Bercerita mengenai sekolah sihir yang dimana, sekolah ini menyatukan elemen sihir yang ada di dunia ini, secara tidak langsung, berdirinya sekolah ini juga menyatukan semua negara yang ada.
Berfokus kepada seorang laki-laki yang sangat suka bereksperimen menggabungkan berbagai sihir, kebanyakan eksperimennya berujung kegagalan, namun beberapa juga berhasil, menghasilkan sihir yang unik dan lumayan populer dikalangan penyihir lainya.
Ceritanya akan dibalut dengan komedi, jadi saya minta untuk para pembaca untuk, santai? Tidak, kalian harus berfikir sangat keras, karena komedi yang ku usung harus berfikir dulu untuk tertawa. Ingat, ini bukan cerita santai titik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoro Z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SKBSM 16. Ingin pergi.
Apakah kalian pernah memikirkan, gimana kehidupan Tony selama bersekolah di sekolah sihir ini? Tentunya gak mungkin lah ya, buat apa mikirin kehidupan fantasi yang hanya kreasi sih Zoro. Kalo pernah kepikiran gak usah dipikiri, pikirkan saja kehidupan dunia nyata kalian sendiri.
Tony berada di perpustakaan, dia membaca dua buku, tentu saja tidak sekali gus, bergantian membacanya. Tidak hanya membaca, dia sedang menggambar lingkaran sihir. Yap, dia sedang bereksperimen dengan sihir barunya.
Sebelumnya Tony ingin mengabulkan sebuah es dan didalamnya api, tapi selama dua minggu penuh, selalu mengalami kegagalan. Karena memang mustahil, kegagalan yang sering dialami tentunya, kalo daya es tipis esnya gampang mencair, kalo daya esnya tebal apinya selalu padam, kalo sudah imbang esnya selalu pecah. Jadi, memang mustahil tidak ada titik penghubung keberhasilan.
Menyadari hal itu, selama satu minggu ini, Tony sedang membuat beling, yap, beling. Di chapter 2 Tony mengaku bisa membuat kaca untuk bercermin, namun kali ini bukan hanya sekedar kaca, namun juga melakukan penyesuaian.
Sebelum lanjut, ada sedikit informasi mengenai sihir. Benda yang dibuat oleh sihir, tidak bisa bertahan lama, benda yang dibuat oleh sihir akan menghilang kalau energi sihir di benda tersebut habis.
Contoh, Tony membuat tali dengan jumlah energi 40 kalo kita pakai angka. Misal 10 energi sihir itu cuma bisa bertahan satu menit, maka tali yang dibuat dengan 40 energi sihir, hanya bertahan sampai 4 menit. Jadi kesimpulannya, semakin banyak energinya, akan semakin lama beda tersebut.
Tapi ini juga berpengaruh dengan kesulitan benda tersebut, semakin sulit benda tersebut dibuat, juga akan semakin banyak energi sihir yang dibutuhkan. lanjut ke cerita.
Penyesuaian apa? Tony ingin membuat bom molotov, ya, bom molotov versi sihir, maksudnya tidak menguntungkan bensin maupun minyak. Saat beling di pecahkan, api yang berbeda didalam beling akan meledak dan membakar sekitar dengan area tertentu.
Nah disini masalahnya, saat energi api besar, harus mengunakan beling yang tebal, akan tetapi, beling yang tebal, sulit dipecahkan saat dilempar. Bahkan, di lempar ke batu, malah kembali ke Tony dan tidak pecah.
Sedangkan kalo mengunakan beling yang tipis dan energi apinya besar, beling akan meleleh, tidak kuat menahan energi api. Disini lah Tony melakukan penyesuaian, gimana caranya dengan beling yang tipis, tapi bisa menyimpan energi sihir api yang besar.
SKBSM
Tony sangat fokus membaca buku dan menggambar lingkaran sihir, jika ada yang salah atau tidak sengaja tercoret, Tony akan langsung membuangnya ketempat sampah. Tepat didepan Tony, ada putri Anif yang menemani.
"Mau sampai kapan kamu menggambar?" Tanya Anif.
"Ya sampai jadi lah" Jawab Tony yang masih menggambar.
"Hah... Gini ya Tony, ini kan hari Minggu, kalo hari Minggu itu libur... Selam seharian penuh waktu istirahat biar pikiran fresh saat hari Senin"
"Apa keinginan mu? Langsung ke intinya aja lah dan maaf aku tidak mendengar cerita mu barusan"
"Hah... Sabar-sabar, aku ingin jalan-jalan ke kota ... Kau tau, setiap sebulan sekali atau dua kali? Gerbang sekolah akan dibuka, biar para murid-murid bisa keluar ke kota X-To (ibukota Kerajaan Cahaya) Nah, hari ini, tuh gerbang di buka, ya sebenarnya sejak libur hari Sabtu kemarin sih"
"Oh... Kenapa gak pergi saja dengan dua teman mu itu?"
