NovelToon NovelToon
KAPAN NIKAH?

KAPAN NIKAH?

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Rena Dwi Putri

jadi, kapan nikah?
adalah pertanyaan yang sangat dihindari bahkan sangat dibenci oleh wanita-wanita mandiri pekerja keras diseluruh dunia. begitu juga yang dialami oleh gadis cantik dan ramah ini, namanya Renaya Dwika Marcella, biasa disapa Ayya. gadis desa yang hidup ditengah keluarga yang jauh dari kata sederhana itu terus digesak oleh orang terdekatnya bahkan ibu-ibu tetangga yang sering melontarkan kata-kata yang kurang mengenakkan.

Reydiandra Ilham Baskara, pria tampan berusia 29 tahun adalah presdir di sebuah perusahaan ternama No.1 di ibu kota. mempunyai wajah yang tampan, banyak digilai oleh setiap wanita, namun siapa sangka pria itu belum juga memiliki kekasih saat ini sehingga membuat sang ibu terus menerus menjodohkannya dengan anak-anak sahabatnya.

Sama-sama dibuntuti dengan pertanyaan "kapan nikah", akankah Ayya dan Rey akhirnya menyerah dengan pilihan orang tua mereka? atau malah mereka bertemu dan berjodoh?

yuk simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Dwi Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15. Tidak salah memilih dia

🌼🌼🌼

Sore hari tepatnya sekitar pukul setengah lima, Ayya sedang membereskan meja kerjanya karena sudah waktunya untuk pulang, tidak lama kemudian ponselnya berdenting dua kali menandakan ada pesan masuk membuat Ayya melirik ke arah ponselnya yang berada di atas meja seketika isi dari pesan itu membuat Ayya sedikit menyengitkan keningnya.

Ting

Ting

"Nomor siapa ini?" Gumam Ayya menyengitkan keningnya, lalu membuka pesan itu.

💬"Tunggu saya diparkiran"

💬"jangan pulang dulu"

Isi pesan itu membuat Ayya langsung menyadari ternyata itu adalah nomor presdir super menyebalkan menurutnya.

"Oh nomor dia, selalu aja seenaknya ni orang" lirih Ayya pelan hampir terdengar oleh Amel yang hendak menunggu Ayya untuk pulang bersama.

"Kenapa Ayya? Tanya Amel penasaran karena sedikit mendengar Ayya berbicara sendiri.

"Eh ngak apa-apa kok" jawab Ayya

"Ooh...yuk pulang bareng, aku antar kamu pulang, sekalian aku mau tau tempat kosan kamu" ucap Amel

"Mm gimana ya Mel, aku...." Ayya bingung apa yang harus ia katakan kepada Amel, karena tidak mungkin ia mengatakan akan pulang bersama presdir mereka.

"Kenapa? Apa kamu udah ada yang jemput?" Tanya Amel.

"Iya, Cellin mau jemput aku katanya, dia udah di jalan" jawab Ayya berbohong

"Oh yaudah deh, kapan-kapan aja kalo begitu" ucap Amel santai

"Maaf ya Mel, kapan-kapan aku pasti ajak kamu ke kosan sekalian kenalan sama Cellin" ucap Ayya merasa tidak enak kepada Amel.

"Iya, santai aja kali....yaudah ya aku pulang duluan, takut kemacetan nanti" Amel langsung menyambar tasnya di atas meja.

"Iya kamu hati-hati ya" ucap Ayya tersenyum lalu mendapat anggukan dari Amel.

Setelah kepergian Amel, Ayya langsung keluar dari ruangannya menuju ke parkiran kantor, sebelum keluar dari ruangannya Ayya melihat sekeliling kantor apakah masih ada orang atau tidak, beruntung kantor sudah sepi membuat Ayya merasa lega.

🌼🌼🌼

Di dalam ruang presdir, Rey sedang bersama asisten Dika sedang membahas tentang pernikahan mendadak Rey dengan Ayya. Pasalnya tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Rey langsung mengatakan bahwa dia akan menikah, dan yang lebih kagetnya lagi orang yang akan dinikahi itu adalah Ayya karyawan nya sendiri yang baru saja masuk kedalam perusahaan itu, sungguh membuat Dika tidak percaya.

"Besok tolong cari dress yang bagus untuk Ayya, jangan yang terlalu terbuka dan langsung kirimkan ke alamatnya" ucap Rey memberi perintah kepada asisten Dika.

"Ha? Untuk apa?" Tanya Dika menyengitkan keningnya.

"Untuk gue bawa kerumah menemui mama papa" jawab Rey santai.

"Ha? Ada apa nih? Apa gue ketinggalan sesuatu?" Tanya Dika lagi-lagi tidak mengerti dan akhirnya Rey menceritakan semuanya kepada Dika tanpa ada yang di tutupi, karena Rey tau sahabatnya itu akan menjaga setiap rahasianya.

"Ha? Renayya Dwika Marcella staff baru marketing paling cantik itu?" Membuat Dika semakin kaget.

"Ha Ha aja dari tadi lo, udah gue mau pulang sini kunci mobil" ucap Rey sambil meraih kunci mobil di tangan Dika

"Terus gue pulang naik apa?" Teriak Dika melihat ke arah Rey yang hendak keluar.

"Mobil kantor kan ada, kalo nggak mau naik taxi" jawab Rey santai tanpa menoleh ke arah Dika yang masih berdiri di belakangnya.

💓💓💓

"Mana sih ni orang? Lama banget" ucap Ayya melihat ke arah sekeliling area parkir karena yang ditunggu-tunggu belum juga datang.

"Tau gitu mending aku pulang aja sama Amel dari tadi" tambahnya lagi.

"Ehem...yuk pulang" ucap Rey dari belakang tempat Ayya berdiri.

"Ngagetin aja ni bapak" ucap Ayya menoleh kebelakang.

Rey tidak menghiraukan Ayya, ia langsung berjalan mendahului Ayya ke arah mobil mewahnya, kemudian langsung di ikuti oleh Ayya dengan wajah yang ditekuk cemberut.

Di sepanjang perjalanan, keduanya masih saling terdiam, Rey fokus dengan jalanan di depannya, sedangkan Ayya menoleh ke samping menatap keluar jendela kaca mobil itu. Rey akhirnya membuka suara sontak membuat Ayya langsung menoleh ke arahnya, pertanyaan yang keluar dari mulut Rey membuatnya kaget bukan kepalang.

"Besok saya jemput kamu jam sepuluh" ucap Rey

"Hah? Mau kemana pak?" Tanya Ayya

"Menemui orang tua saya, sekalian membahas pernikahan kita" ucapan Rey membuat Ayya membulatkan kedua bola matanya.

"Apa?? La-langsung aja gi-gitu pak? Saya kan belum bilang sama ibu saya"

"Maka nya saya ajak kamu menemui orang tua saya dulu, setelah itu biar saya dan orang tua saya datang kerumah kamu untuk melamar kamu" lirih Rey

"Bapak serius? Kenapa semudah itu bapak ngomongnya" lirih Ayya kerena dia tidak percaya akan menikah secepat ini, karena dari sekian banyak pertanyaan kapan nikah dari dulu, sekarang malah dia akan menikah dalam waktu dekat, sungguh seperti keajaiban menurutnya.

"Emang kamu pikir saya bercanda?" Ucap Rey dengan santai menatap mata indah itu.

Sesaat berhenti di lampu merah, Ayya kembali menatap ke arah Rey, Rey yang merasa di tatap pun menoleh kembali ke arah Ayya sehingga membuat tatapan mereka bertemu cukup lama. Hingga tiba-tiba ponsel Ayya berdering menandakan seseorang menghubunginya. Buru-buru Ayya mengambil ponsel yang berada di dalam tas, dilihatnya nama ibu yang menghubunginya.

"Halo Assalamualaikum bu" ucap Ayya lembut.

"Waalaikum salam nak, kamu dimana? Sudah pulang kantor belum?" jawab bu Ina

"Ini Ayya dalam perjalanan pulang bu, ada apa bu? Ibu baik-baik aja kan?" Tanya Ayya khawatir.

Rey yang hanya diam mendengarkan Ayya berbicara dengan ibunya merasa tidak salah memilih Ayya sebagai calon istrinya, mendengar cara Ayya berbicara lembut kepada ibunya membuat Rey yakin bahwa Ayya adalah anak yang baik dan lemah lembut dan Rey dapat memastikan mama Risa akan sangat menyukai calon menantunya itu.

"Ibu baik-baik saja kok, tapi...."

"Tapi apa bu? Ada apa?" Tanya Ayya semakin khawatir.

"Tadi....bu Mery datang menagih janjinya" lirih bu Ina pelan.

"Astaghfirullah....Ayya lupa, ibu tenang dulu Ayya bakal kirim uangnya secepat mungkin" ucap Ayya asal, karena ia belum tahu dari mana ia akan mendapatkan uang.

"Iya nak, maafkan ibu" lagi-lagi ibu Ina merasa bersalah.

"Ibu nggak boleh ngomong begitu lagi, ini sudah kewajiban Ayya membantu ibu"

"Ya sudah Ayya matikan dulu teleponnya ya bu, sebentar lagi Ayya sampai di kosan, assalamualaikum" ucap Ayya

"Iya nak waalaikumsalam" jawab bu Ina

"Huuff....aku harus gimana ya Allah, apa aku pinjam aja ke pak Rey ya? Tapi apa dia mau kasih aku pinjaman?" Batin Ayya

Rey yang melihat wajah Ayya seperti sedang banyak masalah membuatnya membuka suara.

"Ada apa?" Tanya Rey sesekali melirik ke arah Ayya

"Hmm....pak saya tau kita baru kenal,dan juga saya tau bapak adalah atasan saya, tidak sepantasnya saya seperti ini, tapi..." ucapan Ayya membuat Rey menyengitkan keningnya.

"Tapi apa? Jangan bertele-tele" ucap Rey

"Bo-bolehkan s-saya meminjam uang?" Ucap Ayya kaku kerena ia takut Rey tidak mau meminjamkannya.

