NovelToon NovelToon
Cinta Dibalik Kontrak

Cinta Dibalik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. y

Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik Balik

Pagi itu, Kaid duduk di ruang kerjanya dengan tatapan penuh konsentrasi. Dokumen-dokumen terkait investigasi Aditya tersebar di mejanya. Meskipun mereka berhasil menggagalkan beberapa langkah lawannya, Kaid tahu ada sesuatu yang belum sepenuhnya terungkap.

Luna masuk ke ruangan dengan secangkir kopi di tangannya. “Kaid, kamu sudah semalaman di sini. Kamu butuh istirahat.”

Kaid menatap Luna dan tersenyum kecil. “Aku hanya merasa ada sesuatu yang belum kita ketahui. Aditya selalu punya kartu as. Aku ingin memastikan dia tidak memiliki celah untuk menyerang lagi.”

Luna duduk di sampingnya. “Kamu tidak sendirian dalam perang ini. Kita sudah melewati banyak hal bersama. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama.”

Kaid menggenggam tangan Luna. “Aku tahu, dan itu yang membuatku kuat.”

Di sisi lain kota, Aditya berada di sebuah gudang tua bersama salah satu sekutunya. Di depannya, terdapat tumpukan dokumen yang mencantumkan rincian keuangan perusahaan Kaid.

“Kaid berpikir dia sudah menang,” kata Aditya dengan suara dingin. “Tapi dia lupa bahwa aku selalu memiliki rencana cadangan.”

Sekutunya, seorang pria dengan wajah penuh bekas luka, mengangguk. “Kami sudah menemukan beberapa celah kecil di jaringan perusahaan mereka. Dengan sedikit tekanan, kita bisa membuat mereka hancur dari dalam.”

Aditya tersenyum puas. “Bagus. Pastikan ini berjalan sempurna. Aku ingin memastikan Kaid tidak punya jalan untuk kembali.”

Sementara itu, Clara menerima panggilan dari sumber anonim. Suaranya terdengar terburu-buru.

“Clara, aku punya informasi penting tentang Aditya. Dia sedang merencanakan serangan besar-besaran ke perusahaan Kaid.”

Clara terkejut. “Siapa ini? Dari mana kamu tahu?”

“Aku seseorang yang pernah bekerja untuk Aditya. Percayalah, dia tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan Kaid sepenuhnya. Jika kamu peduli pada Luna dan Kaid, kamu harus memperingatkan mereka.”

Sebelum Clara sempat bertanya lebih lanjut, panggilan itu terputus. Clara segera menghubungi Luna dan memberitahukan semuanya.

Malam itu, Kaid mengadakan pertemuan darurat di rumahnya. Reno, Clara, dan Jonas hadir untuk membahas ancaman baru dari Aditya.

“Aditya sedang merencanakan sesuatu yang besar,” kata Kaid membuka diskusi. “Kita belum tahu detailnya, tapi kita tidak bisa mengabaikan informasi ini.”

Jonas mengangguk. “Kaid, aku rasa ini waktunya kita beralih dari bertahan ke menyerang. Jika kita terus menunggu, Aditya akan menemukan cara untuk memanfaatkan celah kita.”

“Aku setuju,” tambah Reno. “Tapi kita harus berhati-hati. Jika serangan kita terlalu agresif, kita bisa kehilangan dukungan dari investor dan mitra bisnis.”

Luna, yang mendengarkan dengan saksama, akhirnya angkat bicara. “Apa pun yang kita lakukan, kita harus melibatkan hukum. Jika kita bisa membuktikan bahwa Aditya melakukan kejahatan, itu akan menjadi senjata terbesar kita.”

Kaid tersenyum tipis. “Aku tahu kamu akan mengatakan itu, Luna. Dan kamu benar. Kita perlu bermain cerdas, bukan hanya keras.”

Hari berikutnya, Kaid dan timnya mulai menggali lebih dalam. Mereka mencari bukti-bukti ilegal yang melibatkan Aditya. Jonas menggunakan jaringan kontaknya untuk mendapatkan informasi dari orang-orang yang pernah bekerja untuk Aditya, sementara Reno dan Clara fokus pada analisis keuangan yang mencurigakan.

Luna, di sisi lain, mencoba mendekati beberapa pihak yang sebelumnya menjadi korban Aditya. Dengan empati dan kepercayaan yang ia bangun, Luna berhasil mendapatkan beberapa kesaksian penting.

Salah satu saksi, seorang wanita bernama Maya, bercerita tentang bagaimana Aditya pernah memanipulasi bisnis keluarganya hingga bangkrut. “Dia menghancurkan hidup kami,” kata Maya dengan suara gemetar. “Tapi jika aku bisa membantu menjatuhkannya, aku akan melakukannya.”

Aditya mulai merasakan tekanan. Beberapa anak buahnya melaporkan bahwa orang-orang di sekitarnya mulai menarik diri. Bahkan beberapa mitra bisnisnya mulai ragu untuk melanjutkan kerja sama.

“Apa yang sedang terjadi?” tanya Aditya dengan nada marah.

“Sepertinya Kaid sedang mencoba mengumpulkan bukti untuk menjatuhkan Anda,” jawab salah satu anak buahnya.

Aditya menggeram. “Jika mereka berpikir bisa mengalahkanku, mereka salah besar. Aku akan menunjukkan kepada mereka siapa yang sebenarnya berkuasa.”

Di tengah persiapan mereka, Kaid dan Luna menyempatkan diri untuk berbicara dari hati ke hati. Mereka tahu bahwa perang ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang kelangsungan hubungan mereka.

“Kaid, aku ingin kamu tahu bahwa aku bangga padamu,” kata Luna sambil menatap suaminya.

Kaid tersenyum kecil. “Dan aku tidak akan pernah bisa sejauh ini tanpa kamu di sisiku.”

Mereka saling menggenggam tangan, merasa lebih kuat dengan keberadaan satu sama lain.

Malam itu, Kaid menerima informasi penting dari Jonas.

“Kaid, kami menemukan bukti bahwa Aditya telah melakukan pencucian uang melalui salah satu proyeknya,” kata Jonas. “Jika kita bisa membawa ini ke pengadilan, itu akan menjadi akhir baginya.”

Kaid mengangguk. “Bagus. Kita akan memastikan bahwa bukti ini cukup kuat sebelum kita bergerak.”

Luna, yang mendengarkan percakapan itu, menambahkan, “Kita juga perlu memastikan bahwa semua pihak yang terlibat tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini bukan hanya tentang menghancurkan Aditya, tetapi juga memulihkan reputasi kita.”

Dengan rencana yang semakin matang, Kaid dan timnya bersiap untuk melancarkan langkah terakhir mereka. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi pertarungan besar, tetapi mereka juga yakin bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menang.

Ketika fajar menyingsing, Kaid berdiri di balkon rumahnya, menatap matahari terbit. Di sampingnya, Luna menggenggam tangannya dengan erat.

“Kaid, apa kamu siap untuk ini?” tanya Luna.

Kaid menatapnya dengan penuh keyakinan. “Bersamamu, aku selalu siap.”

Dengan semangat yang menyala-nyala, mereka melangkah ke depan, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi.

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!