Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan
Sudah satu bulan lamanya hubungan Alvin dan Aluna terjalin saat ini Nenek Putri sudah tau mengenai hubungan keduanya begitupun dengan keluarga Alvin dimana Papa Andri juga sudah tau, bahkan saat pertama kali Alvin mengatakan jika ia menjalin hubungan dengan Aluna, Papa Andri langsung semangat untuk menikahkan keduanya.
Saat ini, Alvin dan Aluna tengah jalan-jalan berdua, mereka memutuskan untuk pergi ke taman hiburan.
"Kak, balonnya lucu," ucap Aluna.
"Kamu mau?" tanta Alvin.
"Ish, bukan itu. Aluna cuma bilang aja kalau balonnya lucu dan bukan berarti Luna mau balon itu," ucap Aluna.
Saat mereka tengah asik menikmati suasana yang cukup sejuk di taman hi uran tersebut tiba-tiba Aluna dikejutkan dengan kedatangan seseorang.
"Aluna," panggil orang itu.
"Loh Gea, kok disini?" tanya Aluna.
Ya, perempuan yang datang itu adalah Gea sahabat Aluna, Gea tidak datang sendiri ia bersama dengan suaminya. Gea sebenarnya tengah berlibur dengan suaminya, tapi ia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Aluna.
"Kayaknya ada yang harus lo jelasin ke gue," ucap Gea dengan menatap Aluna dan Alvin bergantian.
"Ah itu, nanti deh aku jelasin. Kamu disini dari kapan?" tanya Aluna yang mengalihkan pembicaraan pasalnya ia belum menceritakan hubungannya dengan Alvin pada Gea.
"Gue baru 3 hari," ucap Gea dan diangguki Aluna.
"Gimana kabarnya Lun?" tanya Victor suami Gea.
"Baik, Kak. Oh iya kenalin ini Kak Alvin," ucap Aluna.
"Gue udah kenal," ucap Gea.
"Kok kamu kenal sayang?" tanya Victor
"Kak Alvin ini Kakak kelasku sayang makanya aku kenal, awas aja ya kalau lo gak cerita nanti," ucap Gea dan Aluna pun menganggukkan kepalanya.
"Oke, karena kita ketemu disini. Gimana kalau kita barengan aja, kita nikmatin wahana didalam," ucap Gea.
"Boleh," jawab Alvin.
"Tapi, kita gak ganggu kamu sama Kak Victor, Ge. Secara kan kalian pasti mau kencan berdua kan," ucap Aluna.
"Gue sih biasa aja ya atau justru lo Lun yang maunya berduaan ama Kak Alvin," ucap Gea.
"Gak, bukan itu maksudku. Yaudah ayo kita barengan aja," ucap Aluna.
"Ayo," ajak Gea lalu menarik Aluna untuk menaiki beberapa wahana.
"Oh iya, saya kenal Aluna karena dia sahabatnya Gea istri saya jadi jangan salah paham ya kalau mungkin nanti saya akrab dengan Aluna," ucap Victor.
"Saya paham kok, oh iya kita santai saja bicaranya biar lebih akrab juga," ucap Alvin.
"Tidak bisa, saya tidak enak kalau harus bicara santai. Saya tau siapa kamu, kamu Alvindra Airlangga kan," ucap Victor.
Alvin yang mendengarnya pun cukup terkejut pasalnya Victor tau nama lengkapnya, "Tunggu, darimana kamu tau nama lengkap saya?" tanta Alvin.
"Saya orang yang bekerjasama dengan perusahaan anda untuk proyek di kota B," ucap Victor.
"Yang di pegang Joseph?" tanya Alvin.
"Iya, senang sekali bisa bertemu dengan presdir secara langsung," ucap Victor.
"Lupakan soal pekerjaan, kita disini untuk bersenang-senang jadi santai saja. Panggil Alvin biar kita lebih akrab juga," ucap Alvin.
"Tapi, kurang sopan presdir," ucap Victor.
"Saya tidak suka dipanggil seperti itu apalagi saat ini saya sedang bersama perempuan bukan," ucap Alvin.
"Baik, presdir maksud saya Alvin," ucap Victor.
"Begitu lebih baik," ucap Alvin.
