Aku Adalah Aku

"Tante , bisakah menceritakan kepada kami apa yang menimpa Tabitha?"

"Baiklah Nathan, waktu itu Tabitha mengambil jurusan desain perhiasan di Amerika, dia memberitahu tante bahwa dia telah menjalin hubungan dengan seorang pria dari Indonesia juga. Tabitha sangat bahagia kamipun demikian, dia meminta tante untuk datang kesana agar bisa bertemu langsung dengan pria yang merebut hatinya."

Bibi Hana terhenti dan menangis mengingat peristiwa itu , karena menimpa anak gadis yang dia sayangi. Begitu memilukan yang dialami anaknya itu.

"Tabitha janjian dengan pria itu akan bertemu di taman tengah kota, yang indah sesuai dengan pilihannya, kami berdua berjalan. Pria itu sudah dilihatnya dari kejauhan, dia terus memanggil dengan sebutan, Kasihku. Tapi pada saat dia berlari menyebrangi jalan, ada mobil yang tidak memperhatikannya dan ditabrak. Anak tante terpental penuh darah. Maafkan tante tidak mampu menahan airmata ini."

"Tante pada saat itu sangat panik dan langsung membawanya ke rumah sakit. Tiga bulan Tabitha tidak sadarkan diri bahkan semua barangnya tidak bisa ditemukan di tempat kejadian. Tante selalu teringat pria itu yang menunggu kami. Bagaimana perasaan dan keadaannya. Dia pasti seorang yang special karena anak tante bisa jatuh cinta padanya. Tabithapun memberitahu dengan gembira kepada kami , pria itu akan menjadi pendamping hidupnya." Apakah pria itu masih menunggunya? Anak tante inipun kehilangan ingatannya." sejenak bibi Hana terdiam dengan mata yang sendu.

"Tante, pria itu ada didepan tante." ucap Nathan dan memperlihatkan foto mereka berdua di dompetnya. Kemudian vidio kebersamaan mereka berdua.

Bibi Hana begitu kaget dan menangis, memeluk Nathan, mendekati Tabitha dan berbisik.

"Anakku, kasihmu masih tetap menunggu, dia ada disini. Bangun Tata ." sapaan sayang Bibi Hana untuk anak sematawayangnya.

Tabitha terbangun, dia menatap Nathan dengan seksama, tatapan serius yang membuat Nathan juga merasa gugup. Tabitha berdiri mendekati Nathan. Semua agak heran dan penuh pertanyaan.

"Kamu, kenapa ada di mimpiku? Apakah kita perna bertemu? Kenapa aku merasa kita sangat dekat?"

"Karena kita adalah sahabat sebelum kamu mengalami kecelakaan." Nathan mengerti dia harus perlahan berusaha mengembalikan ingat wanita yang sangat dicintainya.

"Kami juga sahabat kamu ketika kuliah di Amerika." penjelasan dari Easter yang membuat Tabitha merasa nyaman.

"Ma, aku ingin di Manado dulu, bertemu dengan teman-temanku justru bisa membantuku mengingat kembali apa yang hilang." sambil tersenyum.

Bibi Hana menatap Nathan seakan berpesan untuk menjaga anaknya. Karena sesuai jadwal mereka harus kembali besok ke Jakarta.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

"Apa?!" Benarkah itu Ka?" suara melengking mama Lana kepada kakaknya.

"Ternyata Nathan adalah kekasih Tabitha di Amerika."

"Kemiripan Tabitha dan Nana memang tidak bisa kita sangkal, karena sebelum Nathan bertemu lagi dengan Tabitha dia sangat terobsesi dengan Nana karena mirip cinta pertamanya."

"Waduh , separah itu De?" wajah bibi Hana merona.

"Cerita cinta mereka memang lucu namun rumit, De aku titip Tabitha yach disini. Nathan akan membantu pemulihannya. Secara fisik dia memang sudah sembuh, tapi traumanya itu yang masih belum bisa pulih, apalagi terpisah dengan kekasihnya."

"Kami menerima Tabitha dengan senang hati, apalagi Nana sudah pindah, aku kesepian nah sekarang ada Tabitha. Jangan khawatir ka." sambil memeluk bibi Hana.

Waktupun terus bergulir dan malam tiba. Taman samping kediaman keluarga Andes terlihat indah. Dekorasi yang menambah suasana keakraban keluarga yang bersyukur atas pernikahan Belsazar dan Nana.

"Bagaimana malam pengantinnya ?"tanya Oma Hada.

Belsazar tertawa menunjukkan kegagahannya sedangkan Nana dengan ekspresi malu membuat pipinya merah merona. Semuapun tertawa bahagia.

"Akupun akan menikah pada minggu depan!" suara lantang Sadrakh.

"Apa?" ti-dak, jangan buru-buru. Ucap Pris memohon kepada Sadrakh.

"Tidak bisa ditunda sayang." menatap rayu Pris. Mata Pris menjadi melotot dan pipinya merah merona karena Sadrakh merayunya didepan semua orang.

Tepukan tanganpun memberi dukungan kepada Sadrakh dan Pris. Pris sepertinya hampir pingsan karena syok dengan keadaan malam ini.

Pandangan semua akhirnya tertuju kepada Nathan yang membawa masuk Tabitha. Kecantikan dewasa Tabitha memang sangat cocok disandingkan dengan Nathan. Ketika dia tersenyumpun sangat mirip Nana.

"Sepertinya pesta pernikahan akan beruntun." berbisik kepada Tuan Yusuf.

Ny. Dorkas langsung mempersilahkan Tabitha duduk disampingnya juga Nathan. Dia sangat bahagia karena Nathan telah menemukan cintanya yang sempat hilang.

"Syukurlah ka Nathan telah menemukan Tabitha, jika tidak dia akan terus mengganggumu. Istriku, sebentar selesai makan kita langsung balik hotel yach." bisik Berlsazar.

Nana menatap Ar dengan senyuman, namun menyiratkan ketakutan. "Habislah aku ini." ucap dalam hati Nana.

Selesai makan, Nana selalu menghindar ketika Belsazar mengajaknya untuk kembali ke hotel. Nana pergi ke Oma Hada berbincang-bincang seakan menundah. Kemudian ke mama Lana bergabung dengan aunty Dorkas.

Nana kemudian ke arah dapur untuk meminta klapetart karena yang dihidangkan dimeja sudah habis. Tetapi Belsazar menyeret Nana dan menggendong ke lantai dua kamarnya. Nana ingin berteriak tapi malu. Melarikan diripun tak bisa.

"Aku menyerah, baiklah ayo kembali ke hotel." ucap Nana dan menuju pintu untuk keluar. Tapi Belsazar langsung menggendong dan menciumnya mesra , menanggalkan bajunya kemudian membawanya ke tempat tidur. Kenikmatan cintapun mereka berdua merasakannya dan penyatuan intim terjadi.

Dua jam berlalu, Ciuman dan pelukkan dari Belsazar, membuat rasa lelah Nana terobati. Setiap Nana akan berbicara langsung ada kecupan dari Ar. Itu cara dilakukan pria itu agar Nana bisa beristirahat. "Istirahatlah, setelah itu kita kembali ke hotel." ucap Ar penuh kasih sayang.