Jenny terpaksa menjadi pacar bohongan Shena karena dirinya harus menyelamatkan sahabatnya Dave agar tak kembali ke sisi gelapnya menyukai sesama jenis. namun ternyata Shena punya maksud lain yaitu memperalat jenny agar bisa merebut kembali asetnya dari sepupu jenny. namun tak bisa dipungkiri Shena semakin lama semakin mencintai Jenny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengakuan
"jen...jenny tunggu! Kalau Lo enggak berhenti gue pastikan Lo enggak bisa ketemu Shena lagi."Ucap Bimbim berteriak.
Sontak membuat seluruh pengunjung juga karyawan cafe memandang ke arahnya.
Jenny yang mendengar ancaman Bimbim itu langsung menghentikan langkahnya. Jenny kembali ke arah tempat Bimbim berdiri.
"Kita omongin ini nanti di luar. Gue masih kerja. Gue nggak mau bikin kegaduhan di tempat ini."ucap jenny
"Oke gue tunggu di markas gue. Dan Lo Shena? Pengecut Lo jadi laki-laki cuma nurut aja ucapan ni cewek. Enggak berani ngomong lagi. Sariawan Lo?"ucap Bimbim dengan nada mengejek.
Sementara Shena yang terdiam itu ternyata merasakan sakit di kepalanya. Namun ia tahan mati-matian agar tidak terlihat lemah di mata jenny dan Bimbim.
"Kak?"ucap Arka yang melihat kakaknya tidak seperti biasanya.
"Kak Shena?"Arka memanggil ulang kakaknya karena tadi tak mendapat respon apapun.
"Shena? Lo baik-baik aja kan?"tanya Jenny
"Hah... Kuno banget. Alesan sakit"ucap Bimbim tersenyum miring
"Diem Lo Bim, keluar dari tempat ini"usir jenny
"Oke gue keluar. Tapi awas kalau Lo Sampek ga Dateng ke markas gue"ucap Bimbim menunjukkan wajah jenny lalu pergi dari cafe itu
"Jenny ,kamu lanjut kerja. Aku mau ke rumah sakit dulu. Karena sepertinya Kak Shena belum dapat izin keluar rumah sakit "ucap Arka
"Oke, kabarin gue kalau ada apa-apa. Ntar gue susul ke rumah sakit"ucap jenny
"Oke, Nadia.... Nadia...."panggil Arka
"Iya pak, ada apa?"tanya Nadia
"Saya minta kamu pegang kasir dulu sama awasin operasional hari ini. Saya ijin mau ke rumah sakit sebentar"ucap Arka.
"I...i...iya pak"ucap Nadia gugup
Shena yang sudah tampak pucat dan mengerang kesakitan di kepalanya itu langsung di bawa Arka ke rumah sakit.
"Bagaimana dok keadaan kakak saya?"ucap Arka
"Benturan akibat kecelakaan itu sepertinya menyebabkan pembuluh darah di kepalanya bengkak. Sehingga pasien akan sering merasakan pusing namun ada dampak lain yang perlu diwaspadai yaitu Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa memburuk. Pada kondisi yang parah, pembengkakan bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, bahkan hilangnya nyawa. Tetapi itu semua masih dugaan sementara, untuk lebih jelasnya tentang kondisi pasien harus dilakukan Tes Darah dan CT scan "ucap dokter itu.
"Apa? Enggak-enggak ini enggak mungkin dok"ucap Arka tak percaya.
"Tenang dulu, ini hanya dugaan semoga bisa salah."ucap dokter itu
"Dok saya mohon lakukan semua yang terbaik untuk kakak saya dokter."ucap Arka
"Baik, sebisa mungkin kami team dokter akan berusaha yang terbaik "ucap dokter itu.
"Jadi untuk sementara pasien biar dirawat dulu di rumah sakit. Nanti setelah keadaannya memungkinkan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan"ucap dokter itu
"Baik, terimakasih dok"ucap Arka.
Arka keluar dari ruangan itu dengan langkah gontai. Kakinya seakan tak mampu lagi menopang tubuhnya.
"Enggak... Lo enggak boleh mati kak. Lo udah berkorban banyak buat gue. Gue yang harusnya mati karena udah jadi benalu di kehidupan elo "ucap Arka memarahi diri sendiri.
Tangis Arka pecah, laki-laki itu tak mampu menyembunyikan kesedihannya atas apa yang dialami Shena.
Setelah beberapa saat , Arka yang sudah mampu mengontrol emosinya , memilih untuk kembali ke cafe mengambil beberapa barang miliknya yang tertinggal
Mengetahui Arka yang sudah berada di cafe ,jenny langsung mendekat ke arah Arka.
