Dituduh Mandul Tapi Mengandung Anak Kakak Ipar

"Enggak papa mas, aku pamit pulang ya mas takutnya nanti malah ganggu kamu kerja" dengan terburu-buru Realina segera membereskan tupperware lalu dia masukkan ke dalam tas.

"Mau aku anterin?"

"Enggak usah mas aku nanti pesan taksi aja di depan, kamu pasti masih banyak pekerjaan nanti malah kerjaan kamu ketunda semuanya saat nganterin aku pulang."

"Lagian cuma nganterin kamu pulang ke apartemen kan jarak enggak jauh dari kantor."

"Enggak usah mas aku bisa pulang sendiri" Realina tetap pada pilihannya sendiri yang tidak ingin diantarkan oleh Farel.

"Kalau kamu enggak mau aku antar biar aku suruh supirku untuk mengantarkan kamu, tidak ada penolakan lagi!" ucap Farel tanpa menerima bantahan lagi.

"Tapi mas..."

"Rea kamu tinggal nurut saja tidak ada penolakan lagi!" Realina mengangguk lemah, dengan sedikit terpaksa Realina menerima perkataan Farel.

"Kalau gitu aku pamit pulang mas" Farel mengangguk.

Dengan segera Realina keluar dari ruangan Farel, saat sudah ada di lobby Realina sudah melihat satu mobil yang sudah terparkir rapi di depan mobil beserta satu orang supir yang tengah berdiri di samping pintu belakang.

"Anda nyonya Realina? benar bukan?" Ucap supir itu menghampiri Realina.

"Iya benar saya Realina."

"Mari nyonya masuk ke dalam mobil" sopir itu pun membukakan pintu belakang untuk Realina.

"Terima kasih ya pak" Realina segera masuk ke dalam mobil.

Setelah Realina masuk dan sang sopir juga ikut masuk, mobil pun mulai berjalan di jalanan. Mobil mulai masuk area apartemen setelah lima belas menit perjalanan. Sopir kembali keluar dan membukakan pintu untuk Realina.

"Silahkan nona" Realina tersenyum.

"Terima kasih ya pak."

"Iya nyonya sama-sama."

Setelah keluar dari mobil Realina segera masuk kembali gedung apartemen lalu menuju unit yang dia tempati. Sampai di dalam apartemen Realina masuk ke dalam kamar lalu mengganti bajunya. Setelah berganti baju Realina mengistirahatkan badannya terlebih dahulu.

Sedangkan saat ini diposisi lain Farel segera memanggil pengacaranya, tidak lama kemudian pengacaranya pun sudah datang ke ruangan Farel.

"Ada apa tuan memanggil saya kemari? apakah ada masalah yang terjadi pada perusahaan?" Farel memerintahkan pengacara itu untuk duduk dengan isyarat mata.

Setelah pengacara itu duduk Farel mulai berbicara, "tidak ada masalah serius tentang perusahaan, aku memanggilmu kemari untuk mengurus perceraian Realina."

"Baik tuan, bagaimana dengan berkas-berkasnya apa sudah lengkap semua?"

Farel mengeluarkan map kuning yang diberikan oleh Realina tadi. "Ini semua bekas yang dibutuhkan semuanya sudah ada didalam, coba kamu cek."

Pengacara itu membuka map lalu mengecek semua surat-surat yang ada di dalamnya. "Semuanya sudah lengkap tuan."

"Segera kamu urus perceraian itu hingga tuntas dan jangan lupa lakukan secepat mungkin agar Realina segera lepas dari Keanu."

"Baik tuan saya akan mengurusnya saat ini juga."

"Bagus, perceraian ini semakin cepat selesai semakin bagus kalau kamu cepat menyelesaikannya kamu juga akan mendapatkan bonus yang besar dan kalau kamu sampai gagal kamu tahukan apa resiko yang akan terjadi?"

"Tau tuan, kalau begitu saya pamit saya akan pergi ke pengadilan saat ini" Farel menganggukkan kepalanya tanda mengizinkan.

Setelah pengacara itu pergi Farel tersenyum tipis, dia senang sebentar lagi Realina akan segera lepas dari Keanu dan dengan cepat dia akan menikahi Realina.

