Sinopsis👇
Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.
Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16 Keselamatan Seseorang
arka yang berjalan dengan cepat kelantai dua karna lift tidak bisa dibuka ia bergegas menaiki tangga darurat karna tidak ingin membuat arsha menunggu lama, sesampai disana arka melihat arsha yang tengga duduk diam di lorong kursi rumah sakit sendirian.
"Arsha mengapa kamu ada disini? Ujar arka menarik kerah baju arsha seakan ingin memakannya." Dimana ruang operasi nenek? Arka yang dengan panik masih memengang kuat kerah baju adiknya itu, arsha yang berlinang air mata menunjuk dengan tangannya ke arah pintu ruangan operasi yang lampunya masih menyala.
"A.. Ayah mengapa ayah ada disini bukanya kalian berada di negara d? Ujar arka yang baru sadar keberadaan ayahnya dan juga ibu tirinya." Ayah.. Ada disini karna arsha menelpon ayah dan ayah begitu kawatir dengan ke,adaan nenek agni walau bagaimana pun nenek pernah jadi mertua ayah? Saut raka. Mendengar itu arka sangat kesal jika melihat ayahnya berada didepannya karna hal yang paling ia benci kini menyelimutinya lagi. Aku tidak ingin melihatmu, pergilah.., wajahmu hanya membuatku muak! Ujar arka dengan kasar pada ayahnya sembari memalingkan muka.
Arka lihat ayah meski hanya sedetik saja, ayah tau kamu sangat membenci ayah tapi tolong hargai ayah walau bagaimana pun aku adalah ayah kandungmu? Raka yang melihat arka dengan tatapan kawatir. Pergilah ayah aku tidak ingin melihatmu! arka meninggikan suaranya kepada ayahnya itu, iya juga ingin menampar ayahnya namun seseorang langsung menggapai tangannya itu. Arka sudah, apa yang kamu pikirkan sekarang, berhentilah berdebat dengan orang didepanmu, untuk sekarang tenangkan dirimu? ujar eliza yang menengkan arka, tapi arka malah menyenderkan kepalanya dibahu munggil milik eliza.
Eliza yang melihat begitu rapuhnya lelaki didepannya saat ini, ia hanya bisa menenangkannya, mengusap punggungnya agar lelaki yang bersender didepannya jauh lebih tenang. Namun erlan yang berada tidak terlalu dekat, ia merasa bahwa kakaknya memiliki perasaan terhadap lelaki tersebut.
"Kak boleh aku bicara denganmu sebentar? bisik erlan kepada oki." apa yang ingin kamu bicarakan! Saut oki dengan nada bingung. Lalu erlan meminta ijin kepada kakaknya untuk keluar sebentar membeli makanan.
Erlan ada apa? Apa yang ingin kamu bicarakan denganku! oki bertanya kepada erlan yang menariknya keluar dari rumah sakit. Aku hanya ingin bertanya pada kak oki, soal kedekatan kakak dengan lelaki yang bernama arka itu! oki pun menjawab pertanyaanya itu dengan begitu detail tentang kedekatan seniornya itu dengan eliza. mendengar itu erlan sedikit tersenyum tipis kepada oki lalu mengajaknya untuk membeli makanan.
"Arka! Kamu tidak boleh begini, kamu harus kuat, aku yakin nenek agni akan baik baik saja? Ujar eliza dengan membelai rambut arka yang kini arka bersandar pada bahu eliza sembari duduk di kursi menunggu dokter keluar dari ruang operasi."
"Hanny apa wanita itu kekasih arka anakmu? Ujar nena (Nena Clastian) ibu tiri arka." Raka hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya itu namun ia juga merasa senang jikalau wanita di depannya adalah kekasih arka. Karna raka tau bahwasannya arka sangat membenci wanita yang mendekatinya karna trauma akan ibu kandungnya yang sudah membuatnya membenci wanita kecuali neneknya. Entah trauma apa yang diberikan ibunya sampai arka semenderita itu bahkan karyawan di kafenya saja ia tidak membutuhkan wanita kecuali eliza yang menyamar tanpa sepengetahuan arka sendiri, mungkin jika arka tau bahwa eza adalah wanita, mungkin ia akan kecewa terhadap eliza.
