Maisya Fahira, gadis bar-bar dengan segala keunikan yang di miliki nya,rela hidup sebatang kara di ibu kota hingga sukses menyelesaikan kuliah nya berkat bantuan dari sang kakak serta kedua sahabat baik nya, hingga di terima bekerja di sebuah perusahaan besar milik suami dari sahabat terdekat nya,siapa sangka dalam turun naik nya kehidupan yang dia jalani,Maisya justru bertemu dengan seorang pria yang berhasil mencuri seluruh hati nya.
Akan kah perasaan Maisya berbalas sempurna atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pandangan Pertama
Di sebuah cafe ternama ada empat orang pria berjas rapi yang sedang duduk mengelilingi meja bundar.mereka sengaja datang ke tempat ini untuk sekedar mengobrol setelah cukup lama sibuk di dunia masing-masing.
" Akhirnya kita berkumpul lagi!" seru Jeno kepada ketiga sahabat nya.
" Finally...Setelah satu bulan lebih nggak pernah ketemu,Lo juga sibuk sama bini Lo terus ." ujar Samy sambil menatap wajah Jeno yang merupakan pengantin baru masih anget- anget dan susah sekali untuk di ajak keluar rumah.
"Kayak Lo nggak paham aja,maka nya buruan nikah,biar tahu betapa nikmatnya surga dunia yang halal." kata Jeno membusungkan dada nya seolah-olah dia lah yang paling laku di antara ketiga sahabat nya.
" Alah... Sebelum nikah lo juga sering merasakan surga nya dunia.apa beda nya coba?" ucap Samy menyindir Jeno karena memang seperti itu lah kelakuan mereka selama ini.
" Tapi yang ini beda bro! Mau di manapun aman nggak perlu takut kena grebek warga sama polisi." kekeh Jeno tersenyum mesum mengingat betapa seksi nya sang istri kalau sudah berada di atas ranjang sampai membuat mereka lupa akan waktu.
Salah satu di antara mereka hanya diam tapi lama kelamaan merasa jengah juga mendengar pembahasan dari ketiga sahabat nya.
" Apa nggak ada pembasahan lain lagi selain istri Lo?" tanya Al dengan wajah datar nya.dan ketiga sahabat nya sudah terbiasa dengan ekspresi wajah seperti itu.
Alvarendra Darwis pria tampan dan kaya raya yang berusia 35 tahun yang merupakan putra tunggal dari keluarga Darwis,adik perempuan nya telah meninggal usai mengidap penyakit yang begitu mematikan dan hanya menyisakan dia sebagai pewaris satu-satunya dari D.A group.
Walaupun usia nya sudah cukup matang untuk menikah tapi sampai saat ini Al begitu panggilan nya sama sekali tidak tertarik dengan kaum hawa.status nya memang masih lajang tapi Al sudah memiliki seorang anak yang terlahir secara tidak sengaja karena di jebak oleh seorang wanita dan wanita itu pun sudah meninggal saat berjuang melahirkan buah hati nya ke dunia ini.
" Biar nggak bosan Al, serius amat lo jadi orang. " kekeh Samy merangkul bahu Al dan sedetik kemudian langsung di tepis kasar oleh Al sehingga mengundang tawa dari para sahabat.
Samy berdecak kesal memandang wajah Al yang sulit untuk di tebak.sahabat nya yang satu ini sangat dingin dan irit bicara tapi sekali bicara selalu berhasil membungkam mulut lawan bicara nya.
" Cepetan kalian mau bahas apa,gue nggak punya banyak waktu,gue harus ke sekolah nya anak gue." ucap Al lagi.
"Mau ngapain Lo kesana? Bikin ulah lagi ya si
Davin?" tanya Samy penuh selidik.
" Nggak,hari ini dia nggak bawa mobil dan gue yang harus menjemput nya." jawab Al tanpa membocorkan tentang hukuman yang sedang di jalankan oleh putra nya.
Semua sahabat Al mengangguk dengan banyak tanya dalam benak.mereka sangat mengenal Al yang tidak ingin masalah pribadi nya menjadi konsumsi publik.
Setelah pesanan mereka datang,ke empat pria ini memilih diam sejenak menyantap makanan lezat yang selalu menjadi favorit ketika berkunjung ke cafe ini.
" Kali aja ada cewek cantik di cafe ini yang bisa di ajak malam mingguan." seloroh Bayu sambil mengelap mulut nya.
" Alah...Kayak Lo jomblo aja padahal setiap hari ada saja wanita yang menemani malam Lo."jawab Jeno yang sudah mengenal dekat bagaimana sifat ketiga sahabat nya dan hanya lah Al yang paling anti membahas wanita atau teman kencan.
