NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Menangis Lah Karena Bahagia.

..."Alina, jika sedang bersama ku... menangis lah karena bahagia, jangan menangis karena terluka."...

...❤️❤️❤️❤️❤️...

Alina masih betah menikmati olahan makanan yang memang terasa lezat di lidahnya, dia tidak menyadari ada tatapan penuh cinta dari seseorang.

"Ya ampun, aku segini gedenya berdiri di samping kamu sejak tadi... tapi kamu nggak menyadarinya sih. Keterlaluan... ck!" pria itu menggerutu.

Baru lah Alina mendongakkan kepalanya ke arah wajah laki-laki itu, bibirnya tersenyum manis. "Kamu sudah datang, aku kira kamu datang besok. Di telepon, kamu bilang masih sibuk..."

Saddam memberengut, dia lantas berjalan ke ke arah kursi di seberang Alina lalu mendaratkan tubuhnya disana.

"Kerjaan ku ternyata cepat selesai, aku hanya tidak ingin berjanji akan segera datang... tapi enggak bisa menepatinya. So, aku bilang padamu aku baru bisa datang besok."

Alina mengangguk mengerti, "Sini, dekatkan wajahmu."

Saddam menatap Alina tak mengerti, "Mau ngapain, jangan bilang mau kissing aku? Dih, belum juga jadi janda..." canda lelaki itu.

Alina memutar bola matanya mendengar candaan Saddam seperti biasanya jika mereka sedang bertelepon, bahkan terkadang Alina tidak tahu mana ucapan Saddam yang serius atau hanya sekedar bercanda.

"Ada noda di kerah kemeja mu, sepertinya noda lipstik. Kamu tadi ketemu cewek dulu?"

"Kenapa, nggak boleh aku ketemu cewek? Kamu cemburu? Cieeee... yang udah ada rasa sama aku, Ahayyy!"

Puk!

"Awwww! Hahaha...."

Alina melempar tissue di meja ke arah Saddam, benda itu berhasil mendarat di wajah lelaki itu dan Saddam malah tertawa.

"Kapan kau berhenti bercanda, Saddam?!" Alina mendelik kesal.

Namun Saddam tak menjawab, dia masih terkekeh melihat kekesalan Alina yang membuatnya gemas. Dia menaruh tissue di tempatnya lagi, lalu dengan wajah serius dia menarik tangan Alina.

"Eh, ngapain pegang-pegang. Nggak boleh ya, aku ini istri orang! Lepas, Saddam! Candamu nggak lucu!" protes Alina.

Saddam malah semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Alina. "Lin... aku nggak sedang bercanda. Kamu tatap mataku, apa aku terlihat sedang main-main?"

"Aku enggak tahu dan nggak bisa nebak, Saddam. Aku belum lama mengenal karakter dan sifatmu, apalagi untuk menebak apa arti tatapan matamu padaku. Jadi nggak usah berbelit-belit, sebenarnya kamu mau ngapain?“

"Aku ingin mengutarakan perasaan ku padamu, Alina. Jujur aja, sejak berada di rumah sakit saat terakhir kali kita bersama... perasaanku sudah tak karuan, entah kenapa dalam pikiranku selalu ada kamu. Lalu, seminggu ini aku berjauhan dengan mu dan hanya bisa bertelepon tanpa bertemu... aku malah merindukan mu. Alina... menurutmu apa arti dari semua perasaanku padamu ini? Bukankah ini, cinta? Sepertinya, aku sudah mencintaimu."

Deg

Jantung Alina tersentak, ada gelenyar aneh yang dia rasakan saat mendengar seseorang mengatakan mencintainya. Bahkan Adrian pun, tidak pernah sekalipun mengatakan mencintai dirinya.

"Saddam..." lirih Alina.

"Aku nggak minta kamu menjawab perasanku sekarang juga, apalagi kamu masih terikat pernikahan dengan lelaki lain. Aku tahu diri, tapi jangan suruh aku untuk menghentikan atau melupakan perasaan cintaku padamu. Aku akan menyimpan cinta dalam hatiku dengan sangat baik... lalu akan menyirami rasa ini setiap hari. Suatu hari, saat kau dalam posisi sendiri dan sudah bisa menutup hatimu untuk Adrian. Saat itu... berbalik lalu lihat lah aku yang selalu berada di sampingmu.“

Mata Alina berkaca-kaca.

Saddam mencondongkan tubuh ke depan, mengusap dengan lembut air mata Alina.

"Alina, jika sedang bersama ku... menangis lah karena bahagia, jangan menangis karena terluka."

Bibir Alina bergetar, dia tidak menjawab dan hanya terdiam memandang wajah tulus Saddam.

.

.

Alina keluar dari mobil Saddam, lelaki itu pun sudah menyewa mobil untuk di Bali selama beberapa waktu menemani Alina.

"Kamu sewa villa untuk berapa hari?" tanya Alina setelah turun dari dalam mobil.

"Dua hari, aku hanya bisa menemani mu selama itu."

"Aku nggak minta ditemani, Saddam."

"Aku tahu, tapi aku yang ingin menemani mu."

Tangan Saddam terangkat, mengelus kepala Alina seraya menatap mata Alina dengan tatapan penuh cinta.

Bugh!!

Tiba-tiba seseorang menarik tubuh Saddam lantas mendaratkan bogeman pada wajah lelaki itu.

"Brengseek....! Beraninya kau menyentuh tubuh istriku!"

Bugh!

Kembali Adrian memukul wajah Saddam, kali ini mengenai pelipis Saddam.

"Adrian...! Cukup! Hentikan!" Alina mendorong tubuh Adrian dengan marah, dia mendekati Saddam lalu menyentuh pelipis Saddam yang terluka. "Ya, Tuhan. Pelipis mu sobek, Dam..."

"Jauhkan tangan mu darinya, Lin! Aku sebagai suamimu nggak rela kamu bersentuhan dengan lelaki lain!" bentak Adrian lantas dengan kasar menarik lengan Alina agar menjauh dari Saddam.

"Sakit! Kau menyakitiku Adrian...! Lepas!!!!"

Alina berontak, namun Adrian mencekal lengan Alina semakin erat membuat Alina semakin kesakitan.

"Lepaskan dia bajinggann!!!" Saddam mencoba melepaskan cekalan Adrian dari tangan Alina, lelaki itu berhasil. "Dasar lelaki tak tahu malu!" desis Saddam lalu menyembunyikan tubuh Alina di belakang tubuhnya untuk melindungi wanita itu.

"Kau yang nggak tahu malu! Dia istriku, kau bukan siapa-siapa bagi Alina! Tidak pantas kau berdekatan dengan istri orang! Kau ingin dipanggil seorang PEBINOR?! Hah...!!!"

"Kalau iya, kenapa?! Kau benar, aku akan merebut Alina darimu! Jika aku akan disebut Pebinor, silahkan saja...! Aku nggak peduli! Yang penting perasaan Alina padaku...!"

Adrian terkekeh meremehkan Saddam. "Kau akan sakit hati, Bung! Alina hanya mencintaiku!"

"Kau terlalu pongah! Hanya Alina yang tahu isi hatinya sendiri!" jawab Saddam dengan sama emosinya.

Adrian berjalan ke arah kopernya, menarik sebuah buku.

Mata Alina membelalak terkejut, dia memang meninggalkan buku hariannya di kamar rumahnya sebelum pernikahan di hotel.

"Ini! Baca semua curahan hati Alina di buku hariannya....! Maka kau akan mengerti, betapa Alina sangat mencintaiku dan aku juga sangat mencintainya. Kami saling mencintai dan nggak akan ada yang dapat memisahkan kami termasuk kamu!"

Adrian berjalan mendekat ke arah Alina lalu memberikan buku harian wanita itu pada pemiliknya. "Aku sudah membaca semuanya, dari saat kita pertama kali bertemu... sampai sebelum pernikahan terjadi. Aku menemukan buku ini di kamarmu, saat aku tersiksa karena sangat merindukanmu... hanya di kamarmu lah aku bisa merasakan kehadiran mu..."

Alina tercekat, namun dia mengambil buku hariannya dengan perasaan kalut.

"Alina, selama ini... aku sangat mencintaimu. Tolong maafkan semua kesalahanku padamu, bisakah kita memperbaiki hubungan kita?"

Brugh.

Tiba-tiba Adrian bersujud di hadapan Alina, dengan wajah mengiba dan penuh penyesalan.