Tak beberapa lama kemudian akhirnya dokter keluar dari ruang operasi, mengatakan bahwa operasi yang dilaksanakan untuk kesembuhan nenek agni tidak berhasil dan dokter menyampaikan bukanlah cerita yang menyenangkan melainkan adalah kabar duka yang membuat semua orang yang ada didepan ruang operasi menjerit histeris mendengar apa yang di ucapkan dokter seakan mereka tidak percaya bahwa nenek agni telah tiada dan sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
"E.. el.. eliza... Ini bohongkan? Tidak mungkin nenek meninggal? Aku tidak percaya nenek pergi! Ujar arka dengan mengucang-guncang bahu eliza karna tidak percaya apa yang sudah keluar dari mulut dokter." Dokterrr apa anda sedang bercanda? Tidak mungkin nenek meninggal! Ujar arka dengan tidak percaya, kini air mata yang tadinya terbendung seperti sungai kini membanjiri pipi lembut milik arka setelah dokter mengatakan untuk yang kedua kalinya bahwa nenek agni sudah tiada.
Arka sudah yah? Sudah yah! Ujar eliza yang juga menangis dengan arka yang memeluk eliza dengan sangat erat. Lalu arka meminta ijin kepada dokter untuk melihat wajah terakhir nenek agni. Arka perlahan-lahan menghampiri nenek agni yang sudah ditutup oleh selimut putih, arka semakin menjatuhkan air matanya dan ia mencoba pelan-pelan membuka kain putih yang menutupi wajah nenek agni. Saat kain itu terbuka semua orang termasuk raka yang menangis walaupun istrinya terlihat tidak terlalu mempedulikan.
"Abang? Arsha yang berada didepan pintu lalu berjalan menghampiri samping tempat nenek agni tertidur untuk selamanya, pecah tangis menyelimuti arsha dan arka, arsha pun memeluk arka karna ia tidak percaya bahwa neneknya akan pergi hari ini juga." Raka kemudian meminta ijin pada kedua anaknya itu, karna nenek agni harus segera dimakamkan, arka pun hanya terdiam mendengar perkatakan ayahnya itu, namun arsha meminta ayahnya untuk memakamkan nenek agni di tempat yang layak.
Raka pun menyuruh asistennya untuk menyiapkan pemakam sekarang juga untuk mantan mertuanya walau pun kini sudah bukan mertuanya lagi, bagaimana pun nenek agni tetap pernah menjadi ibu mertua bagi raka, Setelah semua diurus, tak beberapa lama akhirnya nenek agni berada dirumah duka, para orang-orang yang melayat kini berdatangan dan tak beberapa lama nenek agni akhirnya dimakamkan dengan layak.
"Nenek? secepat ini kah nenek pergi? Ujar arka yang masih tidak percaya dengan kenyataaan."
"Ibu... Apa aku tidak salah lihat bahwa itu adalah dirimu? ibu... Maaf jika aku hanya bisa melihatmu dari jauh dan tidak bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya? Ujar Anew Anak kandung dari nenek agni sekaligus ibu kandung arka dan arsha. Anew hanya terdiam didekat pohon melihat pemakaman ibunya kini berakhir. melihat kedua anak-anaknya dan keluarga baru mantan suaminya itu, tapi ia tidak bisa menemui mereka karna Anew merasa bersalah kepada putra tertuanya.
"Nenek yang tenang disana ya, aku janji akan selalu menjaga abang seperti kata nenek? Ujar arsha sambil mencium batu nisan nenek agni." Arka hanya terdiam mematung melihat pemakaman nenek agni akhirnya selesai, 1 jam berlalu kini arka dan yang lainnya termasuk eliza bahkan erlan mereka akhirnya pulang kerumahnya walau pun arka masih melekat kepada eliza bahkan didalam mobil erlan.
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx