NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Zia

Ketulusan Hati Zia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:74.9k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Tak pernah terpikir dalam hatinya menikah dengan suami orang, namun amanah sahabatnya sendiri yang membuat dirinya terpaksa menjadi istri sahabatnya sendiri.
Akankah keputusan itu di setuju keluarga???bisakah dirinya bisa di terima oleh suaminya??? Adakah cinta untuk istri yang tak di harapkan???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

waktu Alma

Zia menatap murid-murid yang berlalu lalang di sekolah tempat dirinya mengajar. Hari ini setelah sekian purnama akhirnya dia kembali pulang untuk melepas kerinduannya pada sekolah dan aktivitas lamanya.

Zia sudah memutuskan untuk menjalani kehidupannya seperti biasa sebelum dirinya terjun ke kehidupan Alma. Zia ingin hidup normal dengan perasaan yang normal seperti dulu.

Zia sudah selesai mengajar lalu memeriksa banyak laporan keuangan dari bendahara yayasan selama dirinya berlibur. Zia menutup laporan setelah selesai di periksa dengan seksama dan tidak mengalami kejanggalan saat tiba-tiba ponselnya berdering.

"Ya... Halo... Assalamualaikum... ??? " Angkat Zia tanpa melihat kontak di ponselnya.

"Bu Zia... Ini bibi... maaf... saya bingung... nomor Pak Azzam tidak bisa di hubungi, Bu Alma tidak bernafas??? " Kata Bibi dari seberang.

"Apa??? " Zia terkejut.

"Jangan bercanda Bi!!! " Kata Zia parau.

"Betul Bu... Saya mau memberikan makan tapi Bun Alma tidak bangun-bangun... saya pegang hidungnya tidak ada nafas... " Kata Bibi lagi.

"Baik tolong jaga Nana saya telfon ambulan beserta dokter sekarang... " Kata Zia lalu menutup panggilan itu.

Zia menghubungi ambulan lalu menghubungi dokter pribadi Alma, kemudian Zia keluar ruangan menuju parkir mobilnya, bagaimanapun Alma adalah sahabatnya, dia ingin memberikan yang terbaik untuk sahabatnya.

Zia melaju dengan kecepatan penuh di pikirannya terfokus pada kondisi Alma saat ini, Zia bergetar pelupuk matanya memanas, dirinya tak ingin jika Alma pergi di usia secepat ini apa lagi Nana masih terlalu kecil.

Zia merasa menyesal karena sudah pergi lama di saat Nana butuh-butuhnya bantuan, seandainya Nana bersamanya tentu, Azzam bisa lebih fokus merawat Alma tanpa bingung dengan mengasuh Nana.

Lampu merah lama sekali karena ada pawai membuat Zia lama sekali sampai di rumah Alma. Zia panik dan bingung mencoba menghubungi Azzam, nomor yang selama sebulan ini tidak pernah dia hubungi bahkan tak pernah di balas pesannya.

"Hallo... Assalamualaikum... " Suara berat yang membuat Zia tertegun dan bergetar bahkan nafasnya sepertinya berhenti.

"Zi... Itulah kamu??? Istriku... " Kata suara berat di seberang itu lagi yang membuat Zia semakin membuang nafasnya yang terasa berat.

"Wa... waalaikumsalam... Mas Azzam... Maaf aku tadi di hubungi Bibi kalau Alma sedang tidak baik-baik saja... Tolong segera pulang... " Ucap Zia parau menahan perasaan sedih dan debaran jantung yang tidak karuan rasanya.

Sudah tidak terdengar lagi suara Azzam, Zia meletakkan ponselnya, panggilan itu tertutup sepihak, tepat saat lampu hijau, Zia melaju kembali meneruskan tujuannya.

Dada Zia semakin bergetar saat melihat ambulan itu sudah berhenti di depan rumah Alma, Zia memarkir mobil dan setengah berlari, di sana sudah ada mobil Azzam yang terparkir.

Zia masuk ke kamar dimana Azzam sedang memeluk Alma dengan sesenggukan, Dokter baru datang saat Zia tiba di kamar lalu memeriksa Alma yang sudah terpejam dengan wajah pusatnya.

Zia berharap masih ada kesempatan untuk kesekian kalinya untuk sahabatnya itu, namun Dokter menggelengkan kepalanya selepas memeriksa Alma.

"Bagaimana Dok??? " Tanya Azzam parau.

"Bu Alma sudah lelah berjuang Pak... Bu Alma sudah tidak merasakan sakit lagi...Mohon di ikhlaskan... " Ucap Dokter menjadi kata yang sukses membuat Azzam lemas seketika.

Azzam menangis sambil memeluk Alma, merasa menyesal atas kepergiannya bekerja tadi, seandainya dirinya tidak pergi, seandainya dia tidak kehabisan baterai handphone, Alma pasti akan tertolong.

Azzam terus memeluk Alma, rasa bersalahnya luar biasa, Azzam merasa gagal mempertahankan Alma, Azzam memukul-mukul dirinya sendiri dengan sendunya.

"Maaf... Aku terlambat... Aku bodoh... aku bodoh...!!! " Kata Azzam.

Semua orang pergi meninggalkan Azzam agar tenang, siapapun di posisi Azzam pasti akan merasa kehilangan.

Zia keluar sesal di hatinya semakin menumpuk, Zia langsung mengabari semua keluarganya, termasuk Al Jovano, berharap muridnya ini menyampaikan kabar itu juga pada Ayah Azzam, karena Zia sendiri belum mengenalnya, Azzam menutup dari semua orang tentang keluarganya hanya Alma yang tau, Zia sendiri tak mengetahuinya.

