NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:130.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 29 ~ Menyelesaikan Ujian dan Kembali

Seorang gadis cantik saat ini tengah menyibukkan diri dengan menyiapkan beberapa keperluannya, dia akan pergi beberapa saat lagi. 

“Lin'er, kau yakin akan pergi sendiri? Apa perlu ayah mengirimkan seorang murid untuk menemanimu?” Seorang pria paruh baya datang menghampiri. Raut wajahnya menampakkan rasa khawatir teramat sangat terhadap keselamatan anak gadisnya itu. Berat rasanya membiarkan anak gadis satu-satunya yang paling dia sayangi pergi jauh darinya. Apalagi dunia luar tidak senyaman dan aman seperti di dalam sekte.

Shi Lin menoleh, “Ayah tak perlu khawatir. Lin'er sudah besar. Lagipula aku tidak sendirian. Saudara Rou akan menemaniku.” 

Patriark Shi menaikkan sebelah alisnya. “Bukankah kau bilang akan pergi sendiri?” 

“Iya, tapi sekarang tidak lagi. Saudara Riu biang dia akan ikut.” Seutas senyum simpul terukir di wajah gadis itu. Dia berusaha untuk meyakinkan ayahnya bahwa dia akan baik-baik saja.

“Yasudah, jika memang itu keinginanmu. Berhati-hatilah saat diperjalanan. Hindari masalah sebisa mungkin.” Patriark memberikan cincin ruang untuk anak gadisnya sebagai bekal selama perjalanan. Didalamnya tersimpan sejumlah koin emas dan benda pusaka.

Gadis itu menerimanya dengan senang hati. “Baik, Ayah. Lin'er janji akan kembali secepatnya setelah bertemu dengan pedang sang Legenda serta berkunjung ke makamnya.”

Patriark Shi setelahnya pergi dari sana. Akhir-akhir ini memang banyak urusan yang tidak bisa dia tinggalkan. 

***

Sringg…

Gesekkan pedang yang kesekian kalinya terdengar, Lin Hao menyamping, melangsungkan hunjaman ganas. Lou Dou lengah, lelaki itu terkena tusukkan dalam.

Sekilas seringai senang terukir di wajah Lin Hao. Dia berhasil melayangkan serangan masuk untuk yang keseratus kalinya. Meski demikian, dia tidak khawatir sama sekali sebab dia tahu kalau setiap luka yang dia sebabkan akan pulih dalam waktu cepat. Semakin lama dia berada di dunia ini, semakin sadar pula bahwa siklus kehidupan akan terus berulang. Mereka tidak akan mati hanya karena terendam magma, ataupun mendapatkan serangan mematikan.

Namun, berbeda cerita jika tubuh kasar dilukai. Tubuh itu akan hancur dan mengalami pemulihan yang cukup lama. Jika benar-benar hancur, maka Lin Hao hanya akan tinggal jiwanya saja. Untuk itu Lin Hao sebisa mungkin mencegah Lou Dou mendekati tubuhnya.

Tujuh tahun sudah mereka terkurung di sana. Tampak tubuh Lin Hao semakin terbentuk kokoh. Apa yang dialami oleh jiwanya secara tidak langsung memberi dampak baik terhadap raga Lin Hao.

Lou Dou mengambil jarak. Menoleh ke arah tusukkan tadi. Perlahan itu mulai menyembuhkan diri. Pandangannya terangkat, mata emasnya bersinar untuk kesekian kalinya, menciptakan sebuah balok panjang di hadapannya. 

Balok itu bergerak sendiri, melibas tajam ke arah Lin Hao. 

Tahu bahwa balok itu memiliki kekuatan khusus penghapus Jiwa, Lin Hao tidak berniat untuk menyentuhnya. Dia memadatkan udara yang terkontaminasi dengan uap magma. Menciptakan perisai di hadapannya.

Baamm…

Bunyi berdentum terdengar menggema, sebuah kekuatan khusus disiapkan untuk menghancurkan balok itu terbentuk dari kedua mata Lin Hao. 

Brukk…

Balok itu hancur seketika. Lin Hao memanfaatkan kekuatan matanya untuk menciptakan senjata. Sebua pedang emas terbentuk dari sinar mata emas Lin Hao, lelaki itu kemudian melesat maju menyerang Lou Dou dengan sangat ganas. 

Niat pedang yang semakin terasah, menciptakan medan yang membuat Lou Dou kesulitan mengambil gerak. Udara disekitar terasa tajam, Lou Dou menegang, dirinya pada akhirnya terpaku saat bilah tajam pedang Lin Hao nyaris menyentuh lehernya.

“Kau kalah!” 

Persis setelah ucapan itu keluar dari mulut Lin Hao, sejak saat itu pulalah Lou Dou menjadi sinar emas yang kemudian masuk ke dalam tubuh Lin Hao. Begitupun juga dengan jiwa lelaki itu yang juga ikut tertarik ke dalam tubuh kasarnya.

Kelopak mata yang sudah tujuh tahun ini tertutup rapat perlahan mulai terangkat. Pupil emas Lin Hao tampak bersinar sesaat, sebelum redup menjadi mata normal dengan warna masih tetap sama. Lin Hao memperhatikan sekitar, rantai panas yang menusuk tulangnya mendadak menghilang menjadi debu-debu merah berterbangan. Retak tulangnya sendiri perlahan memperbaiki sendiri.

