Heartbeat Because Of You

Sesuai permintaan hari ini Lucas meminta Ayra untuk menemaninya mencari hadiah kado ulang tahun mama Lucas, walaupun situasi jadi agak canggung dampak dari penyataan lucas atas kecemburuannya bersama Gefano.

Lucas saat ini menunggu di depan pagar rumah Ayra untuk menjemputnya menuju mall membeli barang yang sangat ideal dijadikan hadiah kado ulang tahun.

Ayra keluar dengan setelan feminimnya dengan nuansa warna cerahnya sesuai moodnya kemarin karena semakin dekat dengan Gefano, walaupun di sisi lain ia merasa sedikit cemburu dengan kedekatan Glenca dan Gefano, juga yang merasa canggung dengan Lucas.

"Udah siap?" tanya Lucas setelah melihat Ayra siap dengan setelan warna cerahnya.

"Udah, yuk Cas!"

Ayra dan Lucas langsung tancap gas menjauhi rumah Ayra.

Sesampainya di depan mall, Lucas langsung mengendarai motornya ke arah parkiran mall, Lucas melepas helmnya dari kepalanya dan merapikan poninya yang berantakan, dalam sekejap membuat Ayra terpesona melihat ketampanan Lucas.

"Yuk!" ajak Lucas setelah selesai menaruh helm dan merapikan poninya.

Ayra dan Lucas berdampingan memasuki mall dan menelusuri toko-toko yang menjual barang-barang untuk wanita seperti toko tas, toko sepatu, toko aksesoris maupun toko baju, pokoknya yang sekiranya Lucas anggap bagus dan cocok akan ia belikan untuk mamanya. Tapi bila dipikir-pikir sepanjang jalan mall menyusuri toko-toko Ayra merasa cukup enjoy dan tidak ada sedikitpun rasa canggung, mungkin efek Ayra mulai nyaman dengan Lucas.

Saat melewati gerai es krim Lucas menatap Ayra sejenak. "Bentar Ra," Lucas kemudian menghampiri penjual di gerai es krim tersebut dan membeli dua buah es krim untuknya dan juga untuk Ayra.

"Kak mau es krimnya dua ya, satu rasa vanila strawberry, Ra mau rasa apa?" tanya Lucas menatap deretan ember es krim dengan berbagai varian rasa.

"Hah? eh ini rasa matcha ya kak?" tanya Ayra ke penjual.

"Iya kak rasa matcha," jawab penjual tersebut.

"Oh yaudah mau deh kak, rasa vanilla matcha." jawab Ayra setelah menimbang-nimbang.

"Oke siap kak."

"Totalnya jadi tiga puluh ribu ya kak."

Setelah selesai menata es krim dalam cup es krim, ketika Ayra ingin menyerahkan uang ke penjual langsung diserobot Lucas menyodorkan uang seratus ribuan, "Ini bayarnya sekalian berdua ya kak!" ucap Lucas dan menyingkirkan tangan Ayra pelan.

Penjual tersebut menyerahkan es krim tersebut kepada mereka berdua beserta uang kembalian Lucas, "Nanti gue bayar ya Cas," ucap Ayra.

"Gak usah lo bayar, itung-itung reward lo udah mau nemenin gue nyari barang buat kado.

" Yuk jalan lagi, keliling," timpal Lucas.

"Makasih ya Cas." Ayra menatap mata Lukas lekat.

"Ra! gimana kalo kita liat-liat ke lantai paling atas dulu? terus abis itu menjelajahi semua toko urut dari paling atas ke bawah, biar sekalian jalan gitu, mau gak?" tanya Lucas menatap ke arah lift.

"Boleh aja sih, ini berarti kita langsung naik lift dulu?" tanya Ayra yang ikut menatap arah pandangan Lucas.

"Yes, seratus poin buat lo hahaha."

"Yaudah yuk langsung naik aja."

Ayra dan Lucas pun langsung memencet tombol lift untuk ke lantai paling atas yaitu lantai 5, dan beruntungnya lift tidak ramai dan hanya mereka berdua di dalam ruangan salah satu lift itu.

Pintu lift mulai menutup, angka dalam lift pun mulai berubah ke lantai dua, namun tak disangka.. brt.. bruk baru beberapa menit lift berjalan tiba-tiba mati dan seketika membuat Ayra sedikit panik terjebak di dalam lift. Lift tiba-tiba berhenti dan lampu mati, Ayra dan Lucas pun saling menatap dengan ekspresi raut wajah yang campur aduk antara kecanggungan dan kebingungan, maka dengan sigap Lucas dan Ayra menyalakan flash di ponselnya untuk menerangi dan memberikan pencahayaan.

Sepertinya mereka terjebak di lift mall selama pemadaman listrik yang tiba-tiba. Awalnya, mereka merasa canggung karena tiba-tiba Ayra dan Lucas flashback ke kejadian pernyataan Lucas yang cemburu pada Ayra. Untuk menghilangkan ketegangan dan kecanggungan, Ayra dan Lucas mulai bercerita tentang pengalaman mereka di sekolah dan mimpi di masa depan masing-masing. Mereka menemukan bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka memiliki impian yang sama untuk membuktikan diri mereka di bidang masing-masing. Perbincangan ini menjadi dasar mereka untuk lebih memahami satu sama lain.

Hening... tiba-tiba suasana menjadi canggung kembali saat mereka berdua selesai berbincang secara mendalam terkait dirinya masing-masing.

Akhirnya pun mereka berdua mencoba menyibukkan diri untuk mencoba menghubungi bantuan menggunakan ponsel mereka yang tersisa baterainya, namun naas tidak ada sinyal, mereka berdua tertawa kecil atas kekonyolan situasi ini dan bagaimana mereka berakhir terjebak bersama. Lucas pun akhirnya berusaha mencoba menekan tombol bantuan walaupun ia yakin itu tidak akan terlalu membantunya selain menunggu lift diperbaiki. Pada akhirnya, saat mereka menunggu lift diperbaiki, Ayra dan Lucas merasa lebih dekat satu sama lain. Mereka menyadari bahwa mereka berdua nyaman satu lain karena memiliki banyak kesamaan walaupun sempat mereka canggung atas kejadian beberapa hari yang lalu, dan Ayra maupun Lucas pun tidak ada yang membahas hal tersebut lagi, seolah membiarkan segalanya atau hubungan di antara mereka berdua mengalir seperti air yang tenang. Tapi Ayra yakin peristiwa-peristiwa yang ia alami di masa putih abu-abu akan menjadi masa manis yang tak akan ia lupakan seumur hidup...

\=\=\=\=\=

Halooo para pembacaaa gimana episode kali ini? oke gak?? bikin salting dan baper ga nih mweheheh.

Sejauh ini kalian di kapal mana nih, kapal GeRa atau kapal LuRa nih...

Jangan lupa dukungannya readers-readerskuuu, komen-komen di bawah! vote dan tambahkan di list bacaan! Atau kalian minta aku buat update lagi ke episode selanjutnya aku seneng banget! Karena seneng sesimpel itu hehehe..

Kalo mau rekomendasi ke orang lain bowlehhh bangetttt hehehe.

Dengan adanya dukungan dari kalian aku jadi makin semangat untuk update hehehe.

Salam termanis dan hangat dari author terayeyyy xixixi（｡>‿‿<｡ ）

Terima kasih!

Sweetpao.