Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nasi Padang
" Bagaimana keadaan mereka dok " Felix terus mendampingi Aisyah selama di periksa oleh dokter kandungan tak sedikit pun meninggalkan wanita itu .
" Nyonya hanya dehidrasi tuan ,apa lagi Nyonya belum makan apa pun selain kelapa muda semalam kan ? " Felix sudah menceritakan tentang kejadian semalam pada dokter.
" Saya izin pasang infus ya tuan " Felix mengaguk dengan helaan nafas panjang.
Beberapa menit kemudian Aisyah sudah di pindahkan ruangan VVIP setelah Asisten Felix mengurus semuanya .
Kini di ruang itu sudah ada Andre dan kedua orangtuanya,Aisyah juga sudah sadar setelah sampai di ruangan itu .
" Makan dulu ya nak " Aisyah menggelengkan kepalanya " Aisyah tidak lapar Bun " Jawab nya lirih .
" Kamu harus makan Sya " Tekan Felix menatap istrinya .
" Felix " Tegur ayah Nizam .
" Iya Bunda tahu kamu belum lapar , tapi kata dokter sekalipun hanya sedikit kamu harus makan kasian anak dalam kandungan mu " Terang Bunda Eca selembut mungkin .
" Mual Bun " Bunda Eca mengaguk paham " Lalu mau makan apa ? Biar Bunda atau ayah belikan ? " Jawab Bunda Eca pelan .
" Tidak tahu " Bunda Eca langsung menatap tajam putranya saat Felix akan membuka suara nya .
" Iya sudah ,kalau kamu ingin sesuatu katakan saja ya " Aisyah mengaguk pelan.
" Lebih baik kamu ke perusahaan " Bunda Eca menarik lengan Felix agar menjauh dari Aisyah lalu mendudukkan nya di samping suaminya .
" Papa " Felix mengambil ahli tubuh Ana dari gendongan ayah nya " Ana sudah sarapan ? " Tanya Felix pelan .
" Sudah Papa ,tadi di mobil " Jawab nya .
" Papa sama Mama kapan pulang ? Kenapa Ana tidak tahu " Felix menarik sudut bibirnya lalu mencium pucuk kepala Putri nya .
" Semalam Ana sudah tidur sayang " Jawab Felix .
" Ana sama Kakek dan nenek dulu ya sebentar lagi Kakek Harits sama nenek Arum menyusul ke sini ,jangan dulu ganggu Mama ,Ana mengerti kan dengan ucapan Papa " Dengan cepat Ana mengaguk " Iya Papa " Jawab nya semangat .
" God girl " Ujar Felix mengacak rambut Ana lalu mendudukkan kembali di pangkuan Ayah nya .
" Sya " Aisyah menatap suaminya yang sudah berada di samping nya " Aku ke perusahaan sebentar setelah itu ke sini lagi " Aisyah mengaguk pelan .
" belikan nasi Padang " Felix mengerutkan keningnya " Nasi padang, sekarang ? " Aisyah menggelengkan kepalanya.
" Tunggu mas saja " Jawabnya pelan .
Huh !!
" Ok " Padahal tadi Bunda nya sudah menawarkan dia makanan tapi belum lapar ,tapi sudah lah Felix malas berpikir karena dia harus ke perusahaan.
Setelah berpamitan pada istrinya ,orang tua dan anak nya Felix langsung meninggalkan rumah sakit itu bersama asisten nya .
" Carikan nasi Padang yang terbaik " Titah Felix saat kedua nya sudah berada dalam mobil .
" Baik tuan ,maaf apa untuk makan siang anda tuan " Tanya Andre menatap kaca spion yang ada di depannya.
" Tidak ,untuk Aisyah " Jawab Felix tanpa mengalihkan pandangan nya .
" Baik tuan,Apa mau di kirimkan sekarang " Tanya Andre sambil memegang ponsel nya .
" Ya " Jawab Felix ,padahal Aisyah meminta nya untuk menunggu nya tapi Felix meminta Andre mengirimkan sekarang.
Bukannya apa tapi Aisyah sejak kembali ke Indonesia dia belum makan apa pun selain kelapa muda, alasannya mual dan tidak lapar .
💐
💐
💐
Di rumah sakit Orang tua Felix dan orang tua Aisyah menatap makanan yang berada di dalam ruangan itu .
Sedangkan sang korban hanya bisa meringis pelan melihat banyaknya makanan yang ada dalam ruangan itu seperti nya Felix memindahkan restoran Padang di ruangan nya itu .
Saat mereka tengah melamun ponsel Bunda Eca berdering dan itu panggilan dari Felix .
" Kamu tidak berniat menyuruh kami jualan di rumah sakit ini kan ? " Bunda Eca langsung melayangkan protes nya pada putra nya .
" berikan ponselnya pada Aisyah " Titah Felix tanpa menjawab ocehan Bunda nya .
" Anak ini " Sekalipun kesal Bunda Eca tetap memberikan ponselnya pada Aisyah .
" Hallo "
" Jangan menunggu ku ,makan sekarang" Ujar Felix tegas .
" Tapi ..." Ucapan Aisyah terpotong saat Felix kembali membuka suara .
" Aku masih lama Sya kemungkinan siang, kamu dengarkan penjelasan dokter tadi " Ujarnya cepat .
" Makan sekarang nanti siang aku temani lagi makannya" Lanjut nya .
" Iya " Jawab Aisyah sendu .
" Iya sudah aku tutup " Aisyah langsung mengembalikan ponsel Bunda Eca .
" Mau makan sekarang " Aisyah mengaguk pelan " Mau makan apa biar Bunda ambilkan " Aisyah menatap ke arah jejeran makanan yang ada di ruangan itu " Ayam pop ,sambal hijau , paru sama telur nya " Bunda Eca mengaguk paham .
" Pakai sayur ya syaang " Ujarnya menatap Aisyah .
" Iya Bunda " Jawab Aisyah .
" Mau Papi suapin tidak ? " Tawar Papi Harits menatap putri nya .
" Mau Pi " Jawab Aisyah cepat .
" Cucu nenek mau makan juga tidak ? " Tanya Nenek Arum pada Ana .
" Ana masih kenyang nek " Jawabnya sambil menatap benda tipis yang ada di tangan nya .
" Tadi sarapan apa ? " Tanya Nenek Arum .
" Roti ,buah sama susu Nek " Sekalipun matanya fokus pada benda itu tapi Ana tetap menjawab pertanyaan nenek Arum dengan lembut .
" Pintarnya " Nenek Arum langsung memberikan ciuman pada cucunya membuat Ana tertawa kecil " Geli Nek " Ujarnya tersenyum.
💐
💐
💐
Ceklek
Penghuni ruangan itu menatap ke arah pintu di mana seseorang masuk sambil membawa bunga.
" Papa " Pekik Ana girang membuat Felix tersenyum.
" Untuk princes Papa " Felix memberikan buket bunga yang berukuran kecil untuk putri nya .
" Makasih, I love you Papa " Felix menundukan tubuh nya lalu menunjuk pipinya ,dengan cepat Ana langsung mencium pipi Felix .
" Untuk Bunda ? " Felix menatap sinis Bunda Eca lalu melewati nya begitu saja .
" Sudah makan ? " Felix meletakan buket bunga berukuran sedang itu di atas perut Aisyah " Makasih " Ujar Aisyah tersenyum.
" Lagi tunggu Mas " Yang di maksud Aisyah adalah makan siang karena memang ini sudah waktu makan siang .
" Mau makan apa ? " Tanya Felix .
" Terserah saja " Felix mengaguk lalu meninggalkan tempat tidur Aisyah.
Bukannya ke tempat makanan tapi Felix berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci tangan nya .
" Kalian sudah makan ? " Tanya Felix saat keluar dari kamar mandi menatap satu persatu keluarga nya.
" Sudah , nungguin kamu Bunda bisa mati kelaparan " Jawabnya ketus , ternyata wanita itu masih kesal.
" Oh " Jawab Felix seadanya lalu mengambil makanan untuk nya dan Aisyah .
"Papi sama ayah bawah Bunda sama Mami istirahat dulu Aisyah biar aku yang jaga " Ujar Felix menatap Mami dan juga Bunda Eca .
" Tapi kalau butuh papa langsung telepon ayah " Ujar ayah Nizam .
" Hebm "
Kini di ruangan itu tinggal Felix dan Aisyah Sebenarnya tadi Ana ingin bersama mereka tapi Felix menolak nya bagaimana pun rumah sakit tidak aman untuk putri nya.
" Sore pulang kan ? " Tanya Aisyah.
" Dokter bukan kamu " Jawab Felix seadanya .
" Aku tahu ,tapi aku mau di rumah saja " Jawab Aisyah cemberut.
" Makan dulu " Felix enggan menjawab ucapan istri nya dia lebih meminta wanita itu untuk menghabiskan makanannya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...