Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 KERACUNAN
Chika pulang kerumah dengan perut yang masih kekenyangan, martin benar-benar membuat perut chika mau meledak karena kekenyangan.
Dengan langkah gontai chika masuk medalam rumah.
" Dari mana saja kamu hah!! " Bentak rendra yang sudah berdiri dengan tangan di lipat di dada.
" Kamu sudah pulang mas? " Tanya chika yang menghentikan langkahnya.
" Aku tanya darimana? "
Chika membuang nafasnya pelan " Habis cari makan " Balas chika dengan nada biasa saja.
" Bagus ya, ibu sama ines keracunan makanan tapi kamu malah enak-enakan makan di luar " Hardik rendra tidak suka.
Ya tadi rendra mendapatkan telpon dari rumah sakit jika ibu dan adiknya di larikan ke UGD setelah menyantap makanan yang di masak oleh chika.
" keracunan, ko bisa? " Tanya chika khawatir. Sejahat-jahatnya chika, ia tidak akan tega jika ada orang yang keracuanan masakannya " Lalu bagaimana keadaan ibu dan ines sekarang? " tanya chika
" Alah jangan so gak tau deh kamu, aku tau kamu memang sengaja kan ingin meracuni ibu dan ines " Timbal vhey menatap sinis chika.
" Untuk apa aku mau meracuni ibu dan ines? Lagian salah sendiri ngambil makanan orang lain " Balas Chika menatap vhey " Coba kalo tadi ibu dan ines tidak mengambil makananku mungkin mereka gak akan keracunan dan akulah yang akan terbaring di rumah sakit " Lanjut chika.
Mana chika tau jika lobster yang ia masak bisa beracun, apa chika harus merasa bersyukur karena ibu dan ines tidak ingin membagi makanannya dengan chika atau chika harus iba dengan musibah yang di alami oleh ibu dan ines?
" Kamu itu membantah terus, semakin kesini kamu semakin berani chika " Ucap rendra.
" Terus apa aku harus diam saja di saat kalian menuduh yang tidak-tidak kepadaku? Kalian pikir aku tidak punya perasaan " Keluh chika.
Plak...
" Berani kamu!! Pergi dari hadapanku " Sebuah tamparan mendarat di pipi chika lalu rendra mengusir chika.
chika pergi sambil memegangi pipinya yang perih karena di tampar oleh rendra, chika semakin membenci rendra.
" Loh sayang.. Ko cuman di tampar sih. Itu belum setimpal dengan yang di alami oleh ibu dan ines " Protes vhey.
" Sudahlah aku lelah " Kata rendra yang masuk kedalam kamarnya.
Lagi-lagi vhey merasa tidak puas dengan rendra yang tidak memberikan hukuman untuk chika " Jika kamu tidak ingin memberikan hukuman, biar aku saja yang memberikan dia hukuman " Gumam vhey dengan senyuman sinis " Setelah kau mengacaukan bulan maduku, mana mungkin aku melepaskan kamu " lanjut vhey.
Sebenarnya kepergian rendra dan vhey itu untuk melangsungkan pernikahan di villa yang rendra sewa. Vhey selalu saja mendesak ingin segera di nikahi kalo tidak vhey mengancam akan pergi membawa anaknya.
Rendra ingin menunjukan bahwa ia pria yang bertanggung jawab makanya rendra memilih menikah diam-diam dari pada harus kehilangan vhey dan juga calon anaknya apa lagi ini adalah anak yang di nanti-nanti oleh sang ibu.
Di dalam kamar chika langsung mengemasi barang-barangnya, chika sudah tidak tahan lagi tinggal di rumah ini " Maafkan aku kek, aku benar-benar sudah tidak sanggup " Gumam chika didalam hati.
Besok chika akan pergi dari rumah ini, chika akan mencari kos-kosan yang murah. Tak apa murah yang penting hidup tenang tanpa ada cacian dari orang-orang mesum itu.
suka.. thank you Thor 😘
ditunggu kelanjutannya kembali 👍🤗