"Akhirnya sebentar lagi aku akan mendapatkan kamu Rea" Farel tidak sabar untuk segera menikah dengan Realina.

Di lain sisi lebih tepatnya di rumah Keanu, Keanu baru saja pulang dari kantor. Saat Keanu masuk ke dalam rumah dia tidak melihat Rinta sama sekali. Keanu pun segera mencari di kamar mereka, di kamar memang ada Rinta yang sedang tertidur nyenyak di atas ranjang.

"Rinta kamu kok jam segini udah tidur?" tanya Keanu sambil mengguncang tubuh Rinta.

"Eungh...apa sih mas kamu itu beringsik sekali jadi orang, aku lagi istirahat jangan ganggu aku capek seharian ini."

"Kamu capek ngapain perasaan di dalam rumah tidak kamu beresin sama sekali."

"Kamu itu beringsik banget mas aku cuman mau tidur kalau misal masalah bersih-bersih rumah mending kamu cari pembantu saja" setelah mengatakan itu Rinta kembali tidur tanpa memperdulikan Keanu yang tengah kesal kali ini.

Merasa tidak dipedulikan Keanu pun keluar kamar lalu mulai membersihkan rumah. Keanu selama dengan Realina jarang sekali membersihkan rumah, Keanu hanya membersihkan rumah disaat Realina pergi ke kampung halamannya saja.

Keanu menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh berpikir seperti itu mungkin saat ini Rinta tidak mau membersihkan rumah karena sedang hamil. Mungkin juga hormon dari sang bayi yang membuat Rinta menjadi seperti itu.

"Akhirnya sebentar lagi selesai juga bersih-bersihnya" sekarang Keanu tinggal mencuci piring dan gelas yang menumpuk dalam wastafel.

"Kenapa banyak sekali gelas dan piring disini? apa tadi ada tamu yang datang berkunjung? nanti coba aku tanyakan pada Rinta."

Dengan cepat Keanu menyelesaikan mencuci piring, setelah mencuci piring Keanu keluar menuju teras untuk mencuci mobilnya yang sudah tertempel banyak debu. Keanu sempat berpikir untuk segera mencari pembantu agar ada yang membantu Rinta membersihkan rumah.

Kalau saat dengan Realina dia tidak memikirkan untuk mencari pembantu karena Realina bisa melakukan sendiri dan tidak bisa mengandung, Keanu berpikir untuk apa mencari pembantu untuk Realina kalau Realina saja tidak bisa mengandung.

Sedang asik mencuci mobil ada seorang yang mendekat ke arah Keanu, "permisi pak apakah benar ini rumah tuan Keanu?"

"Iya benar ini rumah saya, ada apa ya mencari rumah saya?"

"Saya dari pengadilan agama memberikan surat gugatan cerai dari nyonya Realina, ini suratnya" orang itu memberikan amplop putih ke Keanu.

Keanu segera menerima amplop itu tapi sebelum itu dia mengelap tangannya ke celananya yang kering. "Baik kalau begitu saya pamit, saya hanya mengantarkan surat itu kepada anda."

"Tunggu sebentar saya akan segera menandatangani surat gugatan ini agar segera di proses."

Keanu masuk ke dalam rumah mengambil pena lalu segera menandatangani surat gugatan itu tanpa ragu sama sekali. Setelah itu langsung di berikan lagi ke orang yang mengantarkannya tadi.

"Ini kamu bawa ke pengadilan lagi supaya cepat di proses aku tidak mau menunggu lama untuk segera bercerai dengan Realina."

"Baik pak" orang itu mengangguk dan berlalu pergi.

Dengan koneksi Farel yang amat sangat banyak, akhirnya surat gugatan pun jadi dengan cepat tanpa menunggu hari ditambah dengan Keanu yang cepat sekali menandatangani surat gugatan mungkin dalam hitungan bulan perceraian akan segera rampung.

Farel yang saat ini sedang memeriksa berkas kerjasama tiba-tiba saja di telpon oleh pengacaranya. Farel tidak segera menjawabnya karena harus segera menandatangani berkas kerjasama itu terlebih dahulu.