" Lo kapan Al cari ibu sambung buat Davin, nggak mungkin kan Lo selama nya jadi ayah sekaligus ibu untuk anak Lo yang sudah beranjak dewasa,kali aja setelah punya ibu sambung Davin bisa berubah."ucap Samy membuat mata Al menatap tajam ke arah nya.
Al tetap diam tidak berniat membahas lebih lanjut tentang putra nya mata nya menatap lurus layar ponsel .pertanyaan tentang ibu sambung diam-diam kembali mengusik ketenangan jiwa nya.
" Apa benar Davin akan berubah setelah punya ibu?" batin Al mata nya memang fokus ke layar android yang sedang menyala sedang kan pikiran nya sudah melayang kemana-mana.
Asisten pribadi Al yang juga sudah dekat dengan ketiga sahabat Al akhirnya ikut bergabung setelah menerima panggilan telepon mendadak dari client yang ada di luar negeri.
" Duduk Bil,bos lu lagi sibuk chattingan sama gebetan nya." seloroh Samy lagi sambil tersenyum mengangkat dua jari ke atas kepala.
" Mulut Lo kayak emak-emak kekurangan jatah bulanan." Al menggeplak kepala Samy cukup keras sampai membuat Sany merintih kesakitan,gelak tawa mengejek dari sahabat nya tidak bisa lagi di hindari.Samy menggosok kepala dengan wajah memerah terbatuk-batuk.
Sementara di tempat parkiran,Maisya dan Bima baru saja turun dari mobil dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung masing - masing menepis terik matahari yang berusaha merasuki bola mata .Maisya sengaja mengajak Bima datang ke cafe ini untuk makan siang bersama menapaki kehidupan sebelum negara api menyerang.
Maisya dan Bima merasa senang bisa mampir ke sini lagi meskipun tanpa Dila yang ikut serta .
" Hari ini Lo kan yang bakal traktir gue?" tanya Bima seperti kaum kantong tipis.
" Siap Nyonya Bima,semua yang anda mau akan saya bayar dengan senang hati." ujar Maisya dengan gaya centil nya.
Bima yang tidak suka dengan panggilan tersebut langsung saja mencubit tangan Maisya.dengan bibir yang di majukan.
" Mulut Lo lemes amat." bisik Bima takut jati diri nya terbongkar.
Padahal tanpa di perjelas pun orang-orang akan tahu seperti apa kepribadian Bima yang sesungguhnya,cara jalan nya saja sudah menunjukkan ada sesuatu yang berbeda pada pria ini termasuk tampilan serta gaya bicara nya.bagi Maisya dan Dila ,Bima bukan lah seorang laki-laki..ah sudah lah lanjut kan saja sendiri.
" Sorry." kekeh Maisya menutup mulut nya dengan menggunakan kedua tangan.
Setelah mendapatkan meja yang pas untuk mereka berdua mengobrol dan bersantai ria.Maisya lalu memanggil seorang pelayan lalu memesan makanan paling enak dan paling mahal di cafe ini.dulu makanan itu jarang tersentuh oleh Maisya karena memang jarang punya banyak uang tapi sekarang dia bisa bebas memilih apapun yang dia inginkan tanpa harus memikirkan soal harga yang selangit.
Setelah pelayan tadi pergi,Maisya dan Bima kembali bernostalgia dengan suasana dan desain cafe yang selalu berubah tiap kali mereka datang kesini.segala keunikan ada pada cafe ini sehingga mengundang perhatian dari banyak orang untuk berlomba-lomba datang ke cafe ini .
" Sya."panggil Bima.
" Mm." Maisya berdehem membalas panggilan itu.
" Lo yakin nggak mau mencoba buka hati lagi dan menerima seseorang yang berniat baik untuk Lo?"tanya Bima cukup serius .
" Enggak tapi ....Nggak tau juga ke depan nya bakal seperti apa,gue nggak mau jatuh untuk yang kedua kali nya Bim." ucap Maisya lirih.
Kedatangan pelayan mengantar kan pesanan mereka membuat Bima menahan perkataan nya lagi.
" Terserah Lo aja jangan sampai Lo jadi janda kaya raya tanpa anak dan suami." kekeh Bima .
" Memang sialan Lo ,Bim."kesal Maisya sambil menendang kuat kaki Bima yang ada di bawah meja.
" Maka nya cepetan cari suami baru,biar Lo ada teman yang bisa selalu menjaga Lo di manapun itu.gue dan Dila mungkin tidak bisa menemani Lo setiap waktu,bisnis Lo udah maju pesat dan Lo pasti tahu ada banyak orang yang tidak menyukai kesuksesan Lo ini." ucap Bima dan Maisya langsung paham kemana arah tujuan ucapan Bima itu.
" Lo mau ninggalin gue,memang sahabat laknat Lo ya ."Maisya kembali berpura - pura kesal memukuli dada Bima sedang kan Bima malah tertawa terbahak-bahak.
Setelah puas bercanda mereka berdua mulai menikmati makanan dengan di temani oleh Dila yang kata nya ingin ikut nongkrong meskipun via panggilan video.
Semua perdebatan Maisya dengan kedua sahabat nya tadi dapat di dengar jelas oleh Alvarendra beserta sahabat nya.
" Itu bukan nya Bima yang punya bengkel otomotif?" tanya Samy kepada Bayu karena mereka berdua paling sering datang ke bengkel nya Bima.entah untuk memperbaiki mobil atau sekedar bertukar pendapat dengan anak buah Bima yang cukup pintar dalam urusan dunia otomotif.
" Iya! Sama siapa dia?" tanya Bayu balik.
Kedua pria ini sudah mengenal dekat Bima dan nggak mungkin rasa nya Bima menjalin hubungan dengan seorang wanita sebab Bima yang mereka kenal selama ini tidak lah segagah yang terlihat.
" Kayak nya teman nya deh,soalnya pria itu kayak nya melambai." ucap Jeno apa ada nya
Alvarendra yang mendengar kata melambai langsung mengangkat ujung bibir nya.ada secercah harapan kalau pun tidak bisa maka dia akan berusaha sampai bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.karena memang selama ini Al selalu berhasil mendapatkan apapun yang dia inginkan apapun cara nya.
" Lo yakin mereka bukan pasangan kekasih?" tanya Al memastikan.
Semua sahabat nya langsung memicingkan mata penuh curiga ke arah Al.tumben- tumbenan kan seorang Al yang anti wanita berkata seperti itu padahal selama ini dia paling tidak suka mengurus urusan orang lain.
Seperti nya ada sesuatu pada diri Al sehingga mendorong mulut nya bertanya seperti itu.
" Pasti Lo naksir kan sama tuh cewek?" tanya Samy dengan nada mengejek.
" Jangan banyak tanya,besok Lo tanya dulu sama teman Lo itu,siapa nama cewek itu dan jangan lupa minta dia datang ke pesta anniversary perusahaan gue." Al langsung bangkit di ikuti juga oleh Bili yang memang sangat setia kepada Al.
" Kalau Lo berhasil membawa dia datang ke pesta Minggu depan,Lo bakal dapet hadiah besar dari gue." ucap Al bersungguh-sungguh dan itu memantik semangat menggebu dalam diri Samy dan juga Bayu.
Al adalah sahabat yang paling royal dan paling sukses di antara mereka semua.pasti hadian yang Al kasih tidak akan main-main.tapi untuk apa Al rela mengeluarkan uang banyak hanya demi orang yang belum mereka kenal .
" Gue pulang dulu." pamit Al yang harus segera menjemput putra semata wayangnya.
" Oke,jangan lupa janji Lo sama kita." teriak Samy dan Al hanya membalas dengan acungan jempol.
Mata Al terus menatap ke arah Maiysa yang sedang tertawa lepas bersama Bima dan seorang wanita yang ada di layar ponsel nya.seorang Al yang susah jatuh cinta tiba-tiba saja tertarik dengan seorang wanita penuh energik.luar biasa bukan?
Bili yang melihat nya pun ikut tersenyum dengan tingkah bos sekaligus sahabat nya itu.
" Semoga saja wanita itu adalah jawaban nya." batin Bili mengangguk kan kepala ketika tatapan mata Maisya tidak sengaja tertuju ke arah mereka berdua.
Setelah kepergian Al dan juga Bili, mereka yang masih duduk di meja tersebut masih saja sibuk membahas tentang perubahan sikap Al .mereka sangat yakin pasti Al ada sedikit rasa suka terhadap wanita yang sedang duduk bersama Bima.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan,Samy dan Bayu yang tidak ingin kehilangan hadiah besar dari Al,sontak saja bangkit mendekati Bima.misi ini harus segera mereka selesaikan detik ini juga dan setelah cukup lama mengobrol akhirnya Bima pun setuju dengan undangan dadakan yang baru saja dia dapat kan.
" Jangan lupa ajak sahabat Lo juga." bisik Samy sebelum beranjak dari meja tersebut.
" Wajib jangan sampai sahabat Lo nggak ikut ." bisik Bayu lagi menepuk bahu Bima.
Bima tersenyum samar sangat paham dengan kode yang mereka berikan,Bima hanya membalas dengan jari yang sengaja di bulat kan membentuk huruf o.kali ini dia pun akan membantu Maisya menemukan sosok pengganti Digo.
Bersambung...
Sebelum lanjut jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar dan bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ya guys
