Semuanya telah benar-benar berubah ketika mantan kekasih suami tiba-tiba kembali. Dan Elmira Revalina berpikir jika berita kehamilannya akan dapat memperbaiki hubungannya dengan suaminya— Kevin Evando Delwyn
Namun, sebelum Elmira dapat memberitahukan kabar baik itu, mantan kekasih suami— Daisy Liana muncul kembali dan mengubah kehidupan rumah tangga Elmira. Rasanya seperti memulai sebuah hubungan dari awal lagi.
Dan karena itu, Kevin tiba-tiba menjauh dan hubungan mereka memiliki jarak. Perhatian Kevin saat ini tertuju pada wanita yang selalu dicintainya.
Elmira harus dihadapkan pada kenyataan bahwa Kevin tidak akan pernah mencintainya. Dia adalah orang ketiga dalam pernikahannya sendiri dan dia merasa lelah.
Mengandalkan satu-satunya hal yang bisa membebaskannya, Elmira meminta Kevin untuk menceraikannya, tetapi anehnya pria itu menolak karena tidak ingin membiarkan Elmira pergi, sedangkan pria itu sendiri membuat kisah yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencuri yang sebenarnya
Tawa Davina mengggelar didalam ruang konferensi, membuat semua orang yang ada disana menatapnya kebingungan.
Apakah dia sekarang berpura-pura kehilangan akal sehatnya untuk menghindari akibat dari perbuatannya? Semua orang itu tidak dapat menahan diri untuk bertanya-tanya mengenai perubahan yang Davina perlihatkan.
Sementara itu, Kevin mengernyitkan dahinya. "Nona Davina?." Tanya nya sekali lagi.
Ruangan itu berubah menjadi sunyi ketika mereka menunggu jawaban Davina yang sudah menghentikan tawanya. Meski begitu, mereka masih kebingungan dengan reaksi yang Davina perlihatkan. Mengapa dia justru tertawa bahagia dalam situasi yang mengerikan ini?
Dengan sikap yang tenang, Davina beranjak dari kursinya dan melangkah maju. Pandangannya lurus ke depan dan matanya berbinar terlihat penuh percaya diri. Setelah berada didepan semua orang, ia menunjukkan senyuman manisnya. "Nona Daisy telah mempresentasikan rancangannya dan sekarang tiba giliran saya. Karena ini adalah sebuah kompetisi dan saya berhak untuk mempresentasikan rancangan saya juga sebelum kalian semua mengambil kesimpulan."
Davina kemudian menoleh kearah Olafia dan memberikan isyarat padanya. Olafia kemudian maju ke depan ruangan untuk membantu Davina memamerkan karyanya. Begitu karya Davina di pamerkan, suara terkesiap bergema di seluruh ruangan.
Banyak sorot mata yang terbelalak ketika mereka memperhatikan desain milik Davina.
Desainnya begitu indah hingga membuat semua orang ternganga karena terkejut.
Pada saat yang sama, Kevin beranjak dari tempat duduknya hingga kursinya terdorong ke belakang menimbulkan suara decitan. "Ini...."
Dia kehilangan kata-katanya.
Desain terperinci Davina yang ditampilkan di screen proyektor tidak seperti apa pun yang pernah dilihatnya sebelumnya. Hanya dengan melihatnya saja, mata seseorang akan berkaca-kaca.
Kevin dapat melihat betapa sentimentalnya desain ini dan jika dirilis, desain ini akan mendominasi pasar karena kemampuannya untuk menarik perhatian seseorang.
Tak dapat di pungkiri, Kevin benar-benar terkesan dengan karya itu. Ia tidak tahu jika Davina begitu berbakat dan ia sangat menyukai desainnya. Benar-benar orisinal dan berani...
Kevin menarik kursinya dan kembali duduk. Ia mengusap dagunya sembari mengamati secara detail desain milik Davina. "Cantik sekali!." Katanya lirih.
Keheningan meliputi ruangan saat semua orang mengamati mahakarya itu.
Desain ini dapat menyampaikan perasaan seseorang kepada orang lain - desain yang dapat mengungkapkan banyak hal. Desain ini dapat membangkitkan kenangan dan kenyamanan seseorang.
Pada saat yang sama, jantung Daisy berdebar kencang ketika ia melihat karya Davina. Ia terkejut ketika Davina menampilkan desain yang berbeda. 'Aku tidak tahu kalau dia punya rencana B.' Batinnya sembari mengepalkan tangannya.
Melihat semua orang begitu tercengang hingga tak dapat berkata-kata setelah melihat mahakarya nya, Davina menyeringai puas.
Dan kemudian, suaranya memecah keheningan. "Nona Daisy, seperti yang anda lihat... ini adalah karya saya. Saya tidak perlu menjiplak siapa pun, apalagi anda."
"Nona Davina, bagaimana kamu bisa mencuri karya saya lagi? Aku sudah menyimpannya untuk pesta peluncuran perusahaan beberapa hari lagi. Aku tahu kalau kamu sedang putus asa, tapi kamu tidak perlu melakukan kecurangan sampai sejauh ini." Kata Daisy dengan berani setelah menemukan kata-kata untuk ia lontarkan melawan Davina.