"Apa kau menjalin hubungan dengan Aluna? karena setauku Aluna tidak mempunya pasangan," tanya Victor.
"Ya, kita memang tengah menjalin hubungan, tapi untuk bagaimana ceritanya biarkan Aluna yang menceritakannya ke istrimu," ucap dan diangguki Victor.
Setelah menaiki beberapa wahana, mereka pun istirahat sebentar. "Habis ini ke rumah hantu ya," ucap Gea.
"Gak mau, aku takut ke rumah hantu," ucap Aluna.
"Takut apa sih gak ada apa-apa percaya deh," ucap Gea.
"Gak, nanti kalau hantunya nyulik aku gimana, aku masih mau hidup ya," ucap Aluna.
"Gak bakal Aluna, kan ada Kak Alvin jadi lo bakal aman dan hantu itu gak bakal berani nyulik lo," ucap Gea.
"Gak jelas kamu, Ge," ucap Aluna.
"Gak ada apa-apa, bener kata Gea. Ada aku jadi kamu pasti aman," ucap Alvin.
"Kan, apa kata gue. Yuk ke sana sekarang," ajak Gea dan menarik tangan Aluna.
Baru saja mereka masuk, Aluna sudah dibuat takut dengan beberapa patung yang ada di depan rumah hantu tersebut.
"Aku gak ikut deh," ucap Aluna.
"Ada Kak Alvin, ayo Lun," ucap Gea dan membawa Aluna masuk.
Belum juga 5 menit, Gea sudah takut dan berlari menghampiri sang suami meninggalkan Aluna sendirian di depan.
"Gea, kok kabur sih. Aku takut," ucap Aluna.
"Gue juga takut, Lun," ucap Gea.
Baru saja Aluna berbalik dan hendak kabur, tapi Alvin sudah berada di belakangnya dan membawa Aluna untuk bersembunyi di belakangnya.
"Gak ada apa-apa, gak usah takut. Ayo," ucap Alvin.
Mereka pun menyusuri rumah hantu, di belakang Gea begitu takut dan teriak-teriak, sedangkan Aluna berusaha untuk tetap tenang walaupun sebenarnya ia juga takut. Tapi, untung saja Alvin berada di depan dan menggenggam tangan Aluna.
Tiba-tiba saja terdapat manekin jatuh dengan cair merah kental membuat Aluna berteriak dan reflek memeluk Alvin, Alvin yang menyadari hal itu pun tersenyum dan membalas pelukan Aluna.
"Gak ada apa-apa, itu cuma manekin," ucap Alvin.
"Takut, kita putar balik aja deh gak usah dilanjutin," ucap Aluna.
"Iya, gue juga takut. Ayo balik aja sayang," ucap Gea.
"Gak bisa gitu dong sayang, ini udah sampai pertengahan jalan loh, kalaupun balik lagi ya sama aja ada hantunya," ucap Victor.
"Kamu peluk aku dari belakang kalau takut ya," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
Akhirnya setelah perjalanan yang begitu menakutkan bagi Aluna, ia pun berhasil keluar dengan selamat dari rumah hantu tersebut.
Alvin menatap sang kekasih dimana wajahnya merah dan air mata membasahi wajahnya, "Astaga, masa kayak gitu aja sampe nangis sih," ucap Alvin dan menghapus air mata di wajah Aluna.
"Takut Kak," ucap Aluna.
"Gak ada yang harus di takutin, itu semua buatan manusia. Lagian gak akan mati juga kok," ucap Alvin.
"Apa sih Kak Alvin," ucap Aluna dan Alvin hanya tersenyum.
"Gak lagi deh gue masuk ke rumah hantu, jantung gue hampir copot gara-gara hantu itu, lagian ngapain juga sih mereka nakut-nakutin gitu," ucap Gea.
"Namanya juga rumah hantu sayang, kalau hantunya gak nakut-nakutin ya bukan rumah hantu," ucap Victor.
"Makanya Ge, kamu jangan sok berani deh kalau akhirnya juga takut," ucap Aluna.
"Hehehe, tapi dulu gue berani kok," ucap Gea.
"Itu dulu, kalau sekarang?" tanya Aluna.
"Takut," jawab Gea.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