan, aku takut nanti aku akan membuat paman malu."ujar Alena.

"tidak apa-apa, setidaknya kamu bisa memperkenalkan diri bukan...?"ujar narendra sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"enggak deh...! paman kamu pergi saja."ujar Alena sambil melangkah mundur.

Narendra memperhatikan tingkah Alena, dia berdiri di sudut ruangan yang tidak ada orang.

"aku tunggu paman di sini saja ya...!"ujar Alena sambil melambaikan tangannya.

Narendra heran melihat tingkah Alena yang jadi seperti itu.

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka berdua.

"pergilah Narendra, aku yang akan menjaga Alena di sini."ujar Denis sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

Alena membalas senyuman Denis.

"apa kamu yakin...?"ujar Narendra.

"iya, sudah sana pergi."ujar Denis sambil tersenyum lebar.

Narendra kemudian berjalan meninggalkan Alena bersama dengan Denis.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!