Ketika semua orang mendengar kata-kata Daisy, mereka kembali tersadar. Benar sekali. Bagaimana Davina bisa menciptakan desain yang begitu menakjubkan? Satu-satunya hal yang masuk akal adalah dia mencuri salah satu desain Daisy yang telah di simpan untuk masa depan.
Davina justru tertawa kecil. Dan kemudian bertepuk tangan. "Waw! Nona Daisy, anda benar-benar pandai berakting. Tapi, kebenaran akan berbicara sendiri."
Tanpa di minta, Olafia langsung menampilkan sebuah video berupa ruang kerja Davina dan dengan bantuan proyektor, semua orang yang hadir di ruangan itu dapat melihatnya dengan jelas.
"Terakhir kali, kami kurang berhati-hati dan membiarkan seekor tikus masuk kedalam kantor Nona Davina tanpa di ketahui. Tapi sekarang, kamera yang kami pasang secara rahasia yang buktinya tidak bisa di hapus oleh siapapun secara tidak langsung, dia akan mengatakan bahwa kamera pengawas yang di miliki oleh perusahaan sudah di sabotase atau di rusak. Jadi, tidak heran kalau kami tidak dapat menemukan bukti atas kasus tuduhan plagiarisme." Kata Olafia dengan percaya dirinya, meskipun dia hanya seorang asisten, tetapi untuk Davina dan kebenaran dia berani mengatakannya sekalipun ada didepan orang penting seperti Kevin.
Kevin menyipitkan matanya menatap Daisy yang terlihat panik.
"A-apa yang kamu bicarakan? Apa kamu memasang kamera rahasia untuk memata-matai Kevin?." Dengan terbata-bata Daisy bertanya pada Davina.
Davina menoleh ke arah banyak orang dan mengabaikan Daisy. "Saya tidak suka menjelaskan diri saya sendiri tanpa bukti yang dapat membuktikan tentang kebenarannya. Jadi, sekarang... kalian bisa menontonnya dengan teliti dan siapa pencuri yang sebenarnya." Kata Davina dengan lantang.
Olafia kemudian, memutar rekaman dan semua orang dapat melihat momen ketika Daisy menyelip masuk kedalam ruang kerja Davina mencuri desainnya dengan mengambil gambarnya.
Ruang konferensi itu seketika kembali hening, tidak tahu harus berkata apa. Daisy adalah tunangan Kevin, jadi mereka tidak bisa mengejeknya di depan Kevin.
Akan tetapi, mereka yang bekerja dengan Davina tidak tinggal diam.
Kevin mengernyitkan dahinya. "Apa itu artinya kamu adalah Nona D? Desainer misterius yang terkenal itu?." Tanyanya, suaranya nyaris tak bisa menyembunyikan rasa tidak percayanya.
Ketegangan pun tak dapat di hindari. Tatapan mata semua orang tertuju kearah Davina dan menunggu jawabannya.
Sementara itu, Davina terlihat sangat tenang. Wajahnya tanpa emosi dan tidak ada yang tahu apa yang sedang Davina pikirkan.
Melihat Kevin menatap Davina dengan tatapan penuh minat, Daisy menggertakkan giginya dan mencengkram erat bagian lengan dari kursi rodanya, jantungnya berdebar kencang. Firasatnya mengatakan bahwa ia tidak akan menyukai hasil dari pertemuan ini.
Dan benar saja, Davina menarik napasnya dalam-dalam. "Ya, saya Nona D."
Suara beberapa orang berbisik kemudian terdengar diruangan itu, di antara para karyawan. Yang lain terkejut dan tak percaya.
Siapa yang tahu bahwa wanita yang mereka tuduh melakukan plagiarisme adalah desainer misterius terkenal di dunia yang karyanya telah menggemparkan dunia mode?
"Apa?." Kevin menatap Davina dengan tatapan tak percaya.
Davina adalah Nona D? Rahasia apa lagi yang wanita itu sembunyikan?
Sementara itu, wajah Daisy berubah pucat setelah mendengar hal itu. 'Bagaimana mungkin wanita jalang itu adalah Nona D? Aku sudah berusaha untuk menghubungi Nona D agar dia mau menjadi mentor ku. Bagaimana mungkin wanita jalang ini?
Eloise tersenyum menatap Davina. "Nona Davina.... atau bolehkah saya memanggil Nona D? Saya dapat mengenali karya anda karena desain anda memiliki ciri khas anda. Tidak ada desainer lain yang mampu menceritakan sebuah kisah menggunakan desain mereka... prestasi itu mustahil ditiru."
Olafia tersenyum lebar, ia merasa sangat bangga pada bosnya itu. "Ya, tentu saja. Nona Davina adalah yang terbaik dalam hal desain perhiasan. Sangat menggelikan bahwa beberapa orang mengira kalau dia bisa meniru karya orang." Sindirnya dengan lantang.