"Aku sudah memutuskan hubungan ku dengan Sherin, kini... hanya kamu satu-satunya wanitaku. Sejak dulu, aku sudah mencintai mu... tapi aku memendam perasaan ini karena aku merasa tak sebanding dengan mu yang anak dari atasan Ayahku. Aku pergi kuliah ke luar negeri juga demi meredam perasaan ku, tapi... cintaku padamu malah semakin besar. Lalu... aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan belajar dengan rajin dan akan menjadi orang sukses sesuai pengharapan Ayahmu. Saat aku berhasil, aku akan meminang mu untuk menikah denganku dan menjadi istriku."

Adrian menarik tangan Alina menggenggam erat. “Lin, dua tahun lalu... Calista mengirim fotomu yang sedang berpelukan dengan seorang lelaki di atas ranjang tanpa pakaian. Kalian terlihat mesra dan terlihat begitu menikmati dosa kalian. A-aku marah padamu, aku merasa jijiikk... aku langsung menjauhi mu dengan memutus komunikasi kita."

Alina bukannya kasihan dan tersentuh dengan kejujuran Adrian, dia malah merasa muak. Sebegitu tidak percayanya Adrian padanya, lelaki itu menganggap dirinya wanita murahaan.

Wanita itu menyentak tangannya yang digenggam Adrian, Alina malah tertawa. Dia menertawakan kebodohan Adrian, "Hahaha... Adrian... Adrian... kau bilang sudah mencintaiku sejak dulu. Tetapi hanya dibodohi oleh Calista saja... kau langsung nggak percaya padaku dan memakan mentah-mentah informasi itu! Kau bahkan nggak pernah meminta penjelasan padaku untuk mengkonfirmasi nya. Kau adalah lelaki pengecut dan egois, Adrian...! Cintamu begitu dangkal padaku, segampang itu kau mengira aku adalah wanita murahaan yang mampu mengobral tubuhnya pada sembarang lelaki!"

“Alina... maafkan aku... maaf..." Adrian menarik kembali tangan Alina namun sekali lagi Alina menyentak tangannya.

Tanpa mengatakan apapun, Alina membalikkan tubuh menjauh dari kedua lelaki yang masih menatapnya dengan pandangan penuh cinta. Hatinya sakit, teramat sakit setelah mendengar penjelasan alasan dari sikap dingin dan kejam Adrian padanya selama ini.

___

Kalo banyak typo di bab sebelumnya dan yg ini... sedang di revisi ya 😍

...___Selamat membaca___...

1
Lyvia
kapoookkkmu kapan sherin,
suwun thor u/ upnya
Black Rosewood 🖤: wkwk 😅🤣🤣
total 1 replies
Zenun
Dan Alina lebih pintar darimu Sherin
Zenun: ihihihi😄
Black Rosewood 🖤: awokawok, jangan terkecoh sm judulnya yg pst MC ceweknya power lah gk menye-menye kyk biasa 🤣
total 2 replies
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
waduuuh
Zenun
yaelah kepotong
Zenun
yaah, nanti kalo di tinggal, rumahnya di jual sama ibu tiri😁
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Retno Palupi
semoga Sadam dpt jodoh yang baik
ngatun Lestari
lanjut
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪
Black Rosewood 🖤: 💪💪😍😍😍
total 1 replies
Bunda
othorrr....kenapa selalu bikin saddam terluka 😢😢
Black Rosewood 🖤: nomen🫣
total 1 replies
TATI PUTRISOLO
haaaa.... cinta memang buta ya thoor😀😀😀
Black Rosewood 🖤: banget, kdg membingungkan 😅
total 1 replies
Zenun
hadeuuuh
Zenun
mandi dulu bang😄
Zenun: haduh, berkerak dah
Black Rosewood 🖤: ogah mau nambah dulu🤣
total 2 replies
Daulat Pasaribu
jgn lagi ada kesedihan untuk Alina thor
Daulat Pasaribu
tragis thor
Daulat Pasaribu
kasihan Alina,penderitaannya hampir sama dgn ibunya
Daulat Pasaribu
menarik diawal
TATI PUTRISOLO
cibta dan benci sgt tipis thor... lanjut
TATI PUTRISOLO
lanjut kak... jgn smpai gantung ceritanya yaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!