Uncle Jodohku

Sesuai ucapan Ibrahim kemarin di depan teman-temannya, khusunya Miko paman kandung Risa, sekarang di sinilah Ibra berada, pesawat yang akan membawa nya terbang menuju kebahagiaan nya yang ada di negara Jepang.

Perasaan Ibra sungguh bahagia, dia ingin mengutarakan semua isi hati nya yang selama beberapa bulan ini dia tahan.

Sungguh perasaannya sekarang berbunga-bunga, seperti remaja yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.

" Gue udah kek anak ABG, malu banget kalau Papa dan Mama tau, ucapan nya tersenyum malu.

Bagaimana tidak malu, jika sejak berangkat tadi dia tersenyum senyum tanpa henti.

Jika Ibra dalam perjalanan menuju Jepang, di Jepang sendiri Risa tengah mengikuti kelas nya dengan serius. Bahkan Dia tak melihat arah lainya.

Marlon pun sama, dia memfokuskan dirinya untuk melihat pelajaran yang tengah dosen jelaskan.

Mata kuliah hari ini sungguh menguras otak Marlon dan Risa. Sehingga saat mata kuliah habis, semua mahasiswa berhamburan keluar kelas ingin menikmati kebebasan sejenak.

" Risa, panggil Akeno teman sekelas Risa dan Marlon.

" Ya, kamu membutuhkan bantuan Ku?? Tanya Risa melihat seorang pria tampan dengan mata sipit dan tatapan mata tajam nya.

" Ya, aku membutuhkan bantuan mu Risa. Bisa kita bicara berdua??! Tanya Akeno melihat Risa yang tengah berdiri di dekat Marlon.

" Mar, Gue ngomong sama Akeno dulu ya, Lu tunggu gue di parkiran!! Ucap Risa membuat Marlon mau tau mau mengangguk.

Sekarang disinilah Risa berada, sebuah Kafe di kampus mereka.

Dari tadi, tatapan mata anak kampus melihat kearah nya dan Akeno. Memang Akeno adalah pria tampan dan populer di kampus itu, membuat Banyak mata wanita ingin di posisi Risa.

" Hmm, Sekarang katakan apa yang ingin kamu bicarakan dengan ku??!

さあ、私に話したいことを教えてください

Sā, watashi ni hanashitai koto o oshietekudasai?? Tanya Risa pakai bahasa Jepang.

Akeno tersenyum lembut, sungguh dia sangat menyukai Risa yang tak banyak bicara dan suka to the point, membuat Akeno tersenyum.

Risa" Aku jatuh cinta padamu, mau kah kau jadi pacar ku"??! Tanya Akeno penuh pengharapan.

リサ、愛してる、彼女になってくれる？

Risa, itoshi teru, kanojo ni natte kureru? sumber Google

Arisa terkejut dan dia tak tau harus bagaimana.

Marlon tak ada di sana untuk membantu dirinya. Mungkin Jika di hati Risa belum ada Ibrahim, pasti dia wanita yang beruntung di cintai seorang Akeno, yang tampan dan kaya raya, namun kenyataannya Risa dan seluruh cintanya habis di ibra seorang.

Risa terdiam dan menatap Akeno penuh kehati-hatian.

Ingin menjawab pertanyaan Akeno, Risa berpikir ratusan kali, taku salah namun dia tak bisa mendustakan jika dia hanya mencintai Ibrahim seorang.

" Akeno, Maaf kan aku jika jawaban ku akan menyakiti mu. Aku beruntung kamu mau mencintai aku, tapi hati tak bisa berbohong bukan??!

Akeno, aku telah bertunangan dengan pria asal Indonesia, dan kami akan menikah setalah aku lulus kuliah, jadi maafkan aku tidak bisa membalas cinta mu!! Ucap Risa .

Akeno-san, watashi no kaitō de kibun o gaisa retara gomen'nasai. Itoshite kureru no wa ureshīkedo, kokoro wa uso tsukanai yo ne? ? ! Akino, Indoneshia hito no dansei to kon'yaku-chū de, daigaku sotsugyō shitara kekkon suru yoteinanode, ai o kaesenakute gomen'nasai! ! Risa wa itta.

Akeno terdiam dan mencoba tersenyum. " Aku tak apa Risa, aku paham. Yang jelas aku telah mengatakan isi hatiku ini, okelah selamat atas pertunangan kalian, jika menikah kasih tau aku, dan aku dengan senang hati akan datang ke acara Mu. Oia satu lagi, aku kira kau akan menikah dengan Marlon, ternyata kau memiliki lelaki lain selain dia, senyum Akeno membuat senyum Risa terbit dan dia tertawa.

Akhirnya keduanya pamit dan pergi menuju tujuan masing-masing.. Sungguh Risa tak menyangka jika Akeno bisa menyukai nya dan mencintai dia.

Arisa menuju parkiran dan di sana Marlon telah menunggu dengan tatapan kesal.

Risa tersenyum dan berjalan menuju Marlon.

" Kenapa wajah Lu begitu??! Risa pura-pura tak tau, kenapa sahabat nya berwajah masam.

Ayo pulang, Gue lapar.

Marlon menatap Risa kesal, tak pernah dalam sejarah, Risa mengaku salah dan meminta maaf, sehingga Marlon makan hati sendiri melihat tingkah sahabatnya itu.