"Maksud mu Rumi dan Vira? Mereka berdua sedang kencan buta dengan kakak kelas, males banget ikut mereka, martabat ku sebagai seorang putri bisa jatuh"
"Bagaimana dengan Koy, kalo gak salah dia- "
"Koy sudah pergi ke kota duluan"
"Oh udah ya, Kok tau?"
"Cuma menebak"
"Ouh, dengan teman sekelas mu? Pasti kamu dapat teman baru kan?"
"Aku cuma bicara dengan Koy saat di kelas, teman-teman sekelas ku takut bicara dengan ku, entah karena aku seorang putri atau apalah aku gak tau alasannya"
"Waduh... Sulit juga ya jadi seorang putri, gimana kalo- "
*Dor* Anif memukul meja dengan kedua telapak tangannya.
"Gimana kalo, gimana kalo, gimana kalo aku sudah bosan mendengarnya ... Tony... Siapa kamu?"
"Udah dipanggil namanya masih ditanya, Tony Beta"
"Bukan itu... Siapa kamu dihadapan ku?"
"Pengawal pribadi mu"
"Tugas pengawal apa?"
"Melindungi mu"
"Nah, aku ingin pergi ke kota X-To, kau seorang pengawal pribadi, tega melihat sang putri keluar ke kota sendiri?"
"Ya tega-tega aja lah, lagi pula selama tahun pertama ini aku tidak di gaji"
Mendengar hal itu membuat emosi Anif semakin memuncak dan pada akhirnya.
"Ton- dah lah, maaf telah mengganggu" Dengan rasa kesal, Anif langsung pergi meninggalkan Tony.
*Jediear!!* Anif menutup pintu depan sangat keras.
Mendengar suara pintu tersebut, membuat Tony baru sadar atas semua ucapannya. Kalo dipikir-pikir, beberapa ucapan yang dia lontarkan ke Anif, menyakiti hati Anif. Tony berhenti menggambar dan perasaan bersalah, menghantuinya.
Beberapa detik kemudian, Tony tidak memperdulikan gambarannya dan langsung berlari mengejar Anif. John yang berada di balik rak buku, tersenyum melihat tindakan Tony. John tidak tau apa yang telah terjadi, karena dia sendiri baru datang saat Anif baru keluar ruangan, yang namanya John, dia bisa membaca situasinya, walupun salah pembacaan.
Anif yang Baru ingin turun dari anak tangga, tiba-tiba ditabrak oleh truk mainan, gak-gak, serius-serius. Di tabrak oleh Tony, yang ternyata lantainya licin dan Tony tidak bisa mengerem saat setelah berlari.
Mereka berdua pun berguling-guling dari anak tangga dan secara kebetulan ada orang yang keluar dari ruangan. Pintu yang terbuka melontarkan Tony dan Anif keluar lewat jendela yang terbuka.
Tony dan Anif terbang sebentar dan saat ingin mendarat, kebetulan ada kakak kelas yang sedang bangun-bangun sihir trampoline Angin. Dari trampoline Angin itu, membuat Tony dan Anif terlontar dan terbang lembah lama lagi.
Saat di udara, Tony dan Anif masuk kedalam Awan, secara kebetulan didalam aman terjadi hujan. Saat hujan mulai berhenti, itu tandanya Awannya mulai menghilang.
Tony terjun dari ketinggian dan sudah dibawah Awan sangat jauh dari sekolah. Saat terjun tersebut, Tony dan Anif tidak punya parasut akan tetapi, secerah kebetulan mereka berdua masuk kedalam lautan. Untung lah mereka selamat.
Tapi masalah baru pun muncul, ya, mereka berdua tidak bisa bernafas didalam air. Saat udara mereka mau habis, secara kebetulan ada lumba-lumba yang lawan dan membawa mereka lompat ke permukaan. Tidak, lumba-lumba ini tidak sekedar melompat, melainkan terbang.
Lagi-lagi, Tony dan Anif berada di ketinggian, saat lagi asik terbang, secara apa...? Iyap, secara tidak sengaja Lumba-lumba itu menatap menara jam di kota X-To. Tony dan Anif pun terlontar sampai kembali ke sekolahnya.
Secara kebetulan, ada satu jendela yang terbuka dari perpustakaan. Tony dan Anif pun kembali duduk di meja yang semulanya mereka duduki.
"Eh... Setelah beres-beres ini, kita pergi ke kota X-To" Kata Tony.
"Beneran? biar ku bantu, biar lebih cepat-cepat ke kota X-To"
John yang menyaksikan kejadian itu, bisa membaca apa yang sebelumnya terjadi pada Tony dan Anif. Tunjukkan kemampuan mu John, cerita singkat pun tidak masalah.
"Sebelum ku ceritakan, aku ingin tanya satu hal ... Ini novel apa sih?"