Zia keluar memeluk Nana rindu dan nestapa berdekatan, Zia merasa kasian pada Nana, di peluknya hangat anak sambungnya itu dengan penuh rindu dan sayang.

Nana belum bisa mengerti saat ini tentang kepergian ibu kandungnya, Zia rasanya tak akan mampu menjelaskan pada anak sekecil ini.

***

Tanah merah bertabur bunga, seperti sebuah takdir yang tertulis, tentang batas usia seorang manusia, tentang batas kebahagiaan dunia yang sudah usai.

Azzam masih terduduk di sisi batu nisan yang baru saja menjadi bukti bahwa Alma sudah tak akan kembali lagi.

Semua orang pergi meninggalkan Azzam yang masih terduduk di sisi makam yang masih baru itu, Zia membawa Nana dalam gendongannya.

"Nda mana?? "Tanya Nana berkaca-kaca, melihat wajah sedih Ayahnya dan Uminya membuat Nana merasa ikut sedih.

"Sayang... Nda udah di Syurga..." Jawab Zia pada akhirnya.

"Jauh??? " Tanya Nana polos.

"Jauh benget sayang... kita ndak bisa ketemu sekarang... Nana yang sabar ya... jadi anak shalihah... biar Bunda bahagia di sana..." Kata Zia yang hanya bisa di jawab dengan anggukan oleh Nana meski dia tidak paham.

"Yayah??? " Tanya Nana lagi.

"Ayah masih di sana sayang..." Jawab Zia parau.

"Yayah... Ayuk... pulang... " Panggil Nana namun Azzam masih setia duduk menatap batu nisan Alma.

Zia akhirnya mendekat pada Azzam dan duduk berjejer di sisinya sambil memangku Nana, berharap Azzam segera bangkit dan melihatnya juga Nana, namun Azzam masih berdiam diri dengan mata yang sendu menatap batu nisan.

"Mas... Pulang Yuk... " Kata Zia pelan dan halus, membuat Azzam menoleh dan langsung memeluk Nana dan Zia.

"Aku hanya punya kalian... jangan pergi seperti Oma dan Bunda Alma ya... " Kata Azzam terisak dan memeluk erat Zia juga Nana.

"Sabar ya mas..., Aku yakin Alma wanita yang baik dan shalihah, tentu akan banyak kenangan indah dengan banyak hal yang masih kamu bisa simpan... " Ucap Zia membuat Azzam tersadar dari duduk yang mencengkeram tangannya sendiri

***

Mohon vote, like dan komen pleas🤗🤗🤗🤗😍

1
💕 bu'e haresvi 💕
harga diri neng djaga boleh cinta ma laki tapi y jangan jadi bodoh juga ngobral diri begitu😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
sombong amat neng😌emang apa yg bisa bikin kamu merasa lebih dari Zia😌mau pamer harta juga cuma harta orang tua mau pamer body pasti jauh lebih baik Zia karna dia jaga body dia cuma buat yg halal g kyk situ jelalatan matanya liat yg bening dah kegatelan 😜😜
💕 bu'e haresvi 💕
sama Alma dulu g bersyukur brrt😌
💕 bu'e haresvi 💕
lebay kebangetan ini mah🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
lebay😌dulu ma Alma g kek gitu brrt dulu cuma empati aja y ma Alma🤔🤔
💕 bu'e haresvi 💕
le mineral kali ada manis manisnya🤣🤣
Sri Winda
eh aa yg pertama..lanjut thor💪🏼💪🏼
Ari Randz
Luar biasa
Cookies
bagus ceritanya
Shakila khanza: makasih kak... 🤗
total 1 replies
yellya
lagi romantisromantisnya 😘😘😘😘,
ku kasih bunga dan kopi dah buat kak authornya karena udh bikin kita senyam senyum 🤭🤭
Shakila khanza: makasih kak... 🥰🤗🙏
total 1 replies
💕 bu'e haresvi 💕
bijak bijak bijak🤭🤭
💕 bu'e haresvi 💕
kamunya yg g bisa tegas ma mahasiswa yg kasih hadiah Bu deketin kamu termasuk tu si dela jangan sampe dia jadi hama ntar😒😒
Nanik Normaidah
vote tuk zia
Shakila khanza: makasih kak... 😍🙏
total 1 replies
Yulay Yuli
ga bisa kebuka y thour tulisannya 🤔 tulisan alma yang dibaca Azam 🙄
Shakila khanza: maaf kak... coba aku cek lagi...
total 1 replies
Sri Prihatinie
bahagia selalu zia😍
💕 bu'e haresvi 💕
tu mahasiswa yang ngaku jadi calon emaknya Nana dundang g biar tau siapa Zia biar g kegatelan lagi ntar😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
heleh cicip sedikit yg ada kebablasan iya😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
akui Zia ddpan umum Dong kasih tau mereka bagaimana posisi Zia dalam pernikahan mu dulu jangan hanya diam aja setelah banyak yg berasumsi Zia orang k3 dalam pernikahanmu dulu walaupun itu benar tapi dia juga dpaksa ma Alma dulu bukan karena zia yg godain kamu,😒
dyah EkaPratiwi
,bahagia selalu
yellya
semoga gak ada lagi yg memandang zia seolah olah dia pelakor ya 🤲🏻🤲🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!