Novel ini kisah anak nya Asterion Estevan dan Aily di Novel My Hot Little Girl. Yang belum baca Novel itu boleh mampir dulu ke Novel sebelumnya❤️
Alterio Estevan di datang ke sebuah Club untuk menghilangkan stesnya karena sedang bertengkar dengan istri tercintanya, Julia Anindira tidak mau memiliki anak karena sedang berada di masa jayanya menuju karir impian nya.
Na’as Nya pria yang kerap di panggil Al itu di jebak oleh musuhnya dengan memasukan obat perangsng pada minuman nya, hingga membuat Al meniduri gadis bernama Bunga Lilac yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
Lilac yang malam itu harus nya resmi menjadi kekasih Daniel Felix, justru malah berahir di bawah kungkungan Alterios Estevan.
Bagaimana nasib Lilac setelah kejadian itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Tertantang.
Entah mengapa Lilac merasa sangat sedih, nasib buruk selalu menimpanya. Rasanya dia sudah tidak ada rasa malu lagi menangis di depan Suaminya itu.
“Sudah berhentilah menangis, kau sangat jelek ketika sedang menangis Ungu.” Ucap Al namun dia berbicara dengan sangat lembut sambil mengusap-usap kepala wanita yang ada di dalam pelukanya itu.
Lilac tidak memberontak, entah mengapa dia merasakan rasa nyaman yang selama ini ia cari. Sebelumnya dengan Daniel mereka berdua bahkan belum pernah berpegangan tangan, selain karena Daniel pria yang lugu dia juga ingin menjaga Lilac.
Tapi inilah yang Lilac cari selama ini, tempat untuk dirinya bersandar. Tanpa sadar sudah hampir setenagah jam Al memeluk dan menenangkan istrinya itu. Al menunduk dan menatap wajah Lilac karena istrinya itu sudah tidak bersuara lagi.
“Berani-beraninya kamu tidur lebih dulu! Kaki ku sampai kesemutan karena mu Ungu!” Pekik Al dengan sangat pelan karena tidak ingin membangunkan Lilac. Al merebahkan tubuh Lilac dan menutupi tubuh mereka dengan selimut. Lalu memeluk wanita itu agar tidak tidur dengan gaya bebas lagi.
Pagi harinya Lilac terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, ia menghempaskan benda berat yang melingkar di perutnya. Lalu menatap ke samping saat dirinya akan menggeliat, wajah Lilac terkejut namun dia menahan suara nya agar tidak membangunkan pria yang tengah tertidur di samping nya.
“Ya ampun, bagaimana ini jika dia tau aku tidur di samping nya sudah pasti kena tendang lagi.” Gumamnya dalam hati, dengan pelan Lilac menyibakan selimut yang menutupi tubuhnya. Dia turun dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi.
Lilac menatap wajahnya di pantulan cermin, dia melihat mata kiri dan kanan nya yang sembab. Lilac ingat saat semalam Al memeluknya dan berusaha menenagkannya.
“Aarrgghh memalukan!” Pekik Lilac sambil membuka pakian nya dengan cepat ia mandi karena pagi ini banyak yang harus ia kerjakan.
Selesai mandi Lilac menyiapkan pakaian untuk Al, dan dia belajar memasangkan dasi melalui vidio di ponselnya. Ya Lilac akan berusaha menjadi istri yang baik selama satu bulan ini, selain karena dia mendapatkan uang dari suaminya itu Lilac juga merasa jika Al tidak seburuk yang ia bayangkan.
“Apa yang sedang kamu lakukan?” Tanya Al yang baru selesai mandi dia berjalan ke walk in closet. Lilac kaget dia dengan cepat menyembunyikan dasi yang di pegang nya di belakang tubuhnya.
Al mengambil kemeja yang ada di samping nya sudah pasti jika pakian kerjanya itu Lilac yang siapkan, di pakainya kemeja itu sambil menatap Lilac dan menunggu jawaban nya.
“Apa yang kamu sembunyikan?” Tanya Al.
“Ish aku hanya sedang belajar memasangkan dasi, sini biar ku bantu.” Ucap Lilac mengarahkan tubuh Al menghadapnya, Lilac dengan telaten mengancingkan satu per satu kancing itu.
Al yang bingung dengan sikap Lilac yang tiba-tiba rajin tanpa ia minta membuatnya semakin curiga.
“Apa kamu akan mencekik ku lagi dengan dasi itu?” Tuduh Al dengan penuh curiga.
“Oh ya ampun, apa kamu tipe pria yang gampang taruma? Aku beneran sudah bisa memasangkan dasi. Kalau tidak percaya liat ini.” Ucap Lilac saat selesai mengancingkan kemeja Al, dia menunjukan dasi pada Al dan memasangkan dasi itu dengan sangat telaten.
Al hanya tersenyum tipis saat ucapan Lilac memang benar jika wanita itu sudah bisa memasangkan dasi.
“Untuk kejadian semalam aku benar-benar minta maaf, aku janji akan bertanggung jawab agar kamu kembali normal seperti semula.” Ucap Lilac namun Al malah menjitaknya.
“Aww!! Aku kan sedang meminta maaf, kenapa kamu jitak aku Tuan? Apa kamu mau balas dendam karena kejadian semalam?” Tanya Lilac kesal, lagi-lagi kepalanya harus merasakan sakit.
“Kau kira aku gak normal!” Pekik Al. “Kamu ingat kan malam dimana kita bercinta? Apa kamu tidak merasakan kejantanan ku? Bukan kah kau juga menikmatinya sampai berkali-kali melenguh dan berkali-kali keluar cairan kenikmatanmu, karena aku memang Normal dan sangat kuat.” Pekik Al dengan kesal karena wanita di hadapan nya itu sudah berani merendahkan dirinya.
Lilac menutup mulutnya dengan mata membelalak karena kaget, bagaimana bisa Al berbicara tanpa sedikit pun sensor. Itu terlalu vulggar di telinga Lilac yang tidak pernah membicarakan hal itu.
“Tu-tuan…” lirih Lilac tanpa bisa berkata-kata.
“Jangan bilang kau pura-pura tidak mengingat nya? Apa perlu aku mengulang nya agar kamu mengingat kejadian malam itu.” Ucap Al sambil menggoda Lilac yang sudah sangat merah wajahnya karena malu.
“Tuan! Kau memang sangat menyebalkan!” Pekik Lilac dia berlari meninggalkan Al yang sedang menahan tawanya.