Lin Hao melayang di atas magma,  dia memperhatikan sekitar. Menggunakan mata dewa untuk mencari celah, lalu terbang ke satu arah. 

Benar saja, sebuah portal tampak berpusat di atas magma, dia memasuki portal itu.

Whush…

Lin Hao muncul tepat di aula istana Naga Langit. Dia dikelilingi oleh orang-orang sama bertanduk yang tidak lain adalah ras naga. Mereka duduk di kursi dengan memberikan ruang tengah cukup luas. Salah satu orang yang duduk itu sangat Lin Hao kenal, dia adalah Long Yi.

Lelaki itu menampakkan senyum khas, tampak sekali senang melihat Lin Hao bisa menyelesaikan ujian dengan menjadi yang pertama keluar setelah tujuh tahun berlalu.

Seorang lelaki yang duduk di tempat khusus berdiri, lalu menepuk tangan tiga kali.

“Selamat kau telah melewati ujian Naga Langit. Sekarang kau akan diberikan dua pilihan. Ini akan menentukan bagaimana nasibmu kedepannya!” ucap lelaki itu yang tidak lain adalah Long Huo.

Kedua tangan Lin Hao menangkup. “Terima kasih, Pemimpin. Lalu katakan apa pilihan itu?” ucapnya dengan nada sopan.

“Menjadi Kesatria Naga Langit atau menyelesaikan misi yang diberikan istana Naga Langit!?” 

Dua pilihan yang tidak bisa dijawab dengan cepat. Lin Hao memikirkan beberapa kemungkinan jika dia menyetujui salah satunya. Menjadi seorang kesatria sangat bagus, dia yakin banyak dari keturunan ras Naga ini menginginkan posisi itu. Akan tetapi minusnya, dia akan terikat selamanya dengan istana Naga Langit.

“Pilihan kedua!”

“Baik, kembalilah ke asalmu. Suatu saat seorang utusan akan memanggilmu kembali dan menjalankan misi untuk Naga Langit.” 

Lin Hao memberi hormat. “Terima makasih, Pemimpin!” 

Long Yi yang sedari tadi duduk memperhatikan Lin Hao, kali ini bangkit. Dia akan mengantar kepergian Lin Hao.

Setelah keluar dari aula, tepat berada di halaman dengan dua puluh anak tangga tampak di belakang mereka, keduanya menghentikan langkah.

“Lin Hao, aku hanya akan mengantarmu sampai di sini. Selanjutnya, Naga Penjaga akan memberimu jalan,” ucap Long Yi.

“Terima kasih, Paman Yi.” Lin Hao memberi hormat terakhir.

Seekor naga besar muncul dari balik gumpalan awan. Bentuknya persis seperti naga yang juga mengantar Lin Hao dan Raja Iblis kemari.

Sebelum benar-benar pergi, Long Yi terlebih dahulu memberikan sebuah barang dalam kotak. Ini adalah milik Lin Hao, seseorang menitipkan benda itu pada istana Naga Langit ribuan tahun lalu. Setelah menerimanya, Lin Hao menaiki naga penjaga, mereka terbang menembus awan dan menghilang dalam waktu cepat.

***

Cuplikan episode selanjutnya…

Shi Lin dan Jiu Ruo tidak menyangka akan bertemu dengan sosok yang telah mereka anggap mati. Sosok yang oleh semua orang dianggap sebagai Sang Legenda. Namun, mereka jelas tidak saling mengenal.

1
arfan
ayo semangat terus bos
dasman dawua
akakakalkskdkdjjcncjfjfjjcnxjjjsushsjwjdjjdjdjxjdjxnnxnxhxuuxuxuxuu bisa sjjxjxnxnxncnjxjxjdjdjjdu jsjsjdjjcncncjxj jdjdjdjxjhxh jdjdjdjjxjdjcjxjcjcj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx djjdjdjdjxjj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx ada jxjxjxjxjdjnxnxnxbxnc cuma yg
Udi Sanudin
mantap ttp semangat..
𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠
ini kapan up lgi thor ⚡🔨
koq menghilang 😀😆😆
BankToso
sehat selalu Thor, semangat update trus thor 👍🏼🙏🏼
azizan zizan
kok lama sekali up Thor.. apa sudah tamat gitu aja...
Sarip Hidayat
coba di upload lagi kk
Abi
tamat
Raditya Vicky
Luar biasa
Bastian Lessy
lanjut bab selanjut,ny dong
azizan zizan
kelamaan updetnya Thor..
Aman 2016
mantab Thor mantab lanjut lanjut
setyo adi
Luar biasa
Maz Tama
bantai thor
Panjul
nggak dibikin bodoh juga kali Thor
algore
joz
algore
jos
saniscara patriawuha.
pembantaiannnn lqgiii nehhhhh,,,, gassssssssss....
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
total 2 replies
Sarip Hidayat
qah
Asep Dki
mantaapp jiwa thor..lanjjuuuttt..😆😆😆👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!