NovelToon NovelToon
Tears Are A Reminder Of Your Figure

Tears Are A Reminder Of Your Figure

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:597
Nilai: 5
Nama Author: laila

Seorang namja baik hati dan pengertian yang menginjak bangku sekolah kejuruhan. Nampak begitu tampan dan rupawan. Ia tepat di gerbang sekolah dan ingin masuk ke dalam halaman sekolahnya. Di awali dengan matahari terik dengan hawa yang sejuk. Di sekitarannya ada para siswa - siswi sedang berbondong - bondong masuk ke area pelataran halaman sekolah bersama teman - temannya. Tanpa terkecuali dirinya.

Ia dan para siswa itu sudah di beritahu tentang sekolah tersebut. Dan mereka mendapati informasi lebih lanjut melalui pesan grup tersebut.

Disisi lain

Seorang siswi baru lebih tepatnya sudah memasuki gerbang sekolah. Dan menunggu dua dari temannya yang tertinggal karena asik bermain telepon pintarnya itu. Mereka berempat segera masuk ke halaman sekolah dan duduk di bangku pelataran gedung universitas tersebut.

Merasa tak ada obrolan apapun. Yeoja itu tampak bosan yang hanya mescroll telepon pintarnya dengan perasaan badmood.

Hingga pengumumanpun tiba para siswa - siswi serentak mening

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ingatan masa lalu muncul kembali part 2

situasi dimana mereka sudah mulai pulang ke rumah masing - masing. Hingga sampailah di rumah seperti biasanya.

Saat berjumpa dengan malam hari terbalut desiran angin yang menyapa tubuh, seolah desiran angin menyiratkan bahwa malam begitu dingin nan sejuk dengan rintikan hujan turun menghantam tanah yang gersang nan kering.

Disaat itulah, seorang namja dan yeoja tampak memandang langit yang sama dengan pemikiran yang berbeda.

Di tempat berbeda namun di situasi yang sama. Yang salah satunya berada di rumah sakit. Sekilas awan gelap namun tak tampak dengan bintang di atasnya yang telah tertutup oleh awan lainnya. Mereka seolah memikirkan tentang apa yang mereka lalui kemarin.

"aku sangat penasaran dengan seseorang yang di maksud oleh Zhao Yijian zhi ini" inner Bae Yiming di depan ruang belajarnya. Yang dimana di atas meja terletak buku - buku yang akan ia pelajari. Dan di depan pandangannya ada sebuah rak dimana terdapat buku - buku tersusun rapi. Dengan luas kamar 5 x 5 meter itu.

"apakah kau yakin tidak mau menceritakan padanya? Atau kau yakin jika akan memberitahukan hal sebenarnya?" tanya Yuan Zhi kepada Yijian.

"seandainya, mereka berdua tahu jika mereka tak mengingat masa lalu. Aku sudah menceritakan tentang masa laluku bersama Lan Xiang. Tetapi aku tidak tahu apakah aku bisa memberitahukan hal sesungguhnya pada Bae Yiming. Disamping itu aku menyukainya sejak lama, sejak dimana aku pergi ke kerajaan dinasti Xia. Sebetulnya aku ingin mengungkapkan perasaanku padanya. Namun apalah ayahku terbuai oleh keadu dombaan kerajaan dinasti Shang kala itu" ujar Yijian kepada Yuan zhi.

"aku tahu itu, namun pertanyaanku sebelumnya belum kau jawab sama sekali. Lagipula bagaimana bisa aku membantumu untuk itu Tuan muda Qin" ujar Yuan Zhi kepada Yijian

"ah.. Sudah ku bilang jangan memanggilku dengan nama itu. Lagi pula kau seumuran denganku. Dan kemungkinan aku akan memberitahukan tentang hal itu tapi tidak semuanya kau mengertikan apa yang ku maksud?" ujar dan tanya Yijian kepada Yuan Zhi.

"aish... Meski seumuran denganku aku juga bawahanmu layaknya bodyguard. Lagipula aku tahu maksudnya itu" jawab Yuan Zhi dengan malas kepada Yijian.

Sementara di sisi lain, Lan Yuan tampak memandangi langit, serta awan yang gelap namun bintang tertutup oleh awan. Setetes hujan rintik yang sangat deras membasahi seluruh permukaan tanah di kota beijing. Di temani dengan tiang infus yang menjuntai panjang dengan tangan sebelah kirinya itu. Duduk di atas bangsal ranjang rumah sakit dengan balutan kain seragam pasien rumah sakit. Menatap kosong ke arah depan jendela seolah menyiratkan luka yang sangat mendalam. Dengan tempramen lampu pencahayaan minim. Karena lampu utama telah di matikan. ia butuh sendiri. Ibunya membeli sesuatu untuk ia makan. Sementara kakak laki - lakinya dan kepala keluarga sedang bekerja hingga pulang kisaran jam 10 - 11 malam hari nanti. Meski malam terlihat masih sore. Tetapi Lan Xiang membutuhkan waktu sendiri.

setelah ia melewati pemeriksaan, ia tak menyangka bahwa bayangan puzzle abu -abu abstrak layaknya kabut kini telah jelas ia melihat semuanya. Dari mulai kedua kerajaan bersama - sama membangun ketiga kerajaan itu hingga peperangan yang membawanya masuk ke dimensi lain. Dimana dunia ini adalah dunia manusia dengan peralatan serba maju dan canggih. Tidak seperti dimensi jaman kuno yang berada pada zamannya.

Mungkin di masa kecil Lan Xiang tak mengingatnya sekarang ia telah mengingat semuanya akibat rasa sakit yang telah dirasa sangat menyakitkan. ia terdiam sesaat namun kemudian ia teringat dengan teman kelasnya saat ia berjumpa untuk pertama kalinya. Ia ingin berinsiatif untuk menanyakan hal tersebut, namun ia tak memiliki nomer ponsel milik Zhao Yijian Zhi. Sehingga mau tidak mau besok harus keluar dari rumah sakit dan bersekolah.

menikmati malam dengann hawa yang sejuk di temani secangkir kopi dengan buku menggambarkan kiasan kata - kata penyemangat dalam hidup. Setetes hujan lebat menjadi suasana menghanyutkan dengan secangkir minuman panas membuat selera membaca, atau menulis menjadi malam yang sangat menyenangkan dan di temani lampu dengan pencahayaan yang minim. hingga menunggu keesokan harinya yang lebih cerah.

Setelah kembalinya dari beraktivitas mereka, kini mereka berdua menuju ke arah parkiran untuk pergi ke sebuah tempat dimana anggota keluarganya tengah berada di sebuah gedung rumah sakit. Setibanya mereka berdua di area pelataran parkiran di tempat yang berbeda. Kemudian mereka bertancap gas menuju rumah sakit dengan msmbelah jalan kota beijing. Sesampainya mereka di rumah sakit dengan membawa makanan dari luar yang sudah di titipkan pada sang ibu kepada mereka.

Hingga mereka tibalah di rumah saki, setelahnya mereka tiba di rumah sakit mereka segera menuju ke ruangan dimana Lan Xiang berada. Ayah dan anak itupun bergegas menuju ruangan tersebut. Hingga sampai di ruangan tersebut sang ayah membuka dan masuk dan di ikuti oleh Lan Yuan. Mereka bertanya pada Lan Xiang yang sedang termenung di malam hari menatap langit - langit jendela.

"oh..ya dimana ibumu Xiang a?" tanya kepala keluarga yaitu Tuan Lan kepada putra kedua mereka.

"ah.. kenapa papa ada disini? mama sedang pergi membeli sesuatu." tanya dan jawab Lan Xiang kepada sang ayah.

"papa kan disini ingin menemanimu" jawab ayahnya dengan sekenanya.

"lalu Yuan ge kenapa kau mengikuti papa?" tanya Lan Yuan pada kakaknya itu.

"aish...,ya aku memang mengikuti papa. Lalu kenapa? Apakah kau tidak mau di temani aku? Lihat pa!! Xiang tidak menyukaiku jika aku berada disini" jawab Lan Yuan dengan wajah kesal kepada Lan Xiang karena adiknya tidak ingin dengannya.

"memang tidak wleee..., just kidding Yuan ge aku hanya mengodamu saja hahaha....." ujar Lan Xiang dengan tawanya itu.

"eihhh.... Rasakan ini, kau mengodaku begitu rasakan ini" seru Lan Yuan pada adiknya yang tengah di gelitiki dengan kekehan sang adik. Sang ayah hanya bisa tertawa dan terharu melihat kedua anaknya yang kini ceria dan penuh canda dan tawa.

Hingga tibalah ada seseorang yang datang di depan pintu masuk ruangan tanpa suara. dan menepuk bahu sang suami. Orang itu adalah istri dari Tuan Lan sendiri. seketika Ny. Lan terduduk di samping Tuan Lan, sambil menyaksikan kedua anaknya yang bercanda ria. Hingga Tuan Lan bertanya sesuatu pada sang istri.

"ma, bagaimana dengan Xiang? Apa terjadi hal yang tidak diinginkan?" tanya Tuan Lan kepada sang istri.

"Xiang baik - baik saja kok. Tidak ada hal yang perlu kau khawatirkan. Tapi sebenarnya aku lebih khawatir dari apa yang perkiraan dokter katakan padaku" jawab dan menjelaskan kekhawatirannya itu pada Tuan Lan.

"memangnya kau mengkhawatirkan apa? Hingga kau berpikir demikian?" tanya Tuan Lan pada sang istri.

"aku khawatir jika nanti Xiang mengingat semua masalalunya, dan kembali dia tak akan memanggilku ibu lagi. Aku takut kehilangannya. Apalagi sekarang kita memiliki dua putra, sejak kecil kita sudah nyaman dengan dua putra" ujar Ny. Lan kepada suaminya sambil menangis. Sang suami mendengar itu dengan tegar dan tegap memeluk sang istri dan membiarkan sang istri menangis. Lalu Tuan Lan berkata

"jika kau merasa demikian, maka aku mengerti apa maksudmu. Tapi jangan biarkan air matamu sebagai kesedihanmu karena aku tak ingin melihat kau terluka dan sedih karena putra kita. Kau harus bahagia hapuslah air matamu. Aku yakin semua akan baik - baik saja apapun yang terjadi kita berempat selalu bersama untukmu" ujar Tuan Lan kepada Ny. Lan.

Malam hari dengan romantis nan ceria penuh canda dan tawa menghiasi senyuman indah dan percikan hujan yang tak kunjung reda dengan kehangatan yang terasa hangat di pelukan masing - masing rumah ternyamannya.

1
rettlexnake
namja=cowok
yeoja=cewek

gitu ya thor?
syrm_0214_601: betul hihi.. 😁
total 1 replies
rettlexnake
kak aku udah mampir ya✨
Valentino (elle/eso)
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
Sun Seto
Author berhasil menghadirkan dunia cerita dengan detail yang luar biasa.
Arjuna Cakra
Wow!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!