"Arka....Arka... Eh maksudnya Pak Arka,gimana keadaan Shena"ucap jenny melihat kanan kirinya yang memusatkan perhatian pada dirinya karena salah memanggil Arka
"Langsung ke rumah sakit aja, biar tau keadaannya. "Ucap Arka tak bersemangat
"Apa ada hal buruk yang terjadi?"tanya jenny
"Hmm... "Sahut Arka pergi dari hadapan jenny
"Shena Lo kenapa sih? Apa sesuatu terjadi sama Lo?"gumam jenny seraya memandang punggung Arka yang keluar dari cafe itu
"Eh Nadia, pak Arka ada bilang ke kamu dia mau kemana?"tanya jenny , untuk menjawab rasa ingin tahunya
"Pak Arka pulang, dia izin hari ini"ucap Nadia
"Tadi dia ada bilang sama kamu enggak sesuatu gitu?"pancing jenny pada Nadia
"Enggak ada sih, cuma bilang dia harus tungguin kakaknya di rumah sakit"ucap Nadia
"Oh, okey makasih ya"ucap jenny hendak berlalu
"Tunggu-tunggu Jen... ! Sebelumnya kamu udah kenal sama pak Arka ?"tanya Nadia
"Enggak begitu sih, cuma sekedar tau aja"ucap jenny
"Oh, pantesan"ucap Nadia menunduk
Jenny yang melihat ekspresi wajah Nadia langsung bisa membaca pikirannya
"Lo suka ya sama Pak Arka?"tanya jenny to the point
"Apaan sih Lo , enggaklah"ucap Nadia mengelak
"Udahlah,kalau suka juga enggak papa. Gue dukung kok"ucap jenny tersenyum
"Lo enggak marah?"tanya Nadia
"Marah? Buat apa? Ngapain juga mesti marah"ucap jenny bingung
"Bukannya Lo juga suka sama Pak Arka ?"tanya Nadia
"Apaan sih ngaco Lo"ucap jenny menepuk bahu Nadia
"Jadi Lo enggak suka pak Arka? Oh atau Lo malah suka sama Pak Dave, soalnya gue sempet tau Lo ada ngobrol sama Pak Dave "ucap Nadia
"Udah deh gak usah nebak-nebak gitu. Gue udah punya pacar kok,"ucap jenny
(Pacar pura-pura tapi), lanjut jenny dalam hatinya
"Pacar? Emb bagus deh, thanks ya"ucap Nadia tersenyum
"Makasih buat apa nih?"ucap jenny
"Thanks karena Lo enggak suka sama Pak Arka jadi gue gak saingan deh sama Lo"ucap Nadia
"Tapi kayaknya Lo saingan sama tuh ...itu ..ituuuh...."ucap jenny menggerakkan matanya mengarah ke Shela
"Kalau itu gue udah tau"ucap Nadia
"Saingan sama dia harus kuat mental Lo. Kadang tatapannya tajam benget kayak silet ,Tapi tenang aja gue bantuin deh"ucap jenny
"Huuussss! Gak usah kencang-kencang, eh tapi mau bantuin apa nih"tanya Nadia
"Bantuin comblangin Lo sama pak Arka heheh"ucap jenny
"Bisa aja Lo. Udah ah kerja-kerja"ucap Nadia
"Iya... Iya Bu Supervisor hahha"ledek jenny tertawa meninggalkan area kasir tempat Nadia ditugaskan untuk menggantikan Arka.
Hal itu membuat Nadia langsung memerah pipinya. Sematan Bu Supervisor yang di berikan jenny sukses membuat hatinya bahagia.
Sementara itu di tempat lain ,Arka yang memperhatikan keadaab cafe dari Cctv di ponselnya tampak senyum-senyum sendiri melihat kejadian Jenny dan Nadia yang sedang bercanda membawa-bawa namanya.
"Nadia ... Nadia ... Ternyata perasaan aku enggak bertepuk sebelah tangan. Kamu juga suka sama aku ternyata. Hmmm .. kenapa aku baru sadar sekarang. Tapi kenapa kamu tidak pernah memperlihatkan padaku. Justru Shela yang terus-menerus mengganggu. Tunggu Nadia, secepatnya kamu akan jadi milik aku."gumam Arka tersenyum penuh kemenangan, hatinya yang kini merasa kasmaran.
mau mengajak Kaka untuk bergabung d gc kami
apakah Kaka bersedia?
jika kaka bersedia Kaka bisa follow akun saya terlebih dahulu dan saya akan undang Kaka untuk masuk Terima kasih