"Berapa? Dan untuk apa? Tanya Rey lagi

"T-tiga puluh juta" jawab Ayya ragu-ragu.

"Cuma tiga puluh juta? Untuk apa?" Tanya Rey membuat Ayya semakin gugup

"I-ibu punya utang, dan sekarang sedang di tagih oleh rentenir" jawab Ayya menunduk tidak berani menatap Rey.

Rey yang melihat Ayya menunduk takut seperti itu membuatnya gemas. Di ambilnya ponsel yang berada di dalam saku celananya, kemudian di berikan kepada Ayya hingga membuat gadis itu menyengit tidak mengerti.

"Ini masukkan nomor rekening mu" ucap Rey

Ucapan Rey membuat Ayya kaget lalu terbitlah seutas senyum di bibir indah itu. Diambilnya ponsel itu lalu dengan senang hati Ayya memasukkan nomor rekeningnya, kemudian di kembalikan lagi ke pada Rey. Terlihat Rey mengotak-atik ponselnya sesekali tersenyum tipis melirik ke arah Ayya.

"Sudah saya transfer, coba cek" ucap Rey santai lalu Ayya membuka ponselnya.

"Hah gak salah ini...kenapa banyak sekali pak? Saya kan pinjam tiga puluh juta, ini kebanyakan" Ayya tidak percaya dengan apa yang dia lihat, uang yang di kirim Rey nominalnya sangat fantastis.

"Gak apa-apa itu untukmu, saya kan sudah berjanji akan menuruti semua yang kamu inginkan" lirih Rey lembut

"Tapi kan kita belum menikah, saya gak enak sama bapak, saya transfer lagi ya?" Ucap Ayya ingin mengembalikan uang itu.

"Tidak usah,sebentar lagi kan kita akan menikah, itu untukmu pakai saja untuk keperluanmu" tolak Rey.

"Setelah kamu jadi istri saya akan saya tambah lagi nanti" tambah nya lagi sontak membuat Ayya membulatkan matanya.

"Ya Allah pak....saya nggak mau di cap matre nanti"

"Saya yang ngasih, buka kamu yang matre, lagian saya kerja juga untuk istri saya" ucapan Rey membuat kedua pipi Ayya merah merona.

"Sudah..." ucap Rey

"Sudah apa?" Tanya Ayya kebingungan

"Sudah sampai" jawab Rey menunjuk kosan Ayya dengan dagunya.

"Ohh...i-iya terimakasih banyak untuk semuanya pak" ucap Ayya sedikit menunduk hormat.

"Ini semua tidak gratis" ucap Rey datar membuat Ayya melirik takut ke arah Rey.

"Iya saya akan cicil utang saya sama bapak" jawab Ayya

"Saya gak mau uang" tatapan Rey lembut membuat Ayya semakin ketakutan.

"Terus a-apa?" Tanya Ayya terbata-bata

"Cukup kamu jadi istri yang baik untuk saya, apakah bisa?" Tanya Rey semakin lembut lalu di singkirkannya helaian anak rambut ke pangkal telinga Ayya membuat Ayya terdiam menatap mata pria yang akan menjadi suaminya itu. Lalu Rey mendapat anggukan dari Ayya kemudian seutas senyum terbit di bibir pria itu. Sungguh tampan pikir Ayya

~BERSAMBUNG~

1
cahya.rien
senangnya.. /Drool/
Oppo Jst
eheemm pengantin baru....
LISA
Bagus bgt ceritanya Kak..kita tunggu kelanjutannya y Kak..o ya happy wedding utk Aya & Rey..bahagia selalu & langgeng ya..
LISA
Benar² pertolongan Tuhan itu nyata..di saat² kita membutuhkan Tuhan buka jalan seperti yg dialami Aya saat ini..siapa yg tahu jodohnya adalah bosnya sendiri
LISA
Luar biasa
LISA
Wah Rey gercep nih..langsung bilang Aya adalah calon istrinya
LISA
Ceritanya bagus Kak..menarik bgt nih..
LISA
Pak Presdir falling in love nih 😊😊
LISA
Wah kebetulan bgt nih Mamanya Rey pasti suka bgt sama Aya..calon mantu nih 😊
LISA
Ceritanya menarik nih 😊👍
LISA
Aq mampir juga nih Kak
LISA: Sama² Kak..semangat y Kak
Renalee: terimakasih ka🥰
total 2 replies
aprlsya_
lanjuttt nii🔥🔥
Renalee: segara meluncur malam ini dik🤗
total 1 replies
aprlsya_
bab 1 nya lh siiluk inii😭
tetap menyala niii🔥🔥
Renalee: makasih adiik😍tungguin bab berikutnya yaa...
total 1 replies
Oppo Jst
lanjut lagi thorrr.....kami siap kawal sampai akad xixixi
Nur Jannah
so sweet bnget pak rey
Nur Jannah
aku kalo jadi ayya meleleh banget sii wkwkwk
Nur Jannah
suka banget pak rey sama aya huhu....
Nur Jannah
asli pak rey suka beneran sama ayya
Nur Jannah
apaan si dela mana bisa begitu
Nur Jannah
Cellina pasti baik banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!